Mertua Egois Dan Suami Hebatku.

Dengan bersusah paya Kevin membuka rantai yang melilit pintu gudang yang terdapat gembok besar.

Beberapa menit pun sudah berlalu. Akhirnya Kevin dapat membuka pintu gudang dengan keadaan hancur, akibat tabrakan mobil mewah miliknya.

Dengan cepat Kevin masuk ke dalam gudang dan melihat sang istri telah tergeletak di lantai dengan keadaan tubuh yang tertimpa sebuah benda besar, dan itu mengakibatkan Keira tidak dapat bergerak ataupun melepaskan diri karena benturan yang di terima nya cukup kuat dan berhasil membuat tubuhnya tak berdaya.

"Kei!" dengan tangan yang siap mengangkat tubuh sang istri ke dalam gendongannya, Kevin mengutuki siapa yang sudah membuat istrinya sampai terluka separah ini.

Dengan langkah tegap nya Kevin membawa sang istri menaiki anak tangga dengan bertelanjang dada.

Nyonya Magdalena, Tania dan bibi Darmi yang melihat Kevin membawa Keira dalam gendongannya merasa kaget dan langsung menghampirinya.

"Ada apa dengan menantu mama sayang?". Tanya Magdalena setelah berada di dalam kamar sang anak.

"Ka, apa yang sudah terjadi pada Keira?". Tanya Tania.

"Nta lah!" dengan mengutak-atik nomor seseorang Kevin langsung menghubunginya.

Setelah sambungan telepon tersambung dan di angkat oleh pihak lain. Kevin segera melontarkan kata-kata yang sudah membuatnya panik setengah mati saat ini.

"Cepatlah kemari! Ku beri waktumu 20 menit. Jika--

"Baik tuan!".

Tut,,,, tut,,,, suara sambungan telepon sudah terputus sendirinya.

"Ada apa dengan nya Vin?". Tanya panik Magdalena.

Bukan nya menjawab Kevin hanya diam tampa mau memberitahu apa yang telah terjadi pada sang istri.

"Pergilah dari kamar ku!" pinta nya, sembari melipat ke dua tangan nya.

"Apa maksud mu nak? Mama khawatir dengan menant---

"Kelur lah!" suara bariton Kevin membuat ke tiga wanita itu ketakutan dan segera melangkah meninggalkan kamar Kevin, dan tak lupa Tania langsung mengunci kamar milik kaka nya itu.

"Sial, 'Siapa pun yang sudah menyakitinya akan ku pastikan hidupnya tak akan tenang!". Dengan menggenggam erat tangan nya, Kevin duduk di samping sang istri dan mengelus bagian kepala gadis itu dengan sentuhan lembut.

"Maaf, jika aku belum bisa menjagamu!?" ini semua salah ku! Aku berjanji akan menjagamu, karena kau pilihan papah ku dan titipan dari Tuhan untuk ku jaga selamanya. ucap nya.

Tak lama kemudian seorang pria muda yang menggunakan jas berwarnah putih sudah memasuki pintu utama kediaman Sanjaya.

"Nyonya, di mana tuan muda?" tanya nya.

"Di kamar nya, 'Pergilah!". Dengan wajah kusam nya Magdalena kesal terhadap putranya yang tidak memperbolehkan dirinya berada dekat dengan menantunya itu.

"Dok, tolong selamat kan sahabat saya ya!?" harap Tania.

"Baiklah, 'Kalau begitu saya permisi dulu!. Langkahnya sudah menaiki anak tangga yang menuju di mana kamar sang tuan mudanya itu.

Tok,,,, tok,,,, "Permisi tuan muda, 'Apa saya bisa masuk?". Tanya nya pada Kevin yang ada di dalam kamar.

"Masuklah!" pinta suara bariton Kevin.

Klek. Suara pintu kamar yang di buka.

"Cepatlah periksa dia. Dan pastikan dia tidak kenapa-napa!". Ucap Kevin yang merasa khawatir terhadap sang gadis yang sedang terbaring di tempat tidur, dengan keadaan wajah pucat dan tubuh yang sudah dingin.

"Baik tuan! Dengan telaten sang dokter memeriksa luka lebam yang di dapat Keira, baru saja lenganya terluka sekarang dirinya harus mendapat luka baru lagi yang lebih parah dari sebelumnya.

"Tuan, sepertinya kita harus membawa nona muda ke rumah sakit, akibat benturan kuat di bagian pinggangnya ada beberapa lebam yang menghantam tulang pinggang dan pergelangan kakinya. Ini akan sangat fatal jika kita tidak melakukan perawatan intensif, dan di bagian beberapa tubuh ada darah yang sudah membeku dan itu harus di sedot jika tidak ini akan mengakibatkan penyakit yang sangat mematikan!. Jelasnya sembari melepaskan alat-alat medistnya.

"Baiklah, 'Aku akan bersiap, sebelum itu kau harus memberi nya infus agar tenaganya kembali pulih!. Pinta nya pada sang dokter.

"Baik tuan. Dengan memasang infus di bagian lengan sang pasien, dokter sangat berhati-hati dalam tindakan nya karena tak ingin mendapat masalah dengan tuan mudanya itu.

"Sudah tuan!. Ucap sang dokter yang telah berhasil memasang infus pada lengan Keira.

"Keluarlah dari kamar ku!" aku akan bersiap-siap. Jelas Kevin.

"Kalau begitu saya permisi dulu tuan!. Dengan melangkah keluar dari dalam kamar tuan mudanya, sang dokter segera menuruni anak tangga yang menuju lantai bawah.

☆☆☆☆☆

Di desa Sekar Wangi ada beberapa pria tampan yang menggunakan jas berwarnah hitam pekat, dan mobil yang mereka kendarai terbilang mobil mewah yang saat ini sudah terparkir di halaman sebuah rumah yang cukup besar di desa itu.

"Bagaimana tuan?". Tanya seorang pria tampan pada sang kepala desa Sekar Wangi.

"Kalau soal Tania saya bisa merestuinya tetapi jika soal Keira saya tidak bisa!". Jelas kepala desa dengan nada cuek nya.

"Papah saya tidak akan terima jika Keira menjadi menantu Sanjaya itu. Jawab Bayu dengan kesal.

"Tutup mulut anda! Jika kami mau bisa saja kalian saat ini sudah ada dalam jeruji besi!. Jelas Gerry Hilson. Tangan kanan tuan Danil Sanjaya.

"Apa maksud mu anak muda?". Tanya heran pak Doni. Yang tidak mengerti saat pria muda yang ada di hadapan nya saat ini sedang mengancam nya dengan alasan memasukkan ke penjara atau ( Jeruji besi ).

"Saya banyak memiliki bukti, tentang korupsi yang anda lakukan! Dan ini sudah pasti akan membawa anda meninggalkan rumah mewah ini dan tinggal di ruangan dingin yang tidak dapat membuat anda bebas!". Jelas nya dengan senyuman jahatnya.

"Apa maksud mu!?. Kesal Doni yang tidak terima dengan ancaman pemuda itu.

"Bukti pertama.

Anda telah menggelap kan dana pemerintah yang seharusnya untuk membuat beberapa lahan destinasi wisata.

Anda lah yang sudah menyebabkan kematian pada Tuan Atmajaya dan Nyonya Atmajaya.

3 anda----

Belum juga suruhan Gerry menyelesaikan bukti-buktinya, Doni sang kepala desa Sekar Wangi sudah menghentikan ucapanya dan terlihat di wajahnya sebuah kepanikan yang cukup mendalam.

"Baiklah, 'Saya akan mengurus semuanya!" dan tentang Keira saya akan merelakan nya menjadi menantu dari tuan Sanjaya. Jelas nya dengan nada sedikit gugup.

"Apa-apaan ini pak? Bayu hanya mau menikah dengan Keira. Kenapa bapak malah merestui pernikahan mereka!". Kesalnya pada sang bapak.

"Diam lah Bay! Aku tidak ingin kau ikut campur dalam urusan ini!". Jelas Doni pada anak semata wayang nya itu.

"Bagus. Kami mau surat itu sudah selesai dalam waktu 30 menit, karena kami tidak banyak waktu di sini!". Jelas Gerry. Sembari melipat tangan nya.

"Baiklah, 'Tunggu lah di sini! Saya akan mengurusnya. Ucapnya sembari melangkah keluar dari dalam rumahnya untuk menuju ke capil ( Catatan Sipil ) terdekat yang ada di ujung desa.