NovelToon NovelToon
My Lovely Step Brother

My Lovely Step Brother

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Enemy to Lovers
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Agnettasybilla

Semasa Joanna kecil ia tidak pernah menyukai kehadiran anak-anak laki-laki yang tinggal satu rumah dengannya. Namun, ketika duduk dibangku SMA Joanna merasa dirinya merasakan gejolak aneh. Ia benci jika Juan dekat dengan orang lain. Ia tidak bisa mengartikan perasaannya pada laki-laki itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnettasybilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24 : Maaf?

...- happy reading -...

...***...

"Juan mana Bun?" tanya Joanna yang baru saja duduk di ruang makan. Bunda menuangkan nasi di piring.

"Udah berangkat duluan, katanya ada tugas makanya buru buru. Padahal Bunda mau nyuruh kamu yang anterin." Joanna menghela nafas, pasti Juan menghindarinya.

"Emang Juan berangkat sama siapa Bun?"

Bunda tersenyum. "Sama Laras..."

***

"Nih kak, makasih udah repot repot mau nganterin aku." Laras tersenyum dan meletakkan helm yang tadi ia kenakan.

"Santai aja kali, kan aku yang nawarin." Laras ikut tersenyum, saat Juan hendak berjalan, Laras menghentikan nya.

"Ada yang mau kamu ceritain?" Mendengar itu Juan menggeleng dengan ekspresi kebingungan.

"Kenapa emang?" Laras menunjuk ke arah wajah Juan.

"Mata kamu, sembab." Juan segera berlari ke arah spion motor, sangat terlihat jelas matanya membengkak.

"Gapapa kok, ini paling efek begadang semalem."

"Loh semalem begadang?" Kini keduanya berjalan beriringan menuju gedung kelas.

"Iya nonton drakor terus nangis." Laras menoyor pelan kepala Juan lalu terkekeh.

"Drakor terooss. Lo cowok tapi suka nonton begituan?" ledek Laras. Juan merengut kesal melihat Laras berjalan lebih dulu,

"Ihh apaan sih."

***

"Juan, itu Kak Joanna nyariin lo."

Gerald berjalan ke arah meja Juan. Cowok itu masih sibuk menulis sesuatu di bukunya padahal sekarang sudah jam istirahat.

"Bilangin gue sibuk gitu." Saka memutar bola matanya malas.

Gerald berjalan kembali ke depan kelas lalu berbicara sedikit dengan Joanna.

Juan yang melihat ke arah pintu tak sengaja saling bertatapan dengan Joanna, namun dengan cepat ia membuang tatapan nya. Tak lama kemudian sekotak susu cokelat hinggap di mejanya, Gerald yang meletakkan susu itu duduk di kursinya.

"Dari Kak Joanna." Juan menatap susu itu, apa ini permintaan maaf?

"Ada yang mau susunya?"

"Sini buat gue, belum sarapan nih." Saka dengan cepat menyambar susu itu dan meminumnya.

"Btw lo tadi nulis apa?" tanya Yuda bingung, lalu Juan membuka bukunya dan hanya menampilkan coretan abstrak.

"Lo lagi berantem ya sama Kak Joanna?" tanya Yuda. Juan hanya terdiam.

"Mau cerita?"

***

Tak terasa bel sekolah sudah berbunyi, murid murid sudah beranjak pulang, dan tersisa Juan yang sedang menyapu lantai ditemani oleh Yuda, Saka dan Gerald.

"Ju, menurut gue lo gak bisa terus terusan diemin dia deh, kalian kurang komunikasi." Yuda duduk di meja guru dan membantu merapihkan meja.

"Tapi gue terlanjur sakit hati sama omongan dia."

"Iya gue tau, tapi kayanya dia punya itikad baik buat minta maaf, dia mau ngejelasin sesuatu."

Juan terdiam, ucapan Yuda memang benar, tapi melihat wajahnya saja Juan tak bisa. Kecewa.

"Kalo lo mau menghindari dia dulu ya gapapa, kita bantuin. Tapi jangan terus lari dari masalah." Juan hanya mengangguk pasrah mendengar wejangan dari Yuda.

***

Sementara itu di tempat parkir, Joanna berjalan dengan cepat diikuti oleh Ardan di belakangnya.

"Joanna, lo kenapa sih?!" pekik Ardan. Joanna membalik tubuhnya dan menatap cowok di hadapannya.

"Gue udah bilang, sekarang gue sadar kalo lo cuma masa lalu gue. Plis..berhenti nuntut waktu gue buat lo."

Ardan mendengus kesal. Perempuan yang pernah ia cintai, berdiri dengan tatapan dingin, sudah mulai berubah padanya.

"Gue udah minta maaf sama lo ribuan kali Jo, sekarang gue sadar kalo cuma lo yang gue butuhin." Joanna menarik sudut bibirnya, senyum mengejek yang terlihat seram.

"Mending lo cari cewek lain, gue gak mau terlihat bodoh cuma gara gara cowok manipulatif kaya lo."

Joanna segera masuk ke dalam mobilnya dan pergi tanpa menghiraukan Ardan yang memanggil manggil namanya.

"Sial, hampir aja gue mengulangi kesalahan yang sama." Joanna menginjak pedal gas dan mempercepat laju mobilnya.

Pikiran nya kini tertuju pada Juan, ia sudah dua kali menyia-nyiakan laki-laki itu. Sekarang mungkin saat yang tepat untuk meminta maaf.

1
Maya Sari
mulai baca Thor, semoga lanjut ya Thor cerita nya gk d gantung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!