NovelToon NovelToon
Wijaya Kusuma

Wijaya Kusuma

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Fantasi Timur / Konflik etika / Epik Petualangan / Paksaan Terbalik / Penyelamat
Popularitas:46k
Nilai: 5
Nama Author: Minchio

Wijaya Kusuma adalah putra kepala desa dari sebuah desa terpencil di pegunungan, dia harus menggantikan posisi ayahnya yang meninggal dunia sebelum masa jabatannya selesai. Sesuai dengan peraturan adat, anak lelaki harus meneruskan jabatan orang tuanya yang belum selesai hingga akhir masa jabatan.

Masih muda dan belum berpengalaman, Wijaya Kusuma dihadapkan pada tantangan besar untuk menegakkan banyak peraturan desa dan menjaga kehidupan penduduk agar tetap setia pada adat istiadat para leluhur. Apakah Wijaya Kusuma mampu menjalankan amanah ini dan memimpin desanya dengan bijaksana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minchio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjalanan Menuju Air Terjun Naga

Matahari mulai terbit menyinari seluruh penjuru desa. Warga desa mulai terbangun dengan suasana pagi yang tenang. Meskipun pagi itu sangat damai beberapa penduduk desa masih cemas dengan ancaman sosok gaib yang beberapa hari ini menganggu mereka saat malam hari.

Saat mereka berjumpa di jalan, mereka akan saling bertanya tentang penampakan yang muncul semalam. Mereka tidak tahu jika Kepala Desa Wijaya Kusuma sudah mengatasi masalah tersebut.

Sejak semalam Ki Dayat masih ada di rumah Wijaya Kusuma, dia terlalu lelah untuk pulang ke rumah ditambah Wijaya dan ibunya melarang Ki Dayat pulang dulu.

"Jaya, Aki sebenarnya ingin mengantar kamu menuju tempat melatih ilmu kanuragan, tapi fisik Aki sudah tidak kuat," kata Ki Dayat.

"Aki jangan khawatir, saya bisa pergi sendiri. Cukup beritahu arah dan petunjuk yang jelas," jawab Wijaya.

"Air terjun naga, disana tempat teman Aki tinggal dan mengabdi pada leluhur dan alam."

"Air terjun naga? Saya belum pernah mengenal tempat itu. Tolong beritahu saya arah yang cepat menuju air terjun itu."

Ki dayat mengangguk, "Air terjun Naga terletak di pedalaman gunung, sekitar tiga hari perjalanan dari sini. Setelah melewati hutan larangan kamu akan bertemu aliran sungai yang besar, ikutilah aliran sungai itu. Dengan mengikuti aliran sungai itu, kamu akan bertemu air terjun naga."

"Oh tinggal ikuti aliran sungai ya, Ki."

"Dulu Aki tidak lewat situ, Aki berputar menuruni lereng karena Aki tidak berani terjun dari atas. Hanya saja jika berputar menuruni lereng akan memakan waktu lebih lama."

Ibu Wijaya Kusuma lalu datang membawa singkong rebus dan teh manis, "Aki, sarapan dulu singkong Ki, nanti kita besar besar setelah nasi matang," ucap ibu Wijaya.

Wijaya Kusuma lalu mengambil daun pisang dan membungkus beberapa singkong rebus itu yang sudah ditaburi parutan kelapa.

"Wijaya, kenapa dibungkus? Kamu mau turun ke bawah?" tanya ibunya heran.

"Mah, Wijaya akan pamit pergi ke air terjun naga untuk belajar ilmu tenaga dalam," kata Wijaya Kusuma.

"Belajar tenaga dalam? Siapa yang akan mengajarimu, apa tidak tidak berbahaya ya Ki?"

"Tenang, Kulsum waktu kamu masih muda masih ingat dengan pemuda bernama Adiwan?" tanya Ki Dayat.

"Ardiwan? Sudah lama sekali, saya tidak ingat." jawab ibu Wijaya.

"Dulu dia seumuran denganmu, dia memutuskan untuk mengabdi pada leluhur di puncak gunung. Saya pernah menemui dia beberapa kali, namun setelah bapaknya meninggal, saya tidak pernah ke sana lagi. Ardiwan bisa mengajari Wijaya Kusuma ilmu kanuragan."

"Tapi apa tidak berbahaya Ki? Saya khawatir." kata ibu Wijaya Kusuma cemas.

"Wijaya perlu mendalami ilmu kebatinan dan membuka kekuatan dalamnya. Karena musuh yang paling berbahaya adalah mereka yang menyerang dalam keheningan. Kejadian semalam menjadi momen untuk dia agar meningkatkan kemampuannya."

"Tenang Mah, Wijaya berjanji akan kembali ke desa ini. Wijaya Kusuma ingin mempelajari ilmu kebatinan selain untuk melindungi desa ini, ada hal yang ingin ku perjuangankan," Wijaya Kusuma mendadak teringat tentang kematian ayahnya yang diduga telah diracun oleh Kepala Desa sebelah.

Wijaya lalu masuk ke dalam kamar untuk mengambil beberapa pakaian dan memasukannya ke dalam kain dan di ikat. "Saya ingin cepat-cepat pergi Ki," kata Wijaya Kusuma penuh semangat.

"Makan dulu, Jaya!" ucap Ki Dayat.

Namun Wijaya Kusuma segera pamit pergi menuju air terjun naga, meninggalkan ibunya yang cemas dan tatapan penuh harap Ki Dayat.

"Dia sangat mirip dengan bapaknya," kata Ki Dayat dengan suara pelan.

1
Nasirin Indra Laksana
Luar biasa
Minchio: Halo Kak, makasii banget udah ngasih penilaian. ✨🙏
total 1 replies
Sarita
mending pergi sih dari desa itu. buat apa tinggal di desa tapi tiap hari selalu hidup dalam ketakutan
Minchio: Iyaa... 😭
total 1 replies
Habsah Hermawan
cerita nya menarik..smoga karya selanjutnya semakin bagus
Minchio: Terima kasih udah baca sampai akhir semoga terhibur ya, maaf kalau ada salah ketik hehe.
total 1 replies
Minchio
Itu kan desa sebelah bukan desa adatnya, desa sebelah mah udah menerima perkembangan jaman termasuk es batu. 😃
Andalas 476
udah lambat... pendek pulak chapter nya..😵
Minchio: Maaf ya Kak soalnya pas awal nulis ini saya dikasi info sama temen yang udah duluan nulis katanya gak usah panjang² tapi bab bab berikutnya sampai akhie jadi panjang kok hehe.
total 1 replies
Andalas 476
Aturan Tradisi Konyol...😂 manusia punya akal pikiran utk berkembang ,bkn mandeg dsitu aja..
Minchio: Ada alasannya kenapa mereka dilarang menerima perkembangan jaman, silahkan dibaca sampai akhir. 😃
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
jd ganteng....
Minchio: Hehe makasi selalu ninggalin jejak Masbro. Semoga selalu terhibur.
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
msh blm jago ternyata....
Minchio: Belum mas.
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
ajat lg ajat lg....
Minchio: hahaha 😃
total 1 replies
Was pray
bagus ceritanya,semoga wijaya cepat jadi orang yg lebih bijaksana,sehingga benar-benar cocok untuk menjadi sosok pemimpin
Minchio: Terima kasih udah bantu kasih ratting. 😃😄
total 1 replies
Dar Darminadi
👍 mantap makin asyik dan seru
Minchio: Hehe terima kasih, nantikan lanjutannya. Akan semakin seru lagi Wijaya Kusuma belajar menyerap energi alam semesta oleh Gurunya Raja Erlangga. 😃👍
total 1 replies
Mito Lama
bagus
Minchio: Halo, makasi banget udah ngasih review. Ulasanmu sangat berharga bagi aku membantuku semakin semangat melanjutkan cerita ini, semoga kamu terhibur yaa.
total 1 replies
Was pray
wijaya baru sadar diri kalau lemah dan goblok bin tolol, tapi sok kuat dan jagoan, makanya mikir dulu kalau mau bertindak jadi tidak bikin susah orang lain
Minchio: wkwk. 😂😭
total 1 replies
Minchio
Makasi Mas selalu komen di Novelku semoga terhibur ya.
Minchio
Belum punya kekuatan Mas. 😭
Endro Budi Raharjo
dasar penjajah....
Minchio: Seperti itu awal mula adanya peraturan adat Bang. 😅😭🤭
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
kok gak bertarung wijaya....
Was pray
wijaya memang belum pantas menjadi seorang pemimpin, dia memimpin dirinya sendiri saja belum bisa, apa lagi memimpin orang lain
Minchio: Betul, karena dia kan terpaksa menggantikan Bapaknya. 😭
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
yg byk skrg air mata bu aya....
Minchio: Hahaha..
total 1 replies
Endro Budi Raharjo
buto...buto...ijo...lk...gak...ijo...duduk buto tp pak to...
Minchio: 😂😂😂😂😂😂😂😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!