Hasrat Cewek Introvert

***

"Bella" gelsi menyebut nama cewek itu

"Apa?  Lo pasti mau ketawain gue kan? " Bella langsung berdiri dan menunjuk nunjuk gelsi.

"Sebenarnya lo punya masalah apa sama gue? " Ya gelsi tau, kalau Bella dan kedua temannya itu, tidak menyukai nya.

mereka sering membuat rumor rumor aneh tentangnya.

"Karna lo itu pencuri!!" Perkataan Bella membuat gelsi bingung, dia mencuri apa dari cewek itu?

"Lo lagi halu? " Perkataan santai gelsi malah membuat Bella semakin marah..

"Lo gak sadar, kalo lo itu pencuri hah" cewek itu menuding gelsi.

"Buat alasan yang jelas, bukannya mengada ngada!" gelsi menatapnya jengah.

" Lo itu udah curi banyak hal dari gue " bella masih terus menyebutkan kata curi.

"Contohnya?? " gelsi sedikit penasaran, sebenarnya apa yang sudah ia curi dari cewek ini?

"Semuanya, termasuk kak gama!! " Mendengar itu gelsi menjadi terdiam, sebenarnya siapa yang sedang dimaksud Bella?

"Gue gak kenal sama yang namanya gama" Gelsi berkata jujur.

"Gak kenal, trus yang nganterin lo pulang, pas hujan hujan akhir semester tahun lalu siapa? " Bella mengatakan itu menggebu-gebu, akhirnya gelsi mencoba mengingat ingat, apa pernah ada yang mengantarkan nya dulu.

"Ck gak penting" Gelsi meninggalkan Bella seorang diri disana, dia sudah mencoba mengingat siapa yang dimaksud Bella.

Namun hasilnya nihil.

***

"Bagi sebatang" Suara gelsi memecah lamunan Kean, ya laki-laki itu sedang ada di rooftop..

"Kok lo bisa ada disini? " Kean memberikan bungkus rokoknya pada gelsi.

"Ini tempat gue sebelum nya kalo lo mau tau" gelsi acuh dan menghidupkan rokoknya.

"Ya ya ya, terserah lo aja" kean memilih mengalah.

"Lo gak tertarik sama Bella??" gelsi mencoba membuka topik pembicaraan.

"Ck ga usah bahas itu, bikin badmood aja" kean langsung kesal.

"Habisnya lo aneh, ada cewek cantik yang naksir lo, tapi malah lo tolak! "kekehan gelsi membuat nya mendengus kesal.

"Cewek kayak gitu banyak, gue pusing ngadepin nya" kean berkata jujur, ia pusing jika harus berurusan dengan cewek seperti bella.

"Itu resiko buat lo" gelsi tersenyum sinis.

"Resiko apa? Resiko orang ganteng gitu? " sebenarnya kean tidak suka pembahasan ini.

"Anggap aja gitu" gelsi tidak memberi jawaban pasti.

Setelah nya mereka sama sama terdiam.

"Kayaknya lo kecanduan deh" Kean hanya berasumsi..

"Biasa aja, gue ngerokok kalo lagi diluar aja" itu benar, gelsi hanya merokok jika diluar saja.

"Takut ketahuan bonyok lo?" Kata-kata itu spontan keluar dari bibir seksi kean.

Gelsi terdiam, dia tidak tau harus menjawab apa..

"Bentar lagi bel, gue turun duluan" Gelsi langsung bergegas turun..

Kean mengernyit, dia belum sempat menjawab, tapi cewek itu sudah menghilang saja..

"Dia kenapa?" Gelsi seakan menghindari pertanyaannya, apa ada yang salah dengan itu?

***

"Baiklah, tugas yang akan saya berikan ini harus dikerjakan dengan berkelompok. Terserah kalian ingin membentuk kelompok seperti apa" Penjelasan guru membuat suasana kelas jadi heboh..

"Bu saya mau tanya" Ucap Seorang siswi..

"Silahkan" guru itu mempersilahkan anak muridnya bertanya.

"Kelompok nya ada berapa buk? " pertanyaan itu, juga ingin ditanyakan murid yang lainnya.

"Itu terserah kalian, tapi jika ada yang mempunyai usul boleh diutarakan" guru itu mengedarkan pandangan nya pada mereka semua.

"Saya ada bu" seorang siswi mengangkat tangannya.

"Silahkan" guru itu juga ingin mendengar pendapat muridnya.

"Gimana kalau berpasangan saja bu? " usulan siswi itu, membuat mereka bingung.

"Bisa kamu jelaskan lebih detail? " ia masih mencoba mencerna ucapan muridnya.

"Maksud saya hanya dua orang dalam satu kelompok bu!" kali ini, kening gurunya semakin mengerut.

"Alasannya? " ia masih tidak paham.

"Jika ada banyak orang dalam kelompok, sering terjadi perbedaan pendapat bu" Semua orang yang mendengar itu mengangguk setuju..

"Baiklah, ada yang keberatan? "guru itu perlu untuk bertanya apa ada yang keberatan atau tidak.

Serempak semua yang ada disana menggeleng..

"Baiklah, lalu bagaimana selanjutnya? " ia masih menunggu kelanjutan usul muridnya.

"Biar lebih mudah, sebaiknya partner dalam kelompok ini, adalah teman sebangku kita sendiri! Menurut ibu bagaimana? " siswi itu membeberkan maksudnya.

"Jika tidak ada yang keberatan kerjakan seperti yang kamu katakan tadi" ia merasa usulan itu cukup bagus.

"Baik bu" Siswi itu mengangguk puas..

"Baiklah kita akan bertemu minggu depan, saya harap kalian menyelesaikan nya" guru tersebut beranjak untuk pergi.

"Baik bu guru" Ucapan serempak semua murid..

***

"Jadi kita bakalan kerjain dimana?" Kean berjalan sambil menyandang tasnya..

"Terserah lo aja" Gelsi tim ikut saja..

"Ck kata kata keramat, apartemen gue? " Kean memberi usul..

"Cafe aja gimana? " Gelsi agak canggung kalo harus ke apartemen cowok itu..

"Gak bakal leluasa, gak bisa baring gak bisa lesehan" Ucapan Kean memang masuk akal..

"Atau kerumah lo aja" Kembali kean memberi usul..

"Apartemen lo aja" Gelsi hanya tidak nyaman, jika ada orang lain yang datang kerumah nya..

"Deal ya" Kean segera mengeluarkan motornya..

"Oke, kalo ada perubahan rencana lo kabarin gue aja" Gelsi menghidupkan motornya..

"Oke see you..

" See you..

Mereka meninggalkan parkiran sekolah, tanpa mereka sadari, ada yang melihat interaksi mereka berdua..

"Dasar cewek jalang"