NovelToon NovelToon
Rasa, Rana Dan Lara

Rasa, Rana Dan Lara

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Restviani

Ijab qabul yang diucapkan calon suaminya, seketika terhenti saat dirinya pingsan. Pernikahan yang diimpikan, musnah saat dirinya dinyatakan hamil. Terusir, sedih, sepi, merana dan sendirian. Itulah yang dirasakan oleh Safira saat ini.

Dalam keputusasaan yang hampir merenggut nyawanya, Safira dipertemukan dengan sosok malaikat dalam wujud seorang pria paruh baya. Kelahiran anak yang tidak diharapkan, justru membuat kehidupan Safira berubah drastis. Setelah menghilang hampir 6 tahun, Safira beserta sepasang anak kembarnya kembali untuk membalas orang-orang yang telah membuatnya menderita.

Satu per satu, misteri di balik kehamilan dan penderitaan Safira mulai terkuak. Lalu, siapakah ayah dari si kembar jenius buah hati Safira?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Restviani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bangkit

Seperti biasanya, selepas makan malam. Kedua anak kembar itu memasuki kamar belajar untuk mengerjakan tugas sekolah mereka. Setelah berpamitan dengan ibu dan kakeknya. Rana, Lara dan Bik Cucum memasuki kamar belajar.

Dengan pengawasan dari Bik Cucum, Rana dan Lara mengerjakan pekerjaan rumahnya. Setelah tugasnya selesai, mereka pun membersihkan tangan dan kakinya, tak lupa menggosok gigi dan memulai mimpi indahnya menuju pulau kapuk.

Sedangkan Safira, wanita bertubuh tinggi semampai itu pun mengikuti ayah angkatnya untuk membahas pekerjaan yang tertunda tadi siang.

“Nak, coba kamu periksa laporan keuangan ini!" perintah Opa Hadi kepada Safira. "Hmm, usia Bapak sudah tidak muda lagi. Karena itu indera penglihatan Bapak sepertinya sudah berkurang,” tutur Opa Hadi.

“Apa Bapak masih belum pergi ke dokter mata juga?" tanya Safira, menyelidik.

“Maaf Nak. Bapak belum sempat pergi. Akhir-akhir ini, pekerjaan Bapak sangatlah banyak,” jawab Opa Hadi mencoba memberikan alasan.

Padahal, sebenarnya Opa Hadi merasa enggan harus berurusan dengan rumah sakit. Ada trauma yang belum bisa dia hilangkan dan dia ceritakan kepada anak angkatnya.

“Ya sudah, besok Fira antar ke rumah sakit ya, untuk periksa ke poli mata,” lanjut Safira seraya membuka berkas-berkas yang diserahkan Opa Hadi tadi.

“Tidak usah, Nak. Nanti Bapak berangkat diantar sopir saja,” sahut Opa Hadi mencoba menghindari ajakan putri angkatnya.

“Ya sudah, tapi janji, Bapak tidak boleh mangkir lagi dari jadwal pemeriksaannya, ya!” pinta Safira.

“Iya, baiklah,” jawab pasrah Opa Hadi.

“Nak, bagaimana tentang tawaran Bapak? Apa kamu sudah memikirkannya dengan baik?”

Opa Hadi kembali menanyakan jawaban Safira atas sebuah tawaran. Sebulan yang lalu, Opa Hadi memang menawarkan Safira untuk menggantikan posisinya sebagai presiden direktur di perusahaan miliknya.

Opa Hadi merasa sudah cukup tua. Sedangkan dia sendiri tidak memiliki anak. Karena itu dia sangat berharap jika Safira, anak angkatnya akan menggantikan dirinya sebagai bos sekaligus pemilik dari perusahaan Rafila Furniture, miliknya.

Opa Hadi menaruh harapan yang sangat besar kepada Safira. Dia yakin, di bawah kepemimpinan Safira, perusahannya akan semakin maju.

Awalnya Safira menolak keinginan Opa Hadi. Namun, ketika Safira mengetahui apa yang menjadi cita-cita kedua anaknya, Safira pun yakin jika dia harus bekerja keras untuk menyekolahkan kedua anaknya di tempat yang terbaik. Dia ingin, kelak anak-anaknya bisa meraih cita-cita masa kecilnya.

“Baiklah, Pak. Fira akan terima penawaran dari Bapak. Fira akan berusaha sebaik mungkin untuk menjalankan amanah dari Bapak,” ucap Safira penuh ketegasan.

Opa Hadi tersenyum. “Bapak lega, Nak. Bapak lega, akhirnya kamu bisa memenuhi keinginan Bapak,” timpal Opa Hadi penuh haru.

“Semua ini Safira lakukan semata-mata untuk masa depan Rana dan Lara, Pak. Mereka berdua memiliki cita-cita besar, dan Fira harus berusaha kuat untuk mewujudkan cita-cita mereka,” tutur Safira.

Opa Hadi semakin tersenyum lebar mendengar alasan Safira. Dengan alasan itu, Opa Hadi yakin jika Safira akan menjalankan perusahaanya dengan baik. Opa Hadi tahu jika Safira adalah orang yang sangat bertanggung jawab terhadap pekerjaannya.

“Bangkitlah, Nak! Bangitlah demi kedua anakmu! Bapak yakin, suatu saat nanti, kamu akan memetik buah yang manis dari setiap hasil usahamu."

🌷🌷🌷

Seminggu kemudian. Setelah mempersiapkan segalanya, akhirnya Opa Hadi mengadakan rapat direksi dengan beberapa perwakilan divisi perusahaan. Dalam rapat tersebut, Opa Hadi pun mengenalkan Safira sebagai orang yang akan menggantikan kepemimpinannya di perusahaan yang telah dia bangun dari nol.

Tepuk tangan riuh dan ucapan selamat dari peserta rapat, menggema dalam ruangan itu. Mereka yakin jika perempuan lincah yang sangat piawai dalam menarik pelanggan itu, akan membawa perusahaan semakin berkembang lebih pesat lagi.

Dengan senyum yang masih mengembang di kedua sudut bibirnya, Safira menerima ucapan selamat itu dari para bawahannya. Dia pun berjanji untuk tidak pernah mengecewakan ayahnya. Dia akan selalu menjaga amanat yang kini telah berada di tangannya.

“Mari kita bekerja sama untuk membawa perusahaan ini lebih terkenal lagi dikalangan masyarakat negara ini. Bahkan, bila perlu kita kembangkan sayap perusahaan kita sampai ke luar negara."

Begitulah kira-kira akhir sambutan dari seorang wanita yang sedang berjuang untuk masa depan kedua anaknya.

🌷🌷🌷

Berbulan-bulan telah berlalu. Safira pun sudah mulai terbiasa menghadapi berbagai macam pertanyaan dari kedua anaknya. Maklum lah, di usianya saat ini, mereka memang sedang berada dalam fase rasa ingin mengetahui yang sangat tinggi.

Terlebih lagi Lara, gadis kecil berambut pirang dan cukup panjang itu, selalu saja heboh bertanya jika menemukan hal-hal yang tak masuk akal baginya.

"Mommy, kenapa seorang anak bisa terlahir ke dunia?" tanya Lara saat mereka tengah menikmati hari Minggunya di taman belakang.

"Ya karena orang tuanya menginginkan mereka memiliki keturunan sebagai pewarisnya," jawab Safira, membelai lembut rambut anaknya.

"Anna bilang, dedek bayi tinggal di perut ibunya selama 9 bulan. Apa itu benar, Mom?" Safira melanjutkan pertanyaannya.

"Memang benar, Sayang," jawab Safira, lembut.

"Kenapa dia bisa berada di perut ibu. Terus dari mana dia berasal?"

Hening.

"Mom...?" Lara Kembali bertanya.

"Sayang, anak itu titipan Tuhan kepada umat-Nya. Mereka hadir di perut ibunya atas keinginan dan campur tangan Tuhan yang menghendaki mereka menjadi keturunan bagi kedua orang tuanya. Lara percaya, 'kan jika Tuhan itu Al Hakam artinya: Yang Maha Menetapkan. Jadi, jika Tuhan sudah menghendaki, Kun fayakun! Apa yang kita anggap tidak mungkin, maka akan selalu menjadi mungkin," papar Safira. "Sudah yuk, ah! Bukankah hari ini kamu ada janji sama uncle Jo? Ayo, Mommy antar! Nanti keburu siang," lanjut Safira mengakhiri pembicaraannya dengan sang putri.

Lara bangun, dia kemudian merapikan pakaiannya yang agak kusut akibat rebahan.

"Ayo, Mom!" ajak Lara menggandeng tangan Safira.

Ibu dan anak itu pun kembali ke kamarnya masing-masing untuk bersiap.

1
Bajul Sayuto
cerita SAMPAH BABI
Restviani: Astaghfirullahaladzim....
maaf, Kak. tolong dijaga lisannya, karena kelak Anda akan mempertanggungjawabkan ucapan Anda di akhirat. Terus terang, saya tidak berniat menyinggung perasaan pihak mana pun atas cerita yang saya buat. Saya tidak ridho dikatakan seperti itu. Sebelum Anda meminta maaf, kelak jika saya kita sudah sama" berada di hari Pengadilan Akhirat. Saya TUNTUT ANDA!!
total 1 replies
Umiati Ati
Terlalu banyak misteri
Umiati Ati
sampai terharu bacanya
Umiati Ati
hmm.. masih blm tau alurnya...
Jaenal Aripin
paling suka baca KL ada anak jenius
Merrye
Rasain loe fira,emang dasar bodoh loe
Erika
bagus bang..bunda kamu itu harus di kasih ultimatum..ngga tau diri banget..sama tuh kayak ibunya Mutia..
Erika
si Mutia ga tau diri banget .udah di tolong .di obatin ..malah kayak gitu..
Erika
terlalu banyak drama ..bertele tele nih cerita
Amanah Sutrisno
Luar biasa
Pendi
cerita org2 egois semua
BUDI SETIAWAN
Luar biasa
Rindang Alamy
egois banget safira..
Sriati Rahmawati
Masak sih sudah tua2 manggilnya elu2 gue
Yani Mulyani
Lumayan
Sriati Rahmawati
laki2 itu TKI bukan TKW
Halimah
Kak lanjutan rana dan siti maemunah ada gak ?
Yani Mulyani
Lumayan
Fitri Z
rasain lu.......,semoga Fira bahagia dan lu Fina yang menderita
Nay Nayyara
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!