Dahulu sangat angkuh, dahulu sangat bermulut pedas, dahulu senangnya menghina, karena merasa dirinya cantik dan kaya hingga bisa dengan mudah mendapatkan segalanya.
Namun sebuah tragedi menimpanya, disaat dirinya mengalami kecelakaan tunggal hingga membuat dirinya tak bisa berjalan lagi.
Dirinya yang frustasi membuat nya menjadi gadis pendiam, hingga tiga tahun berlalu dirinya di pertemukan lagi oleh seseorang karena dijodohkan oleh orang tuanya.
Orang yang selalu di hinanya dan orang yang selalu di caci oleh dirinya, kini berstatus calon suaminya.
Melihat kebisuan Anika Putri membuat seorang mafia dingin seperti Bara bertanya.
"Dimana mulut mu yang dulu sepedas balsem extra hot hem? " tanya Bara Pratama yang saat ini menjadi seorang mafia berhati dingin.
Ikuti kisah Bara dengan Nika yuk bagaimana rumah tangga mereka setelah mereka menikah, berbagai perdebatan dan pertengkaran menghiasi rumah tangga mereka. akankah rumah tangga mereka berjalan langgeng?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Firasat Buruk part 2
Matheo langsung berlari kearah Bara dan langsung melepaskan tembakan kearah kepala Giovano.
Dor... dor...
Dua peluru langsung tepat mengenai kepala Giovano.
Dor...
Suara tembakan berikut nya menyusul ketika Bara menarik pelatuknya dan mengarahkan tembakan tersebut mearah Harley.
"Akh..." Harley berteriak kesakitan ketika peluru menembus dadanya.
"Tuan muda bertahanlah" Matheo berusaha menolong Bara yang terkena tembakan Harley terlebih dahulu.
Karena Bara terkena tembakan di perut nya hingga pakaian nya bersimbah darah.
"Perintahkan Bruno untuk membakar markas ini dan ambil semua barang kita yang telah kita beli dari mereka, jangan lupa bawa juga uang kita" ucap Bara dengan dinginnya dirinya seolah tidak terluka sama sekali.
"Baik tuan" Matheo hanya menurut perintah.
Dirinya sangat mengkhawatirkan tuan. mudanya itu tapi sang bos sama sekali tak terlihat kesakitan padahal pakaiannya sudah bersimbah darah.
Bara berjalan tertatih menuju mobilnya, disana sudah menunggu Zevan dia adalah dokter di klan Bara bila dokter Toni bertugas sebagai dokter keluarga Tama Zevan bertugas sebagai tim medis di klan Bara, Zevan memang bukan seorang dokter yang bergelar resmi seperti dokter Toni tapi Zevan mengerti medis terutama tentang medis tradisional dan ramuan tradisional, dia sangat bisa diandalkan.
"Tuan muda anda tertembak? " tanya Zevan yang sudah menunggu di mobil.
Bara hanya mengangguk saja.
"Ya cepat kita pergi dari sini dan obatilah luka ini, aku tak ingin saat pulang nanti istri ku melihat aku terluka seperti ini" ucap Bara yang menahan sakit.
"Baik tuan" Zevan pun langsung melajukan mobilnya meninggalkan markas Giovano.
Saat di perjalanan Zevan sempat berfikir.
Bisa-bisanya tuan muda memikirkan istri nya disaat dirinya sedang terluka seperti itu.
Batin Zevan.
Secantik apa sih istri nya itu?
Zevan membatin kembali Zevan memang belum. pernah melihat Nika bahkan saat Bara melangsungkan pernikahan pun Zevan tidak bisa menghadiri karena berada di markas.
Tapi dengar-dengar istri nya itu lumpuh tapi wanita lumpuh itu bisa mengambil perhatian dari tuan muda yang anti wanita ini hebat.
Batin Zevan lagi.
"Kenapa kau senyum-senyum sendiri Zevan! " bentak Bara.
"Eh... maaf tuan muda maafkan saya"Zevan langsung ciut saat di bentak oleh Bara seperti itu.
"Berani kau mentertawakan ku? tamat riwayat mu sialan" geram Bara pada Zevan.
"Eh tidak tuan muda tidak saya tidak akan berani seperti itu tuan muda"
"Cepat mengendari mobilnya aku bisa kehabisan darah kalau kau berjalan seperti siput seperti ini! " bentak Bara lagi.
"Baik tuan muda" Zevan pun langsung tancap gas untuk segera sampai ke hotel tempat mereka menginap.
Dan mobil yang di kendarai oleh Zevan pun tiba di hotel, Bara menyembunyikan lukanya dengan memakai jas berwarna hitam, agar orang-orang yang berada di hotel tidak curiga atau takut saat melihat nya sedang terluka seperti itu.
Dan saat di kamar hotel Zevan langsung mengobati luka Bara dia melakukan operasi di tempat tersebut untuk mengeluarkan proyektil peluru yang tertanam di dalam perutnya.
Zevan menyuntikkan obat bius pada Bara hingga Bara tak sadarkan diri dan tak merasakan apa pun yang telah di lakukan oleh Zevan, Zevan selalu membawa perlengkapan obat-obatan dan alat operasi bila sedang dalam misi seperti ini karena dirinya berjaga-jaga bila terjadi hal yang seperti ini terjadi.
Hingga beberapa jam berlalu setelah Zevan mengoprasi Bara, semua anggota dan anak buah Bara telah berkumpul di kamar hotel mereka membahas tentang bos mereka yang seperti nya mulai bucin dengan istrinya sendiri.
Dan pembicaraan mereka terdengar sampai di telinga Bara yang tak tahunya sudah sadar dari pengaruh biusnya.
Sial mereka bergosip tentang ku rupanya beraninya dasar kurang ajar...
Batin Bara kesal.
"Berani kalian bergosip tentang ku lagi ku robek mulut kalian satu persatu! " teriak Bara dari atas kasur.
"Aaaaa tuan muda sudah sadar" Zevan langsung panik.
"Maafkan kami tuan muda kami tidak bermaksud... " Matheo pun ikut panik.
"Tidak Bermaksud apa hah! " Bentak Bara lagi.
"Tuan muda sebaiknya anda jangn berteriak dahulu luka anda bisa terbuka lagi nantinya, dan pemulihan anda juga akan lama nantinya" jelas Zevan.
"Siapa yang mengatakan kalau aku bucin dengan istri ku! " bentak Bara lagi.
Zevan, Matheo dan Bruno saling tatap mereka tak berani mengatakan siapa yang mengatakan hal seperti itu.
"Berarti kalian memilih untuk di robek mulut nya ya" ucapan Bara sinis dia lalu bangkit dari posisi tidurnya seolah tak terluka sama. sekali dan mengambil pisau yang ada di nakas.
Mereka bertiga lalu panik, karena mereka tahu Bara tak akan main-main dengan hukumnya.
Bara langsung mencekik leher Zevan dan sudah mengarahkan pisau di depan mulut Zevan wajah Zevan sudah pucat, tapi tiba-tiba Matheo berbicara hingga membuat Bara menghentikan aksi nya.
"Tuan ada laporan dari Caroline katanya istri anda panik karena saat bangun tidur karena mendapati lehernya ada banyak tanda merah" ucap Matheo cepat.
Trak.
Pisau langsung terjatuh saat Bara mendengar berita tersebut.
Bara langsung menatap Matheo dengan tatapan membunuh.
"Kenapa istri ku jadi seperti itu siapa yang berani melakukan itu pada istri ku, Caroline juga kenapa tidak menjaga istri ku dengan baik hingga istri ku terluka seperti itu" omel Bara sekarang dia malah berganti mencekik leher Matheo.
"Ehm... tuan sebenarnya itu terjadi tiga hari yang lalu dan Matheo baru bisa menyampaikan nya sekarang karena misi kita telah selesai" Sekarang Bruno yang berusaha menjelaskan.
Bruk.
Bara melempar tubuh Matheo hingga pria itu jatuh ke lantai.
"Uhuk... uhuk" Matheo terbatuk-batuk.
Kini giliran Bruno yang menjadi sasaran Bara dia pun mencekik leher Bruno dan mengangkat tubuh Bruno hingga lebih tinggi dari tinggi tubuh nya sendiri.
"Uhuk.... tuan muda maafkan saya karena baru menyampaikan ini tapi, itu terjadi saat tiga hari yang lalu saat anda pulang malam hari, dan saat itu Caroline keluar dari kamar anda dan meninggalkan anda hanya berdua saja dengan nona muda" jelas Matheo susah payah.
Bruk.
Bara langsung menjatuhkan tubuh Bruno ke lantai dan pria itu pun terbatuk-batuk.
"Maksud mu? " tanya Bara dingin menatap kesemua anak buahnya.
"Ya maaf tuan muda tapi kami rasa itu bukan perbuatan orang lain, dan nona Nika pun baik-baik saja sampai saat ini" jelas Matheo.
Wajah Bara langsung bersemu merah dia malu karena menyadari apa maksud perkataan dari Matheo.
"KELUAR KALIAN SEMUA DASAR TUKANG GOSIP, SEKALI LAGI KALIAN BERANI MENGGOSIP KAN KU APALAGI MENGATAKAN KALAU AKU BUCIN PADA ISTRI KU LIHAT SAJA HUKUMAN APA YANG AKAN AKU BERIKAN PADA KALIAN BEDEBAH! " Bara mengamuk.
Matheo, Bruno dan Zevan langsung lari kocar-kacir keluar dari kamar hotel bahkan mereka sampai membanting pintu hotel karena ketakutan dengan amarah bos mereka yang sedang kumat gilanya.
Sementara itu di mansion keluarga Tama Nika nampak cemas, dia selalu bertanya pada Caroline tentang keadaan Bara setelah kejadian pecah cangkir itu.
Tapi Caroline berusaha menenangkan Nika meski dia tahu saat ini Bara tidak baik-baik saja karena beliau terluka saat terjadi penyerangan.
"Tenang nona tuan muda baik-baik saja, beliau masih sibuk dengan pekerjaannya, kemungkinan beliau masih lama di luar negeri karena pekerjaan belum. selesai" jelas Caroline lembut.
"Ooo...begitu tapi dia tidak apa-apa kan? entah kemana perasaan ku tidak akan baik tentang dia setelah melihat cangkir itu pecah tadi pagi" ucap Nika cemas.
"Tenanglah nona tuan muda itu kuat dia tidak mungkin mudah di kalahkan, sekarang anda tidur lah jangan banyak fikiran nanti bisa-bisa di leher anda muncul tanda merah seperti tempo hari" Caroline berusaha mengalihkan fikiran Nika.
"Hah... oh tidak aku tidak mau tanda itu muncul lagi di leher ku Caroline" Nika langsung panik.
"Iya nona saya akan menjaga anda dan anda tenanglah dan tidur lah dengan nyenyak"Caroline membantu Nika menyelimuti tubuh Nika sebelum Nika tertidur.
" Aku harap dia baik-baik saja, semoga Tuhan selalu melindungi setiap langkahnya "gumam Nika sebelum memejamkan matanya dan terlelap dalam tidur nya.
Bersambung.