Alia menikah dengan wali kelasnya saat SMA, yaitu Dimas. Di Tengah perjalanan pernikahan mereka mulai muncul banyak konflik, mulai dari urusan ranjang maupun ketidakcocokan, bahkan ada isu orang ketiga, lalu adiknya Dimas yakni Ferdi berniat membantu dan menyelamatkan Alia, namun akhirnya mereka saling jatuh cinta. Bagaimana kelanjutan ceritanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bel Bel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24
Dimas sedang mandi namun dia merasa ada yang aneh dengan kamar mandinya.
“Ini sabun wajah milik siapa ya? Kok tidak pernah melihat sebelumnya, apa punya Alia? Tapi in ikan sabun wajah untuk pria?” Tanya Dimas dalam hati. Dia pun segera mempercepat mandinya dan menanyakan pemilik sabun wajah tersebut.
“Sayang sayang kamu dimana?” Tanya Dimas.
“Alia sedang ke pasar mas, beli bahan buat masak katanya.” Jawab Ferdi yang sedang mencukur kumisnya.
“Oh gitu, eh ini sabun wajah punya kamu bukan?” Tanya Dimas sambil menunjukkan sabun wajah tersebut ke Ferdi.
“Aduh gawat itu kan punyaku.” Kata Ferdi dalam hati.
“Nggak tau bang, punya abang kali, ganti merk ya bang?” Tanya Ferdi.
“Nggak mungkin punya abang, abang pakai merk lain. Bikin curiga saja, lama banget sih Alia ini.” Gerutu Dimas.
“Mungkin Alia membelikan buat abang tapia bang tidak tau atau lupa.” Kata Ferdi.
“Dia selalu membelikan sabun wajah yang biasa aku pakai kok.” Kata Dimas.
“Aku tau mas, mungkin Alia membelikan sabun wajah yang lagi promo kali.” Kata Ferdi.
“Masa’ sih? Nggak mungkin, selama aku pergi ada tamu nggak?” Tanya Dimas.
“Tidak ada bang, aku juga jarang dirumah soalnya lagi di studio, pulang juga sudah malam.” Jawab Ferdi.
“Fix Alia selingkuh, dia pasti membawa laki-laki lain ke rumah.” Kata Dimas kesal.
“Mana mungkin bang, Alia nggak mungkin berpaling dari abang.” Kata Ferdi.
“Lihat saja nanti kalau dia datang, aku hajar kalau sampai dia berani selingkuh di balakangku.” Kata Dimas.
“Jangan kasar sama istri bang, aku paham betul seperti apa Alia, aku yakin dan bersumpah kalau Alia tidak seperti itu.” Kata Ferdi berusaha meyakinkan Dimas.
Tak lama kemudian Alia datang.
“Sudah lapar ya mas? Aku buatkan sarapan yang simple saja ya mas.” Kata Alia.
“Duduk kamu disini.” Kata Dimas.
“Aku mau masak dulu mas, sudah jam segini nanti kamu bisa telat loh.” Kata Alia.
“Berani-beraninya kamu selingkuh di belakangku ya?” Bentak Dimas.
Alia pun langsung kaget, panik dan wajahnya memerah.
“Apa maksud kamu mas?” Tanya Alia.
“Ini sabun wajah milik siapa?” Tanya Dimas sambil menunjukkan sabun wajah tersebut ke istrinya.
“Bang jangan menuduh Alia seperti itu, biarkan Alia menjelaskan dulu, aku yakin Alia membelikan sabun itu untuk abang karena lagi promo, perempuan itu suka barang yang promoan loh bang. Jangan membentak istrimu bang.” Kata Ferdi.
“Cepat jawab.” Kata Dimas.
“Itu sabun wajah untukmu mas, aku membelikan untukmu, aku membelinya karena sedan gada promo waktu itu.” Kata Alia.
“Kalau memang ini baru kenapa sudah tinggal setengah?” Tanya Dimas.
“Karena aku juga memakainya mas, aku suka aromanya.” Kata Alia.
“Tuh kan bang, Alia tidak seperti itu bang, abang jangan keburu marah-marah ke Alia.” Kata Ferdi.
“Kenapa kamu jadi belain istriku? Tau apa kamu tentang istriku.” Kata Dimas.
“Aku bukan belain Alia, tapi kasihan bang sama Perempuan yang dibentak sama suaminya. Mendingan sekarang abang sarapan saja, biar nggak marah-marah mulu ok.” Kata Ferdi.
“Kamu datang-datang setelah lama ngga pulang, tiba-tiba kamu menuduhku seperti ini, tega kamu mas.” Kata Alia, Alia pun sedih dan langsung masuk ke dalam kamar.
“Sayang tunggu, maafkan aku ya. Aku minta maaf ya, jangan marah ya.” Kata Dimas berusaha mengejar istrinya.
“Kenapa kamu bisa menuduhku selingkuh mas? Aku kesal denganmu mas.” Kata Alia sambil menangis.
“Iya maaf ya sayang, aku yang salah.” Kata Dimas sambil memeluk istrinya.
“Jangn pernah menuduhku seperti itu lagi ya mas.” Kata Alia.
“Iya mas janji, mas sarapan diluar saja ya, nanti mas beli saja. Sekarang kamu terserah mau ngapain aja, mau rebahan silahkan, mau shoping juga silahkan, hari ini tidak perlu mengurusi urusan dapur atau pekerjaan rumah, ini mas kasih uang jajan buat kamu, sudah ya jangan nangis, maafkan mas ya.” Kata Dimas.
“Mas tau aja yang bikin istri luluh.” Kata Alia sambil tersenyum Kembali.
“Hehe tau dong, oh iya nanti mas pulang malam, mas mau ada kunjungan ke tempat magang muridnya mas, tempat magangnya agak jauh soalnya. Nanti kalau kamu takut, minta temenin Ferdi saja ya.” Kata Dimas.
“Iya mas, hati-hati ya mas.” Kata Alia.