Sebuah kenyataan pahit harus diterima oleh Liliana.
Suami yang dia cintai tiba – tiba mengatakan akan menceraikannya setelah dia melahirkan anak yang sedang dikandungnya.
Meskipun mereka menikah karena keterpaksaan ,Liliana sangat mencintai suaminya.
Namun badai besar itu datang dan memporak – porandakan rumah tangga mereka setelah Harrold menemukan kembali kekasih yang telah meninggalkannya tepat dihari pernikahan mereka dan membawanya pulang kerumah, tinggal satu atap dengannya.
Hati Liliana yang hancur semakin bertambah hancur ketika dia mengetahui fakta jika drama pernikahan ini sengaja dibuat oleh keluarga Harold untuk menjebaknya dalam skema licik yang telah mereka buat.
Mampukah Liliana bangkit dan keluar dari skema keji yang menjeratnya ?
Ikuti perjuangan Liliana dalam novel disetiap episodenya....
HAPPY READING.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
Setelah melalui beberap sesi terapi dengan Yusuf, hampir sepenuhnya ingatan Liliana telah kembali membuat aura yang terpancar keluar dari wanita itu semakin kuat.
Aura kuat dan mendominasi terlihat jelas dari sorot matanya membuat Yusuf kadang bergidik ngeri jika Lilana dalam mode serius seperti saat ini.
Hal ini jugalah yang membuat karirnya melonjak drastis sehingga semua iklan yang berhasil dibintanginya semakin meroket penjualannya.
Suksesnya iklan yang Liliana bintangi tentu saja membuat para produsen yang menggunakannya sebagai brand ambassador produknya merasa puas.
Liliana yang karirnya sedang naik daun tak serta merta mempergunakan kesempatan tersebut untuk merambah bidang lain yang tak begitu dia kuasai seperti menjadi pemain film meski banyak produser dan rumah produksi yang menawarinya untuk bergabung namun dengan rendah hati Liliana tolak karena tak ingin serakah dan membiarkan orang yang ahli dibidangnya yang mendapatkan kesempatan tersebut.
Beberapa perusahaan miliknya yang tak diketahui oleh keluarga Bahtiar karena kepemilikannya atas nama Liliana secara pribadi berhasil tumbuh dengan baik seiring dengan quality control ketat yang diterapkannya sehingga menghasilkan barang berkualitas tinggi dan diminati masyarakat.
Kini bukan Liliana yang mengejar uang tapi uanglah yang mengejarnya sehingga Liliana dengan senang hati menyumbangkan sebagian kekayaannya untuk orang yang membutuhkan.
Bahkan dia juga mendirikan yayasan yatim piatu dan penyandang cacat serta yayasan panti jompo bagi para manula miskin agar tak membebani hidup keluarganya sehingga mereka bisa fokus pada keluarga inti yang masih produktif untuk menunjang kehidupan mereka sehari – hari.
Imelda yang nyawanya sempat diselamatkan oleh Paul kini menjadi wanita simpanan lelaki kurus dengan tato besar didadanya itu.
Meski tak kaya namun Paul bersikap lembut dan selalu berusaha untuk mencukupi segala macam kebutuhannya serta membiayai seluruh pengobatan jantungnya.
Hal itu bagi Imelda sudah cukup mengingat kondisi jantungnya sudah sangat parah dan butuh pendonor secepatnya untuk bisa bertahan hidup.
Kali ini dia tak akan pilih – pilih lagi dan memutuskan untuk bersama Paul yang berjanji akan mencarikan jantung yang cocok untuknya.
Meski tak tahu apa pekerjaan lelaki yang menjadikannya simpanan tersebut, namun Imelda yang tak sengaja mendengar percakapan lelaki itu dengan rekannya sudah bisa menebak jika Paul terlibat dalam jual beli organ manusia secara illegal sehingga besar harapannya kekasihnya itu bisa menyembuhkannya.
“Sisil,gadis itu memang sungguh bodoh dan selalu membuat keluarganya pusing akan ulahnya ”
“ Baguslah aku sudah terbebas dari keluarga menyusahkan itu ”, gumannya puas.
Imelda merasa senang akan penderitaan yang dialami Sisil dan Magi dari berita yang didapatkannya didunia maya.
Namun kegembiraan hatinya itu tak berlangsung lama setelah dia membaca sederet prestasi dan kesuksesan yang berhasil Liliana raih setelah bercerai dengan Harold.
“ Brengsek !!! ”
“ Wanita itu benar – benar dipenuhi aura keberuntungan ”
“ Bagaimana dia bisa sukses dan semakin bersinar diluar sementara aku harus mendekam didalam rumah seperti ini akibat penyakitku ”, batinnya penuh kebencian.
Rasa iri hati terhadap mantan istri Harold yang terus menumpuk membuat kebencian dalam diri Imelda terhadap Liliana semakin besar.
Namun saat ini dia tak bisa melakukan apapun terhadap Liliana karena kondisinya dan hanya bisa menyumpahi Liliana diam – diam dalam hati seperti sekarang.
Liliana yang masih berusaha untuk memerangi emosionalnya yang kadang masih meletup – letup tak menentu ketika kembali mengingat sebagian memori masa lalunya membuat hubungannya dengan Yusuf semakin bertambah dekat.
Dia pun sering melakukan pertemuan intens dengan Yusuf karena wanita itu membutuhkan psikolognya agar dia bisa secepatnya mengatasi rasa sakit yang ada dan sembuh total sehingga musuh tak menggunakan kelemahannya tersebut untuk menyerangnya.
Dan moment tersebut dipergunakan dengan baik oleh Yusuf untuk menguji perasaannya terhadap Liliana, apa yang dia rasakan ini hanya sebatas rasa iba atau dia benar – benar telah jatuh cinta kepada janda tanpa anak tersebut.
Salwa yang melihat progress perkembangan hubungan antara Yusuf dan Liliana yang sangat lamban tersebut merasa gemas dan ingin mempercepatnya agar dia bisa segera melihat putra bungsunya itu melepas masa lajangnya.
Tapi setiap usaha yang Salwa lakukan selalu digagalkan oleh Yusuf ditengah jalan karena dia ingin perjalanan cintanya berjalan murni tanpa ada paksaaan dan intimidasi dari pihak lain.
“ Sudahlah mi, aku rasa Yusuf memiliki pertimbangan tersendiri akan hal ini ”, ucap Aisyah kakak kedua Yusuf memberi pendapat.
“ Tapi mami gemes Syah ”
“ Adikmu itu kurang gesit bergerak ”
“ Mami takutnya dia ditikung ditengah jalan ”, Salwa mencoba mengungkapkan kegelisahan hatinya kepada anak keduanya itu berharap Aisyah akan mendukungnya.
“ Aku rasa Liliana juga memerlukan waktu untuk bisa menjalin sebuah hubungan baru setelah disakiti cukup dalam seperti itu meski luka yang ada sudah sembuh dan mengering ”, ucap Aisyah bersimpati.
Salwa yang mendengar ucapan anak keduanya tampak terdiam, berusaha untuk melihat dari sudut pandang Liliana sebagai wanita yang pernah gagal berumah tangga dan mengalami trauma hebat yang tentunya tak akan bisa dengan mudah menjalin hubungan baru dan mempercayai seseorang setelah dikhianati cukup dalam.
“ Mungkin mami yang memang terlalu bersemangat karena melihat adikmu pada akhirnya bisa membuka hatinya untuk wanita sehingga kekhawatiran akan adikmu memiliki kelainan sexual hilang ”, ucapnya mendesah pelan.
Yusuf yang hari ini datang untuk mengunjungi kakak keduanya cukup terkejut mengetahui jika sang mami sempat berpikiran jika dirinya tak normal.
“ Astagfirullah hal adzim mi.... ”
“ Bagaimana mami bisa berpikir seburuk itu mengenai anak mami sendiri....”, ucap Yusuf mengeluh.
Aisyah yang melihat adiknya datang dan langsung mengeluh pun menegurnya " Datang itu Assalammualaikum dulu bukan malah marah - marah seperti itu ".
" Assalamualaikum....hehehe....maaf mbak tadi keburu emosi dengar ucapan mami ", ucap Yusuf mencoba berkelit.
Salwa yang melihat Yusuf menegurnya pun melakukan pembelaan karena merasa jika dirinya tak salah berpikiran seperti itu karena semua juga akibat ulah sang anak yang tak pernah membawa satu orang pun perempuan untuk dikenalkan kepada keluarganya.
“ Habisnya, hingga usia hampir kepala tiga kamu belum pernah sekalipun membawa perempuan pulang kerumah jadi sudah sepantasnya mami khawatir mengingat semua kakakmu diusia dua puluh lima tahun sudah berumah tangga ”, jawab Salwa beralibi.
“ Jodoh itu sudah ada yang ngatur mi ”
“ Dan kita sebagai manusia hanya perlu berdoa sambil berusaha memantaskan diri dengan jodoh kita yang jika sudah saatnya pasti akan muncul ”, ucap Yusuf menjelaskan.
“ Kamu ini dibilangin....”, ucap Salwa berdecak kesal.
Melihat wajah sedih sang anak, Salwa yang merasa jika pikirannya terlalu jauh pun pada akhirnya meminta maaf kepada Yusuf.
“ Mami salah,mami minta maaf ya karena sempat berpikiran buruk mengenaimu ”, ucap Salwa dengan wajah penuh sesal.
Yusuf hanya bisa menghela nafas berat beberapa kali setelah melihat wajah sedih wanita yang melahirkannya itu membuat dirinya merasa tak nyaman.
“ Mami tahu sendirikan jika masalah yang dihadapi oleh Liliana tak mudah dan dia membutuhkan waktu untuk menata hatinya agar bisa menerima kehadiran orang baru yang akan mengisinya ”
“ Yusuf harap mami tak putus untuk terus mendoakan jodoh terbaik buat Yusuf karena hanya itu yang Yusuf butuhkan saat ini ”, ucapnya sambil mengenggam kedua tangan maminya dan mengecupnya dengan tulus.
Salwa mengusap kepala anaknya sambil membacakan doa agar semua keinginan sang anak bisa tercapai.
“ Doa mami tak pernah putus untuk kalian ”
“ Mami selalu berdoa agar semua anak mami mendapatkan kebahagiaan dunia akhirat ”
“ Teruslah berjuang ya nak, jangan menyerah ”
“ Jika kalian memang berjodoh, insyaAllah akan ada jalan untuk bersama ”, ucap Salwa tulus.