Kisah ini merupakan kisah mengenai seorang gadis yang terpaksa bekerja demi menghidupi dirinya sendiri karena ditinggal mati oleh orang tuanya, dan tanpa disangka dia malah masuk kedalam buku novel yang sering dibacanya yang pernah diberikan oleh orang asing dan menjadi tokoh antagonis yang ada di novel tersebut.
Didalam novel, sang antagonis berakhir tragis karena mengganggu percintaan sang pemeran utama wanita dan juga pemeran utama pria. Demi menghindari hal mengerikan itu gadis itu terpaksa mengubah ceritanya dan apakah jika novel itu berubah, sang pangeran akan jatuh cinta dengan tokoh antagonisnya? dan bagaimanakah gadis itu akan merubah takdirnya.
penasaran dengan ceritanya? ayo baca dan juga subscribe agar ngak ketinggalan update terbaru yang menarik dari setiap cerita.
GES BANTU LIKE SAMA KOMEN YA, ITU SEMUA SALAH SATU PENYEMANGAT AUTHOR, KLW ADA YG KASIH GIVE AUTHOR JADI LEBIH SENANG.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon H mukty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PART 22
RENCANA UNTUK MENJADI MURID PROFESOR MERLINIUS
Setelah Misha mendapatkan izin untuk kembali ke akademi, keesokan harinya Misha berangkat dengan wajah bahagia walaupun sebenarnya pakaian yang dikenakannya saat ini terlalu mewah menurutnya.
Misha sebenarnya ingin mengenakan pakaian biasa yang tidak begitu mewah seperti sebelumnya tapi ayahnya melarangnya dan menyuruh Misha mengenakan pakaian yang sebagus mungkin karena ayahnya tidak ingin keluarga Rosewood dianggap keluarga tidak mampu jika mengenakan pakaian yang biasa-biasa saja.
Awalnya Misha menolak mengenakan pakaian yang diminta oleh ayahnya, namun Louis berkata jika Misha menolaknya maka izin untuk kembali ke akademi akan dicabut. Maka dari itu Misha kembali memakai pakaian mewah seperti Misha yang ada dicerita aslinya, ketika sampai diakademi semua mata langsung mengarah pada Misha yang baru saja turun dari kereta kuda.
“wah-wah sepertinya seseorang gagal memikat pangeran pertama dengan mengenakan pakaian yang biasa-biasa saja, lalu kembali mengenakan pakaian mewah seperti bisanya” ucap Emilia sambil menghampiri Misha yang baru saja datang.
"*Huh... apa-apaan lagi ini, baru saja aku datang tapi masalah sudah datang saja tanpa ku minta*” pikir Misha.
Misha mencoba menghiraukan Emilia tapi Emilia terus memprovokasinya dengan mengatakan hal-hal yang menjelekkan Misha, dan itu membuat Misha semakin geram terhadap perkataan Emilia yang sudah begitu berlebihan.
“sudah aku bilang kau tidak perlu repot-repot merayu pangeran pertama karena apapun yang kau lakukan tidak akan dapat memikatnya benar kan teman-teman hahaha...” ucap Emilia bersama gadis bangsawan lainya.
“iya itu benar, untuk apa terus berusaha jika selalu ditolak”
“sepertinya dia hanya ingin menghancurkan martabat keluarganya sendiri hahaha”
“iya benar sekali itu hahaha...”
“aduh darimana sih suara anjing-anjing menggonggong ini, berisik sekali, kurasa para anjing dibiarkan masuk begitu saja ke akademi’ ucap Misha sambil menghina Emilia dan gadis bangsawan lain.
Raut wajah yang awalnya terlihat bahagia saat menghina Misha kini berubah menjadi kesal ketika Misha menghinanya balik, “lalu memangnya apa yang membuatmu berpikir kau lebih baik dariku? Justru aku jauh lebih hebat daripada kau” ucap Misha dengan wajah sombong.
“KAU... kau pikir kau sangat hebat begitu? Kalau begitu mari bertaruh dipertandingan akhir tahun akademi, itu pun jika kau benar-benar lebih hebat dariku” ucap Emilia dengan kesal.
“baiklah siapa takut, akan aku turuti keinginanmu itu” ucap Misha.
“bagus, sampai jumpa dipertandingan akhir tahun akademi” ucap Emilia sambil berjalan pergi.
Kekacauan yang baru saja terjadi ini menjadi makin besar saat para siswa lain yang mengetahui tentang pertarungan antara Misha dan Emilia mulai menyebar dari mulut ke mulut, sementara itu Ethan yang telah mengetahu berita ini segera memberitahu pangeran Aidan yang saat ini berada dihalaman belakang sekolah sambil berlatih pedang.
“yo... kau sudah dengar berita tentang gadis itu Aidan? Katanya dia akan bertarung melawan nona dari keluarga silverlake itu” ucap Ethan dengan kegirangan.
“begitu ya” balas Aidan dengan datar.
“kau ini benar-benar membosankan, padahal aku berharap aku akan tertarik dengan hal ini” ucap Ethan.
“mana mungkin kakak tertarik mendengar berita mengenai gadis gila itu, tapi aku sedikit tertarik dan tak sabar melihatnya, pertandingan akhir tahun akademi ya... itu sisa beberapa hari lagi” ucap pangeran Julian yang baru saja datang.
Pertandingan akhir tahun ini sudah menjadi tradisi di akademi, setiap akhir tahun akan diadakan pertandingan untuk mengukur kemampuan siswa yang telah belajar dan berlatih selama satu tahun terakhir dan bagi siapapun yang memenangkan pertandingan ini akan mendapatkan hadiah ratusan koin emas dan diperbolehkan tidak mengikuti ujian kenaikan yang selalu diadakan di awal tahun dan dijamin akan lulus tanpa harus mengikuti ujian tersebut.
Maka dari itu banyak siswa yang mencoba mendapatkan keuntungan tersebut, namun menjadi juara satu dalam pertandingan ini juga bukanlah hal yang mudah karena semua murid berbakat di akademi pasti akan mengikuti lomba tersebut demi menghindari ujian yang begitu sulit. Bahkan soal dari ujian itu tidak ada hubungannya dengan apa yang mereka pelajari selama ini di akademi.
“aku berharap dapat melawan wanita sialan itu karena telah menghinaku beberapa waktu lalu” ucap pangeran Julian.
“ah... waktu kau ditampar olehnya itu ya hahaha...” kata Ethan dengan tawa terbahak-bahak.
“diam kau Ethan...” balas Julian.