NovelToon NovelToon
Cinta Terlarang

Cinta Terlarang

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan
Popularitas:88.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: Clarissa icha

Sinta adalah seorang janda muda berusia 24 tahun yang ditinggal meninggal suaminya. Janda tanpa anak itu memutuskan tinggal bersama Kakak perempuannya yang sudah bersuami dan memiliki dua orang anak.

Sinta tidak pernah berfikir jika keputusannya tinggal bersama Kakaknya adalah sebuah keputusan yang salah. Niatnya baik, ingin membantu Kakaknya merawat kedua keponakannya karna Kakaknya wanita karir yang sibuk bekerja. Tapi siapa sangka malah menjadi petaka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa icha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Alan menghampiri Liana yang duduk di tepi ranjang. Liana sengaja menunggu Alan selesai mandi untuk mengajak Alan bicara beberapa hal. Liana mendongak melihat Alan lewat didepannya dan ikut duduki di sampingnya. Liana sempat menelisik ekspresi wajah datar Alan. Ekspresi yang didapati oleh Liana sejak dia bangun dari koma dan ekspresi itu bertahan sampai sekarang. Liana jadi bertanya-tanya, kenapa suaminya bisa berubah drastis seperti itu.

"Aku nggak tau apa semua ini hanya perasaanku saja atau kamu memang sudah berubah." Ucap Liana membuka obrolan. Tatapannya lurus Ke depan dengan pikiran yang berkecambuk.

Alan menoleh menatap Liana dengan tatapan datar. Dia tidak terkejut mendengar ungkapan hati Liana karna sudah memperkirakan hal seperti ini akan di bahas oleh Liana. Perubahan sikap Alan sangat kentara. Sedangkan Liana barus kehilangan sebagian ingatannya dan wanita itu hanya tau jika selama ini pernikahannya baik-baik saja.

"Kamu bukan Alan yang dulu. Alan yang dulu selalu menatapku dengan penuh cinta. Sekarang kamu terlihat dingin padaku. Bahkan cinta di matamu hilang entah kemana." Lirih Liana tercekat.

"Katakan siapa wanita itu.?!" Kali ini Liana memberanikan riri menatap lekat wajah suaminya.

Dua bola mata Alan membulat sempurna. Dia terkejut mendengar Liana membahas wanita lain. Setau Alan, hubungan terlarangnya dengan Sinta masih tertutup rapat. Belum ada seorangpun yang mencurigainya, termasuk Liana.

"Wanita apa.? Kamu jangan bicara sembarangan." Sangkal Alan tak mengakui.

Seulas senyum miris tersungging di bibir Liana.

"Sudah hampir empat bulan sejak aku keluar dari rumah sakit, baru lima kali kamu menyentuh ku. Itupun karna aku memohon agar disentuh. Bagaimana mungkin aku bisa berfikir positif padamu.?" Ucapnya sambil memberikan tatapan penuh kecurigaan. Dulu saat hubungannya masih baik-baik saja, Alan tidak pernah absen untuk menyentuhnya. Paling sedikit 2 kali seminggu. Tapi kali ini hanya 1 bulan sekali. Lalu dimana dan dengan siapa Alan menuntaskan hasratnya.?

"Maksud kamu apa bilang kayak gitu.? Kamu nuduh aku macam-macam.?!" Nada bicara Alan naik satu oktaf. Kilat amarah sudah memenuhi sorot matanya. "Selama ini aku sibuk bekerja karna banyak proyek, waktuku habis di perusahaan dan di lapangan. Bisa-bisanya kamu berfikir buruk seperti itu pada Ku.!" Serunya penuh amarah.

Alan beranjak dari duduknya karna tidak tahan berdebat, namun Liana menahannya.

"Alan, aku hanya mengungkapkan kekhawatiran ku. Kalau memang kekhawatiran ku keliru, nggak seharusnya kamu marah-marah seperti ini. Kamu bisa menjelaskan baik-baik padaku." Liana menatapnya sendu, kini kekecewaannya pada Alan semakin bertambah. Seperti belum cukup Alan menorehkan kekecewaan dengan bersikap dingin padanya, sekarang Alan tidak segan-segan membentak. Liana benar-benar kehilangan sosok Alan yang dulu.

Alan menepis pelan tangan Liana. "Kamu menanyakan wanita lain padaku, bagaimana aku bisa santai.? Sama saja kamu menuduhku tanpa ada bukti." Alan menatap sebal, dia bergegas keluar dari kamar dan sedikit keras menutup pintu.

Liana memaku dengan rasa sakit yang mulai menjalar di hatinya. Melihat bagaimana respon Alan, Liana justru semakin yakin jika Alan memiliki wanita lain di luar sana.

...******...

"Sinta, tolong kamu input semua data transaksi bulan ini." Reyhan meletakkan setumpuk berkas di atas meja kerja Sinta.

Wanita itu mengalihkan pandangannya dari laptop ke atasannya. "Memangnya Mba Mela kemana Pak.?" Tanyanya.

"Mela nggak masuk. Nanti kalau sudah selesai bawa ke ruangan saya ya." Titahnya.

Sinta mengangguk patuh. "Baik Pak."

"Nanti siang kamu makan dimana.?" Lirih Reyhan

"Hah.? Kenapa Pak.?" Sinta menajamkan pendengarannya agar mendengar ucapan Reyhan kali ini.

"Kamu mau makan siang dimana.?" Ulang Reyhan yang tampak kaku.

"Oh itu. Saya belum tau Pak, biasanya sih ikut sama yang lain makan di luar."

Reyhan mengangguk mendengar jawaban Sinta. "Nanti siang makan sama saya di ruangan, kamu suka makan apa.?"

"Eh.? Sama siapa aja Pa.?"

"Kamu sama saya." Jawab Reyhan singkat.

"Kok cuma berdua doang Pak. Ajak Rea boleh nggak.? Biar saya ada temennya." Sinta kemudian menyengir kuda dengan santainya.

Reyhan tampak menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal. Sinta ini sebenarnya polos atau pura-pura polos. Masa tidak paham mau di ajak PDKT.

"Lain kali saja ngajak Rea. Siang ini kita makan berdua dulu. Sekalian bahas inputan transaksi." Jelas Reyhan.

Sinta hanya mengangguk saja tanpa punya pikiran aneh-aneh. Dia menganggap hanya ajakan makan siang biasa tanpa memiliki tujuan tertentu. Sebab setau Sinta, Reyhan sudah memiliki calon istri lagi.

...******...

"Cuma makan berdua kok pesan sebanyak ini Pak.? Sayang kalau nggak habis." Komentar Sinta yang masih mengabsen beberapa menu makanan di atas meja.

Reyhan hanya mengulas senyum tipis dan duduk di sofa panjang. Dia menepuk sisi kosong di sebelahnya agar di tempati oleh Sinta.

"Saya duduk disini aja Pak." Tolak Sinta halus. Dia langsung menjatuhkan tubuhnya di sofa yang berhadapan dengan Reyhan.

Helaan nafas pelan keluar dari mulut pria berusia 34 tahun itu. "Ya sudah, senyamannya kamu saja." Ucapnya meski terlihat kecewa karna tidak bisa duduk bersebelahan dengan Sinta.

Keduanya kemudian makan siang bersama sambil membahas soal pekerjaan. Sinta juga tidak sungkan mengajukan berbagai pertanyaan pada atasannya itu. Dia tergolong masih sangat baru di perusahaan, masih banyak yang harus Sinta pelajari. Untungnya dia memiliki atasan seperti Reyhan, pria dengan kesabaran seluas samudera menurut karyawan di sini. Reyhan bukan tipe atasan yang akan marah jika bawahannya melakukan kesalahan. Kecuali jika kesalahan itu di ulang berkali-kali. Reyhan baru akan bertindak tegas pada karyawan tersebut.

"Pulangnya bareng saya mau.?" Tawar Reyhan selesai menghabiskan makan siangnya.

Sinta terdiam, dia baru sadar kalau gelagat Reyhan sedikit berbeda. Seperti ada udang di balik batu. Dan Sinta mulai paham kemana tujuan Reyhan.

"Maaf Pak, bukannya saya nggak mau. Tapi Pak Reyhan sudah ada calon istri, saya nggak mau membuat calon istri Bapak salah paham." Tolak Sinta sopan.

Reyhan terkekeh kecil. "Saya jomblo. CEO perusahaan lebih menjanjikan daripada Manager keuangan seperti saya." Ucapnya dengan tawa getir di wajahnya.

Sinta langsung paham maksud ucapan Reyhan. Calon istri Reyhan berpaling ke pria lain yang merupakan seorang CEO.

Tak ada tanggapan, Sinta memilih diam. Dia bisa melihat kekecewaan dan luka di wajah atasannya tersebut. Lagipula siapa yang tidak kecewa di tinggalkan menjelang pernikahan demi pria lain yang lebih menjanjikan. Sebagai seorang pria, harga diri Reyhan pasti terluka.

...******...

Sinta sampai di apartemennya pukul 5 sore. Dia tetap menolak tawaran pulang bersama Reyhan dan lebih memilih naik taksi. Sebab Alan pasti tidak akan tinggal diam jika melihatnya pulang bersama Reyhan.

Dering ponsel memaksa Sinta bangun dari ranjang. Dia baru saja merebahkan tubuhnya setelah mandi.

"Mba Liana.?" Lirih Sinta membaca nama kontak di layar ponselnya. Dia kemudian menerima panggilan telfon dari Kakaknya.

"Dek, kamu udah pulang.?" Suara Liana di seberang sana terdengar menahan tangis.

"Sinta baru sampai 30 menit yang lalu. Mba kenapa.?"

"Alan Dek, Alan pergi keluar kota lagi. Mba yakin dia punya wanita lain. Alan pasti selingkuh Dek.!" Tangis Liana terdengar pecah di seberang sana.

"Sikap Alan berubah sejak Mba pulang dari rumah sakit. Dia dingin dan nggak peduli lagi sama Mba. Bahkan jarang nyentuh Mba." Suara Liana terdengar pilu.

Tidak ada tanggapan dari Sinta selain diam dan merenungi perbuatannya bersama Alan.

"Dek, tolong bantu Mba cari tau. Mba yakin wanita itu pasti ada di sekitar Alan." Pinta Liana memohon.

"Ii-iya Mba. Mba tenang dulu yah, nanti Sinta selidiki Mas Alan." Ucapnya. Sinta bahkan tidak yakin dengan apa yang dia ucapkan barusan.

1
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
bagus sekali
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Shinta bertaubatlah..
Juwita Maimunah
ga nyalahin Alan ini semua Liana yg mulai aku mau ngikut alur KK author aja patai yg terbaik
Eva Karmita
Liana jgn menangis ini adalah buah dari pohon yang kamu tanam , seandainya kamu tidak lupa ingatan pasti kamu sadar ini semua kesalahanmu karena sudah menghancurkan mengkhianati rumah tangga mu sendiri dgn berselingkuh dengan atasan mu sering celup" dgn Dave kan 😏😤 semoga saja ingatan mu cepat pulih biar kamu sadar diri dan sadar siapa sebenarnya yang jadi korban keegoisan kamu sampai Alan mencari kenyamanan dgn wanita lain
Aprisya
semoga liana sembuh dari amnesianya,, biar dia inggat kebusukkannya
Asih Sunarsih
lanjut kak
Ruwi Yah
semoga perselingkuhan liana yg lebih dulu terbongkar aq kok nggk rela kalau sinta tersakiti walau apa yg dilakukan salah
Listyowati Khoiroh
cerita kak Icha selalu membuat dag Dig dug, kasian Alan dan Sinta, mereka sama-sama mencintai, hanya sangat berharap Liana segera bekerja lg pada Dave, agar mereka bersatu lg, dan Sinta bisa dengan Alan... semoga Sinta segera hamil
Dian Rahmawati
Sinta , udh terlanjur masuk kehubungan terlarang dgn abang ipar nya
gesya garneta
yang pertama melakukan perselingkuhan disini adalah liana,mana ada laki2 di tinggal berminggu2 bisa tahan,mana tiap suami minta jatah,istri bilang capek,capek dan capek,jadi sebetulnya yg jadi biang kerok disini adalah liana heheheheh
Listyowati Khoiroh: setuju, Liana yg menyebabkan ini semua terjadi
total 1 replies
Eka Bundanedinar
brharap liana jatuh dah pulih dr ingtanya biar aja tau sama" selingkuh
Listyowati Khoiroh: hahahaha setuju'
total 1 replies
Dien Elvina
ini knp hanya hubungan Alan & Sinta yng di sorot trs .. sementara kesalahan Liana yng selingkuh dgn Dave gak pernah di bahas lagi ..padahal Liana & Alan sama² ber* sek & selingkuh 🤧
Listyowati Khoiroh: bener...pingin lihat kebusukan Liana, di sini kayaknya hanya Sinta yg bersalah
total 1 replies
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya selalu💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻😍😍😍
Zainab Ddi
tuh Sinta bener kata temen2mu mending terima lamaran Reyhan biar bisa terlepas dr Alan biar dia balik sama Liana kakakmu kasian anak2nya jg
Tuty Ismail
Liana juga salah........yang awal selingkuh ya Liana....... seharusnya Liana lah yang patut disalahkan....mana hilang ingatan lagi. ....
Munadhifatun Mila
AQ berdoa sebelum aib Sinta ketahuan semoga aib Liana dulu yg ketahuan
Aprisya: setuju kak,, semoga kak othor ngabulin do'a raeders
Listyowati Khoiroh: semoga...
total 3 replies
Ummi Yatusholiha
hubungan liana dengan dave gimana nih thor,apa akan aman,gak ketahuan. kan biar liana dan keluarganya sadar klo alan berubah karna liana juga
Rahmi
persis cerita ipar adalah maut
bedanya disini liananya juga selingkuh
Eva Karmita
enak ya jadi Liana kebusukannya tersimpan dgn rapi ngk terbongkar sama sekali 😏 sebenarnya tersangka tapi berubah menjadi korban 😤
Eka Bundanedinar
kamu g tau saja galang liana yg duluan srlingkuh sblm hilang ingatan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!