"Cari tahu siapa wanita itu!"
"Segera temukan ia, bawa kehadapan ku!"
"Aku tidak akan membiarkan hidupnya tenang setelah kematian Andrew, wanita itu harus membayar perbuatannya pada adikku".
Amarah Flint Myron Gladwyn 35 tahun tak terkendali malam itu setelah mendapat kabar, Andrew adik satu-satunya meninggal dunia akibat kecelakaan di jalan tol.
Emosi nya semakin memuncak setelah membaca sebuah pesan di handphone Andrew. Bahwa ia patah hati, mengetahui kekasih nya berkhianat.
Flint berdiri tepat di samping jasad Andrew yang sudah terbujur kaku di kamar mayat rumah sakit.
Manik abu-abu milik laki-laki itu menyimpan amarah yang tak terbendung lagi.
"Kaylaa...
"Siapa kau.. berani bermain-main dengan keluarga Gladwyn"
"Kau harus membayar semuanya. Kau tidak bisa lari dari ku ja*ang!"
Jemari tangan kokoh itu meremas kuat handphone Andrew yang ada di tangannya.
"Aku akan membalas kematian mu, Andrew. Tidak akan kubiarkan gadis itu hidup tenang dan damai untuk selamanya!".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
Kaylee menggeliatkan tubuhnya. Gadis itu terjaga dari tidur lelapnya kala sang surya menyinari bumi dan sebagian kecil sinar itu menyentuh kedua matanya.
"Pagi ini terasa begitu damai. Rasanya sudah lama sekali aku tidak tidur pulas seperti semalam", gumam Kaylee seraya beranjak bangun dengan kondisi masih limbung. Kesadarannya belum terkumpul benar tiba-tiba terdengar bel di pintu.
Dengan mata sedikit terpejam Kaylee membuka pintu kamarnya. "Ada apa pagi-pagi kau mengganggu ku Tory", ucapnya masih nampak malas-malasan dengan mata setengah terpejam. Kaylee menempelkan wajahnya pada pintu.
"Kau sangat menggemaskan ketika bangun tidur". Flint mendaratkan sebuah ciuman di pipi Kaylee.
Sontak kedua mata Kaylee terbuka sempurna. Gadis itu melotot melihat siapa di depannya saat ini. "Flint...apa yang kamu lakukan sepagi ini di kamar ku. Bagaimana kalau nanti ada yang melihat mu", ucap Kaylee dengan mata melebar.
Laki-laki itu tidak perduli, ia melangkah masuk ke kamar Kaylee.
Kaylee hanya bisa bergumam, sambil menutup pintu kamarnya.
"Aku ingin kita sarapan pagi bersama. Kau harus mencoba makanan Maladewa. Rasanya unik", ujar Flint mendekati Kaylee.
"Bersihkan tubuh mu, tidak mungkin kau keluar kamar dengan pakaian tidur seksi itu. Aku tidak mau kekasih ku ada yang melihatnya seperti ini", bisik Flint sambil menarik pinggang Kaylee agar merapat pada tubuhnya.
Kaylee melebarkan kedua matanya. Cepat-cepat jemari tangan gadis itu merapikan rambutnya. Ia bahkan lupa memakai jubah tidur dan merapikan rambutnya ketika bel berbunyi. Kaylee Kira yang datang tadi Tory ternyata Flint.
"Tapi kau masih sakit. Sebaiknya kita pesan makanan hotel saja. Lagi pula aku tidak mau ada yang melihat kita bersama, Flint. Aku belum siap jika orang-orang mengetahui hubungan kita", ucap Kaylee melingkarkan tangannya memeluk pinggang Flint.
Flint tersenyum mendengar penuturan Kaylee. Ia mengusap wajah gadis itu. "Baiklah. Aku akan menyuruh Roland membeli makanan di luar. Kita makan di kamar saja. Tapi sebelum kita kembali ke Amerika, aku ingin mengajakmu menikmati keindahan alam di Maldives", ucap Flint mengecup kening Kaylee.
"Ting-tong!
Kaylee menjauhkan wajahnya menatap Flint. "Siapa yang datang? Flint...kamu harus bersembunyi, jangan sampai ada yang melihat mu di kamar ku!", seru Kaylee panik. Ia menarik tangan kanan Flint mencari tempat untuk menyembunyikan laki-laki itu. Flint sendiri tersenyum melihat tingkah Kaylee panik seperti itu.
"Ting-tong!"
"Di sini saja. Kamu jangan bersuara. Huh... Kalau Tory tahu kita bersama, pasti ia akan terus mendesak ku bercerita", cicit Kaylee sambil mendorong tubuh Flint masuk kedalam lemari pakaian yang kosong. Krn Kaylee tidak mengeluarkan pakaian nya dari koper.
"Kenapa aku harus bersembunyi dari manajer mu itu. Apa kau tega menyiksa kekasih mu yang sedang sakit di sini Kaylaa?".
"Hussh. Jangan bicara", ujar Kaylee mendekatkan telunjuk kemulutnya.
"Ting-tong !
Lagi-lagi terdengar bel berbunyi. Kaylee menutup rapat lemari.
Kaylee memasang jubah menutupi tubuh. Dengan setengah berlari gadis itu membuka pintu.
"Ya ampun Kay, kenapa lama sekali kau membuka pintu. Kau sedang apa? Tory menatap curiga Kaylee yang nampak ngos-ngosan membukakan nya pintu.
"Aku mau mandi Tory, kenapa kau kemari?"
"Ayo kita makan pagi di luar. Aku bosan makanan hotel", ucap Tory melangkah masuk ke kamar Kaylee.
"No Tory. Hm...kita bicara di sini saja. Hm..Aku tidak lapar Tory. Kau ajak Adela saja pergi bersama mu. Sekarang kau pergilah, aku mau mandi".
Tory melihat ada yang janggal dengan Kaylee, ia menatap sekeliling kamar gadis itu. "Apa kau menyembunyikan sesuatu?"
Cepat-cepat Kaylee menggelengkan kepalanya. "Tentu saja tidak. Tubuh ku teras lengket, aku mau berendam", cicit Kaylee sekenanya.
Tory menyipitkan matanya sambil mengendus-endus kan hidungnya. "Hm... sepertinya ada aroma asing di kamar mu, Kay. Aku akan mencari tahu dari mana sumbernya".
"Ah Tory...perutku mulas. Cepat keluar dari kamar ku!", ketus Kaylee sambil menarik paksa lengan Tory. Kaylee mendorong tubuh Tory agar keluar kamar nya. "Nanti saja kau cari sumber nya, sekarang aku mau ke toilet", cicit Kaylee menutup rapat pintu kamarnya.
"Huh... hampir saja"
Kaylee segera membuka pintu lemari. Begitu pintu terbuka, Flint langsung menyambar bibir gadis itu. Flint me*umat habis bibir Kaylee. Ciuman Flint begitu dalam membuat Kaylee kelimpungan. Apalagi tiba-tiba seperti itu.
"Kau layak di hukum karena tega mengurung kekasihmu di dalam lemari", ucap Flint.
Tubuh Kaylee masih bergetar hebat, bahkan matanya pun masih terpejam. Perlahan gadis itu membuka kelopak matanya.
"Aku akan mandi membersihkan tubuh ku.."
Flint kian merapatkan tubuhnya pada Kaylee. Jemari tangannya mencubit anak-anak rambut Kaylee kebelakang telinga gadis itu. "Apa kau mengajakku bergabung dengan mu, hem?", goda Flint.
Spontan tangan Kaylee mendorong dada Flint. "Huhh... siapa juga yang mengajak mu!"
Kaylee berlari masuk ke kamar mandi, sementara Flint tertawa melihat tingkah gadis itu.
...***...
.mantep👍