NovelToon NovelToon
11 (Peringatan)

11 (Peringatan)

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Balas Dendam / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Tasya_putt

Peraturan sekolah yang membuat semua siswa-siswi sekolah merasa takut jika melanggar 1 kesalahan saja. Dimana jika terjadi kesalahan akan terjadinya sesuatu yang membuat dirinya tidak bisa melihat Bumi lagi.

Angka Lahir 11 menjadi tidak tenang karena Hidupnya akan menjadi giliran selanjutnya jika melanggar atau melakukan kesalahan tersebut.

Permainan itu perlahan hancur ketika Datangnya Seorang wanita dari luar negara yang berperan sebagai Siswa Pertukaran Pelajar. Dan mulai mencari cara untuk menggagalkan Permainan tersebut bahkan ingin sekali menghancurkannya.


Real Hasil Karya Author sendiri, Jangan lupa dukung Aku ya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tasya_putt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gagal Melindunginya

Wisna berangkat untuk pergi kerumah sakit tidak sendirian, Wisna sebelum berangkat Tidak lupa mengabari Abram mengenai Rumah sakit itu.

" Gue tadi dikasih tahu sama pawangnya, kalo mau tahu keadaan Yesha, kita kerumah sakit deket sekolah itu " Ucapnya dengan khawatir

" Emangnya Yesha kenapa? Baru kali ini Dia kenalan sama Rumah sakit " 

" Kampret lu, bukan waktunya bercanda, buruan nyalain motornya " Kesal dengan Abram, Btw Abram menyewa motor yang bentuknya sama persis seperti scoopy, sekitar 1 bulan Abram menyewa motor itu.

Setengah jam mereka berdua sampai dirumah sakit yang di beritahu oleh Yong jin.

Tanpa ba bi bu Wisna dan Abram berjalan cepat masuk kedalam Rumah sakit. Tidak lupa bertanya kepada resepsionis rumah sakit.

" Pasien bernama Yesha diruangan mana? " Tanya Wisna langsung ke intinya

" Sebentar ya saya cek dulu " Balasnya " di ruangan inap nomor 205, ada di Lantai 3 " Ucapnya  dengan sopan 

" Gamshamnida (Terimakasih) " Ujarnya langsung berlari menuju lantai 3

" Na, gak naik lift? " Tawarannya

" Lama... Gue gak sabar pingin liat keadaan Yesha gue " Ucapnya tak sabaran

Terpaksa Abram pun mengikuti langkah Wisna menaiki tangga darurat, agar lebih cepat menuju lantai 3.

Setelah sampai mereka berdua ngos-ngosan karena berlarian, Wajahnya penuh dengan keringat bercucuran.

Wisna melihat Yong jin yang sedang duduk di kursi panjang dekat Ruang Inap nomor 205. Kepalanya menunduk sedikit sambil memegang ponselnya, wajahnya terlihat sangat lesu sekali.

Tanpa pikir panjang mereka berdua menghampiri Yong jin yang sedang berada di luar Ruangan

" Dimana Yesha " Dengan raut wajah serius

Mendengar suara di hadapannya, Yong jin mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang berbicara padanya

Ah ternyata mereka berdua, Wisna dan Abram. Mereka berdua memang tidak bisa dipisahkan dengan Yesha. Selalu saja dekat tanpa mengenal waktu dan tempat.

" Dia di dalam " Wisna pun langsung masuk kedalam Ruangan tersebut tanpa meminta izin padanya

Yong jin yang melihat Wisna asal masuk tanpa seizinnya, langsung beranjak tidak Terima tetapi saat ingin mengatakan sesuatu, Abram menghalanginya dengan tatapan serius.

Yong jin yang di hadang olehnya tidak Terima, raut wajahnya bingung dengan menautkan kedua Aslinya.

" Lepas, kau bukan urusanku " Celetuk Yong jin

" Aku bertanya padamu, kenapa Yesha sampai bisa seperti ini? " Tanya Abram dengan tatapan menajam

" Bukan urusanmu " 

" Bukan urusanku? Dia sahabatku... Dan lo bukan siapa-siapanya Yesha... Gue tanya kenapa Yesha bisa sampai di dalam Rumah sakit? Apa kau menyakitinya? " Bentak Abram yang lumayan emosi.

" Aku menyakitinya? Untuk apa hah? Bahkan aku selalu melindunginya... " Potongnya

" Melindungi? Kau sebut ini melindungi? Liat dengan mata kepala kau sendiri... Ini yang disebut melindungi? " Bentaknya

Yong jin menjadi bungkam, memang ini salahnya karena tidak becus menjaga kekasihnya dari mara bahaya. Bahkan berada di dekatnya pun Yong jin masih saja teledor untuk menjaganya.

" Aku serius bicara padamu? Apa yang ternyata padanya? Bukannya aku menyalahkanmu... Tetapi Yesha selalu di dekatmu, wajar saja aku bertanya kenapa dengan Yesha, kenapa terjadi hal seperti ini " Ucapnya dengan nada rendah

Yong jin mendengar perkataan Abram, langsung menjatuhkan bokongnya di kursi panjangnya. Mengacak-ngacak rambutnya dengan frustasi. Wajahnya tidak bisa berbohong, bahwa Yong jin benar-benar menyalahkan dirinya karena tidak bisa menjaganya dengan baik.

Lalu Abram duduk disamping Yong jin sambil menepuk-nepuk bahu kirinya pelan, untuk menenangkan pikirannya.

" Tenanglah, aku tidak menyalahkanmu... Aku hanya ingin mengetahui Apa yang terjadi dengan sahabatku " Lirihnya

Yong jin pun mengeluarkan suaranya, dan menceritakannya saat kejadian di sekolah tersebut. Mendengar cerita dari Yong jin Abram pun naik pitam, dan beranjak ingin meninggalkan rumah sakit.

Yong jin pasti mengetahui niat Abram ingin apa, Haneul yang selalu menjadi teman baik Yesha ternyata Dia adalah dibalik dalang masalah ini.

Teror 11 itu, yang selalu membuat warga resah sampai kehidupan keluarga orang menjadi berantakan, Dia ternyata pelakunya.

Abram tidak habis pikir, niat apa yang ingin Haneul lakukan sampai berbuat sekeji ini.

" Lepas, gue mau bunuh Dia... Dasar Bajing*n, ternyata Dia adalah pelakunya...  Aku dan Wisna sudah berusaha mencari pelaku Teror itu, dan ternyata pelakunya tidak jauh dari kita... Brengs*k, lepas... aku ingin membunuhnya sampai mati " Masih berusaha memberontak tetapi terhalang Yong jin.

Terpaksa Yong jin mengajar wajahnya agar diam dan tidak berontak lagi, usaha pun menjadi sia-sia yang berniat ingin melakukan hal yang tidak baik.

" Bukan seperti ini caranya jika ingin membalasnya, hanya dengan itu tidak cukup untuk membuat dirinya merasa bersalah dan mengakui kesalahannya... Jangan gegabah... Dia berada diatas kita, tidak mudah untuk menghancurkannya hanya dengan tangan kosong " Ucap Yong jin menatap wajah Abram yang sedang kesakitan karena dipukul Oleh Yong jin

" Apa maksudmu? Aku tidak bisa mengalahkannya begitu? " Mengkerutkan kedua Alisnya sambil menyentuh pipi kirinya

" Dia adalah pemilik sekolah Dwight School, sekaligus pemegang Perusahan KIM, yang seharusnya menjadi milik Ayahnya. Neneknya yang selalu memanjakan, akhirnya semua Aset yang ada pada keluarga KIM ia rubah menjadi milik Haneul karena neneknya, jadi kau jangan berpikir mudah untuk menghancurkannya. Bahkan orangtuanya pun ingin sekali lepas dari Haenul, tetapi Neneknya masih selalu membelanya karena terlalu sayang padanya. Orangtua pun tidak bisa berbuat apa-apa, lalu bagaimana dengan kita yang bahkan dibawah mereka? " Penjelasan Yong jin membuat Abram menundukkan pandangannya, jika seperti ini Abram pun bisa apa? Ia tidak menyangka Teman dekat kelasnya adalah Dalang dibalik semua ini.

°°°°

" Yesha lo kenapa hah? Kenapa sama perut lo? Gue ngeri sumpah ngeliat macam-macam alat-alat di tubuh lo... Siapa sih yang nyakitin lo hah? Astaga Yesha apa yang terjadi sama lo " Ucapnya dengan ekspresi sedihnya sambil memegang erat telapak tangan kanannya.

" Apa Dia (Yong jin) yang nyakitin lo, sampe lo kayak gini? "Tanyanya pada Yesha yang masih belum siuman.

Dengan wajah garangnya, Wisna beranjak dari duduknya lalu keluar Ruangan menghampiri Yong jin yang berada di luar.

" Yakk... Yong jin-a... Apa ini karna lo? " Sambil menunjuk-nujuk Yong jin dengan tatapan amarahnya

Abram yang melihat Wisna sahabatnya murka, secara menghadang Wisna agar tidak menyakiti Yong jin.

" Na.. Na tahan.... sabar " Ujar Abram agr menenangkan Wisna yang sedang ngamuk

" Lepas, gue mau nonjok dia sampai mampus... Lo gak liat kondisi Yesha gimana hah? Dibagian perutnya ada bekas jahitan dan itu pasti menyakitkan... Lo dan ngehalangin gue... Lepas gue mau ngehajar dia " Teriaknya saking emosinya

Yong jin yang melihat reaksi Wisna seperti itu hanya Diam saja tidak melakukan apapun untuk membela dirinya, karena ini juga salahnya tidak becus menjaga Yesha sepenuhnya

" Wisna... Buat dia yang buat Yesha kayak gini....tap " Potongnya

" Berisik lo... Gue tahu dia orang jahat, lo gak tahu Yesha diculik bahkan dikurung sampai sekarang itu adalah Dia ( sambil menunjuk  Yong jin di depannya) gue udah habis kesabaran, gue selama ini tahan emosi gue... Selama Yesha gak kenapa-kenapa, dan sekarang Yesha masuk rumah sakit itu karena elo kan? JAWAB BRENGS*K!!! " Teriaknya dengan wajahnya yang merah padam, emosinya keluar semua yang selalu ini tertahankan.

" Wisna... Dia buka pelakunya, malah dia yang nyelamatin Yesha dan membawa Yesha kerumah sakit dengan cepat, Na bukan Dia " Berusaha agar Wisna percaya kata-katanya

" Kalo buka Dia siapa hah? " Bentaknya

" Teman dekat kelasnya... Kim Haneul... Sekaligus Dalang utama Yang menciptakan Teror 11 itu " Mendengar kalimat yang diucapkan Abram. seketika Wisna melemas, kakinya tiba-tiba tidak bisa menahan tubuhnya... Untung saja Abram dengan cepat menahan tubuh Wisna agar tidak terjatuh.

Yong jin pun sempat ingin menolong Wisna, tetapi Abram Cepat tanggap untuk menahan tubuh Wisna, lalu duduk kembali di tempat semula dengan menundukkan kepalanya sedikit.

" Lo bilang Apa? Kim Haneul? " Tanya lagi Wisna, yang masih ragu dengan ucapan Abram

" Hm, Dia memang pelakunya... Gue pun masih gak percaya bahwa Dia Dalangnya... " Balsanya dengan tatapan lesu

" Gu... Gue gak percaya, wajah dan sikap sepolos dia adalah pelakunya? " Menekukkan kedua lututnya dengan mendaratkan boongnya di lantai, kedua tangannya memegang kepalanya dengan erat.

Selama Berbulan-bulan mereka berdua mencari bukti dan pelaku yang menciptakan tersebut dan belum saja ditemukan.

Sedangkan Yong jin yang notabennya matan kekasihnya mengetahui Kebusukan yang dilakukan Haneul, berarti selama ini Yong jin menyambunyikannya? Dan membiarkan siswi-siswi disana menjadi korban teror 11 itu?.

Kenapa tidak dari dulu Yong jin mengatakan siapa pelakunya, agar mereka berdua bisa menyelesaikan masalah ini.

Tetapi Wisna belum mengetahui menganai kekuasan Besar Kim Haneul seperti apa.

Bahkan keluarganya sendiri pun tidak bisa apa-apa kecuali Neneknya yang menentukan Kim Haneul sebagai semua pemilik kekuasaan KIM.

" kalo Dia tahu bahwa Haenul adalah pelakunya, kenapa lo gak dari dulu beritahu kita Bod*h " Bentak Wisna menatap tajam Yong jin

Yong jin pun menatap Wisna dengan serius, dan menceritakan semuanya menganai kekuasan Tinggi Seorang kim Haneul. Bahkan semua orang pun tunduk dengannya, kita sebagai orang biasa bahkn tidak bisa berbuat apa-apa selain diam.

Diam bukan berarti tidak melakukan kebenaran, yang kita lakukan menghancurkan tanpa mengotori tangan kita.

Wisna yang mendengar penjelasan Yong jin mengusap wajahnya kasar, jika seperti ini Wan pun tidak bisa Apa-apa, dirinya pun bingung.

1
anggita
ooh, sudah lama banget yah sekolahnya😑.
anggita
dukung like👍+ hadiah tonton iklan☝. semoga lancar jaya novelnya 👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!