Beberapa hari sebelum pernikahannya dengan kekasihnya, Junior harus kehilangan gadis yang paling ia cintai. Kekasihnya itu meninggalkannya karena penyakit parah yang selama ini ia derita.
Paris meninggalkan wasiat dimana ia meminta Jasmine sang adik untuk menggantikannya menikah dengan Junior.
Akankah Junior menikahi gadis tomboy yang jauh berbeda dengan Paris yang ia puja sejak lama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda FK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Manik mata Junior membulat mendengar tuduhan yang baru saja ditunjukkan padanya. Ia menatap tajam Vano yang saat ini tersenyum sinis padanya.
"Kenapa lo ngomong kayak gitu?" tanya Junior selidik.
"Gue lihat lo ciuman sama Jasmine di dalam mobil, keterlaluan! Lo kan punya bini, kalau Lo enggak cinta sama bini lo, jangan bawa-bawa Jasmine dalam masalah kalian" cibir Vano lalu pergi meninggalkan Junior.
Memang apa salahnya bermesraan dengan istrinya, ahh..ini semua karena Jasmine yang tidak mau semua orang tahu pernikahannya. Junior melenggangkan kakinya menuju ruangannya, sebelumnya ia masih sempat tersenyum kepada Jasmine. Vano melihat interaksi keduanya membuat Vano mencebik, Caitlyn yang melihat kedekatan mereka pun merasa kesal.
"Tumben banget ya, CEO kita pagi ini tersenyum" celetuk Deasy.
"Iya, enggak kayak biasanya," timpal Julian.
Vano dan Caitlyn auto melirik Jasmine alasan yang membuat si kulkas dua pintu tersenyum seperti itu. Jasmine merasa ada yang aneh dengan tatapan Vano yang tidak biasanya terkesan sangat dingin padanya.
Jasmine berpikir sejenak, apa ia melakukan kesalahan pada Vano. Namun sedetik kemudian Jasmine menggelengkan kepalanya, tidak ada yang salah sepertinya.
Caitlyn berjalan menuju ruangan Junior, sebelumnya ia mengetuk pintu terlebih dahulu. Caitlyn masuk ke dalam ruangan setelah Junior mengizinkannya masuk.
"Ada apa?" tanya Junior tanpa menoleh kearahnya sedikit pun.
Caitlyn mendengus sebal, melihat Junior yang sama sekali tidak melihatnya. Ia melenggangkan kakinya menghampiri Junior yang sedang berkutat dengan pekerjaannya.
"Kamu teledor banget sih? Ciuman sama Jasmine di area perusahaan. Gimana kalau ada yang lihat?" tanya Caitlyn mencoba perhatian.
"Lambat laun mereka akan mengetahuinya, lagipula kau tahu kan acara pernikahanku di liput oleh media di sana. Mungkin sebentar lagi ada sala satu karyawan yang melihat video itu di sosial media" jawab Junior terdengar santai.
Ia tidak peduli lagi, ia tidak mau main kucing-kucingan seperti ini. Mana ada suami istri dianggap berselingkuh, enak saja! Jasmine adalah kekasih halalnya jadi wajar saja ia mau bermesraan dengan istrinya dimanapun.
Caitlyn mendengus kesal, ia harus menggunakan cara ekstrim untuk menjerat Junior.
Waktu terus berlalu, saat jam istirahat Vano tidak biasanya pergi sendirian tanpa dirinya. Deasy dan Julian pun merasa ada yang aneh dengan Vano.
"Apa kalian bertengkar?" tanya Deasy.
"Tidak," jawab Jasmine singkat.
Jasmine merasa bersedih karena sikap Vano, ia sudah menganggap Vano seperti kakaknya sendiri itu sebabnya ia merasa kehilangan pria itu menjauh darinya.
Junior mengirimkan pesan agar Jasmine mask ke ruangannya sekarang. Ia pun melangkahkan kakinya menuju ruangan Junior, Jasmine masuk ke dalam ruangan. Ia terkejut ketika melihat banyak makanan dan minuman favoritnya sudah tertata rapi di atas meja. Suaminya menyiapkan semua ini sendirian, karena ia yakin si ulet bulu tidak mau menyiapkan semua ini untuk nya.
"Kamu menyiapkan semua ini?" tanya Jasmine seolah tidak percaya suaminya ini benar-benar berubah.
"Tentu saja, semua untuk istriku" jawab Junior membuat Jasmine tersenyum sumringah.
Keduanya menikmati makan siang bersama, sesekali mereka saling menyuapi. Suasana hati Jasmine kembali membaik karena perlakuan manis yang Junior lakukan hari ini. Dari mulai pagi tadi hingga sekarang suaminya itu memberikan banyak kejutan untuknya.
"Lain kali aku akan menyiapkan makan malam romantis, ini semua dadakan jadi aku membeli makanan yang kau sukai saja" sahut Junior lalu menyuapkan Jasmine buah segar yang baru saja ia potong.
"Ini saja membuat aku terharu, terimakasih." Semburat merah menghiasi wajah Jasmine saat ini.
"Hanya terima kasih?" tanya Jasmine seraya mengerucutkan bibirnya.
Jasmine terkekeh ketika melihat Junior mengerucutkan bibirnya seperti anak kecil yang belum mendapatkan permen. Jasmine pun mendekati suaminya, Junior menarik Jasmine sehingga ia kini duduk di atas pangkuan suaminya.
Posisi mereka kini sangat intim, Jasmine mendekatkan bibirnya pada bibir suaminya. Mencium penuh kelembutan, Junior menyambut ciuman yang diberikan istrinya. Ia kini bahkan menahan tengkuk sang istri agar ciuman mereka semakin dalam.
Tangan nakal Junior kini asyik memainkan dua benda favoritnya yang masih terbungkus blouse berwarna biru senada dengan kemeja yang ia kenakan. Keduanya asyik bercumbu, tanpa mereka sadari Caitlyn melihat kemesraan mereka.
Wanita itu selalu lupa mengetuk pintu ruangan Junior, andai Junior mengetahui apabila Caitlyn tiba-tiba masuk, Junior pasti akan memarahinya.
Caitlyn bergegas menutup pintu ruangan Junior, ia mengepalkan tangannya. Hatinya memanas ketika melihat Junior sangat bersemangat mencumbu sang istri. Junior benar-benar berubah, biasanya ia selalu profesional. Namun sejak mengenal Jasmine, Junior berubah pria itu bahkan berani melakukan hal seperti itu di dalam ruangannya.
Caitlyn menghentakkan kakinya menuju meja kerjanya, ia benar-benar harus merencanakan rencana lain untuk memisahkan mereka.
Tak lama kemudian Jasmine kembali ke meja kerjanya dengan wajah berseri-seri. Untungnya ia sempat merapikan penampilannya agar tidak ada yang curiga.
"Happy banget sih? Kayak yang lagi kasmaran" goda Deasy.
"Apaan sih? Kamu suka sok tahu!" protes Jasmine dengan wajah memerah.
Vano sejak tadi tidak suka melihat wajah Jasmine yang malu-malu seperti itu. Hanya karena berhubungan dengan suami orang Jasmine sangat bersemangat dan bahagia sekali.
Vano harus menghentikannya sebelum hubungan mereka melangkah lebih jauh. Sepulang kerja nanti ia akan berbicara dengan Jasmine. Ia sangat menyayangi Jasmine, itu sebabnya ia tidak ingin Jasmine kecewa pada akhirnya apabila tahu Junior telah memiliki istri.
Waktu terus berlalu, Jasmine dan yang lainnya sedang bersiap untuk pulang karena jam kerja mereka telah usai. Junior mengirimkan pesan apabila ia akan pulang terlebih dahulu, Junior akan menyiapkan kejutan lainnya untuk Jasmine.
Sementara Jasmine hendak menaiki taksi namun, langkahnya dihentikan oleh Vano. Vano mengajak Jasmine masuk ke dalam mobilnya, karena Jasmine penasaran dengan sikap Vano seharian ini, ia pun akhirnya memasuki mobil Vano.
Sepanjang perjalanan tidak ada pembicaraan diantara mereka. Jasmine merasa ada yang aneh dengan Vano, ini tidak seperti biasanya. Vano tidak pernah bersikap dingin seperti ini kepadanya.
"Van, kamu kenapa sih?" tanya Jasmine.
Vano tidak menjawab, karena kini mereka telah sampai di depan rumah Jasmine. Vano pun keluar dari mobil diikuti Jasmine.
"Aku sarankan kamu jauhin Junior, aku enggak mau kamu kecewa nantinya." ucap Vano dengan sorot mata tajam.
Terlihat jelas saat ini, Vano sangat marah dan kecewa setelah melihat kemesraan Jasmine dan Junior tadi pagi.
"Maksud kamu apa sih Van?" tanya Jasmine tidak paham.
"Tadi pagi aku lihat kalian berciuman di dalam mobil, kamu sama Junior selingkuh kan? Kamu tahu enggak dia itu udah menikah?" cerca Vano membuat Jasmine melongo.
Hah?
