Pada saat pertempuran besar meletus di alam surgawi, Shen Jiewen menghadapi kematian yang tak terhindarkan. Dalam detik-detik terakhirnya, dia membuat keputusan drastis untuk menggunakan sebuah teknik kuno yang nyaris terlupakan.
Dengan sisa kekuatan terakhirnya, Shen Jiewen mengubur tubuhnya di tengah tanah terlarang, sebuah tempat yang penuh dengan aura mistis dan bahaya yang tak terhitung jumlahnya.
Teknik kuno yang dia gunakan memungkinkan roh dan kesadarannya untuk bereinkarnasi sebanyak sepuluh kali, masing-masing kali dengan atribut suci yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menyatukan benih surgawi yang utuh, sebuah kekuatan yang bahkan para dewa tak mampu mencapainya.
Namun, perjalanan ini tidak hanya penuh dengan pencapaian. Musuh lama dari pertempuran surgawi mengintai di setiap sudut, menyadari bahwa Shen Jiewen sedang mengumpulkan kekuatan yang dapat mengancam tatanan surgawi. Mereka mengirim pembunuh, memanipulasi peristiwa, dan bahkan bersekutu dengan entitas gelap.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hibernasi
Kondisi Shen Jiewen terlihat sangat berbeda dari sebelumnya, wajah bocah itu terlihat pucat, detak jantungnya juga terdengar sangat lemah, hal itu tentu saja membuat Xu Jun merasa sangat khawatir.
Bahkan tetua Lu yang biasanya bawel tiba-tiba saja berubah pendiam, dia terus menerus menatap Shen Jiewen dan takut terjadi sesuatu terhadap bocah itu, untung saja mereka bisa sampai dengan cepat hingga ke sekte surga suci. Xu Jun segera memerintahkan beberapa orang murid untuk menghubungi tabib.
Shen Jiewen berbaring di atas ranjangnya, di sisi kiri dan kanan terlihat Xu Jun dan tetua Lu berjaga, bocah itu menarik nafas panjang, sebelum akhirnya berbicara dengan agak tersendat-sendat.
"A-ayah..."
Xu Jun segera mendekat, "Bagian mana yang sakit? Katakan!"
Shen Jiewen menggelengkan kepala, "Aku tidak sakit, hanya saja sesuatu terjadi terhadap tubuhku."
"Kenapa dengan tubuhmu, bocah?" tanya tetua Lu.
Shen Jiewen tersenyum tipis, kemudian menjawab dengan sangat tenang. "Aku terlalu banyak menelan esensi makhluk hidup dalam tubuhku dan belum selesai mencernanya dengan baik."
"Lalu apa yang terjadi?" tanya Xu Jun penasaran.
Shen Jiewen menatap ke arahnya, "Kemungkinan besar aku akan hibernasi dan tidak tahu kapan bisa bangun dan melihat kalian kembali,"
Mata Xu Jun dan tetua Lu langsung melotot, setelah mendengar penjelasan yang diberikan oleh bocah itu.
"Apakah maksudmu kau dalam kondisi koma?" tanya tetua Lu.
Shen Jiewen menggelengkan kepalanya, "Hanya beristirahat, aku tertidur untuk beberapa tahun ke depan."
Wajah kedua pria itu langsung berkedut, bukankah ini berarti bahwa Shen Jiewen berada dalam bahaya? Namun mereka tak ingin membuat bocah itu menjadi lebih sedih dan langsung menghiburnya dengan kata-kata yang menenangkan.
"Baiklah, kau bisa istirahat sekarang. Jangan khawatir, ayah akan menjagamu. Kau bisa kembali bersama kami kapan saja, jangan terlalu banyak pikiran." ucap Xu Jun sambil mengelus rambut perak bocah itu.
"Kau harus cepat bangun, aku akan menanam lebih banyak herbal lagi agar bisa kau curi!" jawab tetua Lu.
Shen Jiewen terkekeh, dia mengeluarkan beberapa buah kehidupan yang berharga untuk dibagikan kepada kedua orang pria di depannya, dia juga memberikan inti dari binatang roh untuk membantu peningkatan kultivasi Xu Jun dan tetua Lu.
"Bocah, ini, ini?" mata tetua Lu terlihat sangat berkaca-kaca setelah mendapatkan sumber daya yang berharga dari Shen Jiewen, dia tak menyangka jika bocah itu akan memikirkannya.
"Aku selalu mencuri berbagai macam herbal dan buah berharga dari kebun obat milikmu, pria tua. Dan ini adalah hal yang pantas kau terima." ucap Shen Jiewen.
Tetua Lu memeluk bocah itu, air mata menetes di pipinya, "Bagus! Kau memang benar-benar bocah pembawa keberuntungan, jangan terlalu banyak tidur, jika tidak, maka herbal-herbal yang berada di kebun obat milikku akan segera aku panen seluruhnya."
Shen Jiewen tersenyum tipis, kelopak matanya perlahan-lahan tertutup, nafasnya terdengar sangat stabil, yang meyakinkan mereka bahwa bocah itu benar-benar hanya tertidur untuk jangka waktu tertentu.
Tabib yang sebelumnya telah dipanggil akhirnya tiba, dia bergegas mendekati ranjang yang ditempati oleh Shen Jiewen dan langsung menyentuh pergelangan tangan bocah itu, wajah sang tabib beberapa kali berkedut, namun tak lama kemudian, dia menghembuskan nafas perlahan.
"Dia baik-baik saja, sepertinya hanya kelelahan dan tertidur." ucap tabib itu.
Xu Jun dan tetua Lu langsung menganggukkan kepala, mereka juga telah mengetahui kondisi yang saat ini dialami oleh Shen Jiewen, jadi tidak terlalu membesar-besarkan hal ini.
Setelah mengatur keamanan untuk Shen Jiewen, akhirnya tetua Lu dan Xu Jun bersiap untuk pergi ke pengasingan, keduanya bergegas untuk meningkatkan kembali kultivasinya, dengan bantuan inti spirit binatang roh dan juga buah-buahan berharga.
Mereka terlihat sangat bersemangat dan yakin, dengan sumber daya yang diberikan oleh bocah itu, akan mendapatkan peningkatan yang signifikan dalam tingkat kultivasinya.
.
.
.
Hari berlalu dengan sangat cepat, 15 tahun telah terlewati. Hingga hari ini Shen Jiewen masih belum membuka mata, dia masih tertidur dengan sangat tenang di ranjangnya.
Beberapa kekacauan terus-menerus terjadi, banyaknya perampokan yang diakibatkan oleh melemahnya segel bawah tanah, yang membuat orang-orang yang sebelumnya tinggal di dalam penjara, akhirnya mulai memiliki kesempatan untuk melarikan diri.
Mereka muncul seperti jamur, dalam jumlah yang sangat banyak dan memiliki tingkat kultivasi di atas alam misteri. Demi untuk membuat namanya melejit, orang-orang itu dengan arogan menantang satu persatu keajaiban di setiap sekte, mereka bahkan merampok kebun obat dan juga ruang harta dengan gila-gilaan.
Para master dan tetua terlihat sangat khawatir, meskipun mereka memiliki seorang leluhur yang masih hidup dan berada di jalan surgawi, namun dengan kemunculan para pembudidaya tingkat tinggi, membuat ketenangan dan keamanan menjadi semakin melemah, apalagi hingga saat ini bocah nakal yang bernama Shen Jiewen masih belum juga membuka mata.
Tepat pada saat itu, puluhan orang pemuda menerobos masuk ke dalam sekte surga suci, mereka mulai melakukan pemukulan terhadap murid-murid dan juga menantang para tetua maupun master sekte.
Hal itu tentu saja membuat keributan yang sangat besar, bahkan Xu Jun dengan terpaksa harus membawa kedua orang anak bersama istrinya masuk ke dalam kamar yang ditempati oleh Shen Jiewen, dia yakin, meskipun bocah itu dalam keadaan hibernasi, namun masih memiliki kewaspadaan yang sangat tinggi terhadap musuh.
Trang...
Trang...
Trang...
Terdengar suara pedang berbenturan, yang membuat telinga siapapun yang mendengarnya akan merasakan ngilu, seruan perang terdengar dari sana sini, memperlihatkan semangat juang yang tinggi dari para murid dan juga master yang ada di sekte surga suci.
Mereka berusaha untuk mempertahankan identitasnya dan mengusir para penjarah yang tiba-tiba saja datang dan berniat untuk mengambil alih sekte milik mereka.
Xu Jun berusaha mati-matian untuk menghalangi dua orang pemuda yang saat itu berniat untuk mendekat ke arah kamar yang ditempati oleh Shen Jiewen, namun kekuatan yang dia miliki tidak sebanding dengan mereka, sehingga membuatnya terjatuh dan langsung menabrak pintu kamar tersebut hingga akhirnya roboh.
"Gege, cepat bangun! Mereka akan segera membunuh semua orang," seorang gadis kecil berusia 10 tahun menangis di samping tempat tidur Shen Jiewen.
"Mei mei, cepat lari dan bersembunyi bersama ibu, gege akan membantu ayah." ucap bocah lain, dia berusia 12 tahun, wajahnya benar-benar sangat mirip dengan Xu Jun.
"Tidak!" gadis kecil itu menggelengkan kepala, kemudian menggoyang-goyangkan tubuh Shen Jiewen.
"Gege, ku mohon, cepatlah bangun dan bantu ayah!" ucapnya sambil terus menangis, tubuh gadis kecil itu bergetar hebat, dia benar-benar sangat ketakutan.
Perlahan-lahan kelopak mata itu terbuka, memperlihatkan iris hitam yang bersinar, kemudian mulai meredup. Dia melirik, melemparkan serangan yang sangat mematikan ke arah dua orang pemuda, yang saat ini berniat untuk menghabisi Xu Jun.
Slash...
"Aaaargh..."
Terdengar teriakan dari kedua orang pemuda itu, sebelum akhirnya mereka ambruk di atas lantai, darah mengucur dengan sangat cepat, tak lama kemudian esensi hidupnya mulai keluar dan langsung melesat dengan sangat cepat ke arah Shen Jiewen yang baru saja terbangun.
"Huh! Sekumpulan semut ingin menantang raja ini? Sepertinya mereka benar-benar merindukan neraka!" ucap Shen Jiewen, dia segera bangkit dari tempat tidurnya, kemudian melirik ke arah dua orang bocah dan seorang wanita berusia 28 tahun yang duduk tepat di samping ranjangnya.
panen besar....
Jangan Beri ampun .....