Sam hanyalah pemuda miskin biasa yang baru saja dipecat oleh managernya. Setelah itu, dia juga dipukuli oleh orang yang menyebabkan dia dipecat, hanya karena dia cemburu dengan Sam.
Padahal, Sam memiliki banyak hutang yang dia tanggung.
Karena kesialan yang bertubi-tubi, dia pun mendapatkan sebuah sistem yang aneh.
888 triliun bebas dia belanjakan, tapi tidak boleh untuk dirinya sendiri.
Ini sangat aneh.
Sam hanya mendapatkan 10% dari apa yang telah dia belanjakan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dee hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 24. Ada yang aneh
Sam segera memeriksa apakah sahamnya di The Royalty berubah, karena lima puluh miliar itu uang yang banyak. Meskipun Sam sudah tahu jika harga saham The Royalty itu sangatlah mahal.
Akan tetapi, setelah memeriksa beberapa kali, tidak ada peningkatan saham. Hanya tetap saham yang sebelumnya Sam beli.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Sistem juga tidak bisa memberitahu, Sam harus mencari tahu sendiri.
“Ini salahku karena tidak punya CCTV di dalam apartemen — haruskah aku memasangnya?” gumam Sam.
Dia baru saja menempati apartemen itu semalam, dan sudah ada kejadian aneh seperti itu.
Selama Sam tinggal dengan teman-temannya di kos dulu, tidak pernah ada kejadian dia melindur sampai segitunya.
Ini benar-benar janggal.
Sam meraih smartphonenya, lalu menghubungi Angel.
“Halo, Angel?”
'Ada apa, Sam?'
Sam diam sebentar, karena suara Angel terdengar agak janggal. Dia terdengar seperti panik, tapi dia bisa menutupinya hingga Sam tidak bisa memastikan apakah dia memang panik atau hanya kelelahan saja.
“Tidak, itu… apa aku membeli sesuatu saat aku tidur? Aku lupa-lupa ingat, bahkan menurut Raihan aku membukakan pintu, padahal aku tidak ingat jika aku melakukannya.”
'Aku tidak tahu Sam, karena saat aku pulang, Raihan belum datang. Mungkin Raihan tahu apakah kau membeli sesuatu? Aku pergi pada jam dua belas malam, saat kamu sudah terlelap.'
Sam kembali terdiam, beberapa saat kemudian dia baru membalas, “baiklah, aku akan menanyakan Raihan lagi.”
Setelah itu Sam mematikan telfon, lalu rebahan di atas ranjangnya yang empuk dan nyaman.
Dia memandangi langit-langit, kemudian Raihan masuk ke kamarnya.
“Sam, aku harus pergi bekerja, apa aku boleh kembali kesini nanti malam? Aku janji aku akan menyelesaikan pekerjaan ku dengan baik agar kau puas, okay?“
”Han, tunggu!“
Sam kembali duduk, dan Raihan tidak jadi pergi, dia menatap Sam lekat-lekat, menunggu Sam mengucapkan sesuatu.
”Tadi malam saat aku membukakan pintu untuk mu, apa itu sungguhan aku? Atau kau tidak bisa melihat wajahku?“ Tanya Sam.
Raihan kelihatan bingung dengan pertanyaan Sam, ”Gimana aku bisa nglihat wajahmu, kamu kan nggak bolehin aku nyalain lampunya, gimana sih?“
”Okay, setelah itu apa aku tidur lagi? Atau melakukan sesuatu?“
Raihan berpikir sebentar, ”kayaknya kamu main hape di sofa deh.“
”Oke, kamu bisa pergi…“
”Mau dibawain apa pas aku pulang?“
”Aku mau cilok,“ jawab Sam sekenanya.
”Oke deh, ada penjual cilok yang enak disana, nanti aku beliin ya, uangnya dikembaliin dua kali lipat.“
”Kalo gitu nginep disini bayar ya, sejamnya seratus ribu.“
”Becanda aja bro, jangan gitu lah.“
Sam harus menendang Raihan agar cepat pergi bekerja. Setelah itu dia pergi ke dapur, berusaha mengingat apakah dia memang melakukan apa yang Raihan katakan sebelumnya.
”Apa Angel berbohong, ya? Kayaknya nggak mungkin deh. Masa Raihan yang bohong? Dia satu-satunya temen dari jaman kuliah yang nggak pernah khianatin aku.“ gumam Sam, sambil membuka lemari pendingin.
Sam lupa jika full furnished bukan berarti kulkasnya akan terisi juga.
”Kayaknya aku harus belanja.“
Sam pun duduk di kursi dekat lemari pendingin, mengeluarkan ponselnya dan mencoba berbelanja lewat online.
Sekarang jaman sudah canggih, bahkan belanja sayuran yang segar dan berkualitas bisa dari rumah. Ada aplikasi untuk membeli sayur dan buah secara online.
Tinggal mencari toko online yang berada di satu kota dengan kita.
Sam sering belanja online karena dia banyak magernya untuk pergi ke luar.
”Beli apa ya enaknya… wih, ada jamur nih, bikin jamur krispi apa ya?“ Gumam Sam.
Setelah memutuskan untuk belanja apa saja, dia pun memesannya dan tinggal tunggu pesanan datang. Dia sedang ingin membuat masakan sendiri, itu lebih baik dan aman bagi kesehatan daripada membeli makanan siap saji lewat gofood.
Terdengar suara bel pintu berbunyi, Sam segera membukakan pintu. Terlihat Deva dan Haris datang, memang Sam meminta mereka datang.
Hari itu di sore hari, Sam akan datang ke pesta yang diadakan oleh Gekron. Dulu Haris sudah menyiapkan dua setelan, jadi Sam tidak perlu repot dengan pakaian. Sam juga akan ditemani Haris, jadi dia akan membantu Sam disana.
”Kalian bawa apa?“ tanya Sam.
”Ibuku memasak ayam betutu, jadi aku membawakannya untuk anda, boss!“ Ucap Deva.
Ibu Deva adalah keturunan Bali, Deva bilang ibunya pandai sekali masak. Meski bukan ibu kandung, ibu kandungnya sendiri meninggalkan Deva. Sesekali ibu kandungnya datang hanya untuk meminta uang.
”Ibu tirimu?“ tanya Haris, dia memang tidak bisa memfilter ucapannya.
Deva menggedikkan bahunya, ”tentu saja ibu tiriku, ibu kandung tidak mungkin mau seefort itu, dia bahkan tidak akan tahu caranya menggoreng ayam.“
”Ucapkan terimakasih pada ibumu, Deva, aku belum pernah makan ayam betutu.“ ucap Sam semangat, dia ingin tahu ayam betutu itu seperti apa, karena kata orang-orang itu sangat enak.
”Kau memiliki banyak uang tapi tidak pernah menyenangkan diri sendiri, boss, kenapa tidak membeli sesuatu untuk dirimu,“ tanya Deva.
Sam terkekeh canggung, dia tidak mungkin mengatakan jika uang sistem yang banyak itu tidak dapat dia gunakan sendiri.
Tapi karena sekarang uang dia kumpulkan sudah banyak, Sam harus membelanjakan untuk dirinya sendiri. Agar nilai value dirinya bisa naik. Sam juga tidak mau terlihat culun terus.
”Kalau begitu, habis ini kalian bantu aku menghabiskan uang untuk membeli beberapa pakaian, sepatu dan lainnya yang bisa menunjang penampilan. Angel sudah merekomendasikan beberapa gaya pakaian untukku.“
”Boleh aku lihat rekomendasi dari Angel, boss?“ Tanya Haris.
”Aku juga mau lihat!“
Kemudian Sam dengan semangat memberikan ponsel pintarnya, menunjukkan gaya pakaian yang Angel rekomendasikan.
Dan senyuman Haris serta Deva luntur seketika.
”Apa Angel ini tidak bisa memberikan rekomendasi gaya yang bagus?“ Tanya Deva.
”Maksudnya?“ Sam yakin Angel tidak mungkin salah, karena Angel adalah wanita yang baik.
”Begini saja boss, aku memiliki kenalan yang merupakan owner dari cabang merek pakaian ternama, aku yakin dia bisa memberi saran yang bagus untukmu, bagaimana?“ tawar Haris.
Memang memiliki Haris adalah hal yang bagus, dia memiliki banyak kenalan.
”Oke, kita tanya dia dan buktikan apakah rekomendasi Angel itu bagus atau tidak.“
aku arep gawe panti asuhan kalih mbangun mesjid
nggo sangu neng akhirat