NovelToon NovelToon
Wijaya Kusuma

Wijaya Kusuma

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Konflik etika / Epik Petualangan / Paksaan Terbalik / Penyelamat
Popularitas:18.7k
Nilai: 5
Nama Author: Minchio

Wijaya Kusuma adalah putra kepala desa dari sebuah desa terpencil di pegunungan, dia harus menggantikan posisi ayahnya yang meninggal dunia sebelum masa jabatannya selesai. Sesuai dengan peraturan adat, anak lelaki harus meneruskan jabatan orang tuanya yang belum selesai hingga akhir masa jabatan.

Masih muda dan belum berpengalaman, Wijaya Kusuma dihadapkan pada tantangan besar untuk menegakkan banyak peraturan desa dan menjaga kehidupan penduduk agar tetap setia pada adat istiadat para leluhur. Apakah Wijaya Kusuma mampu menjalankan amanah ini dan memimpin desanya dengan bijaksana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minchio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjalanan Menuju Air Terjun Naga

Matahari mulai terbit menyinari seluruh penjuru desa. Warga desa mulai terbangun dengan suasana pagi yang tenang. Meskipun pagi itu sangat damai beberapa penduduk desa masih cemas dengan ancaman sosok gaib yang beberapa hari ini menganggu mereka saat malam hari.

Saat mereka berjumpa di jalan, mereka akan saling bertanya tentang penampakan yang muncul semalam. Mereka tidak tahu jika Kepala Desa Wijaya Kusuma sudah mengatasi masalah tersebut.

Sejak semalam Ki Dayat masih ada di rumah Wijaya Kusuma, dia terlalu lelah untuk pulang ke rumah ditambah Wijaya dan ibunya melarang Ki Dayat pulang dulu.

"Jaya, Aki sebenarnya ingin mengantar kamu menuju tempat melatih ilmu kanuragan, tapi fisik Aki sudah tidak kuat," kata Ki Dayat.

"Aki jangan khawatir, saya bisa pergi sendiri. Cukup beritahu arah dan petunjuk yang jelas," jawab Wijaya.

"Air terjun naga, disana tempat teman Aki tinggal dan mengabdi pada leluhur dan alam."

"Air terjun naga? Saya belum pernah mengenal tempat itu. Tolong beritahu saya arah yang cepat menuju air terjun itu."

Ki dayat mengangguk, "Air terjun Naga terletak di pedalaman gunung, sekitar tiga hari perjalanan dari sini. Setelah melewati hutan larangan kamu akan bertemu aliran sungai yang besar, ikutilah aliran sungai itu. Dengan mengikuti aliran sungai itu, kamu akan bertemu air terjun naga."

"Oh tinggal ikuti aliran sungai ya, Ki."

"Dulu Aki tidak lewat situ, Aki berputar menuruni lereng karena Aki tidak berani terjun dari atas. Hanya saja jika berputar menuruni lereng akan memakan waktu lebih lama."

Ibu Wijaya Kusuma lalu datang membawa singkong rebus dan teh manis, "Aki, sarapan dulu singkong Ki, nanti kita besar besar setelah nasi matang," ucap ibu Wijaya.

Wijaya Kusuma lalu mengambil daun pisang dan membungkus beberapa singkong rebus itu yang sudah ditaburi parutan kelapa.

"Wijaya, kenapa dibungkus? Kamu mau turun ke bawah?" tanya ibunya heran.

"Mah, Wijaya akan pamit pergi ke air terjun naga untuk belajar ilmu tenaga dalam," kata Wijaya Kusuma.

"Belajar tenaga dalam? Siapa yang akan mengajarimu, apa tidak tidak berbahaya ya Ki?"

"Tenang, Kulsum waktu kamu masih muda masih ingat dengan pemuda bernama Adiwan?" tanya Ki Dayat.

"Ardiwan? Sudah lama sekali, saya tidak ingat." jawab ibu Wijaya.

"Dulu dia seumuran denganmu, dia memutuskan untuk mengabdi pada leluhur di puncak gunung. Saya pernah menemui dia beberapa kali, namun setelah bapaknya meninggal, saya tidak pernah ke sana lagi. Ardiwan bisa mengajari Wijaya Kusuma ilmu kanuragan."

"Tapi apa tidak berbahaya Ki? Saya khawatir." kata ibu Wijaya Kusuma cemas.

"Wijaya perlu mendalami ilmu kebatinan dan membuka kekuatan dalamnya. Karena musuh yang paling berbahaya adalah mereka yang menyerang dalam keheningan. Kejadian semalam menjadi momen untuk dia agar meningkatkan kemampuannya."

"Tenang Mah, Wijaya berjanji akan kembali ke desa ini. Wijaya Kusuma ingin mempelajari ilmu kebatinan selain untuk melindungi desa ini, ada hal yang ingin ku perjuangankan," Wijaya Kusuma mendadak teringat tentang kematian ayahnya yang diduga telah diracun oleh Kepala Desa sebelah.

Wijaya lalu masuk ke dalam kamar untuk mengambil beberapa pakaian dan memasukannya ke dalam kain dan di ikat. "Saya ingin cepat-cepat pergi Ki," kata Wijaya Kusuma penuh semangat.

"Makan dulu, Jaya!" ucap Ki Dayat.

Namun Wijaya Kusuma segera pamit pergi menuju air terjun naga, meninggalkan ibunya yang cemas dan tatapan penuh harap Ki Dayat.

"Dia sangat mirip dengan bapaknya," kata Ki Dayat dengan suara pelan.

1
Raidy Damaring
terlalu naif.... kalo udah bertindak jahat hukumnya lebih berat kalo ikut aturan adat...
Minchio: Ajat harus di adili dengan hukum negara, hehe.
total 1 replies
Was pray
sebenarnya wijaya itu polos apa bodoh sih? apa jangan-jangan malah polos dan bodoh
Minchio: Keduanya, wkwk.
total 1 replies
Was pray
emosimu membuat pikiranmu bodoh dan tolol wijaya
Minchio: Wkwkwk...
total 1 replies
Pino Kio
semangat Minchio.
Minchio: Makasi ya.
Minchio: terima kasih. ☺
total 2 replies
CenUniverse
lanjutkan min☕🗿
Minchio
hehe terima kasih kak udah ninggalin jejak 🙏
pendekar angin barat
keren thor
Minchio: Cerita ini bisa keren karena kehadiran kalian. Terima kasih ya udah ngikutin kisah ini hehe.
total 1 replies
Ejan Din
ingat itu semua adalah cobaan
Ejan Din
arini kmu bilang apa... nuntut bahawa ajat membunuh... bagaimana pula jika ajat yang dibunuh bapak mu... apa kamu akan diam saja Dan dibuang ke kolam ikan Lele... sedangkan kekasih juga bapa mu yang bunuh..
Minchio: Arini memang licik, kak. 🤧
total 1 replies
pendekar angin barat
pendek bgt Thor...
Minchio: besok sehari 2 bab ok. hehe
total 1 replies
anggita
Terus berkarya tulis, semoga lancar novelnya 👏Wijaya Kusuma👍.
Minchio: terima kasih udah ninggalin jejak, saya sangat senang membaca komentarnya, terima kasih atas dukungannya.
total 1 replies
anggita
lumayan oke👌👍
Minchio: terima kasih
total 1 replies
anggita
visual gambar dan tokohnya oke👌lah.
Minchio: Halo, makasi udah ninggalin jejak hehehe.
total 1 replies
Was pray
walau tidak menang dengan mudah paling tidak wijaya kusuma memberikan perlawanan terhadap lawan-lawannya dengan apik
Minchio
wkwkwk
Was pray
kirain wijaya ko'it dilumat sama mawangi si siluman cacing, untung ditolong sama siluman kucing garong. 😀😀😀
Minchio
kegoda gadis itu kayanya 🤧🤭
Was pray
tetap semangat menuntut ilmu kanuragan dan kebatinan wijaya kusuma, karena di pundakmu ada beban tanggung jawab besar sebagi pemimpin desa adat
Was pray
hahaha ..kepala desa adat kok cemen.... seharusnya anak kepala desa adat sudah dari kecil dilatih ilmu kanuragan dan ilmu kebathinan, karena di masa depan tanggung jawab berat yg harus dipikulnya sebagai penerus jabatan kepala desa adat. lanjut thor.
Minchio
sepertinya wijaya punya tapi dia belum menyadarinya 😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!