Dave Grohl Mahardika pria berusia 28 tahun yang merupakan mafia yah terkenal kejam dan pembawaan yang sangat dingin.Tak ada wanita yang bisa menaklukkan kulkas dua pintu itu.
Hingga suatu hari kejadian tak terduga membuatnya harus menikahi seorang gadis.Prinsip menikah setelah adiknya menikah itu hancur sudah.
Bagaimana rumah tangganya?, apakah akan ada cinta atau justru berpisah?.Yuk simak kisahnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#29
"Uhuk...", Juwita hampir menyemburkan kembali air minumnya.
"Kak maaf", lirih Daveena.
"Jaga bicaramu Davee", tegur Dave yang sebenarnya juga ikut terkejut dengan ucapan sang adik.
"Iya Mas",jawab Daveena.
Setelah selesai makan siang ketiga memasuki mobil.Daveena meminta Juwita untuk ikut mengantarkannya ke Bandara.Jadilah kini Juwita ikut mengantar Daveena ke Bandara.
Dave tampak kesal karena ia sudah seperti sopir untuk kedua wanita yang duduk di bangku belakang.Sepanjang perjalanan hanya suara Daveena yang terdengar.Hanya sesekali Juwita menimpali ucapan Daveena.
Semenjak kejadian malam itu baru kali ini ia melihat Juwita tertawa lepas.Wanita yang dulunya ceria itu berubah tertutup dan dingin.
"Mas..."
"Hmmmm"
"Bikin pesta yang meriah ya",ujar Daveena.
"Akan Mas bicarakan dengan Juwita dulu Davee.Dia ingin pernikahan seperti apa",jawab Dave.
"Minta Mas Dave untuk membuat pesta yang
besar ya Kak.Kuras semua uangnya", bisik Daveena.
Juwita hanya tersenyum tipis pada Daveena,ia tak ingin membuat pesta pernikahan yang besar.Ia saat ini sedang hamil dan tak ingin kelelahan hanya karena sebuah pesta pernikahan.
Tak lama mereka sampai di Bandara, ketiganya turun dari mobil.Daveena tak melepaskan genggaman tangannya pada Juwita.Gadis itu benar benar sudah merasa nyaman dengan Juwita.
"Kak...aku titip Mas Dave ya,dia sangat gila kerja", bisik Daveena.
Juwita menjawab dengan sebuah senyuman saja.Ia tak tau akan seperti apa pernikahannya dengan Dave.
"Mas aku pergi,jangan pernah menyakiti Kak Juwita.Jaga dia untukku",ujar Daveena memeluk sang Kakak.
"Ya... belajar yang rajin",ujar Dave.
"Kak...Mark ikut denganku?", tanya Daveena saat melihat Mark memasuki pesawat.
"Mark lagi melakukan perjalanan bisnis,jadi dia hanya menumpang saja Davee",jawab Dave.
"Oh..."
Akhirnya pesawat yang di tumpangi Daveena mengudara.Dave dan Juwita melajukan mobilnya meninggalkan Bandara.Dave akan mengantar Juwita ke perusahaannya.
"Maaf jika nantinya pernikahan kita akan diadakan secara tertutup.Aku tak ingin mengundang banyak orang yang akan membuatmu kelelahan dan mempengaruhi kehamilanmu",ujar Dave.
"Tidak apa apa,aku juga berencana untuk meminta hal ini pada anda Pak",jawab Juwita.
"Baguslah,besok kita akan mencari gaun pengantin untukmu",ujar Dave.
"Iya...",jawab Juwita.
"Maaf...",tutur Dave.
"Untuk?", tanya Juwita.
"Kesalahan malam itu, kenapa tidak memukulku saat itu?",jawab Dave.
"Aku kalah body dan tenaga dari anda Pak,bahkan anda tak menghiraukanku yang minta dilepaskan", balas Juwita.
"Kamu tidak mual kan?", tanya Dave.
"Tidak...dia anteng",jawab Juwita mengusap perut ratanya.
"Mau konsep pernikahan seperti apa?",tanya Dave.
"Aku menurut saja Pak",jawab Juwita.
"Baiklah,kamu ingin tinggal dimana nantinya? apartemen atau Mansion?",tanya Dave.
"Apartemen saja Pak",jawab Juwita.
"Kamu yakin?",tanya Dave.
"Iya Pak",jawab Juwita.
***
Hari ini Dave dan Juwita melakukan fitting baju pengantin di sebuah butik ternama.Dave meminta Juwita memakai gaun saat akad agar tak ada yang mencurigai jika Juwita sedang berbadan dua.Selain itu Dave juga ingin kenyamanan untuk Juwita.
Pilihan Juwita jatuh pada sebuah gaun berwarna putih gading yang longgar namun cantik dan elegan.Ia akan nyaman nantinya dari pada memakai gaun pas body.
Dave membiarkan Juwita memilih sesuka hatinya,ia tak ingin mencampuri.Yang akan memakainya nanti adalah Juwita jadi wanita itu jauh lebih tau dari pada dirinya.
Dave yang sudah selesai menunggu diruang tunggu.Ia sibuk membaca emails yang dikirimkan oleh Hans.Pria itu memang gila kerja,dimanapun itu ia bisa melakukan pekerjaannya.Sekarang ia akan memiliki calon pewaris membuatnya semakin gila kerja.Ia gak ingin apa yang ia rasakan nantinya dialami oleh anaknya.
Bicara masalah anak,Dave sungguh tidak menyangka akan memiliki seorang anak.Padahal ia berencana akan mewariskan semua kekayaannya pada sang adik karena ia sudah berencana untuk tidak menikah.
Namun takdir berkata lain,sebentar lagi ia akan menjadi seorang ayah.Ingin menyesali tapi semua sudah terjadi.Ia harus bertanggungjawab atas apa yang ia lakukan.
Dari kejauhan seseorang sedang menatap Dave penuh kerinduan.Ia ingin memeluk Dave tapi ia takut ditolak dan akan mempermalukan dirinya sendiri.
Setelah selesai Dave membayar semua tagihan lalu berjalan keluar dari butik dengan membawa dianiaya paper bag besar dikuti Juwita.
Sementara itu orang yang menatap Dave dari tadi masih mengintip di balik patung menekin.Ia sungguh menyesal sudah meninggalkan sang anak sendirian dulunya.Entah setan apa yang merasukinya hingga ia mau saja saat sang suami memintanya meninggalkan kedua buah hatinya dirumah mereka.
Ia ingin menitipkan anak anaknya ke panti asuhan namun ia dan sang suami yang terlilit hutang dan terus dikejar depkolektor tak memiliki waktu.Ia harus meninggalkan sang anak dan menitipkan sebuah surat agar ada yang mau merawat anaknya.
Kini semua nasi telah menjadi bubur, menyesal pun percuma.Dua puluh tahun ia meninggalkan sang anak.Padahal ditahun ke-lima ia dan sang suami sudah bisa kembali bangkit tapi egonya yang tinggi,karena ia tau anaknya baik baik saja.
Kini ia kembali merasakan pahitnya, perusahaaan sang suami mengalami pailit.Mungkin ini adalah karma yang harus ia jalani.
Wanita tersentak dari lamunannya dan ia tak lagi melihat keberadaan sang putra didepan butik.Wanita itu menghembuskan nafas beratnya, tujuannya datang kesini hanya mengecek butiknya.Ya ini adalah butik miliknya dan Dave tak menyadari itu.
Dave saat ini dalam perjalanan pulang aku mengantar Juwita kembali ke apartemennya namun ponselnya berdering tampak panggilan masuk dari Aunty Fira.
"Dave...kamu dimana?",tanya Fira.
"Pulang dari butik Aunty,ada apa?",tanya Dave.
"Tidak,Aunty hanya ingin mengatakan dua hari sebelum pernikahan kamu bawa Juwita kesini ya.Di pingit dulu kalian",ujar Fira.
"Baik Aunty...",jawab Dave.
"Ya sudah...titip salam untuk Juwita ya",ujar Fira.
"Iya...",jawab Dave.
Tut
"Juwita dua hari sebelum pernikahan kamu dirumah Aunty Fira ya",ujar Dave.
"Iya....",angguk Juwita.
"P-pak...nanti setelah menikah apakah saya masih boleh bekerja?",tanya Juwita.
"Maunya kamu?",tanya Dave.
"Saya maunya tetap ingin bekerja",jawab Juwita.
"Selagi membuat kamu nyaman lakukanlah?",ujar Dave.
"Benarkah?",tanya Juwita.
"Iya...", angguk Dave.
"Terimakasih...",ucap Juwita.
Dave tak lagi menyahut ucapan Juwita.Pria itu memilih fokus pada jalanan yang mulai padat.Ia masih merasa semua ini mimpi,dia akan menikah dan akan memiliki seorang anak.Apakah ia bisa menjadi ayah yang baik nantinya atau tidak untuk sang anak atau tidak.Dia seorang pimpinan mafia yang terkenal kejam.Hidupnya dilingkaran kegelapan.
...****************...