Ratu Pemalas

Like dan comment ya

Next

Pertemuan keluarga pun dilaksanakan dengan kehadiran para keluarga. Pertemuan tersebut akan diadakan beberapa hari ke depan.

Awalnya El berbicara dengan papa dan Al saat makan malam.

"Kenapa El? kamu seperti nya gelisah, katakan saja jika kita selesai makan," ucap Al.

Mendengar hal itu papa Alster hanya memandang anaknya satu persatu, dan kembali melanjutkan makannya. Setelah selesai mereka pun duduk di ruang tamu.

"Hal apa yang ingin kamu bicarakan El? katakan lah papa ingin mendengarnya," tanya papa Alster.

"Papa nya kekasih ku ingin bertemu papa," ucap El.

"Apakah kamu memiliki kekasih? tapi kita tidak pernah melihat kamu saling telpon," ucap Al.

"Idih itu mah Abang Al, yang baru tahu rasanya jatuh cinta, kalau aku kan sudah pengalaman," ucap Al.

"Ih dasar sombong, pengalaman saja sombong, tapi kamu ditinggalkan ujungnya," ucap Al menjulurkan lidahnya

"Sudah cukup kalian berdua, siapa calon kekasih mu itu?" tanya papa Alster.

"Tuan Sanders papa nya Eva," ucap El.

"Apa Sanders? dia sahabat lama papa, kalau begitu ini hal yang sangat besar, papa ingin pasangan dari kalian datang, termasuk Caca dan adikmu di Australia harus pulang, Al nanti kamu telpon Caca kapan ada waktu kosongnya? seperti nya jadwal Caca harus dipertimbangkan juga, El setelah pembicaraan ini kita telpon adikmu ya," ucap tuan Alster bahagia.

"Papa, apakah kalian sedekat itu? sampai-sampai kami semua harus datang, kan ini pertemuan El sama keluarga calonnya bukan aku ataupun Alena," ucap Al.

"Iya memang benar, akan tetapi papa hanya ingin memperkenalkan kalian bahwa beliau sahabat papa, dan ingin memperkenalkan keluarga papa," ucap Papa Alster.

"Iya, memangnya Abang kenapa? kan tinggal minta jadwal kosong nya dokter Caca, apakah mama tidak ingin berkumpul?" ucap El.

"Ehm iya-iya, nanti malam aku telpon Caca," ucap Al.

Saat keduanya berdebat, papa Alster menghubungi Alena melalui ponselnya Delan.

📱" Delan, dimanakah Alena berada?" tanya tuan Alster.

📱"Maaf tuan Alster, Alena di dalam kamarnya, seperti nya dia kembali tidur," ucap Delan.

Delan pun membuka pintu kamar Alena, akan tetapi belum di buka Alena, video masih berfungsi aktif. Delan pun meminta izin untuk membangunkan Alena.

Di sisi lain Al dan El saling memandang satu sama lain. Saat Delan mematikan ponselnya, terjadi perdebatan di antara keduanya kembali.

"Papa, bagaimana bisa Delan sama Alena satu atap? kalau nanti adik kita hamil bagaimana?" ucap Al gelisah.

"Awalnya papa tidak mengizinkan, akan tetapi Alena memohon dikarenakan dia merasa penguntit psikopat itu mengikuti nya, jadi karena hal itu papa mengabulkan," ucap tuan Alster.

"Ya ngga bisa begitu juga dong papa, etika dan adab lebih di utamakan, nanti aku yang bilang sama Alena kalau dia bangun," ucap Al.

"Abang Al, ini sudah jadi keputusan, walau Delan sudah menikah akan tetapi dia tidak menyentuh adik kita kecuali ciuman di kening," ucap El.

"Bagaimana kamu tahu hal itu?" tanya Al.

"Alena sendiri yang menceritakannya dengan ku," ucap El.

Saat keduanya masih berdebat, Alena pun melakukan panggilan video.

📱"Hai papa ku sayang, mana Abang Al dan Abang El," tanya Alena.

📱"Hai adik kami tercinta," ucap El.

Saat mengarahkan wajah ke Al, Al memasang wajah sedih. Alena pun langsung merespon.

📱"Abang Al kenapa bersedih?" tanya Alena.

📱"Alena jawab pertanyaan Abang dengan jujur, jika kamu ingin tahu kenapa Abang bersedih?" ucap Al.

📱"Baiklah, katakan saja Abang Al," tanya Alena.

📱"Kamu tidur satu atap dengan Delan tidak di sentuhnya sama sekali kan, kamu baik-baik saja kan," ucap Al gelisah.

Mendengar hal itu Delan langsung tersedak karena posisi lagi minum. El pun mulai menatap seram ke wajah Abang nya.

📱"Oh Abang sedih karena Alena tidak pernah cerita sama Abang ya, Delan kekasihku menjaga ku dengan baik, kami berbeda kamarnya, nah coba lihat (memperlihatkan kamar mereka), dan juga Alena lebih banyak kuliah di rumah serta biasa banyak tidur," ucap Alena tersenyum.

📱"Dasar ratu Pemalas, tidak pernah hilang dari pikiran Abang," ucap El.

📱"Haha, tidak masalah, Delan menerima ku selalu," ucap Alena menjulurkan lidah.

📱"Ehm, tadi papa bilang ingin mengatakan sesuatu, boleh tahu ada apa?" tanya Alena.

📱"Alena, kita akan ada pertemuan keluarga jadi papa mengajak semua anak papa untuk berkumpul dengan pasangan kalian masing-masing dan memperkenalkan calon istrinya El," ucap papa Alster.

📱"Apa serius? Abang El memiliki pacar bukannya sudah putus dengan yang lama, bagaimana bisa menjalin dengan hubungan yang lain," ucap Alena.

Semua terdiam dengan ucapan sang adik. Hingga Delan ikut berbicara.

📱"Jadi kapan papa diadakan? agar Alena bisa menyesuaikan waktu nya sebab jadwal alena cukup padat juga disini, dan saya perlu persiapan Alena tinggal aman setelah saya kembali ke Indonesia," ucap Delan.

📱"Untuk kepastian tanggal nanti papa kabari yang penting Alena dan Delan sudah tahu tentang hal itu," ucap tuan Alster.

📱"Papa bentar sebelum di tutup, Abang El maaf ya jika membuat Abang El sedih, Alena janji akan menerima calon istri Abang El siapapun dia?" ucap Alena.

📱" Dia belum jadi calon istri, kami dalam hubungan baru jadi belum sampai memikirkan pernikahan, " ucap El.

📱" Abang Al bagaimana adakah niat menikah dalam waktu dekat?" tanya Alena.

📱" Abang juga belum memikirkan ke pernikahan, Caca juga harus fokus ke profesi sebab sekarang dia masa tambahan kuliah, jadi cukup padat, dan Abang Al belum siap juga jadi seorang suami," ucap Abang Al.

📱"Kenapa Alena bertanya dengan abang-abang mu? apakah Alena?" ucap papa Alster belum selesai bicara.

📱" Tebakan dalam pikiran papa benar, Alena siap menikah dengan om Dilan eeh om Pacar," ucap Alena sambil tersenyum.

Delan tertunduk malu, padahal dia tidak meminta hal tersebut.

📱"Apakah Delan memaksamu?" tanya Abang Al.

📱"Tentu tidak, masing-masing Abang dan papa nanti nya memiliki kesibukan masing-masing, jadi aku memilih untuk menikah muda setidaknya ketika kami tinggal satu atap, abang-abang tidak marah dengan om Pacar,," ucap Alena tersenyum.

Delan pun langsung angkatan bicara.

📱"Semuanya saya tidak pernah mengatakan hal itu," ucap Delan memverifikasi.

📱"Pokoknya alasan Alena sudah bulat, pertemuan ini juga harus di hadiri oleh nenek om Pacar, jadi kita semua kumpul," ucap Alena tersenyum.

📱"Baiklah kalau begitu, nanti papa kabari kalian ya, ratu Pemalas Alena ku sayang, sekarang kamu mandi dan beraktivitas lah," ucap papa Alster.

📱"Siap papa, sampai bertemu lagi abang-abang ku tersayang dan tercinta," ucap Alena melambaikan tangan.

Abang-abang Alena pun melambaikan tangan mereka ke adiknya.

Panggilan pun terputus.

Dering ponsel Al pun berbunyi.

🌾 Bersambung 🌾

"Jangan pernah takut memulai sesuatu, yakinkan pada dirimu bahwa kamu bisa," author _ Aloha - Zahra.