10 tahun Anna dan Alam menikah dan mereka tidak pernah bertemu sekalipun, karena Anna harus melanjutkan pendidikan dan pengobatannya di Luar negeri.
Dan disaat Anna kembali, pernikahannya harus disembunyikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DASW BAB 21 - Selamat Pagi
Alam semakin memperdalam ciumannya, dia bahkan mulai memainkan lidah di dalam mulut Anna. Mendorong tubuh istrinya itu hingga bersandar di kepala ranjang. Anna coba mengimbangi hingga keduanya saling bertukar saliva.
Ciuman itu terhenti saat pasokan udara mulai menipis untuk mereka raup, bibir mereka sama-sama basah, nampak merah merekah.
Alam menyatukan dahi mereka, menikmati deru nafas yang memburu dan beradu. Satu tangan Alam bergerak naik, menarik tengkuk Anna dan kembali menyatukan bibir mereka. Ciuman kedua yang lebih dalam dan penuh damba.
Alam menurunkan gaun tidur Anna, memperlihatkan pundak dengan garis bra. Namun belum benar-benar gaun tidur itu turun, Anna menahan tangan suaminya.
Alam tahu Anna belum siap, dia lantas menyudahi ciumannya dan kembali membenahi baju Anna.
"Bisakah kita melakukannya perlahan?" tanya Anna dan Alam mengangguk. Anna belum siap untuk menyerahkan diri. Dia belum mampu memberikan semuanya pada pria yang pernah dia benci begitu dalam.
Meski semuanya demi Rachel dan Firman namun tetap saja Anna harus memperhatikan dirinya sendiri. Mampukah dia merubah semua rencana hidupnya yang sudah tersusun rapi?
Mencampakkan Alam adalah tujuannya, lalu bagaimana bisa kini dia harus bersama pria ini?
Anna belum siap, dia butuh waktu.
Anna bahkan bingung sendiri, kenapa tubuhnya pun tidak menolak sentuhan itu.
"Lebih baik sekarang kita tidur," ucap Alam.
Dia menarik Anna untuk tidur di lengannya dan Anna menurut, namun meski berbaring di atas lengan Alam, Anna memutuskan untuk memunggungi suaminya itu.
Dan Alam coba mengerti, dia tahu ini semua tidak mudah bagi Anna.
Alam lantas memeluk Anna dari belakang, mencium tengkuk istrinya yang terbuka dan kemudian tidur.
Sepanjang malam Anna terjaga, dia mendengar dengkuran halus suaminya. Merasakan tangan Alam yang melingkar penuh di perutnya.
Kenapa sentuhan ini terasa nyaman sekali?
Kenapa aku tidak bisa menolak?
Bukankah aku sangat membenci Alam?
Anna terus membatin.
Di tengah malam Anna mulai bergerak, dia membalik tubuhnya dan menatap wajah Alam yang terlelap. Anna memandangi wajah itu lekat-lekat.
Sangat jelas diingatkannya tentang 10 tahun terakhir ini. Semenjak mereka menikah, Alam tidak pernah sekalipun menemui dia. Bahkan saat dia menjalani pemulihan untuk kakinya yang patah, hanya Rachel dan Firman lah yang selalu memapahnya untuk kembali berjalan.
Luna, Bella dan Ardi pun sempat datang. Hanya Alam yang tidak sekalipun memperlihatkan dirinya.
Padahal saat itu Anna berharap, Alam akan mendampingi dia.
"Kamu jahat, sangat jahat," gumam Anna.
Dia lantas kembali berbalik dan kembali memunggungi suaminya. Anna bahkan melepaskan diri dari pelukan Alam dan tidur di bantalnya sendiri.
Pagi datang.
Seperti biasa Alam bangun lebih dulu. Tapi hari dia tidak berangkat pagi. Dia akan datang ke rumah sakit di jam 2, sama seperti Anna.
Menunggu Anna bangun, Alam berkutat di dapur, menyiapkan sarapan untuk dia dan Anna.
Para pelayan Alam perintahkan untuk pergi dulu, selama dia dan Anna di rumah mereka dilarang untuk menampakkan diri.
Jam 8 pagi Anna mulai menggeliat ingin bangun. Dia mengerjapkan matanya dan melihat sekeliling. Alam sudah pergi dan dia hanya sendiri.
Dilihatnya pintu kamar ini yang sedikit terbuka, membuat Aroma makanan dari arah dapur tercium hingga ke dalam kamarnya.
Rumah Alam memang tidak terlalu luas, rumah lantai 1 dengan 2 kamar saja.
Masih muka bantal Anna turun dari atas ranjang, langsung menuju dapur yang menggeluarkan aroma menggoda. Dia kira para pelayan mulai masak, namun alangkah terkejutnya Anna ketika disana dia hanya melihat Alam.
"Kamu sudah bangun?" tanya Alam dengan bibirnya yang mengukir senyum. Sementara Anna terpaku di tempatnya berdiri.
Melihat alam yang berjalan mendekati Dia, menarik pinggangnya dan mengecup bibirnya.
"Selamat pagi," ucap Alam.