Hasrat Cewek Introvert

Hasrat Cewek Introvert

Bab 1

Suasana ruang tamu yang ada di rumah itu terasa menegangkan, diisi oleh 5 orang yang terdiri dari ayah ibu gelsi dan Rio, serta satu orang lagi tambahan yang sekarang duduk manis di samping Rendi (ayah gelsi dan Rio)

Mira nama wanita itu, wanita yang dibawa ayah gelsi kerumah ini...

Gelsi masih menebak-nebak siapa wanita itu, kenapa dia terlihat dekat dengan ayahnya?

Gelsi menatap ibunya, raut wajah ibunya terlihat tidak bersahabat..

Jika benar dugaan gelsi maka wanita ini adalah...

"Aku akan menikahi mira, dan kalian tidak ada yang bisa merubah keputusan ku" Itulah kata pertama Rendi setelah lama terdiam...

Jdeeer bagaikan di sambar petir, seperti itulah reaksi tubuh ketiga orang yang duduk didepan Rendi...

Ibu gelsi menggenggam tangan kedua tangan anaknya dengan erat seakan mencari penyemangat untuk dirinya

"Mas kamu keterlaluan, aku masih hidup dan aku sudah memberikan sepasang anak apalagi yang kurang dariku?" Ranti menyahut dengan nada getir, akhirnya semuanya akan jadi seperti ini

 dia sudah curiga bahwa suaminya main belakang diluar sana, dan semua itu terbukti saat tanpa sengaja dia membaca pesan suaminya dan wanita yang bernama mira itu.

Gelsi melihat ibunya dan saat itupun dia mengerti bahwa ibunya sudah tau akan perselingkuhan ayahnya itu.

"Tidak ada aku hanya ingin menikahi mira aku mencintainya dan kami sudah sepakat ingin melanjutkan hubungan kami ke jenjang pernikahan" Ayah gelsi berujar tanpa rasa malu.

"Jadi kamu akan menceraikan aku dan meninggalkan kami?" Ranti bertanya dengan nada emosi dirinya tidak apa-apa kalau disakiti tapi jangan anak-anaknya...

"Tidak, mira tidak masalah untuk menjadi istri kedua dan tentu saja aku akan bersikap adil pada kalian berdua khusus nya anak-anak" Rendi mengatakan niatnya dengan semangat..

"Mas kamu..

Ranti tidak bisa melanjutkan kata katanya...

Muak, sakit hati, takut dan marah menjadi satu dan membuncah di dada gelsi, melihat adik dan ibunya hanya bisa menangis dengan diam akan kelakuan sang ayah...

" Aku tidak setuju"gelsi segera mengangkat tangannya tanda untuk sang ayah diam saat lelaki itu ingin membuka mulutnya dan mendebat gelsi...

"Jika kalian ingin menikah lakukan saja aku tidak keberatan, tapi dengan syarat ceraikan ibuku. diluar sana mungkin banyak wanita yang bisa berbagi suami begitupun berbagi ayah tapi tidak dengan kami khusus nya aku" Gelsi berkata sambil menatap ayahnya dengan lekat..

"Aku memang masih terlalu kecil untuk mengatakan ini tapi aku harus, silahkan ayah bercerai dari dan menikahlah dengan wanita itu, tapi jangan harap kami khusus nya aku untuk memanggilnya ibu karena itu tidak mungkin, aku hanya punya satu ibu dan itu berlaku untuk selamanya..

"Itu bukan urusan mu gelsi kamu masih kecil, semua keputusan ada ditangan ibumu" Rendi berkata dengan kesal pada anak sulung nya itu, dan hal itu sukses membuat gelsi merasakan sakit hati selama ini ayahnya tidak pernah berkata seperti itu pada dirinya...

"Terserah bagaimana keputusan kalian aku tidak mau tau, jika ayah menikah dengan wanita itu maka disaat itu juga hubungan antara kita terputus untuk selamanya, karena aku benar-benar tidak mau punya ayah yang tidak bisa memegang teguh prinsipnya dan ayah yang rela meninggalkan keluarga nya selama ini hanya untuk orang yang baru aku tidak rela begitupun dengan adikku gio tidak akan setuju, bukan begitu gio? " Gelsi Benar-benar marah dan mengeluarkan uneg-unegnya..

"Iya gio setuju sama kakak" Meski kurang paham tapi gio tetap mengiyakan perkataan kakaknya baginya apapun yang dikatakan kakaknya itu adalah suatu kebeneran yang harus di iyakan...

Melihat kedua anaknya membangkang membuat rendi emosi dan hendak memarahi anak-anaknya tapi itu segera dihentikan oleh Ranti...

"Aku setuju sama anak-anak, jika kamu mau menikahi perempuan itu silahkan saja tapi kamu harus menceraikan aku dan tentu saja hak asuh anak akan jatuh pada tanganku

Jangan lupakan harta yang kamu miliki sekarang harus dibagi adil untukku dan anak-anakku, aku tidak mau setelah kamu menikah dengannya maka pembagian harta menjadi ajang perang aku tidak mau anakku sampai harus terusik hanya karena masalah harta"Ranti menjelaskan dengan panjang lebar walaupun dengan mata yang berkaca-kaca menahan tangis..

Rendi yang merasa kalah segera menyetujui semua itu..

"Baik jika itu mau kalian, tapi kalian tidak akan dapat banyak" Rendi mengatakan itu seperti sebuah ancaman namun ketiga orang itu tidak bergeming sedikitpun...

"Mas kok gitu sih" Mira segera berbisik tanda protes akan keputusan Rendi, namun Rendi hanya diam...

"Kamu bisa pergi mas, walaupun ini juga rumah kamu tapi saat ini kita sedang tidak baik-baik saja, satu minggu lagi sebaiknya kita bertemu dengan didampingi pengacara masing-masing" Ranti ingin segera mengakhiri pertemuan ini, hatinya sakit dan sedari tadi mati-matian dirinya menahan tangisannya, dia tidak mau terlihat rapuh dan membuat anak-anaknya khawatir...

"Baik kita akan bertemu satu minggu lagi siapkan dirimu dan seharusnya kamu ikhlas saja untuk dimadu itu lebih baik daripada menjanda, orang orang akan melihatmu rendah jika kamu menjadi janda" Rendi masih mencoba menggoyahkan hati istrinya..

"Datang lah minggu lagi, dan saat itu kita bicarakan semua nya dengan sejelas jelasnya" Ranti Tidak mau memperpanjang, maka hanya itu yang dikatakan nya...

Rendi dan wanita yang bernama mira itupun pergi meninggalkan tiga orang yang duduk terdiam dengan pemikiran masing-masing..

"Pergilah kembali kekamar kalian hari sudah mulai beranjak malam, bersihkan diri dulu dan jangan lupa kerjakan pekerjaan rumah kalian, ibu akan masuk dulu jika lapar langsung makan saja ibu tadi sudah masak tidak usah menunggu ibu kalian mengerti?? " Ranti berkata sambil tersenyum pada gelsi dan gio..

"Baik ibu" Gio menjawab lebih dulu dan mulai beranjak pergi menuju kamarnya...

"Hmm" Hanya itu jawaban gelsi dan gadis itupun segera pergi...

Ranti juga segera menuju kamarnya dengan Rendi, masuk dan menutup pintu menguncinya dirinya ambruk sambil merunduk dan setelah itu Ranti menangis dan meraung-raung dengan sepuas hatinya, bukannya tidak tau, tapi Ranti selalu berharap bahwa suaminya akan kembali pada mereka tapi ternyata dirinya salah suaminya lupa diri dan meninggalkan mereka hanya untuk perempuan yang baru ditemuinya, memang wanita itu lebih muda darinya tapi setega itukah Rendi pada dirinya dan anak-anak mereka...

Gelsi berdiri bersandar didinding samping pintu kamar orang tuanya, dia mendengar raungan dan tangisan ibunya ingin menghibur tapi tidak tau dengan cara apa, gelsi terlalu kecewa pada ayahnya jika ayah yang merawatnya dari kecil saja bisa berkhianat bagaimana dengan laki-laki lain

Lelaki seperti apa lagi yang harus gelsi percayai?? Gelsi tersenyum miris akan keadaan keluarganya....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!