Bayi tak berdosa ini mendapatkan kebencian disaat dirinya masih suci.Sebutan anak pembawa sial keluar dari mulut kedua orang tuanya.
Nenek menjadi harapan satu-satunya untuk hidup.
Kebencian dan kesedihan datang silih berganti .
Apa penyebab sebutan anak pembawa sial?
Kehidupan bagaimana yang dijalani?
Bagaimana keluar dari kehidupan yang menyedihkan?
Ikutin kisahnya ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SAHABAT BAIK KARINA
Nadia yang melihat sahabatnya pingsan berteriak.Tolooooooongggggg...!!!
Dokter Aditya yang belum jauh dari Ruang tempat Nadia meminta tolong itupun berlari .
"Dokter tolong.....Karina pingsan Dok!!!".
Dokter Aditya memindahkan Karina ke sofa yang ada diruangan tersebut.
Nadia mencari Minyak aroma therapy yang biasa dibawa ditasnya.10 menit kemudian Karina terbangun.
Nadia yang melihat kesedihan Karina seorang diri merasa kasihan.Selama ini Nadia yang selalu jadi tempat curhat Karina.
Flashback
Saat perpisahan Sekolah Taman kanak-kanak ,Setiap siswa memberikan persembahan didepan panggung dengan menyanyi,menari.
Karina yang sudah ditemani neneknya merasa sedih,karena teman-teman yang lain kedua orang tuanya hadir.
Nadia yang melihat itu mengajak kedua orang tuanya untuk menemui Karina dan memberi dukungan kepada Karina.
Karina akhirnya tersenyum dan bahagia diatas panggung karena ada orang-orang yang menyanyanginya selain nenek.
Begitu pula saat Perpisahan Sekolah Dasar ,Nadia dan keluarganya akan selalu ada buat Karina.
Bu marni yang merasa tak enak ,selalu meminta maaf telah merepotkan Nadia dan orang tuanya .
Tapi Nadia dan kedua orang tuanya merasa sangat bahagia karena Nadia yang Anak tunggal butuh teman bermain.Nadia dan keluarganya sudah menganggap Karina dan Neneknya seperti saudara sendiri.
Mereka sering liburan bersama dan makan bersama ,apalagi masakan Bu Marni dan Bu Halimah sangat pandai memasak.
Flashback off
Nadia bisa merasakan kesedihan yang teramat dalam.Walaupun ayahnya sudah meminta maaf ,sebagai seorang anak yang selama ini diabaikan ,tak disayangi bahkan berniat membuang , tidak semudah itu memaafkan walaupun itu orang tua sendiri.
Karina yang masih belum mau berdiri dari tempat pemakaman Alm.Neneknya membuat Nadia dan kedua orang tuanya itu mencoba membujuk .
"Karinnn,,,,,ayoo ikut kerumahku aja,Aku nggak tega membiarkan kamu sendirian dirumahmu".
Setelah menimbang-menimbang Karina akhirnya ikut kerumah Nadia.
Dengan mata sembab yang masih terus mengeluarkan air mata itu membuat Karina yang lupa kapan terakhir makan itupun pingsan lagi saat tiba dirumah Nadia .
Nadia yang sempet meminta nomer HP Dokter Aditya pun merasa sangat dibutuhkan sekarang,karena panik Nadia menelpon tanpa henti.
"Halooooo Dokter....Dokterrrrr,Karinaaaa pingsan Dok!bisa kerumahku sekarang Dok? Saat tersambung Nadia langsung menyebutkan tujuannya".
Aditya yang mendengar Karina pingsan saat itu juga Mengiyakan"oke Nad kirimin alamat rumahmu sekarang,saya langsung segera kesana!.
Kedua Orang Tua Nadia mencoba memberikan rangsangan penciuman kepada Karina tapi Karina belum juga sadarkan diri.
Aditya saat ditelpon Nadia baru menyelesaikan Operasi tapi karena tau apa yang dialami Karina seolah capeknya hilang karena mengingat Karina baru kehilangan Neneknya pasti belum bisa menerima semuanya .
"Selamattttt malam saya Dokter Aditya yang diperintahkan datang sama Nadia untuk mengecek keadaan Karina"ucapnya kepada ART yang membukakan pintu"
"Mari Dok ikut saya ,semuanya ada dikamar tamu .
"Nad...gimana kejadiannya,kok Karina bisa pingsan lagi???Mungkin syok Dok ditambah lagi Karina belum sempet makan apapun dari semalem."
Dokter Aditya pun langsung melakukan tugasnya.
"Karina Dehidrasi parah"ini Nad...kemudian Dokter Aditya memasangkan Infus pada tangan Karina.
Setelah 5 menit kemudian Karina gelisah sambil berucap ."Nenekkkkk.....jangan tinggalinnnn Karina nek,Nenekkkkkkkkkkk,,,,"
Karina membuka matanya sambil menangis....Nadia memeluk Karina untuk mengurangi kesedihannya.
"Karinnn....kamu harus Ikhlas biar Nenek diberi kemudahan di Alam sana".
Dokter Aditya keluar dari kamar tersebut diikuti kedua orang tua Nadia.
"Dokter...sebenarnya gimana keadaan Karina Dok?"Ibu halimah coba menanyakan karena melihat karina begitu sedih dan dia tak tega melihatnya.
"Begini Bu,,,Karina jiwanya terguncang karena kehilangan orang yang sangat dicintainya,Saran saya, Karina biarkan disini dulu sampai kondisinya benar-benar pulih dan bisa menerima keadaan bahwa semuanya sudah takdir".
"Baik Dok,..Terimakasih sudah menyempatkan kesini".
Dokter Aditya yang akan kembali ke Rumah Sakit karena menerima telpon segera memberikan resep obat untuk Karina.
"Bapak...Ibu...Maaf saya harus kembali ke Rumah Sakit karena ada yang masih dikerjakan,Jika ada kemajuan soal Karina boleh menghubungi saya,ucap Dokter Aditya yang langsung meninggalkan Rumah itu".
Handoko yang masih terbaring diRumah sakit tidak bisa melihat Pemakaman Ibunya.Handoko meratapi kesalahannya selama ini,dia sungguh sangat menyesal.
Handoko ingin membuka Map yang sempat diberikan Ibunya sebelum meninggal, tapi tak kuasa membukanya.Takut ada hal yang mengejutkan .Ditutuplah kembali Map tersebut.
Handoko menelpon Karina untuk menyakan keadaannya ,tapi HP karina tidak aktif.
"Dimana kamu anakku?kenapa tidak bisa dihubungi ?semoga kamu mau maafin kesalahan ayahmu ini!
Handoko yang masih membutuhkan perawatan untuk kakinya harus sendirian diRumah sakit.Tidak ada lagi Istrinya yang menemani,Anak yang entah dimana dan Ibunya baru meninggalkannya selamanya .
Sedangkan Diujung sana 2 orang manusia sedang bersenang-senang!!!!!!!!Disebuah desa dibawah kaki gunung ,Dua orang manusia baru bangun dari tidurnya.
Mereka menikmati keindahan yang ada didepan mata tanpa gangguan.Mereka Adalah Andhika dan Melia!
"Sayang....disini enak sekali,dingin.....!Nanti kita jalan-jalan kesana yuk!!! Ajak Melia.
"Iya sayang nanti kita jalan-jalan ,Disini memang dingin,sejuk !cocok untuk tempat persembunyian kita,jawab Andhika".
"Sayang....kira-kira sekarang Handoko gimana ya keadaannya?Dia pintar tapi bodoh....hahahaha ejek Melia kepada suaminya.
"Kamu memang pintar sayang,sebelum meninggalkannya ,kamu sudah menyiapkan semuanya.
"Iya dong...aku memang pintar dalam segala hal,termasuk memuaskanmu kan sayang??????
"Kamu terbaik sayang,aku selalu puas atas permainanmu diatas ranjang,Andhika menjawab .