Cerita ini Mengisahkan Seorang Guru Fisika Bernama Yayan, dan Guru Kimia bernama Ribca Yang Berjodoh karena Dijodohkan oleh Siswa-siswi di sekolah tempat mereka mengajar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon All Yovaldi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19: Melangkah Menuju Impian
Malam pesta perpisahan di taman itu membawa suasana penuh harapan dan kegembiraan. Jovan dan Sapina, dikelilingi oleh teman-teman mereka, merasakan bahwa masa depan yang cerah menanti di depan. Kembang api yang meledak indah di langit malam menciptakan suasana magis yang tidak akan terlupakan. Mereka tertawa, berbagi cerita, dan menyimpan kenangan yang akan dibawa hingga dewasa nanti.
“Jovan, kamu ingat waktu pertama kali kita masuk ke kelas ini?” tanya Sapina sambil tertawa, mengingat momen-momen lucu yang mereka alami.
“Bagaimana bisa lupa? Waktu itu aku sangat gugup karena harus berhadapan dengan guru-guru yang ketat,” jawab Jovan, menambahkan sedikit humor pada percakapan mereka.
Sapina menatap Jovan dengan serius. “Tapi, kamu tahu kan, semua yang kita lalui bersama telah membuat kita lebih kuat? Aku merasa beruntung bisa belajar dan tumbuh bersamamu.”
“Begitu juga aku, Sapina. Kamu adalah teman terbaik yang pernah aku miliki,” kata Jovan, perasaannya semakin dalam terhadap Sapina. Dia ingin melindungi dan mendukungnya di setiap langkah.
Ketika malam semakin larut, mereka mulai membahas impian mereka untuk masa depan. Jovan memandang Sapina dengan mata penuh semangat. “Apa rencanamu setelah lulus nanti?” tanyanya, penasaran.
“Aku ingin melanjutkan kuliah di bidang ilmu pengetahuan, mungkin di universitas terkemuka. Dan aku berharap kita bisa tetap bersama, mendukung satu sama lain di perjalanan kita,” jawab Sapina, berharap Jovan setuju.
“Of course! Kita pasti akan melakukan itu. Kita bisa belajar bersama dan mencapai cita-cita kita,” ujar Jovan, merasa semakin yakin akan komitmennya terhadap Sapina.
Malam itu berakhir dengan harapan dan impian yang bersemangat. Setelah pesta, mereka berpisah dan melanjutkan hidup masing-masing, tetapi mereka tahu bahwa mereka akan selalu membawa satu sama lain di dalam hati.
Beberapa minggu setelah pesta perpisahan, Jovan dan Sapina mulai menghadapi tantangan baru: ujian akhir. Mereka harus mempersiapkan diri sebaik mungkin agar bisa masuk ke universitas impian mereka. Dengan jadwal belajar yang padat, mereka tetap menyempatkan waktu untuk bertemu dan belajar bersama.
“Jovan, kita harus membuat jadwal belajar yang lebih baik. Kita perlu fokus dan mengatur waktu dengan baik,” kata Sapina saat mereka berada di perpustakaan.
“Setuju. Mari kita buat rencana belajar yang terperinci, sehingga kita bisa mengatur waktu untuk semua mata pelajaran,” jawab Jovan, merasa termotivasi untuk bekerja sama dengan Sapina.
Mereka menghabiskan waktu berjam-jam di perpustakaan, membahas berbagai topik dan saling menguji pemahaman masing-masing. Ketika satu dari mereka merasa lelah, yang lainnya akan memberikan semangat dan motivasi.
Pada suatu malam, Jovan menerima pesan dari Sapina. “Jovan, aku menemukan beberapa buku dan artikel menarik tentang ilmu pengetahuan. Kita bisa membahasnya besok!”
Jovan tersenyum membaca pesan itu. “Bagus, Sapina! Aku sudah tidak sabar untuk belajar lebih banyak,” balasnya.
Keesokan harinya, mereka bertemu di taman sekolah. Sapina membawa beberapa buku tebal dan kertas catatan. “Aku ingin kita mempelajari konsep-konsep yang lebih dalam. Ini akan sangat membantu kita dalam ujian,” ungkapnya.
“Luar biasa! Mari kita mulai,” kata Jovan, merasa bersemangat. Mereka berbagi pengetahuan dan berdiskusi tentang berbagai topik, mulai dari fisika hingga kimia.
Minggu demi minggu berlalu, dan ujian semakin dekat. Jovan dan Sapina berusaha sekuat tenaga, sering kali begadang untuk mempersiapkan ujian. Ketika satu dari mereka merasa putus asa, yang lainnya selalu ada untuk memberi dukungan. “Kita pasti bisa melakukannya, Jovan. Ingat, kita sudah melewati banyak hal bersama,” kata Sapina, menegaskan keyakinan mereka.
Dalam satu sesi belajar, Jovan mendapat ide. “Bagaimana kalau kita membuat kelompok belajar? Kita bisa mengundang teman-teman lain untuk bergabung dan saling membantu.”
Sapina mengangguk setuju. “Itu ide bagus! Kita bisa belajar lebih efektif dan juga memperkuat persahabatan.”
Mereka mulai mengundang teman-teman untuk bergabung dalam kelompok belajar di rumah Jovan. Setiap malam, suasana menjadi lebih ceria dengan tawa dan diskusi. Mereka belajar sambil berbagi makanan ringan, menciptakan ikatan yang lebih kuat di antara mereka.
Dalam suasana belajar yang seru itu, Jovan tidak bisa mengabaikan perasaannya terhadap Sapina. Dia merasa semakin dekat dan ingin melindungi Sapina, baik secara emosional maupun akademis. “Sapina, terima kasih telah selalu ada untukku. Aku merasa sangat beruntung memiliki kamu di sisiku,” ungkap Jovan dengan tulus.
“Jovan, aku juga merasa sama. Kita saling melengkapi, dan aku yakin kita bisa melewati ini bersama,” jawab Sapina, menatapnya dengan mata yang penuh keyakinan.
Ketika ujian akhirnya tiba, suasana di sekolah terasa tegang. Semua siswa tampak serius mempersiapkan diri. Jovan dan Sapina memasuki ruang ujian dengan perasaan campur aduk—antara cemas dan percaya diri.
“Apapun yang terjadi, kita sudah melakukan yang terbaik. Ingat, kita berjuang bersama,” kata Jovan, memberi semangat pada Sapina saat mereka duduk di kursi masing-masing.
Sapina mengangguk, berusaha menenangkan diri. “Kita bisa melakukannya, Jovan. Aku percaya pada kita.”
Ujian pun dimulai, dan Jovan berusaha fokus. Dia menjawab setiap pertanyaan dengan baik, berusaha mengingat semua yang telah mereka pelajari bersama. Ketika waktu hampir habis, Jovan merasa puas dengan jawabannya.
Setelah ujian selesai, Jovan dan Sapina bertemu di luar ruang ujian. “Kita sudah melakukannya! Bagaimana menurutmu?” tanya Jovan, berharap bisa melihat senyuman di wajah Sapina.
“Aku merasa baik-baik saja. Semoga hasilnya sesuai harapan,” jawab Sapina, terlihat lega setelah ujian.
Sementara itu, hubungan Pak Yayan dan Bu Ribca juga semakin mendekat. Mereka semakin sering berbicara dan berbagi cerita di ruang guru. Jovan dan Sapina sering melihat mereka saling tersenyum, dan itu membuat Jovan merasa senang. “Mereka memang serasi, ya?” ujarnya kepada Sapina.
“Ya, aku suka melihat bagaimana mereka saling mendukung. Cinta mereka membuatku percaya bahwa kita juga bisa memiliki hubungan yang kuat,” kata Sapina, tersenyum penuh harapan.
Setelah ujian selesai, Jovan dan Sapina bersiap untuk acara pengumuman hasil ujian. Mereka berdua merasa tegang, tetapi juga bersemangat. “Apapun hasilnya, kita akan terus maju dan berjuang,” kata Jovan, berusaha menenangkan Sapina.
“Betul! Kita sudah berusaha keras,” jawab Sapina, matanya penuh semangat.
Saat pengumuman tiba, semua siswa berkumpul di aula. Pak Diano berdiri di depan dan mulai membaca nama-nama siswa yang lulus dengan nilai terbaik. Ketika Jovan dan Sapina mendengar nama mereka disebut sebagai salah satu siswa berprestasi, mereka berdua melompat kegirangan.
“Ya! Kita berhasil!” teriak Sapina, pelukan hangat antara mereka menciptakan momen tak terlupakan.
Setelah acara, mereka dikelilingi oleh teman-teman yang mengucapkan selamat. “Kalian hebat! Kami tahu kalian pasti bisa,” kata teman mereka, memberikan selamat kepada Jovan dan Sapina.
Dengan perasaan bahagia, mereka melanjutkan langkah untuk mempersiapkan masa depan. Jovan dan Sapina sepakat untuk melanjutkan studi di universitas yang sama, bertekad untuk terus saling mendukung dalam setiap langkah.
Saat mereka melangkah ke tahap berikutnya, Jovan dan Sapina tidak hanya berjuang untuk cita-cita mereka, tetapi juga membangun hubungan yang kuat dan saling mendukung satu sama lain. Kebersamaan mereka adalah fondasi untuk masa depan yang lebih baik.
Dengan tekad yang kuat dan cinta yang tumbuh, Jovan dan Sapina siap menghadapi segala tantangan yang akan datang, tidak hanya sebagai individu, tetapi sebagai pasangan yang saling melengkapi. Seiring berjalannya waktu, mereka tahu bahwa perjalanan mereka baru saja dimulai.
----------------happy reading---------------
Guys kita Lanjut nih, Memang Cinta yang luar biasa yaaa!!!
btw.. semngat ya kak author nya/Chuckle/