Perjuangan seorang Wanita Yang sudah Di hianati oleh suaminya. hidupnya hancur setelah Menikah dengan seorang pria yang tidak pernah menganggapnya sebagai istri. walaupun Ia sudah berusaha menjadi istri yang Baik, akan tetapi Devan tidak pernah menghargai Kinanti. hingga pada akhirnya Mereka berdua berpisah karena Devan kedapatan Telah Berselingkuh dengan Wanita lain. dalam keadaannya yang sedang hamil Kinanti harus menerima Kenyataan jika Ia harus bercerai dengan Devan.
Bagaimana cerita mereka selanjutnya kita nantikan di Episode selanjutnya yah.. Jangan lupa mampir 🙏 maaf baru pemula mohon Bantuannya 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep 23: Selama ada kamu. maka saya tidak perlu Menikah
Aditya mengantarkan Kinanti hingga kedalam rumah milik keluarga Cleo. Sambil menggenggam tangan Kinanti, yang saat ini terlihat sangat Ketakutan.
"Malam pak," sapa Kinanti. Sambil menundukkan wajahnya di depan Leo dan anaknya.
"Iya. Malam juga, Kalian Berdua dari mana? Kok bisa kemalaman?" Tanya Leo. Bersikap seperti biasanya.
"Tolong jangan Pecat dia yah, aku mohon sama kamu. Tetap memberikan dia pekerjaan di sini." Ucap Aditya. Seketika membuat kinanti. Melongok dengan perkataan Pria itu.
Leo berusaha menyembunyikan tawanya. Agar tidak membuat suasana menjadi Kacau.
"Memangnya siapa yang akan memecatnya? Kan dia di sini sebagai pengasuh Anakku. Jadi nggak mungkin lah, saya Memecatnya." Balas leo. Membuat kinanti. Bisa bernapas lega.
"Yah udah. Makasih Banyak, aku Pamit pulang dulu." Ucap Aditya. Lalu ia segera pergi meninggalkan rumah itu.
"Apa kamu Baik-baik saja?" Tanya leo. Ketika melihat Kinanti yang hanya diam ketika melihat Kepergian Aditya.
"I--iya, pak." Sahut Kinanti.
"Ma-mah." Tiba-tiba putri memanggil Kinanti dengan Panggilan yang membuat Leo dan Kinanti bertatapan penuh Kebingungan.
"Sayang, Kamu Sedang memanggil Siapa?" Tanya leo.
"Aku panggil Mamah,"
"Memangnya di mana Mama, sayang?" Leo merasa penasaran dengan Anaknya Yang Sedang memanggil ibunya.
"Itu kan Mamah, papah!" Tunjuk putri. Ke arahnya kinanti. Sontak membuat Kinanti Melotot dan Merasa ketakutan. Ia berpikir jika Ibunya Putri. Sedang berada di sampingnya. Sehingga ia Berpindah tempat.
Akan tetapi putri terus memanggil ibunya dan Menunjukkan pada leo. Jika Kinanti adalah ibunya.
"Mamah, aku mau Makan." Ucapnya lagi. Sambil Mendekati Kinanti.
Leo pun langsung tersungkur lesu di sofa. Ia bahkan tidak menyangka jika anaknya memanggil Wanita itu sebagai Ibunya sendiri.
Kinanti yang merasa Bingung. Hanya bisa mengikuti kemauan anak itu. Ia tidak ingin membuat Putri kecewa dengan apa yang harus ia katakan nanti.
"Mamah Ayo, aku mau makan." Rengek putri. Sambil terus menarik tangan Kinanti.
"I--iya, non." Sahut Kinanti. Sambil menatap Leo.
"Nanti aku jelaskan sama non putri, pak. Biar non putri Tidak salah paham lagi." Ucap kinanti. Dan hanya di anggukkan oleh leo.
"Kenapa Putri bisa menganggap Kinanti sebagai mamahnya, Apa Karena Selama ini hanya Kinanti yang selalu Ada di sampingnya," Gumam Leo.
Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Putri Sudah tertidur pulas di kamarnya.
Ketika melihat anaknya sudah tertidur. Leo masuk ke kamar itu.
"Kamu belum juga tidur?" Tanya leo. Sambil duduk di samping Anaknya.
Kinanti hanya menggelengkan kepalanya.
"Aku minta maaf jika harus membuat kamu tidak nyaman dengan sikapnya Putri. Aku akan berusaha untuk Menjelaskan apa yang sebenarnya sama dia."
"Seharusnya aku yang minta maaf sama kamu Pak, Karena tidak seharusnya putri memanggilku seperti itu. Aku merasa bersalah sama mamahnya Putri." Ucap kinanti.
"Kinanti, Apa benar kamu dan Aditya Memiliki hubungan?" Tanya leo. Menatap serius pada Kinanti.
"Nggak pak, hubungan kami hanya sebatas Bos dan karyawan, itupun dulu saat aku masih kerja di restoran milik keluarga mereka." Jawab kinanti. Karena ia merasa tidak pernah ada hubungan apa-apa dengan Aditya. Walaupun Aditya sudah mengutarakan Perasaannya. Tetapi kinanti masih ragu untuk menerima pria itu.
"Tapi yang aku lihat dia begitu Menyukaimu. Memangnya kamu tidak mencintainya,"
"Nggak Pak. Aku sama sekali tidak menyukainya, Karena aku sadar dengan kekuranganku,"
Leo Mengerutkan dahinya Lalu Tertawa kecil Menatap Wanita itu.
"Oya, pak. Kenapa bapa tidak menikah Lagi, kasihan Non Putri masih kecil tapi Sudah di Tinggal oleh Ibunya. Seharusnya bapa Menikah lagi agar bisa membantu Bapa untuk mengurus Non Putri." Ucap Kinanti.
"Kan ada kamu, jadi aku tidak perlu menikah lagi." Balas Leo.
Seketika membuat kinanti tercengang dengan Perkataan pria itu.
"Maksud Kamu apa pak?"
"Selama masih ada kamu yang menjaga Putri. Saya tidak perlu Khawatir, karena saya tau kamu Sangat baik Kepada Putri, kamu Memperlakukan Putri selayaknya anakMu sendiri. Dan saya juga tau, jika kamu Juga mempunyai seorang anak yang Masih kecil."
Kinanti merasa terkejut dan menundukkan wajahnya.
"Kenapa? Apa kamu Malu, karena ternyata saya mengetahui tentang Kamu?"
"Nggak pak. Aku tidak pernah merasa Malu dengan KehidupanKu, Tapi bagaimana Bapa bisa tau jika aku sudah memiliki seorang Anak." Menatap Leo.
"Bi Ina sudah menceritakan semuanya sama Saya, yah... Meskipun tidak semuanya yang Saya Ketahui tentang Kamu. Tapi Saya sangat senang Karena kamu bisa Menjaga Putri dengan baik."
"Mengenai Putri, Saya ingin kamu Tetap Menjaga dia Sampai saya kembali. Karena untuk beberapa hari ini saya akan Kerja di luar kota. Saya harap kamu bisa Menjaganya dengan baik Selama saya tidak berada di rumah," ujar leo.
Kinanti Mengangguk dengan Cepat.
"Pasti Pak, Terus Kapan Kamu Pulang Pak?" Tanya Kinanti.
"Mungkin Minggu depan,"
"Ohhh." Singkat Kinanti.
"Yah Sudah. Aku mau istirahat dulu," Ucap Leo. Dan hanya di anggukki oleh Kinanti.
"Makasih Pak. Karena kamu sudah mempercayakan Aku untuk menjaga Anakmu, aku janji akan selalu menjaga dia Dengan Baik," ucap kinanti. Sambil Membelai rambut Anak perempuan yang Sudah Tertidur. Leo yang mendengar hal Itu hanya tersenyum sambil Menarik kembali Pintu kamar itu.
