Kehidupan Brian yang menjadi pemuda begajulan dan merupakan anggota geng motor, tiba-tiba berubah total saat sang ayah mengusirnya dari rumah. Dia terpaksa belajar mandiri dengan menjadi kurir pengantar makanan untuk menyambung hidup.
Sialnya, malam itu dia terjebak dengan seorang perempuan mandiri bernama Naomi yang mendapat fitnah dari tetangganya. Mau tak mau Brian dan Naomi harus menikah karena fitnah itu.
Namun, baik Brian maupun Naomi tak ada yang mau mengumumkan pernikahan mereka dan merahasikannya sampai waktu berpisah tiba. Akankah mereka sanggup merahasiakan pernikahan itu sampai akhir?
cek visual di ig @ittaharuka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bad Boy | Bab 20
Naomi jelas keberatan dengan usulan Pak RT untuk mengganti statusnya dari lajang menjadi menikah. Meski itu nantinya akan sangat penting untuk dokumen-dokumen negara mereka, tapi mengubah status untuk beberapa saat dirasa akan sangat percuma.
“Aku juga nggak setuju malas ubah-ubah data. Biarin aja beginilah. Lagian kita kan nggak selamanya jadi suami istri, ‘kan?” ungkap Brian yang sepertinya juga sama keberatannya dengan Naomi.
Menurut Brian, dengan mengganti status pernikahan dan juga membuat kartu keluarga baru, itu akan memudahkan ayahnya mendapat bukti pernikahan. Walau pada kenyataannya Brian tidak tahu pasti apakah ayahnya sudah mengetahui pernikahannya atau belum.
Naomi tersenyum senang karena kali ini dia dan Brian memiliki pemikiran yang sama. “Good boy! Lagian kamu masih kuliah, kalau nggak sengaja dompet kamu ditemu mahasiswa lain dan akhirnya tahu kamu udah nikah, bisa jadi heboh sekampus. Brian Atmaja ternyata udah nikah, mana istrinya cantik banget!”
Naomi mengekspresikan apa yang dia ucapkan dengan sangat menggemaskan. Terkadang bibirnya sedikit maju dan mata bulatnya itu membuat Brian tak tahan. Laki-laki itu mencubit pipi Naomi yang terus mengoceh memuji dirinya sendiri.
“Siapa yang akan tahu kalau istriku itu kamu? Lagian, cantik dari mananya? Yang ada aku diledekin nikah sama mbak-mbak model gini!” kata Brian sebelum melarikan diri ke kamar mandi.
Pulang dalam keadaan gerah memang paling enak langsung mandi. Kalau menunggu nanti-nanti yang ada tidak jadi mandi karena malas, dan Brian akan malu dengan teman tidurnya, Naomi. Apalagi, di kamar kos tempat tinggal mereka, tidak air hangat untuk berendam. Ah, saat-saat begini Brian jadi rindu istana papanya.
“Brian kamu nyebelin! Sakit tau!” protes Naomi sembari memegangi pipinya bekas cubitan Brian.
Brian yang tadinya sudah masuk kamar mandi, kini melongok lewat pintu yang sedikit terbuka. Dia baru ingat kalau tadi sudah membelikan makanan untuk istrinya. “Mbak itu nasi buat kamu, kalau mau nunggu aku, nggak apa-apa, aku mandi bentar!” teriak Brian yang kemudian kembali menutup pintu.
Naomi melirik bungkus makanan yang dibawakan oleh Brian. Dia bisa menebak apa isi makanan itu lewat baunya saja. Tiba-tiba, Naomi jadi ingat kalau dirinya sudah terlalu lama tidak memasak sendiri. Biasa hidup sendiri membuat Naomi enggan memasak untuk menghemat waktu yang bisa dia gunakan untuk istirahat.
“Dia suka makanan ini juga ya,” gumam Naomi sebelum menyiapkan piring untuknya dan juga Brian.
Beberapa saat berlalu, akhirnya Brian selesai mandi. Dia baru sadar kalau tidak membawa baju ganti dan sekarang Naomi masih berbaring di kasur menunggunya.
“Mbak, Mbak Naomi!” panggil Brian yang belum keluar dari kamar mandi.
“Hemm, apa?” sahut Naomi. Dia sibuk memainkan ponsel dengan perut keroncongan menunggu Brian selesai mandi.
“Tolong ambilin bajuku dong, Mbak. Aku lupa nih!” pinta Brian yang hanya memunculkan kepalanya saja mengintip ke luar.
Naomi melihat Brian yang masih melongok di tempatnya. “Malas! Salah sendiri nggak bawa baju!” balas Naomi yang kemudian pura-pura budek dengan memakai headset di telinganya.
“Dih nyebelin banget!”
Untung saja handuk mereka tergantung di depan pintu kamar mandi. Kalau tidak, mungkin Brian akan keluar tanpa memakai sehelai pun baju di tubuhnya. Masalahnya, baju yang dia pakai sudah terlanjur basah terkena air saat Brian mengguyur tubuh dengan gayung warna biru itu.
Dengan hanya memakai handuk di pinggang, Brian keluar kamar mandi dengan percaya diri. Dia berjalan menuju lemari dan berencana untuk berganti pakaian di sana karena malas ke kamar mandi lagi.
Naomi yang tak sengaja melihat Brian akan melepas handuk langsung berteriak, “Brian! Messsum banget sih!”
Suara teriakan Naomi yang sangat syok bisa terdengar dari luar. Brian pun secara refleks berbalik badan untuk menutup mulut istrinya itu.
“Mbak kamu teriak-teriak kalau didengar tetangga gimana?”
***
Mbak Lisa pasti dengar Bri 🙃🙃🙃