Pradiningtyas , seorang ibu yang baru melahirkan dan terkena syndrom baby blouse. Menghadapi kehidupannya dengan semua masalah yang ada tanpa ada tempat untuknya bersandar, mengambil semua keputusan sendiri tanpa ada tempat untuk mencurahkan permasalahannya. Kerumitan rumah tangganya yang membuatnya semakin berada di titik terpuruk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daegal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertemuan tak terduga
Hingga pagi menjelang, matahari telah menampakkan sinarnya. Kini Ayuning telah berpindah tangan kepada Tyas.
Setelah merawat bayinya. Tyas menggendong Ayuning menuju kamar Bu Mika.
Tok..
Tok..
Tok...
"Iya Tyas"ucap P Harun yang sudah rapi dengan pakaian dinasnya.
"Maaf pak sarapannya sudah siap. Saya sekian mau ajak Bu Mika ke ruang makan . Biar bisa makan sama-sama"ucap Tyas
"Oh iya biar saya yang dorong istri saya ke ruang makan"ucap P Harun
Sementara Tyas langsung menuju ruang makan , di sana telah duduk Bima yang memakai baju formal dengan wajah dinginnya.
Tyas kikuk. Menghentikan langkahnya.
(Aduuuh mesti ngomong apa nih,)Batin tyas melihat ke arah Bima.
"Ayo Tyas"ucap P Harun yang sudah berdiri di belakang Tyas
"Oh iya pak, silakan"ucap Tyas lega mengelus dadanya.
P Harun mulai mengambil sarapan dipiringnya begitupun juga Bima . Tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Bima sejak tadi.
Tyas yang duduk di sebelah kursi roda Bu Mika menunggu giliran untuk mengambilkan sarapan Bu Mika.
"Oh iya mbak, jadi pergi ke rumah sakit pagi ini? "Ucap P Harun membuka obrolan
"Iya pak, tapi jika mas Bima nggak bisa saya ngantar saya ,saya bisa naik ojek saja tidak apa"ucap Tyas
"Siapa bilang saya nggak bisa"ucap Bima
Degh ..
Ekspresi Tyas tiba-tiba mendadak berubah. Ia menyadari saat ini telah salah berbicara.
"Bagus , setelah antar ke rumah sakit. Sekalian ajak ke mall ya. Beli perlengkapan untuk Ayuning. Baru setelah itu kamu boleh balik ke Jakarta"ucap P Harun
"Hmm"sahut Bima
(Segitu sayangnya ya Bokap gue sama Tyas. Ngapain coba repot-repot ngurusin bayinya juga. Kayak dia nggak punya keluarga aja sampai bokap gue sepeduli itu),ucap Bima dalam hati.
Setelah sarapan ,Tyas memastikan Bu Mika nyaman beristirahat di dalam kamarnya. Sementara ia membereskan meja makan dan menyuapkan beberapa sendok makanan di mulutnya dengan tergesa karena tak ingin Bima menunggunya lama. Sementara P Harun telah berangkat bekerja.
"Woy"ucap Bima muncul dari belakang Tyas.
Buuuuur.....
Tyas yang kaget menyemburkan seluruh isi mulutnya ke baju Bima.
Ia langsung menutup rapat mulutnya , matanya melotot melihat kondisi Bima sekarang yang penampilannya tak sengaja ia rusak akibat semburan makanan.
"Ah shiiiitt! Damn! Bener-bener ya aaakkkh..."ucap Bima hendak berlalu.
Namun ketika Bima berbalik Tyas buru-buru menyusul ke arahnya hendak membantu membereskan pakaiannya . Namun karena kondisi licin ada beberapa makanan berminyak yang berceceran hingga membuat kaki Tyas terpeleset.
Tubuhnya terhuyung tak mampu menjaga keseimbangannya.
Brruuugggghhhh...
Tubuh Tyas terjatuh tepat di atas tubuh Bima yang ia tabrak.
Sepersekian detik, saling tatap dengan kondisi intim. Untunglah tidak ada Ayuning dalam dekapan Tyas. Hingga nafas Bima berhembus hangat menerpa wajah Tyas
"Aw, bangun cepetan"pekik Bima meringis
"Eh iya maaf mas. Tadi saya mau bantuin bereskan baju mas Bima , tapi malah saya kepleset."ucap Tyas beranjak bangun
"Udah tau. Siapa juga yang mau intim sama kamu kalau bukan gara-gara musibah"ucap Bima berlalu.
(Sabar Tyas. Nanti cobaan kamu yang satu ini juga udah tidak ada lagi di rumah ini)Batin Tyas.
Sementara itu di dalam kamar Bima tengah mengganti bajunya. Di depan cermin ia menatap dirinya.
"Hmm... Cantik juga. Tapi sayang udah punya anak sih. Coba aja dapat perawannya"ucap Bima tersenyum smirk.
Setelah membereskan tubuhnya Bima keluar dari kamarnya, di ruang tengah Tyas sudah nampak siap dengan menggendong Ayuning
"Gercep juga jadi ibu muda"ucap Bima lirih.
"Ya udah. Ayo jalan"ucap Bima
"Mas maaf sebelumnya, tapi sebenernya saya nggak ada biaya buat ke rumah sakit. Apa lagi Ayuning tidak ada BP*S mas" ucap Tyas berhati-hati
"Itu urusan saya. Tadi papa udah siapin semua yang kamu butuhkan "ucap Bima
(Duuuh ngapain pakek bawa nama papa juga sih, )batin Bima
Selama perjalanan tak ada obrolan apa-apa Antara keduanya. Semua berkutat pada pikirannya masing-masing. Tyas memilih menatap jendela mobil. Sedangkan Bima walaupun sekali-kali ia curi pandang pada Tyas.
Sesampainya di rumah sakit. Tyas menghentikan langkahnya.
"Kamu kenapa? "Tanya Bima
"Tidak apa mas, ya sudah ayo"ucap Tyas
Padahal pikiran Tyas bahwa ini rumah sakit yang sama dengan tempat dimana mas Yuda di rawat.
(Semoga mas Yuda sudah di bawa pulang)Batin Tyas memasuki rumah sakit itu.
Menuju ruang administrasi. Tyas mengekor langkah Bima yang berjalan di depannya.
Namun saat tengah menyelesaikan pendaftarannya, tiba-tiba
"Wheeeyy sahabat laknat. Lo ngapain kesini ha. Sakit Lo? Atau buntutin gue ya Lo nggak sabar banget tunggu entar siang gue balik hahah"ucap Bima
Tyas langsung mendongakkan kepalanya dan matanya seketika membulat sempurna begitu ia menatap Rheyno di situ
Sementara Rheyno tak menyahuti candaan pertanyaan Bima ia fokus pada Tyas.
"Hey ,kenapa Lo,bengong gitu?"ucapan Bima terputus.
"Lo gimana bisa kenal sama cewek ini?"ucap Rheyno menunjuk arah Tyas
"Oh dia. "Belum Bima menyelesaikan kata-katanya Rheyno terlihat berjalan ke arah Tyas
Tyas memegang erat gamisnya. Perasaannya ketar-ketir tak tau harus menjawab apa. Ia merasa disudutkan di posisi ini
"Tyas"ucap Rheyno lembut
"Iya "ucap Tyas gugup
"Kenapa bisa disini? Bukanya kamu harus ke pengadilan sekarang"ucap Rheyno
"Ha apa? Jadi sekarang sidangnya?"ucap Tyas seperti orang linglung
"Kamu nggak tau?"tanya Rheyno.
Tyas menggeleng.
"Kamu kenapa bisa sama Bima.?"tanya Rheyno
Belum Tyas menjawab Bima yang berjalan ke arahnya langsung menyahut.
"Oiya Rhen ,gue lupa lo sama Tyas saling kenal ya. Gue kesini cuma anter dia imunisasi anaknya."ucap Bima
"Bim, gue aduin Clarissa Lo"ancam Rheyno
"Eit...eit.... Gue nggak nikung Elo , ngapain Lo ikut campur masalah gue sama Clarissa "ucap Bima
"Ini Lo bawa-bawa anak orang yang harusnya nyelesaikan masalah di persidangan "ucap Rheyno
"Ha ? Cerai? Sorry...sorry gue nggak tau kalau soal itu. Gue juga terpaksa antar dia karena disuruh bokap , maksa dia. Terpaksa gue turutin aja. Lo tau sendiri bokap gue kayak apa"ucap Bima
"Tyas ,kamu ikut saya sekarang"ucap Rheyno
"Nggak tuan maaf. Saya tidak bisa"ucap Tyas spontan
"Kenapa? Apa gara-gara Bima kamu menolak semua tawaran saya , dan kamu ceraikan suami kamu begitu saja ha? Dasar perempuan matre. Ternyata saya salah menilai kamu selama ini. Sudah baik saya berikan jaminan untuk kehidupan kamu. Tapi kamu tolak ternyata kamu lebih memilih orang yang mampu memberi lebih dari itu."ucap Rheyno emosi.
"Maaf tuan bukan seperti itu"ucap Tyas dengan mata berkaca-kaca
"Saya nggak mau mendengarkan ucapan kamu lagi"ucap Rheyno hendak berlalu.