Kisah dari seorang Dokter cantik dengan segudang prestasi dan juga kisah kehidupan yang penuh lika-liku.
Bilqis Agata, dokter muda ini juga memiliki kisah asmara yang cukup rumit.
bagaimana seorang Bilqis menjalani kehidupan nya setelah kepergian sang suami yang baru saja menikahi nya untuk selamanya setelah gugur dalam tugas di negara lain yang saat itu sedang terjadi bencana alam.
lalu bagaimana Bilqis menghadapi masa depan nya. mampukah dia menata hidup dan bagaimana jadinya ketika cinta pertama nya saat masih sekolah menengah pertama hadir kembali.
ikuti kisah BILQIS AGATA.
***maaf banyak typo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Callme_Nadlia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31
"bagaimana keadaanya dok," tanya pak Mahes kepada Dokter Ferdi setelah memeriksa kondisi Ari
"pak Ari hanya kelelahan dan asam lambung nya naik. jadi saya sarankan setelah sembuh pak Ari harus makan tepat waktu dan istirahat yang cukup serta jangan terlalu banyak pikiran. nanti saya kasih resep obatnya. biarkan beliau istirahat dulu pak, saya permisi dulu" jelas dokter Ferdi
"baik lah dok, terima kasih" jawab pak Mahes lalu melihat sang anak terbaring lemah di brankar.
"permisi pa, kita pindahkan pak Ari dulu ke kamar inapnya dulu ya pa. agar pak Ari bisa lebih leluasa buat istirahat."
"silahkan sus" ucap pak Mahes
ya, Ari di sarankan untuk opname untuk satu malam agar kondisi nya lebih baik..
setelah berada di ruang inap VVIP itu, pak Mahes lalu meminta izin kepada sang istri untuk memeriksa laporan di ruangan Ari, karena sang anak yang sakit otomatis pak Mahes kembali turun tangan meski bisa saja laporan itu di periksa ketika Ari sembuh.. hanya saja pak Mahes masih belum bisa melepaskan sepenuhnya tanggung jawab kepada Ari mengingat Ari tidak memiliki pengalaman di bidang ini.
di perjalanan menuju ruangannya, pak Mahes berpapasan dengan Bilqis yang sedang berjalan menuju ruang inap pasien nya untuk melakukan visit.
"assalamualaikum Dokter Bilqis" sapa pak Mahes karena dia yang lebih dulu melihat dokter Bilqis
"waalaikumsalam, oh pak mahes, apa kabar pak.. maaf tadi gak sempat menyapa waktu di aula rapat" ucap Bilqis dengan sedikit menunduk
"iya gak apa apa, daya mengerti kok" jawab pak Mahes
"bapak mau kemana"
"saya mau ke atas dulu mau memeriksa laporan. Ari lagi sakit jadi biar saya saja yang lihat laporan Minggu ini"
"hah, pak Ari sakit pak" tanya Desi
"iya sus, saya permisi dulu" jawab pak Mahes lalu melangkah menuju ruangan khusus nya setelah berpamitan dengan dua orang gadis itu
setelah pak Mahes menghilangkan dibalik lift. Desi langsung bertanya kepada Bilqis
"kamu tahu" tanyanya
"ingat ini dimana sus" tegur Bilqis yang sudah melanjutkan langkahnya menuju ruang pasien
"iya maaf dokter, Anda tahu kalau pak Ari sakit"
"iya, tadi pas di ruang rapat. semua pada panik karena anak pemilik serta sebagai pemilik kedua rumah sakit lagi sakit"
"ih belibet banget kata kata nya.." kata desi
"ya udah sih.. lanjut kerja jangan gosip" jawab Bilqis tersenyum
"dokter gak mau jenguk" tanya Desi lagi sambil berjalan sejajar dengan Bilqis
"nanti kalo sempet, sekarang kita cek pasien dulu." ucapnya lalu masuk kesebuah kamar inap
mereka bekerja secara profesional, dengan ramah Bilqis menjelaskan kesehatan pasien dengan apa saja yang harus di hindari agar segera sembuh
ada beberapa pasien yang sudah diperbolehkan nya untuk pulang.
hampir satu jam lebih mereka melakukan visit dan akhirnya mereka selesai.. sengaja hari ini Bilqis tidak membuka praktek nya karena ada rapat tadi pagi hingga siang..
jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, masih ada sekitar dua jam lebih waktunya untuk pulang. rencana sehabis pulang kerja, Bilqis, Desi dan Agnes yang ternyata menjadi asisten dokter Halim berencana untuk mencari gaun karena akan menghadiri acara amal besok malam dan juga sekaligus mencari keperluan yang akan mereka bawa ke desa xx.
sebelum pulang, Bilqis memberanikan diri nya untuk menjenguk Ari. biar bagaimanapun Ari tidak salah.. kesalahan nya hanya di masa lalu, tapi tidak dengan sekarang. ya, Bilqis akan memberikan kesempatan untuk mereka kembali berteman meski Bilqis tahu Ari sudah memiliki tunangan.
setelah berjalan cukup jauh, dari lantai dua ke lantai tiga ruangan VVIV. akhirnya Bilqis sampai di kamar inap Ari. dengan yakin Bilqis mengetuk pintu lalu masuk dan mengucapkan salam
"Assalamualaikum" ucapnya
dan disana hanya ada Ari sendiri. entah kemana Tante Lusi. Ari yang melihat Bilqis masuk langsung tersenyum meski dalam keadaan lemah
berusaha untuk duduk dengan bertumpu pada kedua tangannya..
"eh baring aja gak usah duduk segala.. masih lemah itu" ucap Bilqis yang mendekat setelah melihat Ari berusaha duduk
"gak pa pa, saya mau duduk" kekeh Ari dan Bilqis langsung membantu nya agar duduk nyaman
"terima kasih telah datang" ucap Ari
"iya gak pa pa.. Santai aja kali.. kenapa bisa sakit sih. mama kamu mana"
"namanya juga manusia, ya pasti sakit lah. mama izin keluar tadi"
"kamu gak istirahat sih.. kerja Mulu, kasih sama yang membutuhkan pekerjaan aja" canda Bilqis
"iya nanti aku kasihkan." balasnya bercanda
"iya biar kamu gak perlu kerja, pengangguran deh. terus gak bisa semena-mena lagi sama orang"
"memang aku gitu"
"kalo kata Zidan mah gitu.. karyawan kantor kamu pada takut sama pak bos nya"
"eh enak aja, emang aku hantu"
"iya hantu.. lihat tuh mata panda.. bergadang kamu kan, makanya gak usah dipaksain kalo kerja"
" aku bergadang bukan gara gara kerjaan tapi gara-gara kamu"
"kok aku, apa hubungannya"
"kamu beberapa hari ini ngejauh dari aku, aku kepikiran dan ya gak makan sama kurang istirahat" jelas Ari lalu bangkit membuat Bilqis diam
"aku minta maaf Ri, seharusnya aku gak emosi kemarin.. maaf juga udah marah marah."
"kamu gak salah Bilqis. yang salah itu aku yang sering banget nyakitin kamu. aku minta maaf ya"
"iya, gak pa pa.. lupain yang lalu.. oh ya selamat ya atas pertunangan kalian.. aku turut senang" ucap Bilqis tersenyum manis
"siapa yang tunangan" heran Ari
"gak mau ngaku lagi. ya udah deh.. aku mau pulang dulu udah jam pulang soal nya.. cepat sehat biar bisa hadir besok malam.. kamu nyanyi ya, kan suara kamu bagus biar banyak yang kasih sumbangan buat amal haha" ejek Bilqis
"enak aja, dikira aku pengamen kali. ya udah gih pulang.. terima kasih sudah memaafkan aku ya qis, dan sekali lagi maaf."
"bosan aku RI denger kata maaf, murahan banget kata maaf sekarang" ucap Bilqis merapikan tasnya untuk mengambil kunci mobil
"ya udah aku pulang dulu, kanu istirahat." ucap Bilqis pamit langsung melangkah keluar kamar inap Ari dan tak sengaja berpapasan dengan ibu Lusi
"sore Bu" sapa Bilqis
"eh nak Bilqis kan.. anaknya Diana" tanya Bu Lusi heboh
"iya Bu" jawabnya tersenyum manis
"yaAllah manisnya senyummu nak.. gak usah panggil ibu, panggil Tante aja ya. mama kamu sahabat tante jadi kamu jangan sungkan ya" ucap Tante Lusi lalu memeluk Bilqis sebentar
"kamu perpaduan antara Yudi sama Diana.. jadi nya manis banget.. beruntung banget yang jadi suami kamu" ucap Tante Lusi lagi sengaja memanasi sang anak
Bilqis hanya tersenyum tanpa menanggapi ucapan Tante Lusi
"saya pamit pulang dulu ya tan, udah ada janji sama temen temen. maaf ya lain kali kita ngobrol lagi.. saya permisi assalamualaikum" ucap Bilqis lalu mencium punggung tangan Tante Lusi dan lalu melangkah keluar kamar dan menuju parkiran mobil dan ternyata disana duo Suster sudah menunggu dirinya untuk ke sebuah butik.