NovelToon NovelToon
My Ex Beloved

My Ex Beloved

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Romansa
Popularitas:84.1k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

Gamil Arfan Wiguna sangat mengharamkan untuk balikan dengan mantan. Bahkan, dia memiliki jargon yang masih dia pegang teguh sampai saat ini.

"Buanglah mantan pada tempatnya."

Namun, kedua orangtuanya mendesak Apang untuk segera menikah karena Apang sudah dilangkahi adiknya. Di saat seperti itu, semesta malah mempertemukan Apang dengan mantan pertamanya. Perempuan yang belum Apang buang pada tempat semestinya.

Apakah Apang akan membuangnya juga ke dalam bak sampah sama seperti mantan-mantannya? Atau malah terjadi cinta lama belum kelar di antara mereka berdua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Anak Baik

Apang mengurut keningnya yang terasa pusing. Sungguh siang ini ada kejutan yang menguras isi dompetnya. Dia pun kembali fokus pada jalanan di mana dia akan menuju rumah sakit.

Sapaan sopan dari para pengawal yang berjaga hanya dibalas anggukan kecil oleh Apang. Dia menuju ruang perawatan di mana bunda Nena berada. Namun, dia dikejutkan dengan kehadiran lelaki yang semalam memeluk tubuh Naira sudah berada di dalam ruangan tersebut. Seketika wajahnya sangat datar.

Naira juga bunda Nena kompak melihat ke arah pintu di mana Apang sudah berdiri. Naira sedikit terkejut. Namun, dia segera menyadari sesuatu. Perempuan cantik itu menghampiri Apang dan menatapnya dengan begitu dalam.

"Katanya ada meeting?"

"Udah selesai."

Jawaban yang begitu dingin dan membuat bulu kuduk Naira berdiri. Naira hanya bisa terus menatap Apang, tanpa mengeluarkan kata. Tiba-tiba tubuh Apang terdorong ke depan dan menabrak tubuh Naira hingga tubuh Naira juga Apang kini saling menempel. Refleks, tangan Apang pun merengkuh pinggang Naira. Itu tak luput dari pandangan Ibra.

"Jangan ngehalangin jalan!"

Apang mengenali suara itu. Dia pun berdecak kesal. Siapa lagi jika bukan Khairan karena dia termasuk ke dalam susunan petinggi rumah sakit keluarga Addhitama. Dia juga yang pertama kali bertanggungjawab atas perawatan bunda Nena.

Naira masih menatap Apang, dan seulas senyum pun terukir di wajahnya melihat wajah Apang yang begitu lucu jika tengah kesal.

"Administrasi sudah selesai. Pembayarannya sisa 30% saja karena yang 70%-nya sudah diselesaikan oleh adik sepupu dermawan saya yang begitu nyaman merengkuh pinggang putri Nyonya."

Bunda Nena pun tersenyum. Sedangkan Apang mulai melepaskan rengkuhannya. Beda dengan Ibra yang sedari tadi hanya terdiam. Dia bagai orang asing di sana yang tak tahu apa-apa. Dia pun mulai menatap ke arah bunda Nena. Senyum teduh dapat dia lihat ketika wanita yang masih cantik memandang Apang dan juga Naira.

"Tapi, Nyonya jangan kaget kalau nanti dia minta ganti," tambah Khairan.

"Bang sat lu, Bang Khai!"

Khairan pun tertawa begitu lepas begitu juga dengan bunda Nena serta Naira.

"Kamu ternyata bisa berkata kasar juga, ya," tegur bunda Nena.

"Dia itu raja kata kasar, Nyonya. Di depan Nyonya saja dia berkata sopan karena dia sedang pencitraan."

Apang semakin dibuat kesal hingga jurus jitu dia keluarkan. Dia menunjukkan ponselnya di mana nama 'Yaya' tertera di sana. Mata Khairan pun melebar.

"Curang lu mah. Aduan mainnya."

"BODO!"

Bunda Nena dan Naira tertawa melihat Apang dan Khairan adu mulut. Terlihat sisi lain dari Apang yang tidak Naira juga bunda Nena ketahui. Sedangkan Ibra hanya bagai obat nyamuk di sana.

Selepas Khairan pergi, wajah Apang kembali datar. Raut tidak sukanya terhadap Ibra jelas terlihat. Apalagi Ibra yang terus mencoba untuk mendekati Naira.

"Ibra, aku bisa kok kerjain semua ini sendiri," ucap Naira karena dia merasa risih.

Apang beranjak dari duduknya dan menghampiri Naira. Dia menarik tangan Naira hingga membuat Naira terkejut.

"Biar dia aja yang ngerjain semuanya," ucap Apang sambil membawa Naira ke sofa yang ada di ruang perawatan.

Ibra pun tercengang. Dia menatap Naira yang kini sudah duduk di samping Apang dengan tangan Apang yang masih menggenggam tangan Naira.

Sekuat tenaga Apang menahan rasa tak sukanya. Andai dia diperbolehkan pulang oleh bunda Nena sedari tadi dia sudah pergi dari sana.

"Nyonya, mobil sudah siap."

Seorang berbadan tegap sudah masuk ke ruang perawatan. Bunda Nena pun mengangguk. Ibra membantu bunda Nena untuk duduk di kursi roda. Dia juga melarang Naira untuk mendorong wanita tersebut.

"Biar aku aja."

Decihan Apang mampu didengar oleh Naira. Putri dari Nena Dahlia menatap ke arah Apang yang berwajah begitu masam.

"Calon suami terbaik," gumamnya dengan nada sangat tidak suka ke arah Ibra yang sudah mendorong kursi roda.

"Ya, itu kamu."

Apang yang tengah kesal mulai menatap ke arah Naira yang kini tersenyum ke arahnya. Mereka masih ada di ruang perawatan sedangkan bunda Nena dan Ibra sudah berada cukup jauh di depan mereka. Senyum Naira yang begitu manis mampu membuat rasa kesal itu menguar begitu saja. Tak Apang duga, Naira menggenggam tangannya dan membawanya keluar dari ruang perawatan tersebut.

Ibra yang mendorong bunda Nena sesekali menoleh ke arah belakang. Naira tak kunjung terlihat. Ketika menunggu lift terbuka, Ibra dikejutkan oleh tangan Naira dan Apang yang saling bertautan. Wajah Apang begitu datar, tapi tidak dengan Naira yang begitu berseri.

Mobil sudah menunggu di depan pintu masuk rumah sakit. Bunda Nena dibantu oleh sopir juga pengawal untuk masuk ke dalam mobil.

"Naira, kamu di mobil Arfan aja, ya. Biar Bunda sama Ibra di mobil ini."

Hati Ibra patah begitu saja mendengar perintah dari bunda Nena. Dia segera menatap ke arah Naira yang sudah mengikuti langkah Apang.

"Tante, kenapa Tante begitu percaya kepada Arfan?"

Kalimat itu terucap ketika mobil sudah melaju menuju rumah besar milik keluarga bunda Nena.

"Memangnya kenapa?" tanya balik Bunda Nena.

"Dia kan baru Tante kenal."

Bunda Nena tersenyum. Dia menatap Ibra dengan begitu lekat.

"Naira sudah mengenalkan Arfan kepada Tante sebelum Tante mengenal kamu."

Ibra pun terdiam mendengar jawaban yang keluar dari bibir bunda Nena. Dia kira Naira tak pernah mengenalkan Apang kepada ibundanya.

"Dari dulu sampai sekarang pun Arfan anak baik dan tulus. Tante bisa melihat dan merasakan itu."

Ibra sudah tak bisa berkata lagi. Dia semakin membeku. Bunda Nena terlihat begitu menyukai Apang.

Wajah Naira begitu bahagia ketika melihat rumah yang pernah dia huni kini dapat dia tinggali lagi. Dia menatap ke arah Apang yang juga tengah menatapnya.

"Makasih, ya."

Apang malah mendelik kesal mendengar kata itu. Namun, lingkaran tangan yang begitu hangat di pinggangnya menguarkan rasa kesal yang tengah bersarang.

"Andai kita gak ketemu, mungkin Bunda aku sudah tiada dan aku sudah menjadi anak sebatang kara yang penuh derita."

"Jangan suka berandai-andai," balas Apang.

Naira mendongak menatap Apang yang juga tengah menatapnya juga. Sorot mata mereka tak bisa berdusta. Namun, suara seseorang membuat semuanya harus berakhir begitu saja.

"Aku mau bicara sama kamu, Naira."

"Bicaralah di sini saja," balas Naira.

Naira yang hendak melepaskan tangannya di pinggang Apang dicegah oleh tangan Apang. Naira menatap Apang yang justru tengah menatap ke depan dengan wajah bak papan bangunan. Jangan ditanya bagaimana mimik wajah Ibra.

"Aku ingin bicara berdua saja. Tanpa ada orang lain yang mendengarnya." Secara halus Ibra mengusir Apang.

"Dasar manusia! Ribetnya gak ketulungan," omel Apang dengan nada begitu ketus.

"Anak TK aja tahu fungsinya kuping itu buat denger. Kalau gak ada yang boleh denger ngomong aja di dalam hati!"

...***To Be Continue***...

Tinggalkan jejaknya yuk ..

1
Salmi Ati
semoga saja ibra tidak berbuat yang macam2 sama naira karena di tolak.
Dien A
abang Er jangan kebangetan donk wkwkwk masa apang yang ganteng dan baik hati mau di bawa ke mobil sampah hheeee.... lanjuttt kak... double up donk
Lusi Hariyani
ya ampun s enjan bnr2 dh hbs kesabaran y sm apang jd krm mobil bak sampah buat angkut yg CLBK ha...ha...
Noey Aprilia
Pst krjaan para singa.....
Glirn udh blikn sm mntan,mlah d sruh naik mbil smpah.....
nsibmu y pang pang... 🤣🤣🤣
Arieee
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Medy Jmb
Kena Lo Pank😀😀😀
Haura Az Zahra
lanjut othor 😄😄😄
Haura Az Zahra
whahaha aduh kasian bang Ibra ,cari cewek lain ya bang 😁😁
Lusia
apang
Sri Lestari
Haha kene karma ini si pang pang kemarin² buang mantan sekarang dibuang Adx sepupu,,,
Elia Erawati
lucu banget masuk bak sampah ber 2
Rahmawati Abdillah
hahahah dendam banget dan niat banget Abang er ingin membuang Apang dan Naira ke mobil bak sampah😂
Ita Rosdiana
lanjuut ka
Lovita BM
waduuuuhh
Valen Angelina
ibra terlalu sakit hati.. bisa jdi penjahat nnti
Yus Nita
😃😃😃😃😃....
kereeen abang Er....
Salim S
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/abang Err udah bawa mobil bak sampah....buat s ibra aja abang Er....buar mobil bak sampah nya ga sia2...pasti Apang panik karena abang Ee ga pernah main2 dengan ucapa nya/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Kasih Sklhqu
Abang ER mantap rasain tuh pang pang di buang ke mobil bak sampah 🤣🤣🤣🤣
Ida Lestari
lnjut trus thor
semangat.....
Salmi Ati
🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!