Ada seorang petarung dari pulau yang jauh pernah berkata dalam jurnalnya . "jika kau hidup memikirkan masa depan kau akan Takut, jika kau masih memikirkan hidupmu di masa lalu kau akan depresi , namun jika kau hidup hari ini tanpa memikirkan besok atau kemarin kau bahagia". begitulah katanya .
dan semua itu ada benarnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rohid Firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perusahaan Paling Diminati
Setelah membeli perusahaan teknologi milik Jackob.co, Alex memutuskan untuk kembali ke Kota Bandir. Dengan segala urusan yang menanti di perusahaan NERD yang semakin berkembang, Alex merasa harus segera berada di sana untuk memastikan segalanya berjalan lancar.
Keberhasilan NERD yang kini meraih keuntungan bersih sebesar 25 juta USD Hanya dalam 5 bulan saja membuat perusahaan itu menjadi salah satu yang paling diminati di bursa kerja. Pemberitaan tentang fasilitas kerja yang luar biasa, gaji yang kompetitif, serta peraturan yang tidak muluk-muluk membuat NERD menjadi primadona di kalangan pencari kerja.
Alex memilih untuk kembali hanya dengan pesawat kelas ekonomi, sebuah keputusan yang mencerminkan kerendahan hatinya meskipun telah meraih kesuksesan besar.
Perjalanan dari Bali ke Kota Bandir berlangsung dengan lancar, meski suasana pesawat yang ramai dan tempat duduk yang sempit membuatnya sedikit tidak nyaman. Namun, Alex tidak terlalu memikirkan itu, pikirannya sudah dipenuhi oleh berbagai rencana dan strategi untuk NERD.
"Hey jo , apa ada lamaran di Pt nerd, gua baru di pecat cok" seorang lelaki yang tengah mengobrol santai di rumahnya bersama seorang lelaki dengan Jaket PT.Nerd , sepertinya ia akan berangkat kerja sebentar lagi , dan sedang menikmati kopi .
menyeruput kopinya. "ahh , Gak ada , kemarin ada tapi langsung ada yang ngisi " santainya pada temannya yang merupakan tetangganya .
"njirr kata kenalan gua , kerja disana gak ada aturan yang ribet ya ". tanyanya.
"hehe iya , bahkan bosnya santuy cuy , entah beberapa bulan lalu dia ngopi bareng gua dan temen teman gua di warkop tanpa malu , dan lagi hajinya umr lagi ". ucapnya dengan percaya diri.
Mendengar itu jelas membuatnya panas , apalagi dia baru saja dipecat ."masa sih"
"yeh nih orang , Tapi bos gua pernah bilang dia akan membuat anak perusahaan lainnya sih , kurasa sebulan lagi pembangunannya selesai tapi gua yakin bakal puluhan ribu yang bakal daftar sih , Tuh motor itu aja gua dapet dari gaji dan bonus cok" menunjukkan motornya pada temannya yang semakin panas dengan obrolan itu.
..
Setibanya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Alex segera menuju area penjemputan. Dengan masker yang menutupi sebagian wajahnya dan koper yang ditariknya, ia berjalan cepat melalui kerumunan. Saat tiba di tempat penjemputan, ia tiba-tiba teringat sesuatu. 'Sial, gue lupa kalau si Andre udah berhenti,' pikirnya sambil berdiri di tengah hiruk-pikuk bandara.
Ia berdiri di sana sejenak, merasa sedikit bingung dan kesal dengan dirinya sendiri. 'Dasar bego, kan ada ojol ya,' gumamnya sambil menepuk jidatnya. Ia mengeluarkan ponselnya dan mulai mencari aplikasi ojek online. Siapapun pasti akan berpikir betapa bodohnya Alex, ini bahkan sistemnya menertawakannya.
{kekekeke bodoh juga tuan ini}, suara sistem dalam pikirannya terdengar.
'Diam lah,' balas Alex dalam hati, merasa sedikit malu.
Alex membuka aplikasi ojek online dan segera memesan kendaraan. Dalam beberapa menit, pesanannya dikonfirmasi dan pengemudi ojol akan tiba dalam beberapa menit. Ia berdiri menunggu, sambil memperhatikan orang-orang di sekitarnya yang sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing.
Tak lama kemudian, pengemudi ojol tiba dengan motor maticnya. "Pak Alex, ya?" tanya pengemudi itu sambil menatap layar ponselnya untuk memastikan.
"Ya, betul," jawab Alex sambil tersenyum di balik maskernya. Ia memasukkan koper kecilnya ke dalam bagasi motor dan duduk di belakang pengemudi. "Kita ke kantor NERD di pusat kota," tambahnya.
perjalanan dari bandara internasional menuju kantornya sekitar 2 jam jika menggunakan motor , namun sepertinya ojol yang dia dapat sepertinya senior ojol yang siap mengantarkan penumpangnya ke tujuannya.
dia adalah pak tua yang ramah.
Kapan lagi orang dengan nilai kekayaan 100 juta dollar memakai ojek ya kan.
Walaupun cukup bosan dan mengantuk karena masker dan aturan jaga jarak yang sedang berlaku , alex berusaha mungkin tetap terbangun.
'njir ngantuk bet cok' pikir alex.
Entah sihir apa yang terjadi, namun dalam pandangan Alex, dia baru saja memejamkan mata ketika pengemudi ojol membangunkannya dengan berkata, "Pak, kita sudah sampai." Alex terkejut, "Eh, kita sudah sampai?" Dia tidak menyangka perjalanan akan terasa begitu cepat. Mungkin ini masalah psikologi saat seseorang melakukan perjalanan jauh dan merasa bosan.
Setelah turun dan mengambil kopernya, atau lebih tepatnya tasnya, Alex memberikan saldo e-wallet sekitar 1 juta rupiah kepada pria tua itu dan berjalan pergi begitu saja. Saat ia memasuki perusahaan, para karyawan yang melihat Alex turun dari ojol terlihat kagum dengan kesederhanaannya. Beberapa wanita bahkan tidak bisa mengalihkan pandangannya dari bos muda mereka tersebut.
Pengemudi ojol itu, yang memeriksa saldo e-walletnya setelah Alex berjalan masuk ke kantor, terkejut melihat kiriman 1 juta rupiah dari Alex disertai dengan bintang 5. Dia menengok ke arah perusahaan dengan logo Eshop yang menjulang tinggi, lalu kembali melihat ponselnya, mengulanginya beberapa kali dengan takjub.
"Aku pasti bermimpi"
Plakk
dia menampar dirinya sendiri , dengan bayaran yang ia dapat yang seharunya hanya 70 ribuan lah .
"itu sakit , i ini bukan mimpi,si siapa pemuda itu sebenarnya " Melihat kembali ke gedung perusahaan tersebut .
(Gambar gedung perusahaan Eshop jika pembangunan sudah 100%, kini baru 55 %).
Memasuki gedung, Alex disambut oleh resepsionis dan beberapa penjaga. Dengan senyuman ramah, ia membalas sapaan mereka. "Ini hanya kantor sementara sebelum kami dipindahkan ke pusat kota Bandar," pikirnya, seraya terus menyapa pegawai lain yang menyambutnya dengan hangat dan tulus. Suasana kantor yang akrab dan penuh semangat membuat Alex merasa nyaman.
"Alex, ayo kawan! Bagaimana liburanmu?" tanya Aji, datang dengan tubuh lebih kurus dan rambut stylish. Banyak hal telah terjadi pada lelaki itu selama lima bulan terakhir.
"Matamu liburan. Oh ya, katanya ada beberapa karyawan yang kau pecat?" tanya Alex dengan santai, sambil berjalan menuju lantai atas yang menjadi kantor mereka. Sikap respek dari para karyawan terhadap mereka berdua sangat terasa.
"Ya, kau tahu mereka melanggar salah satu laranganmu, jadi yah, bisa dibilang begitu," jawab Aji dengan jujur dan apa adanya. Alex yang masih berusaha sadar setelah perjalanan memusingkan dengan motor ojek, mendengarkan dengan seksama.
Sambil mengusap keningnya, Alex berkata, "Bagus. Sekarang kumpulkan semua ketua divisi manajemen di ruang rapat. Aku akan ke kamar mandi dulu," ujarnya sambil membelokkan tubuhnya menuju WC kantor.
Di dalam gedung, atmosfer kerja terasa sibuk namun penuh semangat. Para karyawan tampak sibuk dengan aktivitas mereka, namun tetap memberikan senyuman hangat dan sapaan ramah kepada Alex dan Aji. Saat Alex masuk ke dalam WC, dia melihat sejenak ke cermin, memastikan dirinya terlihat rapi dan siap untuk rapat penting yang akan berlangsung.
Sementara itu, Aji mulai menghubungi para ketua divisi, memastikan mereka semua siap untuk rapat. Karyawan-karyawan yang melihat Aji tampak lebih kurus dan berpenampilan baru berbisik-bisik, mengagumi perubahan pada dirinya. Aji, dengan gaya kepemimpinannya yang tegas namun adil, telah mendapatkan respek dari seluruh timnya.
Setelah semua sudah berada di ruang rapat , yang lebih ke seperti cafe yang menyenangkan dengan kursi empuk tanpa meja yang memisahkan itu, terdengan mereka berbisik tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi tidak ada hawa negatif di ruangan itu.
Mereka hanya penasaran dengan apa yang terjadi , semua ketua divisi nampak bercengkrama dengan baik, Baik itu divisi keuangan hingga divisi dari perwakilan kurir,dan karyawan atau sdm semuanya nampak mengobrol seperti memiliki kedudukan yang sama.
Kemudian alex berjalan masuk, dan seketika hening tapa perlu di beri tahu.
'kurasa aku tak salah membuat mereka menjadi ketua divisi, ' alex melihat pada mereka dengan santai .
untuk kemudian duduk di kursi empuk di depan kursi mereka .
"Apa kabar kalian semua". Tanya alex santai.
"Baik pak" serentak .
Dengan gaya nya Alex langsung mengatakan tujuannya ke sana , tanpa basa basi yang membosankan.
"ok, langsung saja ya... Apa ada yang ingin keluar dari Sini" alex tanpa berpikir dua kali.
Tentu apa yang dia ucapkan berbeda artinya dari apa yang alex maksud, karena jelas mereka akan berpikir jika alex akan memecat beberapa dari mereka disana , ditempat itu sekarang juga.
Bahkan Aji yang duduk dekat alex terkejut menoleh kearahnya .
'OH....HUHHHHH?' kagetnya dengan penyataan alex.
