Gadis manis berkulit putih, mata sipit dan hidung mancung Keynara maharani namanya, menjadi yatim piatu sejak kecil menjadikan sosok Key biasa dia sapa menjadi gadis yang tangguh dan pantang menyerah dalam segala hal, hingga kejadian disuatu malam yang mempertemukan nya dengan seorang CEO buta yang nyawanya tengah terancam. Key yang saat itu baru saja pulang dari bekerja menyaksikan seseorang yang tengah tidak berdaya dihajar habis habisan oleh beberapa oran berbadan besar berpakaian serba hitam, melihat orang itu tak berdaya dia memberanikan diri untuk menolong dengan sebuah ide terlintas dibenaknya dengan menyetel alarm sirine polisi diponselnya, dan berhasil orang orang berbadan besar itu langsung berlari meninggalkan orang yang tadi mereka keroyok.
bagaimana kelanjutan kisah Keynara dengan orang yang ditolongnya itu?
yuk ikuti kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
BAB INI TELAH DIREVISI KARENA ADA BAGIAN YANG TIDAK SESUAI,, TERIMA KASIH SUDAH MAU MAMPIR Di KARYA AUTHOR, SELAMAT MEMBACA.
Hari ini hari terakhir key dan Devon menyelesaikan tugas kelompok mereka, setelah beberapa hari sibuk mengumpulkan materi dan merangkum tugas makalah mereka selesai sudah, hanya tinggal mereka pelajari saja agar saat persentase mereka menguasai materi yang mereka kerjakan.
Tugas nge print dilakukan oleh Devon setelah key mengetik dan menyimpan semua di laptop milik devon.
Pulang sekolah mereka sudah dikafe tempat yang biasa mereka gunakan untuk mengerjakan tugas beberapa hari ini.
"gue denger dari bunda keluarga Bagaskara meminta loe buat tinggal dirumah mereka?", tanya Devon, disela pembahasan tugas mereka,
"bukannya loe juga keluarga Bagaskara", ucap key,
Devon menghembuskan nafasnya kasar, beberapa hari bersama ternyata key adalah gadis yang bisa membuatnya kesal juga.
"maksud gue keluarga mama Andin", ucap Devon menahan kesal,
Key pun tertawa setelah berhasil membuat seorang Devon kesal, Devon yang terkenal dingin, datar dan cuek bahkan bisa sangat kejam jika ketenangannya diusik.
"mama Andin cerita sama loe?" tanya key,
"bukan, gue tahu langsung dari kak Alezio karena dia yang menginginkan loe tinggal disana untuk menjaga keselamatan loe", ucap devon,
"Alezio?", beo key,
"anaknya bunda Andin yang udah loe tolong waktu itu", jelas Devon,
"jadi dia yang ingin gue tinggal disana, apa untuk balas Budi?", tanya key,
"bukan, dia merasa keselamatan loe terancam itu karena loe udah nolongin dia, dia akan merasa sangat bersalah kalau sampai terjadi sesuatu sama loe, dia cuma pengen jagain loe", kata Devon,
key pun mengangguk anggukan kepala mendengar penuturan Devon, bukan cuma Devon yang bicara seperti itu dan sepertinya keluarga Bagaskara memang benar benar tulus ingin menjaganya.
"gue bingung, gue juga takut", ucap key,
"kenapa?",
"banyak yang bilang pewaris tunggal keluarga Bagaskara terkenal dingin dan datar, gak peduli juga dengan sekitar, apa sanggup gue tinggal dengan orang seperti itu, lagi pula gue cuma kenal sama bunda Andin di sana pasti akan canggung banget",
"gak usah dengar kata orang key, kak Al itu sama kayak gue, dingin, datar, cuek dan gak suka diusik tapi itu kalau diluar lingkungan keluarga dan teman teman gue, kalau di keluarga dan teman gue akan biasa aja sama kayak orang lain kok, dan kak Al juga gitu",
"gue juga mikirin apa yang bakal dipikir orang orang kalau sampai tahu gue tinggal dikediaman keluarga Bagaskara, yang ada gue dikira jual diri von",
"pikiran loe jauh banget sih key, kebanyakan nonton drama loe",
"yeee bukannya gitu von, secara gue cuma yatim piatu yang hidup sebatang kara terus tiba tiba bisa masuk ke keluarga Bagaskara, apa gak negatif thinking nanti pikiran orang orang", ucap key kesal,
"gak usah dengerin omongan orang key, kak Al, papa Ken dan opa Tio pasti sudah merencanakan semua dengan matang karena akan menjamin keselamatan dan kenyamanan loe",
"ko loe tahu banget sih?",
"mereka itu keluarga gue key, bunda Andin dan papa Ken itu udah kayak orang tua kandung gue, gue mengenal baik mereka dari kecil bahkan bukan hanya itu gue juga udah dianggap anak dan cucu sama keluarga mama Andin, yaitu kelurga Wijaya, kedua keluarga itu tidak pernah memandang seseorang dari status",
"gue akan coba von tapi nanti kalau gue gak nyaman gue akan balik ke kehidupan awal gue",
"iya key, lagian keluarga Bagaskara tidak akan memaksa kok".
"nanti malam bunda Andin akan ngajak gue makan malam disana von, apa loe juga akan ikut?",
"bunda Andin sih ngajak, tapi gue belum tahu akan datang atau gak",
"loe datang aja ya von biar gue ada temannya", pinta key yang membuat Devon mengerutkan kedua alisnya,
"maksud loe?", tanya Devon,
"ya kan kalau ada loe seenggaknya gue gak canggung canggung amat von, ada yang gue kenal Selain bunda, ya ya mau ya", ucap key menampilkan pup eyesnya hingga membuat Devon tertawa kecil merasa lucu dan gemas.
"gue usahain", kata Devon.
bersama beberapa hari membuat Devon jadi bersikap biasa terhadap key, karena memang gadis itu pun pandai menguasai situasi, Devon yang awalnya masih kaku, dan datar saat bersamanya key selalu berusaha mengajaknya bicara dengan bertanya ataupun meminta pendapat hingga akhirnya Devon pun bisa bersikap biasa padanya.
...****************...
"Noah nanti malam mama akan mengajak key makan malam dirumah, kamu ikutlah", ucap Alezio pada Noah yang setia berdiri disampingnya,
"hah, saya tuan?", tanya Noah ragu,
"iya, ikutlah", ucap Al lagi.
Saat ini mereka berada di perusahaan yang dikelola papa Kendra. Setelah dirinya julid hingga berakhir papanya didiamkan sang mama, papa Kendra menyuruh Al datang keperusahaan untuk menggantikannya jika ada meeting dadakan atau ada berkas yang butuh persetujuan, dan papa Kendra akan tinggal dirumah untuk membujuk sang istri yang tengah merajuk.
Alezio memerintahkan orang kepercayaan sang papa untuk menyelidiki perusahaan milik Burhan sahabat sang papa itu, karena entah mengapa dia merasa memang ada sesuatu yang sedang direncakan oleh sahabat papanya itu.
"perintahkan mereka untuk menyelidiki semuanya, suruh mereka juga untuk membobol data kemanan perusahaan Burhan, aku yakin ada yang mereka rencanakan", ucap Al serius,
"baik tuan", ucap Noah.
alezio tetaplah Alezio meskipun sekarang keadaannya tidak bisa melihat tapi dia akan sangat tegas untuk masalah pekerjaan, tak peduli melibatkan siapapun.
"bagaimana dengan perusahaan Sonny?",
"perusahaan itu diambang kehancuran tuan, sebenarnya tuan Sonny berusaha untuk meminta tuan Tio dan tuan Kendra untuk menanamkan saham di perusahaannya dengan dalih keluarga, tapi mereka menolak karena Sonny sudah diberikan sesuai hak nya sebagai keponakan sudah diberikan bahkan dia sampai bisa membangun perusahaan sendiri, kalau sekarang dia bangkrut berarti itu karena dia emang tidak becus dan dia harus menanggungnya sendiri", jelas Noah.
"bagus, memang harus seperti itu biar Sonny tidak terus terusan seenaknya pada keluarga Bagaskara, dia hanya keponakan opa, tapi sikapnya dan keluarganya seolah mereka memiliki kuasa atas keluarga Bagaskara", kata Al.
Sonny ayah dari Cilla adalah keponakan opa tio, ayah Sonny ibu Sonny adalah adik tiri opa Tio, Sonny pernah tinggal dikediaman Bagaskara sewaktu kecil hingga remaja karena kedua orang tua Sonny meninggal dalam kecelakaan saat Sonny berusia 3 tahun.
Oma Lusi yang iba pun merawat Sonny dengan penuh kasih sayang layaknya anak kandungnya sendiri, bahkan Viona mama dari Devon saat itu menganggap Sonny sebagai adik kandungnya.dan sangat menyayanginya.
Sikap Sonny berubah jadi penuh ambisi dan berusaha menguasai seluruh harta keluarga Bagaskara dan itu membuat opa Tio dan papa Kendra begitu murka hingga Sonny diusir dari kediaman Bagaskara, dan opa Tio pun memberikan hak Sonny sebagai wakil dari ibunya hingga Sonny bisa mendirikan perusahaan sendiri.
tapi memang dasar Sonny yang tidak becus mengurus perusahaan miliknya hingga perusahan itu berulang kali diambang kebangkrutan, dan ujung ujungnya Sonny akan kembali meminta bantuan pada orang tua dan kakak angkatnya.