Content Warning ⚠️
Selain focus ke revenge arc/plot balas dendam, ada focus ke perkembangan karakter FL yaa. Enjoy the story 🌻
Kayla meninggal karena ditabrak oleh mobil. Sebelum meninggal dia sempat melihat pelaku yang menabrak dirinya. Terkejut, ternyata mereka adalah adik tiri dan teman baik Kayla. Persis sebelum menjelang ajalnya, Kayla memohon kepada Tuhan berharap bisa dihidupkan kembali untuk membalaskan dendamnya kepada mereka yang membuat Kayla hidup sengsara. Terutama adik tirinya.
Lalu, keajaiban datang. Kayla hidup kembali, terbangun di usianya sebelum ulangtahun ke-17 tahun. Kayla memanfaatkan kehidupan keduanya ini untuk merencanakan pembalasan dendam.
Masalahnya, selama hidup Kayla dikenal sebagai antagonis yang mejahati adik tirinya, Amarilys.
Bagaimana cara Kayla membalaskan dendamnya? Ikuti dan bantu Kayla balas dendam yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 🌻Shin Himawari 🌻, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 - Lebih Baik Bersama Saya
Sebuah pesan yang dibaca Kayla hari ini bagai petir di siang hari.
From: Ayah Arya
Kay, nanti Gala akan menjemputmu dan Lily. Kita harus ke rumah sakit YY sekarang. Detailnya ayah cerita di rumah sakit ya. Kamu harus sabar dan menunggu Gala ya nak.
Tidak mungkin. Tidak boleh terjadi!
Jantung dan pikiran Kayla langsung tidak bisa bekerja seperti biasanya. Muka Kayla pucat.
Bersamaan dengan itu, ada guru TU yang juga masuk ke kelas, memanggil Kayla untuk ikut ke ruangan. Sebelumnya guru TU itu sudah meminta ijin ke guru kelas.
Guru TU itu juga bilang, ada guru lain yang akan memanggil Amarilys untuk sama sama menunggu di ruangan.
Awalnya Kayla ingin mengikuti instruksi ayahnya dan menunggu Gala di ruangan. Tapi sepanjang Kayla berjalan dari kelas sampai di koridor, kegelisahannya malah makin membesar. Jadi Kayla meminta ijin untuk pulang duluan.
Kayla tidak bisa hanya menunggu saja di ruangan. Kayla harus bertemu ibunya sesegera mungkin.
Setelah dengan bujuk dan usaha yang keras guru TU itu akhirnya memberikan ijin Kayla pulang lebih cepat. Kayla langsung berlari dari sepanjang koridor menuju parkiran motor.
Saat berlari pikirannya berkabut.
Semua sudah aku cek. Semua hal yang bisa mengakibatkan hal buruk itu terjadi. Tapi kenapa? Apa yang ku lewatkan? Tanpa sadar Kayla mengeluarkan air matanya
"Kayla!"
Nathan memanggil Kayla saat di ujung koridor sekolah. Ternyata Nathan ikut ijin keluar kelas. Nathan khawatir karena melihat Kayla tidak seperti biasanya. Tapi Kayla sepertinya tidak mendengar panggilan Nathan. Jadi Nathan berlari kencang menyusul Kayla.
"Kay! Tunggu." akhirnya Nathan berhasil mengejar Kayla.
Betapa kagetnya Nathan melihat Kayla sudah menangis. Tubuh dan tangan Kayla bergetar. Jadi Nathan refleks langsung menggenggam tangan Kayla. Kalau bisa ingin Nathan peluk, tapi Nathan tahu kalau dia tidak boleh melakukan itu sekarang. Nathan hanya ingin menenangkan Kayla saja.
"Kamu mau kemana? Biar aku antar. Aku yang bawa motormu ya." Nathan masih mencoba menggenggam tangan Kayla yang gemetaran.
Kayla terisak pilu. Kayla akhirnya berkata sesuatu, meskipun sedikit terbata bata.
"I-ibu...Tolong..Rumah Sakit YY.. Tolong aku Nat." Kayla terus menangis.
"Okay. Aku antar kamu ya Kay. Kamu pegangan erat. Kita berangkat sekarang."
Meski belum paham, tapi sekiranya Nathan juga bisa mengira ini tentang apa. Terjadi sesuatu yang menimpa Ibunya Kayla membuat Kayla sedih dan ingin segera ke rumah sakit. Begitu poin yang ditangkap Nathan.
Tanpa menunggu lama, Nathan dan Kayla menuju rumah sakit YY.
Sepanjang jalan, Kayla yang dibonceng Nathan hanya menangis terisak dengan suara pelan. Baju sekolah bagian belakang Nathan pun basah karena air mata Kayla. Tapi tentu Nathan tidak keberatan.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi. Tapi kamu harus sabar Kay. Berdoa semoga semua baik baik saja."
"Aku...aku sudah mencoba menghalanginya sebisaku Nat. Tapi....kenapa?"
Nathan terdiam.
Karena dirinya tidak mengerti maksud perkataan Kayla dan juga Nathan tidak merasa menemukan kata penghiburan yang tepat untuk saat ini.
"Nat. Please lebih cepat." pinta Kayla.
Sepertinya saat ini Kayla sudah lumayan bisa menguasai diri. Meskipun isak tangisnya sesekali masih bisa di dengar Nathan.
"Iya Kay. Sedang kuusahakan. Kamu pegangan ya."
Ciiit. Motor tiba tiba berhenti.
"Nat?! Kenapa berhenti?? Jalan lagi Nat. Aku buru buru." Kayla kaget dan bingung.
"Maaf Kay. Tapi ada mobil yang tiba tiba menyalip dan sekarang menghalangi jalan kita." Nathan juga tidak mengerti kenapa mobil itu sekarang menghalangi jalan.
Tidak lama seorang laki laki tegap lumayan dewasa keluar dari mobil itu.
Itu kan Sekretaris Gala.
Gala berjalan menghampiri tempat Nathan dan Kayla berada. Ekspresi mukanya tajam tapi emosinya tidak terbaca. Lalu Gala, dengan nada berat bertanya ke Nathan.
"Anda siapa?" pandangan Gala rasanya mencekik Nathan.
"Lah. Anda yang siapa? Kenapa menghalangi jalan kami? Tolong pinggirkan mobilnya, karena kami buru buru." ucap Nathan tidak mau kalah. Nathan balas memandang tanpa takut.
"Tidak perlu. Nona Kayla akan ikut dengan mobil saya."
Sekarang pandangannya Gala beralih dari Nathan ke Kayla. Matanya menangkap Kayla yang sedang tidak baik baik saja.
"Nona. Mohon ikut dengan saya saja. Lebih baik bersama saya." Gala mengulurkan tangannya ke Kayla.
"Hah? Apa sih?? Siapa memangnya kamu tiba tiba datang. Kay. Ayo naik lagi. Kita tinggalkan orang aneh ini." Nathan jadi kesal.
"Nona Kay. Saya yang tahu dimana lokasinya. Anda harus ikut saya sekarang juga." sekarang Gala benar benar terlihat tidak suka.
Sepertinya kesabaran Sekretaris itu cepat sekali habis. Raut wajah pria yang usianya lebih dewasa dari Nathan itu mulai menyeramkan
"Kenapa sih anda datang tiba tiba dan menyuruh orang seenaknya. Eh. Kay?"
Nathan kaget melihat Kayla berjalan meninggalkannya, maju ke arah Gala.
Gala tersenyum kecil terlihat cukup puas.
Meskipun Kayla juga tidak menyambut uluran tangannya, tapi melihat Kayla berjalan kearahnya itu sudah cukup.
Pria dewasa itu langsung berlari kecil membukakan pintu depan untuk Kayla.
"Kay??" Nathan masih tidak percaya Kayla begitu saja akan meninggalkan dirinya.
Sebelum masuk ke pintu, akhirnya Kayla menengok ke arah Nathan. Kayla usahakan bicara walau masih terdengar lemah dan tidak terlalu besar.
"Nathan. Sorry. Aku naik mobil saja. Nanti aku hubungi kamu ya. Maaf juga tolong titip motorku." Kayla dengan wajah sendunya.
Nathan hanya pasrah, ketika melihat Kayla masuk mobil dan pergi bersama pria dewasa itu menuju rumah sakit.
Kayla. Siapa pria itu Kay? Kenapa kamu lebih memilih dirinya? Nathan sedih, pandangannya masih memandangi kepergian mobil yang membawa Kayla.
Bersambung
🌻: Akhirnya Gala dan Nathan bertemu. Aku sendiri masih bingung mau pilih yang mana nii🫡
Kalau menurut kalian siapa yang cocok jadi Male Lead nya ya? Gala atau Nathan. Boleh banget tinggalin pendapat kalian di komentar.
Itsumo arigatou. Thanks as always udh baca. Enjoy reading
semoga teman masa kecil gala ngga ganggu,dan gala bisa tegas
biar ayahnya tambah drop
bukan arya