NovelToon NovelToon
FAMILY PORTRAIT Anggun Si Gadis Hebat

FAMILY PORTRAIT Anggun Si Gadis Hebat

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Mengubah Takdir / Keluarga / Persahabatan / Angst / Si Mujur
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Bukan salah Anggun jika terlahir sebagai putri kedua di sebuah keluarga sederhana. Berbagai lika-liku kehidupan, harus gadis SMA itu hadapi dengan mandiri, tatkala tanpa sengaja ia harus berada di situasi dimana kakaknya adalah harta terbesar bagi keluarga, dan adik kembar yang harus disayanginya juga.

"Hari ini kamu minum susunya sedikit aja, ya. Kasihan Kakakmu lagi ujian, sedang Adikmu harus banyak minum susu," kata sang Ibu sambil menyodorkan gelas paling kecil pada Anggun.

"Iya, Ibu, gak apa-apa."

Ketidakadilan yang diterima Anggun tak hanya sampai situ, ia juga harus selalu mengalah dalam segala hal, entah mengalah untuk kakak ataupun kedua adik kembarnya.

Menjadi anak tengah dan harus selalu mengalah, membuat Anggun menjadi anak yang serba mandiri dan tangguh.

Mampukah Anggun bertahan dengan semua ketidakadilan karena keadaan dan situasi dalam keluarganya?
Adakah nasib baik yang akan mendatangi dan mengijinkan ia bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LIMA BELAS

Anggun masih pada posisinya, menatap jauh ke langit, membiarkan wajahnya terpapar langsung sinar matahari yang dibiarkan menembus dari kaca jendela besar itu.

Dokter Lina berjalan perlahan mendekati Anggun, Lalu menepuk pundak gadis itu dengan lembut, perlahan kesadaran Anggun pun lunglai dan menyerah di tangan dokter Lina, satu-satunya dokter psikiater di rumah sakit itu.

Entah berapa lama ia tertidur, saat matanya terbuka perlahan, Anggun merasakan kesegaran yang berbeda, ia merasa lebih tenang dan bugar.

“Aroma segar wangi bunga ini ….” gumam Anggun mengingat-ingat, baru setelahnya tersadar ia berada di mana.

“Anggun sudah bangun?” sapa lembut dokter Lina dijawab dengan anggukan Anggun yang terlihat sedikit ragu.

“Saya tidak ingat kenapa saya tertidur di sini, Dokter, maaf untuk semua itu,” tutur lembut Anggun.

Dokter Lina tersenyum menatap Anggun, “Tidak apa-apa, terimakasih Anggun sudah berani melawan rasa takut, percayalah semua perbuatan buruk akan ada balasannya, Anggun hanya harus berjanji untuk memaafkan, karena berdamai dengan hal buruk itu akan membuat Anggun lebih baik secara perlahan.”

Anggun terdiam beberapa saat, namun rasa takut itu kembali menguasainya, hanya tak setakut sebelumnya. Kali ini tangis Anggun lebih terasa lebih ringan dan tenang.

“Luapkan semua di depan Dokter, ada banyak teman yang akan melindungi Anggun, lihatlah mereka yang menantimu untuk menjadi gadis yang lebih kuat.” Dokter Lina menunjuk pada tiga pria yang duduk di ujung ruangan di belakang Anggun, ketiganya melempar senyuman ramah khas masing-masing.

Seraya membereskan wajahnya dari air mata yang entah kenapa tak mau terhenti, Anggun menoleh ke arah yang ditunjuk oleh dokter Lina, dan menyapa dengan anggukan yang masih disertai isak yang memilukan.

“Yang paling senior itu adalah dokter Wirya, dokter umum yang merawat Anggun sejak awal, lalu di sebelahnya yang memakai seragam perawat itu adalah perawat senior yang akhirnya kembali dimutasi ke tempat terpencil ini namanya perawat Tobia.” Dokter Lina memperkenalkan teman-temannya berharap sedikit memberikan ruang agar Anggun menjadi lebih rileks. “Nah, kalau yang paling muda dan tampan itu namanya Dokter Andika, dokter bedah termuda di sini.”

“Kita sudah berteman kan, harusnya kamu tidak lupa itu,” ungkit dokter Andika.

“Salam kenal Anggun, kuharap kita pun bisa berteman baik, meskipun aku tak se-keren mereka berdua, tapi tanpa profesi sepertiku pekerjaan mereka juga tak akan berjalan dengan baik,” sambung Tobia seraya menyilangkan kedua lengan tangannya di dada.

“Te-terima kasih Dokter … hiks … hiks!”

........

Sebelumnya, beberapa menit yang lalu, ketika terapi relaksasi diterapkan oleh dokter Lina, membuat Anggun bisa bercerita dengan sangat rinci, namun bahkan di bawah sadarnya pun, Anggun tetaplah gadis yang kuat dan baik hati, hingga ia tetap tak ingin menyusahkan kedua orang tuanya.

“Saya tahu ini sangat menyakiti saya, saya benar-benar ketakutan saat itu, saat tangannya mulai menyentuh bagian tubuhku, itu sangat menjijikkan, aku sangat membencinya!” ungkap Anggun dibawah pengaruh sugesti relaksasi dari dokter Lina.

“Lalu, apa yang membuat Anggun merasa enggan untuk berbicara?” tukas dokter Lina.

“Tanyakan juga apakah kira-kira orang tuanya diancam oleh seseorang?” bisik dokter Andika yang benar-benar peduli dengan kondisi Anggun.

“Aku … aku tidak ingin orang tuaku terlibat masalah apapun, keluarga kami hanya keluarga sederhana, kami tidak memiliki apapun dan siapapun, aku tidak ingin keluargaku dicemooh orang-orang jika tahu aku tidak suci lagi.”

“Anggun, siapa yang melakukannya? Adakah orang lain lagi di sana yang menyaksikannya?”

Pertanyaan demi pertanyaan dari dokter Lina tentu saja memaksa Anggun kembali mengingat peristiwa menyakitkan di hari sebelumnya, namun tak ada jalan lain bagi para petugas medis itu untuk mengulik informasi dari korban secara langsung.

Keempat orang itu melakukannya dengan tujuan untuk menolong Anggun dan membebaskan Anggun dari semua rasa takut, serta berjanji akan mengusut tuntas pelaku tanpa membuat keributan yang berarti yang akan membuat keluarga Anggun semakin terjepit oleh berbagai tudingan.

Sekumpulan orang baik itu menjanjikan perlindungan moral bagi Anggun, dan korban-korban pelecehan lainnya, seperti itulah pekerjaan sampingan mereka, hingga membuat mereka berempat akhirnya tergabung bersama.

Setelah mendengar semua penjelasan dan tujuan dari dokter Lina, akhirnya Anggun pun berani angkat bicara dan mengungkap pelecehan yang dilakukan pak Tono.

“Jika kamu merasa malu untuk berbicara secara sadar, kami akan membantumu untuk menerapkan terapi sugesti, agar Anggun bisa bercerita dibawah sadar dengan lebih leluasa,” saran dokter Lina

Setelah memikirkan beberapa saat, akhirnya Anggun menyetujui semua terapi itu tanpa perlu memberitahu kedua orang tuanya karena Anggun tak ingin ayah dan ibunya merasa khawatir.

...........

Selesai dengan terapi sugesti itu, dokter Lina kembali memberikan suntikan penenang dengan konsentrasi minimum, hanya untuk membantu agar Anggun bisa beristirahat dengan nyaman.

“Sekarang, lepaskan semua, serahkan pada kami, Anggun harus istirahat dan pulih, karena ke depan tetap akan ada saatnya Anggun dipanggil sebagai saksi dan sebagai pelapor atau korban di hadapan polisi,” terang dokter Andika setelah Anggun sadar sepenuhnya.

.

.

.

Di tempat berbeda, Deni telah siuman di ruang rawat intensif, tengah diperiksa oleh dokter Andika dan beberapa dokter lainnya.

“Sepertinya semua membaik dengan cepat, kemihnya penuh, jika dalam beberapa jam ke depan belum buang air kecil, pasangkan selang!” ucap dokter Andika pada petugas perawat yang menyertainya.

“Kemampuan komunikasi masih belum baik, lakukan beberapa observasi lanjutan, mengingat kemungkinan cedera di tenggorokan akibat benturan dari luar, terlihat lebam yang cukup lebar dan terlihat sangat dalam, beruntung tak ada patah tulang apapun di leher,” sahut dokter Suli.

Mendengar percakapan para dokter yang memeriksanya, Deni merasa hendak menyahut, namun entah kenapa lidahnya terasa kaku dan mulutnya masih sulit untuk digerakkan, ia hanya bisa mengedip-ngedipkan mata, seraya menggerakkan kepalanya dengan perlahan karena ada rasa sakit yang sangat hebat terasa di lehernya.

“Semangat ya Mas Deni, tidak boleh menyerah!” seru dokter Andika saat menyadari ada air mata menetes tanpa sengaja di ujung mata Deni.

Dokter yang memiliki kepekaan perasaan itu seakan mengerti apa yang ada dalam pikiran Deni saat itu.

“Coba terus ya, ini tidak akan lama jika kamu terus berusaha, nanti para dokter akan mengusahakan dan membantu dengan berbagai jalan, percayalah kesembuhan akan segera datang,” ucapan positif selalu keluar dari dokter muda ini.

Saat itulah pak Tono tiba-tiba di ruangan itu, "Anak saya bagaimana, Dok?" cercah pak Tono yang datang dengan tergesa.

"Beberapa hal masih diperlukan pemeriksaan berlanjut, semoga setiap hari akan memberikan kabar baik untuk keluarga Bapak," tukas dokter Andika mewakili rekan-rekannya.

Pak Tono mendekat ke sisi Deni, berdiri di sisi sang istri yang terus mendampingi Deni, duduk di sisi kiri brangkar.

"Pasien mengalami kecemasan, reaksi kejang!" seru perawat menunjuk ke arah Deni.

...****************...

To be continue....

1
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Dih,
Apa ig nya 🤭
𝕐𝕆𝕊ℍ𝕦𝕒ˢ: /Doge//Doge/

@yoshuasat
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Siapa tuh 🤔
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Ayahmu pasti ngamuk tuh 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Anisa jadi cewek ga bener,kasihan sekali 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
kenapa ada libur nya
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Pinter 👍
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
Aulia ternyata ngeselin banget orangnya,nggak tau malu 🙄🙄🙄
lebih cocok jadi anaknya Tono dia 😩
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
siapa yang ultah... semoga Bellia, Bellio /Blush//Joyful/
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
ini ngapain Anisa nyasar disini baaang 🤭🤣🤣🤣 wes jian oleng tenan bang yosh kiii 🙈 baca deh paragraf ko bang 😅😂
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀: idih idih 🤣🤣🤣
semangat bang ✌️😄
𝕐𝕆𝕊ℍ𝕦𝕒ˢ: efek terlalu ngebut🤣🙏🙏
total 6 replies
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
duuh kasian Anggun,dapat kerjaannya doang ... mana harus ngalah sama kakak dan adiknya🥺🤧
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
idiih orang ghila ketemu orang gendheng 😣😣😣
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
kalo ko aja yang ku culik,trus ku buang ke laut buat makanan hiu gimana 🙄🙄🙄
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
pasti berat buat Deni,tapi aku berharap Deni berani bicara jujur tentang perbuatan ayahnya 🥺 karena sudah melanggar hukum, korbannya juga bukan hanya Anggun 🤧 agar ayahnya jera,dan tidak ada lagi Anggun2 lain 😭
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Rileks Gun,tarik napas dulu 💪
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Dih,dasar Aulia 😏
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
berangkat sekolah
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
Anggun tuh jadi anak terlalu baik, jadinya ditindas Mulu sama Aulia 🤧🤧🤧 mana Aulia ngeselin lagi, bener2 sosok kakak yang maunya menang sendiri 🙄
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
Weh kecil2 udah pinter jadi kompor ko dek🙄🙄🙄 siapa yang ngajarin,bang yosh pasti 🏃🏃😂
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀
haish oleng beneran daah... Anas Mulu iiih, Maryani sama Hendra toh nama ortu Anggun .... ini kapan kenduri ganti namanya,kok aku nggak diundang 🤣😭
🦆͜͡sᴇɴᴊᴀ✍️⃞⃟𝑹𝑨●⑅⃝ᷟ◌ͩ🤎𝐀⃝🥀: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
𝕐𝕆𝕊ℍ𝕦𝕒ˢ: iyakah? efek kejar target🤣🤣
revisi🤣
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!