BENIH TARUHAN

Setelah menyelesaikan administrasi dan juga memesan ruangan untuk rawat inap Aura kini Aura sudah di pindahkan ke ruang rawat VVIP .

Aura tertidur lelap sedangkan Elang tidur di sampingnya seolah merasakan sakit seperti sang adik.Anak kembar itu terlihat sangat sweet.

Nico memutuskan untuk tetap di ruangan itu walaupun beberapa kali Leka mengusirnya dengan halus.Namun,Nico si keras kepala tetap saja tidak mengindahkan ucapan Leka.

Walaupun nyatanya keberadaan nya tak Leka anggap.Namun,bukan Nico namanya jika dirinya tak suka dengan tantangan.

"Kamu belum mau jujur padaku, walaupun tanpa kamu kasih tahu semuanya sudah jelas kalau dua anak kembar itu adalah darah dagingku." ucap Nico dengan menatap dua anak kembar yang sama-sama terbaring dalam satu brankar.

"Nggak usah ngaco,sampai kapan pun jangan harap kamu untuk mengambil semua kebahagiaan ku seperti dulu,aku nggak akan biarkan itu terjadi."ucap Leka menatap Nico sinis.

"Aku nggak akan pernah merebut mereka dari mu.Yang akan aku ambil itu hati kamu,dulu aku bod*h sampai tidak sadar kalau selama sebulan kita menjalin hubungan aku sudah jatuh cinta sama kamu dengan begitu mudah.Kamu tahu,apa yang terjadi malam itu aku nggak pernah menyesali nya.Walaupun aku sangat menyesal karena sempat menolak kehadiran mereka,tapi..di hari dimana dihari yang sama aku menyesal setelah menyadari aku nggak bisa kehilangan kamu." ungkap Nico panjang lebar.

"Kamu pikir aku percaya ,kamu bisa saja berkilah dan juga menghancurkan aku kedua kalinya.Semua itu nggak akan terjadi lagi." ucap Leka tegas.

"Aku tahu, kamu yang sudah memporak porandakan hidupku,dulu,sampai saat ini." ujar Nico dengan wajah sendunya.

****************

Leka masih acuh dengan keberadaan Nico dan sampai malam mereka belum beranjak dari ruang rawat itu.

"Ikut aku," ucap Nico menarik lengan Leka yang sedang duduk di sofa.

"Nico,jangan macam-macam kamu !!" ucap Leka tegas.

Namun,Nico tak peduli dengan protes dari Leka.Saat mereka sampai di di depan pintu dan Nico akan membuka pintu tiba-tiba Elang memanggil mereka.

"Bunda,Daddy,mau kemana?" tanya Elang yang melihat kedua orang tuanya akan meninggalkan ruangan itu.

"Boy,kenapa kamu bangun lagi,Daddy mau ajak bunda makan sebentar,bunda belum makan sedari tadi." ungkap Nico

"Abang sama adek di tinggal?" tanya Elang dengan tatapan memelas.

"Elang jagain Aura sebentar yaa..main hp Daddy dulu,di sini banyak game nya." ucap Nico dengan memperlihatkan game yang ada di ponselnya.

Elangpun dengan patuh memainkan ponselnya Nico.Mata Leka pun membulat dengan tingkah putranya yang terkesan nurut plus manja Mada sosok Nico.

****************

"Sekarang kamu katakan dengan jujur sama aku kalau si kembar itu adalah anak kita.Jangan buat aku berbuat jauh dari ini Leka..!!" ucap Nico dengan nada tegas saat mereka sudah benar-benar keluar dari ruangan rawat Aura.

Nico meminta satu suster untuk menunggu di kamar itu.

"Buat apa,buat apa kamu tahu tentang mereka.Tentang apa yang terjadi sama aku.Inget Nico, berulang kali aku bilang kamu nggak ada sangkut pautnya dengan semua yang terjadi sama aku.Kita sudah selesai enam tahun lalu dan kamu sendiri sudah menolak mereka secara terang-terangan." ucap Leka berusaha melepaskan cekalan Nico.

Sementara Nico menatap tajam ke arah Leka.Kenapa Leka yang di kenalnya polos dan juga lembut sudah berubah menjadi wanita yang begitu keras kepala dan juga terkesan egois.

Nico masih diam saja dan perkataan Leka ada benarnya juga dan memang Nico akui kesalahan yang awalnya ada pada dirinya.Hati Nico berdenyut mengingat kembali kesalahan dan kebodoh*nnya.

"Aaggghhhh ..!!"

Bugh 💢

Bugh 💢

Nico meluapkan rasa emosi nya memukul tembok beberapa kali membuat Leka terkejut dengan aksi Nico.

Namun,Leka tetap berusaha acuh dengan apa yang Nico lakukan.Bahkan Leka dengan cepat pergi dari tempat itu dan masuk ke dalam ruangan Aura dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Di dalam kamar mandi dia bersandar dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya.Dia tak ingin tangisannya terdengar oleh kedua anaknya bahkan mungkin Nico yang pastinya akan kembali ke ruangan itu.

Leka menumpahkan tangisannya sampai dirinya anggap sudah merasa puas.Lalu dengan cepat dia membasuh wajah nya supaya tak terlihat kalau dirinya habis menangis.

Setelah melihat penampilan nya lebih baik,Leka pun keluar dari kamar mandi dan melihat Nico dan Elang sudah terbaring di atas brankar tambahan.

Melihat pemandangan yang langka itu membuat hati Leka sakit.Apalagi melihat Elang yang memeluk tubuh Nico dengan erat.

Ting

Suara notifikasi pesan terdengar dari ponsel di atas nakas dekat dengan brankar Nico.Namun,karena memang bukan kepentingan nya dia Leka pun langsung melangkah menuju brankar dimana putrinya sudah tertidur disana.

...****************...

Pagi ini Aura sudah di perbolehkan untuk pulang ke rumahnya.Nico pun dengan setia berada di samping dua anak kembarnya.

"Bunda,Daddy ikut pulang ke rumah kita?" tanya Aura yang ada di gendongan Nico.

"Emmm...Om nya harus pulang sayang," ucap Leka dengan melirik ke arah Nico.

"Bunda,bukan Om ..ini daddy !!" ucapan Aura dengan nada tak suka.

"Tapi, Om Nico bukan...

"Kita akan tetap di sini atau mau pulang,kita harus pulang dan Auramasib harus istirahat di rumah."potong Nico melangkah membawa Aura keluar dari kamar rawat inap sementara Elang dengan setia ada di samping Nico dengan memegang ujung kemeja yang Nico gunakan.

Leka menghela nafasnya yang terasa sesak.Apalagi perlakuan dua anaknya pada Nico yang selalu membuat dirinya takut akan kehilangan kedua anaknya itu.

Leka tahu benar bagaimana sepak terjangnya seorang Nicolas Pradipta keturunan dari seorang Pradipta yang sudah tentu berpengaruh.Walaupun Leka memiliki background seorang anak pengusaha namun, tak sebesar keluarga Pradipta.

Nico mengarahkan mobilnya ke arah dimana tempat tinggal Leka dan anak-anaknya berada.

Leka mengernyitkan dahinya.Leka menatap Nico sekilas dan kembali menatap kearah depan.Sementara dua anaknya terlelap di jok belakang.

"Sejak kapan kamu jadi mata-mata?" tanya Leka dengan masih menatap lurus ke depan.

"Nggak perlu aku terangin gimana bisa aku tahu tempat tinggalmu.Bahkan dalam*n kamu saja aku tahu ukurannya." ucap Nico santai.

Leka mendelik mendengar ucapan Nico yang vulgar,apalagi ada dua anaknya di jok belakang.

Plak 💢

"Aisssttt...kamu apa-apaan sih Le,kamu sekarang itu selalu KDRT.Belum juga jadi istri udah nyiksa calon suami terus." goda Nico mencolek dagu Leka.

"Iiihhh...nggak sudi !!" pekik Leka menatap kearah Nico dengan tajam.

Nico bukannya marah,malah dia bergelak mendengar ucapan Leka yang terlihat jutek.

Bersambung