Chiara harus meninggal dunia bersama dengan bayi di dalam kandungannya dalam sebuah kecelakaan yang direncanakan oleh keluarganya dan suaminya sendiri. Setelah dia mengetahui rahasia besar yang mereka simpan selama ini.
Namun, siapa sangka Chiara malah terbangun di saat 3 tahun yang lalu, tepatnya di hari pernikahannya dengan Riko. Setelah hidup kembali karena mengulang waktu, Chia pun bertekad untuk membalas dendam dengan lari dari pernikahannya dengan Riko dan menikahi pria lain yang sama sekali tidak dikenalnya.
Dan sungguh tak terduga bahwa pria yang Chia nikahi adalah Glenn Alexander Agraham. Yang merupakan seorang Ceo perusahaan besar sekaligus Mafia yang terkenal dengan sikap kejamnya yang tak kenal ampun.
Akankah rencana balas dendam Chiara kepada keluarga dan suaminya berhasil? Ataukah dia malah jatuh cinta pada suami kontraknya? Ikuti kisah serunya hanya ada di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon .
Dengan judul ....
𝙋𝙚𝙧𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙡𝙖𝙨 𝘿𝙚𝙣𝙙𝙖𝙢
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14. Melewatkan Malam Pertama
“Tapi sebaiknya kau tidak perlu tahu apa yang terjadi. Sudah aku katakan bahwa aku tidak ingin kau terlibat dalam balas dendamku ini,” sambung Chia yang pada akhirnya tidak memberitahu Glenn apapun.
“Hah, selalu saja itu alasannya! Dia pikir aku selemah apa memangnya dengan bersikeras ingin melindungi ku dari misi balas dendamnya. Dan kenapa juga dia ingin balas dendam pada keluarganya sendiri?” Glenn hanya bisa mengatakan semua itu di dalam hatinya.
“Ambil ‘lah kartu ini sebagai bayaran yang aku janjikan. Di dalamnya terdapat uang senilai 10 milyar, sisanya akan aku berikan setelah kita berpisah nanti.”
Tiba-tiba Chia menyerahkan sebuah kartu Atm yang terdapat nominal yang cukup banyak. Namun, bagi Glenn nominal uang itu seperti uang receh baginya. Sebab Glenn sendiri memegang sepuluh lebih Black Card atas namanya dengan jumlah nominal yang tidak terbatas.
“Sebenarnya aku tidak membutuhkan uang, tapi sesuatu yang lain,” ujar Glenn yang hanya menatap kartu Atm itu tanpa minta sama sekali.
“Jika bukan uang yang kau inginkan, lalu apa yang kau inginkan sebagai bayaran telah membantuku?” tanya Chia yang mulai merasa waspada kepada Glenn, karena pria itu sama sekali tidak tertarik dengan uang yang dia berikan.
“Hmm …” Glenn tampak berpikir untuk sesaat sebelum kembali berkata, “Akan aku pikirkan nanti! Namun, kau tenang saja aku tidak akan menginginkan hal yang sulit untuk kau lakukan.”
“Kau yakin tidak membutuhkan uang ini dan menginginkan hal lain?” tanya Chia memastikan.
Dan Glenn dengan cepat menganggukkan kepalanya seraya berkata, “Aku sangat yakin! Kau simpan aja uang ini.”
“Tapi—”
“Ouhya, aku hampir lupa kalau malam ini masih ada pekerjaan yang harus aku segera selesaikan. Kau istirahat duluan saja, mungkin aku akan kembali dini hari nanti,” potong Glenn yang teringat masih ada banyak hal yang harus dia lakukan terutama tentang ibunya.
“Jika mereka melakukan sesuatu padamu! Segera hubungi aku, ini nomor pribadiku!” sambung Glenn sembari mencatat nomor ponsel pribadinya di ponsel Chia, bahkan dia melakukan panggilan agar dia juga bisa menyimpan nomor ponsel istrinya.
“Tapi kita belum selesai bicara tentang kontrak pernikahan ini,” ujar Chia.
“Nanti saja kita lanjut bicaranya. Aku benar-benar harus pergi sekarang, karena ini keadaan darurat.” Glenn memang terlihat sangat buru-buru, sehingga Chia tidak berniat menghentikan kepergiannya lagi.
“Bisa gawat kalau Mama tiba-tiba muncul dan memberi banyak hadiah yang tidak masuk akal pada Chia.” Glenn berkata dalam hatinya, “Aku pergi sekarang! Jangan lupa segera hubungi aku jika mereka berani macam-macam denganmu.” Sambungnya sebelum benar-benar pergi.
“Sebenarnya apa saja pekerjaannya, bahkan sudah malam seperti ini dia tetap harus bekerja? Padahal jika dia menerima uang ini, maka dia tidak perlu bersusah payah bekerja sampai seperti itu,” gumam Chia yang menatap pintu kamarnya yang sudah tertutup rapat sepeninggalan Glenn.
“Aah, benar! Aku harus mengunci pintu kamar ini! Bisa saja mereka membunuhku saat aku tidur, tapi bagaimana jika nanti Glenn kembali dan aku sudah tertidur? Sudahlah, sebaiknya aku kunci dulu pintunya,” ujar Chia pada dirinya sendiri yang kini bersikap lebih waspada dari sebelumnya.
Di ruang kerja Yudha, terlihat Mita, Kira dan Riko yang tengah terdiam memikirkan ucapan Chia sebelumnya. Sebagian otak mereka berpikir bahwa Chia sudah mengetahui semua rahasia mereka dan apa yang mereka rencanakan selama ini.
Akan tetapi, di sisi lain mereka merasa mustahil Chia mengetahui semuanya sebab selama ini mereka melakukannya dengan rapi dan Chia terlihat tidak mengetahui apapun. Namun, sebelum pernikahan sikap Chia begitu berubah dan bahkan memutuskan menikahi pria lain.
“Aku yakin Chia sudah mengetahui semua rahasia kita! Kalian dengar sendiri apa yang Chia katakan, bukan?” ujar Kira yang merasa yakin akan hal itu.
“Namun, itu sangat mustahil Chia bisa mengetahuinya! Bahkan kalau sampai dia mengetahui bahwa sebenarnya dia bukan anak kandung Mamah dan Papah. Karena saat itu Chia masih bayi berumur empat bula.” Mita membantahnya.
“Tapi Chia mengetahui bahwa selama ini aku dan Kira memiliki hubungan special dibelakangnya,” imbuh Riko yang sependapat dengan Kira.
“Kita awasi saja dia untuk sementara waktu sembari kita memikirkan cara agar mengalihkan semua kekayaannya kepada kita.” Yudha akhirnya angkat bicara setelah mendengar perdebatan anak dan istrinya.
“Kita tidak bisa hanya diam dan mengawasinya! Riko, sebaiknya kau berusaha mendapatkannya kembali. Kalau perlu kau tiduri saja dia dan buat dia mengandung anakmu, dengan begitu pria miskin itu pasti akan meninggalkannya dan Chia terpaksa menikah denganmu,” usul Kira yang secara tidak langsung mengorbankan Riko agar rencana mereka tetap berhasil.
“Apa kau sudah gila!” sentak Riko yang sama sekali tidak menyetujui rencana yang Kira katakan.
“Itu rencana yang bagus! Setelah kau menikah dengannya, maka kita bisa dengan mudah menghilangkan nyawanya dan kau bisa menikahi Kira setelahnya,” ujar Yudha yang malah menyetujui rencana itu.
“Benar! Kita coba menggunakan rencana itu saja daripada kita hanya diam mengawasinya tanpa hasil,” imbuh Mita yang juga menyetujuinya.
“Hmm, benar juga! Setidaknya Chia manis dan juga cantik, selain mendapatkan tubuh Chia aku juga bisa cepat menikahi Kira dan hidup dengan bergelimangan harta warisan dari Chia,” batin Riko yang mulai tertarik dengan rencana itu.
“Baiklah, kita coba saja melakukan rencana itu!” ujar Riko yang pada akhirnya setuju dengan rencana Kira.
...****************...
Sementara di luar rumah itu, Glenn segera menghampiri sebuah mobil mewah yang jelas dia ketahui bahwa mobil itu milik Jivin. Dia pun segera masuk ke dalam mobil tersebut, hingga mengejutkan Jivin yang sudah tertidur di dalamnya.
Brakk, ….
Glenn menutup pintu mobilnya dengan sangat keras.
“Astaga, Tuan muda! Apa yang sedang anda lakukan di sini? Bukankah seharusnya ini menjadi malam pertama anda dengan Nyonya muda, tapi kenapa anda ada di sini?” tanya Jivin dengan polosnya yang membayangkan Tuannya sedang memproduksi penerus keluarga Agraham dengan Chia.
“Pikiranmu itu kotor sekali! apa kau tidak dengar bahwa dia hanya menginginkan sebuah pernikahan kontrak, Hah?” sentak Glenn yang memukul cukup keras kepala Jivin.
“Sayang sekali, anda malam pertama yang menggairahkan,” gumam Jivin dengan begitu lirih.
“Apa yang barusan kau katakan?” Glenn meminta Jivin mengulang perkataannya dengan jelas.
“Tidak ada, Tuan muda! I-itu … Apa anda benar-benar menerima tawaran Nyonya muda begitu saja? Anda ‘kan tidak membutuhkan uang? Bahkan uang anda sudah bingung harus dihabiskan untuk apa,” cecar Jivin yang membuat Glenn semakin kesal saat mendengarnya.
“Saya pikir anda menyetujui menikah dengannya karena anda menyukainya, seperti cinta pada pandangan pertama mungkin,” sambung Jivin.
Bersambung, ....