FOLLOW IG @THALINDALENA
Jika seluruh wanita di dunia ini sangat mengagumi dan mengidolakan Leo Launder yang merupakan penyanyi solois ternama dunia. Tapi, bagi Danna Capela, Leo tak lebih dari seonggok sampah. Kisah masa lalu Leo yang membuat gadis bernama Danna sangat membenci pria itu.
Tapi, bagaimana jadinya kalau mereka menghabiskan malam panas bersama, hingga pada akhirnya Danna mengandung benih Leo? Apakah Danna akan membuka hatinya atau justru sebaliknya?
Simak kelanjutannya, jangan lupa subcribe agar tidak ketinggalan notif update-nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluarga Pinus!
Malam harinya.
Tawa Luis terdengar sampai Vila. Leo menyibakkan hordeng jendela, menatap keluar sana di mana Luis dan Ed sedang bermain basket di halaman rumah. Pandangannya beralih pada Danna yang tampak tertawa lepas melihat dia pria berbeda generasi itu saling berebut bola.
"Ha ha ha, Luis jangan curang!" seru Danna sambil tertawa terbahak ketika Luis memeluk kaki Ed agar pria itu gagal memasukkan bola ke ring.
"Ha ha ha." Leo tertawa kesal. "Shitt! Mereka terlihat seperti keluarga pinus!" dumel Leo, kebakaran jenggot. Tidak tahan melihat mereka yang tampak bahagia, Leo keluar dari Vila sembari menyesap rokoknya, berjalan menuju halaman luas rumah Danna, lalu duduk di samping wanita itu yang tengah menikmati anggur segar.
Danna menggeser duduknya, jaga jarak dari Leo.
"Kau tampak bahagia sekali dengan pria itu!" ucap Leo, terbakar cemburu.
Sambil menikmati anggur hijau, Danna menjawab, "tentu saja!"
"Kau suka dengannya?!" Leo menoleh menatap tajam Danna.
Danna hanya menjawab dengan menaikkan kedua bahunya secara bersamaan. Resposnya sangat ambigu sekali membuat hati Leo semakin jengkel.
Danna beranjak berdiri, memanggil putranya agar menyudahi permainan tersebut.
"Luis, sudah malam!" Sebenarnya ia hanya beralasan saja memanggil putranya agar dirinya bisa menjauh dari Leo.
Luis dan Ed kompak menoleh pada Danna. Luis mendengus sambil berkata, "Ed, aku tidak suka dengan pria itu!" Luis menunjuk Leo.
"Kau harus terbiasa dengannya, Luis, bukankah dia adalah Daddy-mu." Ed berusaha memberikan pengertian kepada anak kecil itu.
"Kenapa tidak kau saja yang menjadi Daddy-ku! Kenapa harus dia!" balas Luis marah sambil berjalan menghampiri ibunya.
"Maunya sih begitu, tapi itu tidak mungkin terjadi karena aku tidak pantas untuk ibumu," jawab Ed hanya di dalam hati. Lama memendam rasa pada Danna tentu sangat menyakitkan untuknya. Danna seperti bintang bersinar di langit malam, sedangkan dirinya hanyalah seonggok batu kerikil yang tidak akan mungkin menggapai bintang tersebut. Ia cukup sadar diri dengan posisinya yang hanya seorang buruh perkebunan, sedangkan Danna kaya raya.
"Aku lelah, mau istirahat, Mom." Luis memeluk kedua kaki ibunya dengan erat.
"Iya, baiklah, ayo kita istirahat," jawab Danna.
"Aku ingin bicara denganmu, Danna!" ucap Leo, menahan Danna.
"Jangan sentuh Mommy-ku!" teriak Luis seraya menepis tangan Leo dari lengan ibunya.
"Luis, aku berhak menyentuh ibumu karena dia adalah istriku," jawab Leo, berusaha lembut, sabar dan full senyum saat menghadapi Luis yang sangat galak seperti anak singa.
"Istri?!" Danna membeo, menatap tajam Leo. Kemudian meminta Ed untuk membawa Luis masuk ke dalam rumah. Ia akan memberikan pelajaran kepada pria ini yang sudah berani menge-klaim dirinya sebagai 'istri'.
Ed menatap tajam Leo sebelum menggendong Luis. Begitu juga Leo membalas tatapan tajam pemuda tersebut. Untuk sesaat kedua pria itu saling menatap tajam dan penuh permusuhan.
"Ed!" Danna menegur pemuda itu agar segera membawa Luis pergi dari sana.
"Maaf, Nyonya." Ed segera beranjak memasuki rumah sambil menggendong Luis.
"Kalian tinggal satu atap?" tanya Leo setelah Ed dan Luis tidak terlihat.
"Siapa? Luis?" balas Danna, ketus.
"Ed!"
"Kau tidak berhak mencampuri urusanku, Tuan Leo!" Danna menjawab dengan penuh penekanan tak lupa memberikan tatapan mematikan pada Leo yang berdiri di hadapannya.
"Aku berhak atas dirimu, Danna. Kau adalah wanita yang sudah melahirkan darah dagingku!"
"Aku memang melahirkan darah dagingmu tapi bukan berarti kau bisa bersikap seenaknya seperti ini! Aku bukan budak yang bisa kau tindas seenak jidatmu!" balas Danna menunjuk Leo penuh kebencian.
Perdebatan diantara mereka semakin sengit, dan situasi pun semakin tegang.
"Begitu buruk 'kah aku di matamu, Danna?" lirih Leo, menatap kecewa pada wanita cantik.
"Iya!" balas Danna tegas dan penuh penekanan.
"Kau tidak tahu betapa hancurnya aku saat mengetahui jika aku adalah pria pertama untukmu! Rasa bersalah dan penyesalan membelenggu hatiku sampai saat ini. Bahkan selama 5 tahun aku mencari keberadaanmu, Danna!" tegas Leo, menceritakan semua penderitaannya setelah Danna pergi. "Kau pikir hanya kau yang menderita!"
"Jika begitu kau bisa bahagia mulai sekarang, dan pergi dari sini secepatnya!" ucap Danna sangat sadis, kemudian balik badan meninggalkan Leo yang mematung di tempat.
dasar pria tua 😂😂😂
bisa rusak alur cerita karena ga kelar2 ngadon