Lana harus rela menjadi istri kedua dari pengusaha kejam dan arogan demi menolong perusahaan keluarganya yang nyaris bangkrut . Sean Jayde Alexander nyatanya menikahinya hanya untuk pelampiasan hasratnya karena istri pertamanya adalah supermodel super sibuk yang bahkan tak pernah punya waktu untuk melayaninya ataupun merawat putra mereka .
Hidup Lana bagai berjalan diatas kerikil kerikil tajam , bahkan berkali kali ia berniat mengakhiri hidupnya . Tapi satu hal yang membuatnya bertahan yaitu seorang anak laki laki lumpuh berusia enam tahun yang sangat menyayanginya .
Akankah Lana akan bisa bertahan pada ikatan yang hanya dipenuhi kebencian ?? Ataukah ia akan menyerah dan akhirnya memilih untuk pergi !?
lni adalah kisah liku liku perjalanan rumah tangga yang mungkin akan membuat sedikit darting , jadi siapkan hati yang lapang untuk membacanya 🤭.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6
Lana kembali ke kamar dengan semua sumpah serapahnya , bagaimana bisa ia diangkat menjadi seorang pengasuh di rumah suaminya sendiri . Sepertinya hubungan pernikahan mereka memang tidak dianggap ' ada ' oleh Sean .
Pesta dirumahnya kemarin hanyalah sebuah formalitas agar kedua orang tuanya tenang melepasnya . Pria itu pura pura menikahinya agar tidak berkewajiban membayarnya sebagai pengasuh . Sungguh pria kaya yang licik !! Lana berpikir pantas saja Sean kaya raya , ternyata pria itu melakukan apapun untuk mengisi pundi pundi uangnya . Termasuk menipunya .
Tadi dia juga sempat di beri pengarahan tentang semua tugas tugas yang akan ia kerjakan menyangkut pengasuhannya pada anak laki laki bernama Darrell itu oleh Nanny Zen , wanita berumur yang sudah mengasuh Darrell dari masih bayi . Anak laki laki yang sama persis dengan ayahnya , tak ada sedikitpun senyum atau aura ramah pada diri anak itu .
Lana merebahkan dirinya di ranjang dengan dua tangan dan dua kaki yang ia gerakkan bebas , seakan menikmati kebebasan sesaatnya . Sean dan Damian sudah pergi ke perusahaan itu artinya dia terbebas dari rasa khawatir mendapat perlakuan menyebalkan dari dua pria itu .
Bosan berada di kamar Lana kemudian keluar dari kamar bermaksud melihat keadaan di luar mansion . Dia ingin melihat seperti apa mansion megah ini secara keseluruhan . Bukan karena kurang pekerjaan tapi ia hanya ingin lebih mengenal lingkungan tempat dia akan menghabiskan hidupnya .
Suasana sangat sepi ketika ia berjalan ke arah pintu samping mansion . Lana penasaran ingin melihat taman samping yang bisa ia lihat dari jendela kamarnya . Taman yang sangat indah walau tak ada satu bunga pun disana . Banyak pohon palem besar yang mampu membuat taman menjadi sejuk , tanaman pakis yang digantung di dinding dinding buatan menyerupai karang dan banyak tanaman menyerupai kuping gajah yang ada di berbagai titik taman . Taman yang sangat sederhana menurut Lana , tapi ada kedamaian disana jika ia melihat dari dalam jendela kamarnya .
Lana sempat berpapasan dengan beberapa maid , tapi tak ada satupun yang menyapa atau membalas senyumnya . Beberapa penjaga pun hanya mengawasinya dari kejauhan , mungkin mereka khawatir jika ia nekat memanjat dinding taman untuk melarikan diri . Benar benar bodoh !! Jika benar pun ia tidak akan sanggup memanjat dinding yang tingginya hampir tiga kali tinggi badannya .
" Darrell .... "
Matanya memicing ketika melihat seorang anak laki laki duduk di kursi roda dengan sebuah buku di tangannya . Lana menggeleng gelengkan kepalanya ketika tahu buku apa yang di baca anak berumur tujuh tahun itu . Bukan sebuah buku dongeng , tapi sebuah buku sains yang ia pun pasti tak akan mengerti isi di dalamnya .
" Hai ... Selamat siang Tuan Muda Darrell " sapa Lana ramah ketika sudah berdiri tak jauh dari anak itu .
Sesuai dugaannya Darrell hanya meliriknya sekilas kemudian melanjutkan kegiatan membacanya tanpa menghiraukan keberadaannya . Anak itu benar benar pantas menjadi putra dari Sean Jayde , bibit monster yang sama sama tampan dan pasti juga akan sama menakutkan seperti ayahnya .
" Besok saya sudah mulai dengan tugas mengasuh anda . Apa anda keberatan jika saya mengajukan sedikit pertanyaan agar kita menjadi semakin dekat !? " tanya Lana tetap dengan nada ramah walau sebenarnya sedikit gemas dengan ' anak ajaib ' itu .
" Aku tidak suka basa basi , apa Nanny tidak mengatakan padamu jika aku paling tidak suka diganggu jika sedang membaca !? Jika belum maka besok bertanyalah apapun tentang aku padanya "
Lana menggaruk tengkuknya yang tidak gatal , masih berumur tujuh tahun saja anak itu sudah menunjukkan ketegasannya . Virus menyebalkan Sean memang sudah benar benar merasuki setiap makhluk yang hidup di mansion ini , tidak tertutup kemungkinan suatu saat ia juga akan terkena .
" Ya sudah ... Saya hanya ingin disini menghirup oksigen agar jantung saya bisa terpompa dengan baik . Saya kira anda tidak akan keberatan bukan !? "
Dan sekarang giliran Darrell yang melihatnya dengan kening sedikit berkerut . Mungkin anak itu heran dengan kata kata yang barusan dia ucapkan . Tapi Lana tak peduli , agar bisa bertahan di tempat ini dia harus bisa menyesuaikan dirinya . Bertingkah menyebalkan ternyata tidak begitu buruk terasa .