NovelToon NovelToon
Oh, My Teacher

Oh, My Teacher

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Dosen / Cinta Terlarang / Nikah Kontrak / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:29.7k
Nilai: 5
Nama Author: @Alyazahras

Tristan dan Amira yang berstatus sebagai Guru dan Murid ibarat simbiosis mutualisme, saling menguntungkan. Tristan butuh kenikmatan, Amira butuh uang.
Skandal panas keduanya telah berlangsung lama.
Di Sekolah dia menjadi muridnya, malam harinya menjadi teman dikala nafsu sedang meninggi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Alyazahras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hukuman Di Atas Ranjang

"Kamu mau lihat hasil test packnya?" tanya Amira mengalihkan fokus dengan mimik yang berusaha tenang agar Tristan tidak curiga.

Tristan mengangguk dingin sambil menatap keseluruhan tubuh Amira dari ujung kaki hingga kepala dengan rasa curiga.

Amira melirik ke sana-kemari dengan perasaan tidak enak. Sudah pasti ada sesuatu yang Tristan temui mengenai dirinya. Entah apa itu yang jelas sesuatu yang membuat suasana hati Tristan memburuk.

"Kakiku sudah berkurang sakitnya," ujar Amira basa-basi dengan telapak tangan yang masih dibalut perban.

Dia berjalan mendekati Tristan. Menyingkirkan tangan Tristan yang tengah terkatup di paha, lalu Amira duduk di sela paha Tristan, menekan kepemilikan Tristan. Punggung Amira disandarkan pada dada bidang Tristan.

"Nih, hasilnya. Aku tidak mengerti apa itu garis satu dan garis dua," ujar Amira sambil memperlihatkan hasil testpack pada Tristan dengan menengadahkan wajahnya.

Deg!

Begitu Tristan memeriksanya, ternyata bukan garis satu yang timbul, melainkan garis dua.

"A-amirah!" panggil Tristan dengan suara bergetar dan mata melotot.

"Hm? Apa artinya garis dua ini? Negatif, kan?" kata Amira sambil mengulum senyum.

"Positif, bukan negatif! Ya Tuhan, kamu ... kamu benar-benar hamil?!"

"Apa!! Positif? Tidak mungkin. Mana boleh aku hamil? Kamu jangan bercanda, Tan!"

"Garis dua ini artinya kamu positif! Kamu hamil!" seru Tristan dengan gurat bahagia di wajah. Senyumnya langsung merekah seperti bunga mawar yang mekar.

Tristan rampas hasil testpack itu dari tangan Amira dan terus melihatnya tanpa lelah. Kerlip binar dari bola mata ambernya menyala terang, tanda bahwa Tristan sangat-sangat senang dan bahagia.

Amira yang melihatnya sebahagia itu, justru sangat tidak suka.

"Sampai segitunya kamu senang. Kamu tidak benar-benar menginginkan seorang anak dariku, kan?" ucap Amira sinis.

"Kenapa tidak?"

"Astaga, Tan! 3 bulan lagi aku akan menghadapi Ujian Nasional. Aku akan lulus dari SMA dan pergi mengejar cita-cita. Aku juga akan terlepas darimu. Mana bisa aku mengejar cita-cita sambil mengandung anakmu? Tidak bisa! Pokoknya tidak boleh. Aku tidak mau hamil!"

Amira merampas test pack dari tangan Tristan sambil berkata. "Lagipula aku memanipulasi test pack ini. Garisnya hanya satu, lalu aku tambahkan garisnya dengan spidol merah, jadi dua kan garisnya. Hahahahaa ... tadinya hanya ingin lihat saja, seperti apa ekspresimu jika aku benar hamil. Aku kira kamu akan menyuruhku menggugurkannya, ternyata tidak sangka kamu sesenang ini."

Senyum di wajah Tristan pun langsung menyusut hilang. Binar di matanya pun meredup. Auranya gelap seperti ada awan hitam di atas kepalanya dengan petir yang hendak menyambar.

Tristan merampas test pack dari tangan Amira dan memeriksanya ulang.

Jika dilihat dengan teliti, benar-benar terlihat kalau garis merah satunya tidak sama seperti garis merah asli dari test pack tersebut. Amira benar-benar memanipulasi hasil testpacknya.

Tristan murka! Emosinya sudah dipermainkan sedemikian rupa.

Dia meraih rahang Amira, memiringkan wajahnya dan mengecup bibir Amira dalam sampai Amira kesulitan bernapas.

"Mmhh!"

"Mmhhh!!"

Amira berusaha mendorong Tristan, tapi kekuatan kecilnya tidak berpengaruh apa-apa.

Tristan menjatuhkan tubuh mereka ke atas ranjang dan dia menyesap bibir Amira sekuat mungkin. Mengeksplor lidahnya ke dalam mulut Amira. Meluapkan rasa kesalnya yang sedang meronta-ronta dengan tindakan tidak senonoh ini.

"Berani-beraninya mempermainkan emosi saya. Tanggung sendiri akibatnya!" bisik Tristan dengan bola mata amber yang menyala terang. Itu mengartikan kalau Tristan tidak bisa diajak bercanda.

Tristan melucuti pakaian Amira dan menyesap inti dadanya dengan rakus sampai tubuh Amira mengejang hebat dengan desahan kecil yang keluar dari mulutnya.

"Ah, Tan, ah!"

Amira mendorong bahu Tristan karena dia merasa perih dadanya diisap dengan kencang. Tristan benar-benar jadi gila.

"Tan, hentikan! Itu sakit! Aku hanya bercanda, jangan dianggap serius!" kata Amira membela diri.

Tristan tidak mau dengar. Dia meloroti celana Amira dan menekuk lutut Amira, lalu membenamkan wajahnya di selangkangan Amira sambil meremas pahanya yang putih nan mulus.

"Hey, apa yang mau kamu lakukan!" Amira menahan kepala Tristan agar tidak mendekat pada kewanitaannya di bawah sana.

"Tan ... ah ... jangan! Jangan begini ... aku tidak bisa tahan...."

"Tristan, ah!"

Amira meremas rambut Tristan dengan gairah menggebu. Kewanitaannya terasa hangat dan menggelitik karena lidah Tristan bermain-main di sana.

Sekujur tubuh Amira menegang dan memanas. Dadanya sampai membusung ke atas dengan mata terpejam nikmat.

"Ah, Tan ... geli. Hentikan!"

"A-aku sudah mau pipis."

"Uunch, Tristan!"

Di saat yang tidak tepat, ponsel Amira berdering. Ada panggilan telepon masuk.

Mata Tristan yang semula terpejam sedang menikmati, terbelalak besar. Dia teringat pesan sebelumnya yang mengatakan kalau orang itu akan menghubungi Amira.

Tristan melihat dari bawah sana, Amira sedang memeriksa ponselnya dan langsung mematikan panggilan telepon itu dengan wajah cemas. Kemudian ponselnya disembunyikan di bawah bantal.

Tristan jadi tidak nafsu. Dia beranjak bangun sambil mengambil tisu dan membersihkan sekitar mulutnya.

Dia melepas kaos putih polos yang dikenakannya dan melemparkannya pada tubuh Amira, lalu masuk ke kamar mandi dengan bertelanjang dada.

"Tan, ada apa?" panggil Amira terheran-heran.

...

BERSAMBUNG!!

1
Atik Dinul Qoyimah
suka heran sama novel yg ceritanya bagus.. tpi di tengah jalan gak up lagi.. sayang banget kan thor...
Gabutz
lanjut thor update yang banyak + gercep
Bagus Cahyo
lanjut
𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂
bukn hy guru biologi tpi laki'y itu mah klo kmu pngin tau😅
𝑸𝒖𝒊𝒏𝒂
itu mah sma aja bunuh diri atuh ray 😅😅
𝑮𝒊𝒖𝒍𝒊𝒂𝒏𝒐𝒗𝒂🌷
bukn squat jump yg ada hbis huh hah huh hahhh😄
Rubyred
panas .....lanjut yg kebih hooot....🤭🤭🤭
Rubyred
seru bagus loh ceritanya
𝑮𝒊𝒖𝒍𝒊𝒂𝒏𝒐𝒗𝒂🌷
kok jdi kya berita yg lgi viral ya, guru vs murid yg di gorontalo 😁
Aura Al
makin seru lsnjut
Aura Al
jadi keluarga sudah tau pernikahannya
Aura Al
amira oh amira ada" aja tp lama" pasti ketahuan
Aura Al
cinta segitiga jadi pusing mau dukung yg mana/Grin/
Miss_D
makin penasaran kakak
anyarai
oh, berarti amira pamit keluar kota untk krj,,
tp amira tnpa sepengetahuan ibunya dia lnjutin sekolh,,
iya kah thor
anyarai
ih suami kontrak ternyata,,, lanjut thot
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!