seorang wanita yang bernama Cici sudah menikah dengan seorang pria yang bernama Irwan. Cici merasa tidak bahagia dengan pernikahannya. cici bertemu dengan pria tampan dan baik yang bernama Alan. Alan memberi perhatian lebih kepada cici.Alan berharap Cici dan Irwan segera bercerai. Alan ingin membuat hidup cici lebih bahagia lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ussy kusumawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14: KEGADUHAN DI GUDANG
" selamat siang semua...!" ucap kepala gudang yang bernama Tian.
"siang pak...!" jawab karyawan.
"perhatian buat semua,bos perusahaan ini akan mengecek gudang. Jangan ada yang..." ucap Tian.
Cici langsung memotong pembicaraan Tian dari belakang.
"jangan apa maksud kamu? Saya sangat kecewa atas kinerja kamu ya Tian." ujar Cici.
"saya minta maaf bu...! Jika saya sudah mengecewakan ibu." jawab Tian.
"saya tidak mau basa-basi ya. Saya sudah lama tidak mengecek gudang. Jujur,saya sangat kecewa sekali sama kalian semua yang ada di gudang ini. Terutama kamu Tian...! Sudah 10 tahun perusahaan ini berdiri,baru kali ini saya mendapatkan kasus korupsi seperti ini. Dan saya mendapat informasi,bahwa pihak gudang sudah tertangkap 4 orang. Salah satunya yang bernama Barry. Polisi mengetahui nama-nama tersangka dari staf gudang. Siapa yang membawa-bawa nama Barry? Ayo jujur saja kalian? Saya dari tadi pagi bersama Barry. Jadi siapa di antara kalian semua,yang membawa-bawa nama Barry?" bentak Cici.
Karyawan gudang semua tertunduk diam di saat Cici marah.
"jjjaaawwwaaabbb....! Kenapa kalian pada diam?" bentak Cici.
Polisi datang ke gudang karena perintah Cici.
"selamat siang bu..!" sapa polisi.
"siang pak...! Pak,saya ingin tahu,siapa yang sudah memberi tahu ke bapak,nama-nama orang yang bapak tangkap tadi?" tanya Cici.
" saya bertanya kepada kepala gudang bu." jawab Polisi.
"bagus sekali kamu ya Tian. Sejak kapan kamu berbohong? Apa jangan-jangan kamu yang selama ini membantu semua kejahatan Willy? Pak,yang bapak tangkap itu bukan namanya Barry pak. Barry saja bersama saya dari tadi pagi. Hari ini dia mengambil cuti pak. Jadi bapak salah informasi. Ini lah orang yang bernama Barry. Dia baru datang bersama saya." jelas Cici.
Beberapa pengacara Cici pun sudah hadir di gudang.
"selamat siang bu. Maaf kami terlambat karena macet." ucap pengacara.
"anda tidak terlambat. Jadi saya mohon kepada kalian semua,jujur saja kepada saya,siapa yang sudah membantu kejahatan Willy selama ini?" teriak Cici.
Wajah Tian seketika berubah menjadi pucat dan gugup berada di samping Cici.
"pak,tolong tangkap Tian." perintah Cici.
"bu,saya tidak bersalah bu...! Saya hanya di perintahkan saja oleh pak Willy." jujur Tian.
Cici menampar Tian.
"bagus sekali kerja kamu ya Tian. Akhirnya kamu jujur juga. Kurang baik apa saya kepada keluarga kamu? Kenapa kamu menghianati saya? Tian,tunggu saja apa akibat yang akan kamu rasakan ya. Saya akan membuat kamu sama seperti Willy...! Sekarang,siapa lagi yang bekerja sama dengan 2 bajingan ini?" teriak Cici.
Semua staf gudang tidak ada yang berani mengeluarkan suara.
"baik lah...! Kalian tidak mau mengakuinya. Jihan...! Mana amplop yang saya minta ke kamu?" tanya Cici.
"ini bu...!" jawab Jihan.
"kalian semua saya pecat secara tidak hormat. Di dalam amplop ini,saya kasih upah kalian hanya 5000 saja. Karena saya sudah sangat kecewa sekali dengan kalian semua." tegas Cici.
Para staf gudang mendengar upahnya di bayar hanya 5000,ada seseorang yang memberanikan diri buat jujur terhadap Cici.
"izin bicara bu...!" ucap Reza.
"kenapa?" tanya Cici.
"baik bu,saya akan jujur ke ibu. Saya sudah tidak mau di ancam terus sama pak Willy dan pak Tian. Karena saya mengetahui kejahatan mereka semua bu. Mereka itu di bantu oleh Adi,Deni,Sugeng,Tanto,dan juga ibu Sindy. Waktu itu saya kembali ke gudang di malam hari,saya mau mengambil tas saya yang ketinggalan di gudang. Saya melihat mereka menggelapkan barang-barang di gudang ini di malam hari bu. Saya ketahuan oleh bu Sindy,lalu saya di ancam oleh pak Tian." jelas Reza.
"apa? Sindy? Jihan,kamu panggil Sindy sekarang juga." perintah Cici.
"baik bu." jawab Jihan.
"terimakasih atas informasinya. Saya hargai atas keberanian anda. Pak,orang-orang yang bapak tangkap tadi itu salah pak. Para pelakunya masih di sini. Tangkap mereka sekarang." perintah Cici.
Para pelaku pun lari ketakutan. Irwan dan Barry tidak tinggal diam. Mereka berdua ikut serta atas penangkapan pelaku yang sudah bekerja sama dengan Willy dan Tian.
Jihan datang ke gudang bersama Sindy.
"ya bu...! Ada yang bisa saya bantu?" tanya Sindy.
Cici langsung menampar Sindy dengan begitu keras. Sehingga jejak tangan Cici menempel di pipi Sindy. Posisi Sindy adalah bagian HRD.
"hebat sekali permainan anda ya wanita rendahan....!" emosi Cici.
"apa salah saya bu? Huhuhu...." Sindy menangis.
"Sudah cukup lama saya tutupi siapa kamu sebenarnya ya. Tapi buat apa juga saya tutupi wanita bejat seperti anda ini lagi. Emang pantas sekali anda iyu kembali menjadi wanita panggilan saja. Karena anda sudah menjijikan sekali. Saya sangat menyesal membawa anda bekerja di perusahaan saya. Pak,tanpa basa-basi saja pak. Tangkap wanita menjijikan ini." jelas Cici.
" apa salah saya bu...!" tanya Sindy sambil menangis.
"masih tanya apa salah anda? Apa kurang fasilitas yang saya berikan kepada anda,sehingga anda korupsi di perusahaan saya? Sebenarnya saya sudah mengetahui 1 bulan ini. Saya selalu menghack ponsel anda. Tiap bulan,anda selalu mendapatkan dana sebesar 1 milliar. Saya sudah save bukti-bukti kejahatan anda ya. Jadi jangan main-main dengan saya. Gaji anda saja hanya 20 juta per bulan di sini. Jadi uang 1 milliar itu dari mana kalau tidak dari perusahaan saya? Anda juga Tian. Saya juga sudah hack ponsel anda juga selama ini. Tangkap mereka pak....!" jelas Cici.
"baik bu...! Laksanakan!" jawab polisi.
Semua pelaku sudah tertangkap oleh polisi. Cici melihat Irwan terluka di bagian tangannya.
"kenapa kamu ikutan menangkap bajingan ini sih? Jadi luka kamu kan...! Jihan...! Ambilkan saya kotak P3K ya." perintah Cici.
"ini bu...!" jawab Jihan.
"tidak apa-apa Ci. Nanti juga sembuh sendiri. Yang penting sudah ketangkap semua kan pelakunya." ujar Irwan.
"yang di lihat hanya Irwan saja. Aku pun terluka." ucap Barry.
"sini aku obati..." jawab Cici.
"hatiku terluka melihat kalian selalu bersama. Aku sendirian terus..." ledek Barry.
"Barry...! Ini di kantor...!" jawab Cici melotot kepada Barry.
"hahaha.... Iya maaf..." ucap Barry.
"perhatikan semuanya,Barry dan Irwan ini teman saya. Bahkan bukan teman sih. Tapi sahabat. Jadi saya marah besar,kenapa nama Barry terbawa atas kasus ini. Barry saja bersama saya sejak pagi. Jihan,ayo kita ke kantor polisi." jelas Cici.
"baik bu.." jawab Jihan.
"lebih baik kamu minum dulu deh. Apa tidak capek marah-marah dari tadi?" ucap Irwan.
papa Cici aja punya istri baru!/Slight//Slight/
kamu harus kuat.
gak sabar ikut undangan /Facepalm//Facepalm/