Tifanny antanika seorang gadis unik, cantik dan humoris yang punya kemampuan unik dapat mendengar kebohongan dari telingnya.di pertemukan dengan seorang pria asing yang di jumpai nya 3 tahun lalu, loh mengapa asing?, kan pernah bertemu, justru hal itu yang menjadi alasan mengapa mereka dipertemukan kembali oleh semesta untuk mengungkap sebuah misteri sang CEO tampan yang punya masa lalu kelam atas pembunuhan seorang perempuan.
dengan kemampuan yang dimiliki Tifanny,
membuatnya dapat mengungkapkan siapa pelaku dari pembunuhan itu.ikuti ceritanya dengan lanjut membaca yuk!,Happy reading🤗🤍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elvina taduge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
Pagi ini Leozra berjalan menelusuri daerah tempat tinggal barunya.banyak aktivitas orang-orang dari kegiatan sekolah,bekerja adapun yang menyanyi sambil memaikan gitar di lapangan komples itu.
Leozra menikmati setiap pemandangan di pagi ini dengan teduh dan menikmati senandung lagu yang terdengar di sekeliling jalanan itu.
Pagi ini rencananya Leo ke pasar untuk membeli beberapa bahan makanan,sedikit demi sedikit Leo berani ke tempat umum walaupun tetap memakai masker.
dari mulai membeli ikan,ayam,sayuran,buah-buahan dan jajanan pasar yang Lezat.
Leozra sejenak ingin melihat-lihat jajanan apa yang akan dibelinya,tiba-tiba seorang pria menepuk bahunya dari belakang.
”Permisi!.”sahut seseorang itu.
entah kenapa saat dia ingin membalikan badannya ke belakang,Leozra seperti terbawa oleh transisi di mana dirinya di masa lalu saat ke pasar.
kejadiannya hampir sama,seseorang juga menepuk bahu nya,lalu di pukul oleh segerombolan orang,bahkan di injak dan hampir babak belur.
”Bruk!.”
”dasar pembunuh”
”Gue ngeliat berita loh di tv ngapain loh sampai datang ke sini jauh².
seorang pria lainnya menghadapkan wajahnya ke Leozra.
”Eh iya betul ini cowo yang bunuh pacarnya.”
”mirip sama yang internet.”
”di mana lo nyimpan jasadnya?.”
”kasih tau kami dong biar kami bisa lepasin loh untuk pergi dari sini!.”
seru seseorang dalam bayangannya di masa lalu.
saat Leo berusaha untuk pergi,dia justru ditahan dan dipukuli hingga jatuh oleh segerombolan orang-orang yang merundungnya.
mengingat kejadian itu,Leozra ragu untuk menghadap ke belakang melihat siapa orang yang menepuk pundak nya.
”Permisi!,ini dompet mu jatuh.”ternyata orang itu adalah Adi temannya alex.
Leo merasa lega ternyata orang itu adalah orang di temui nya tempo lalu.
”Makasih!.”ucap Leozra mengambil dompetnya.
”eh bentar,Kamu bukannya orang mesum waktu itu yah.., sorry maksud ku cowo yang salah tangkap kan?.”ujar Adi.
Leozra mengangguk.
”astaga!,maafin aku yah soal itu.aku nggak sengaja,karna aku pikir kamu orang mesum nya..sebagai bentuk maafnya ambil ini ya,dah sampai jumpa.”ucap Andi memberikan sebuah plastik berisi donat untir yang dibuatnya.
Leozra kebingungan saat menerima roti itu begitu saja kemudian membuka bungkusan plastik itu dan ternyata dilihatnya sebuah roti yang sangat lezat.
******
sementara itu Tiffany sibuk mencari restoran yang pas untuk mengajak Leozra makan malam bersama.
karna Tifanny penasaran dan ingin tau apakah Leozra memang tidak pernah berbohong atau telinganya tidak bisa mendengarkan kebohongan Leozra.
”restoran yang ini kayaknya bagus deh, astaga Gue lupa nomornya kan gue nggak punya.”ucap Tifanny bermonolog.
kemudian si Fani tak sengaja melihat dari jendela cafe seorang pria berjalan seperti Leozra.
”permisi.”sapa Tifanny.
”iya,kenapa.”ucap orang itu membalikkan badannya.
Tifanny tercengang karna ternyata bukan Leozra.
”oalah maaf kak,aku salah orang!.”
”oh iya gapapa dek.”
dan saat menghadap ke belakang,ternyata Leozra berada di belakang tak jauh dari Tifanny berdiri.
”Eh tunggu!.”
Leozra mempercepat langkahnya dan pergi.
”ini kamu kan?.”ucap Tiffany yang mengejar Leozra yang tetap berjalan.
”emang nggak bisa ya Kamu pakai masker yang beda gitu,aku jadi bingung soalnya banyak banget yang pakai masker kayak kamu gini.”ucap Tifanny.
”aku pakai masker biar tidak ada yang mengenaliku, bukan karena gaya atau untuk meniru orang lain.”ujar Leozra menghentikan langkahnya.
Tiffany salah fokus melihat plastik yang berisi donat yang di pegang Leozra.
”ya ampun ada donat ulir!.”
”kamu mau?.”
”enggak kok..,eh-iya minta satu aja!.”ucap Tiffany modus agar bisa mendapatkan nomor Leo dengan memulai pembicaraan.
”oh iya,ini ambil!.”
Tifanny memakannya dengan senang hati dan mulai memancing obrolan dengan Leozra.
”kamu baik banget deh kasih aku donat ulir makasih banyak,aku bakal traktir kamu makan malam,kamu mau?.”ajak Tifanny.
”itu ngga perlu.”balaa tegas Leozra.
”kamu ada waktu nggak malam ini.” sambung Tiffany.
”aku nggak bisa makan di luar.”
”ih masasih..kamu aja makan di kedai waktu itu,ingat nggak?.”bujuk Tifanny lagi.
”ya kan hari itu situasinya beda!, terus juga pengunjungnya ngga terlalu rame..,tapi sup nya memang lezat sih!.,”ujar Leozra.
”wah itu berarti kalau aku dapat restoran yang sunyi dan tenang terus makanannya enak kamu mau dan pertimbangin kembali?.”gombal Tifanny lagi.
”nggak!,aku nggak bakal makan di luar lagi.”balas Leozra kemudian kembali berjalan dan meninggalkan Tifanny.
”duh,alasan apalagi yah!.”gumam Tifanny dalam hati.
berusaha Tifanny mencari cara agar Leozra bisa mendapatkan nomor hp leozra.
”hari itu kamu ngelepas masker mu!..”seru Tifanny dari belakang Leo.
Leozra memalingkan wajahnya berhadapan dengan Tifanny.
”jujur aja,kamu juga mau kan ngelepas masker mu?..”umpat Tifanny kemudian mendekat ke arah Leozra.
Leo masih menatap Tifanny.
”nih simpankan nomormu!,aku mungkin bisa nemuin restoran bagus hari ini,aku akan kasih tau kalau teman mu kemarin juga datang!.”bujuk Tifanny menyodorkan ponselnya ke Leo.
Leozra pun juga memberikan nomor ponselnya walaupun awalnya mikir² dulu.
Tifanny tersenyum namun Leo menatap nya garing dan Tifanny seketika mengubah ekspresinya, lalu Leo memberikan kembali ponselnya.
”Makasih!.”sahut Tifanny.
Leo hanya mengangguk dan tak menjawab dan pergi.
”Yes!.”seru Tifanny bahagia dalam hati.
****
siang ini dewi dan rekan kerja nya yaitu ibu alias ibu marwa sedang makan siang bersama di rumah dewi.
”em ini enak banget!.”Pujih bu marwa.
”aduh makasih buk he he!.”
”oh yah benar juga,ngomong² soal tiket konser Syena,itu bikin bapak pimpinan senang..,aku dengar itu untuk kursi barisan depan paling depan yah,gimana caranya Buk Dewi bisa dapatin tiket itu?.”tanya marwa penasaran.
”kebetulan ada kenalan ku bekerja di industri ini,kalau buk marwa butuh tiket konser buat anak ibu kasih tau saya saja, biar nanti saya yang urus.”jelas Dewi namun tak jujur jika yang memberikan tiket itu adalah Leozra anaknya sendiri.
Buk marwa hanya mengangguk dengan tawa kecilnya.
”Anggota dewan Dewi!.., Ibu harus di calonkan untuk jadi gubernur provinsi tahun ini.”usul Buk Marwa.
”Aduh,menurut saya ada banyak kandidat lain yang lebih kompeten daripada saya Buk,tapi kalau emang Saya di kasih kesempatan itu, sudah pasti Saya akan melakukan yang terbaik.”balas Dewi.
”Begini Buk,anak ibu masih di australia kan?.”
”Iya betul Buk, ayo minum dulu.”potong Dewi yang sebenarnya tak mau membahas tentang anaknya.
”Saya bakal kasih semua dukungan ku yang Buk Dewi butuhkan, tapi saya tidak bisa menyangkal kalau ada orang-orang yang khawatir dengan kasus yang bertahun-tahun itu..”singgung Buk Marwa soal Leozra.
”tapi anak ku tidak ada hubungannya dengan itu, memangnya orang-orang membicarakan hal itu lagi yah?..,“balas Dewi.
”kalau jasadnya sampai ditemukan,kasus itu tidak akan diam sampai disitu.”umpat Marwa.
”Jasad itu tidak akan di temukan,itu pasti sudah dimakan sama ikan di laut.”ucap dewi dengan senyum ambigu membuat Buk Marwa menatap Buk Dewi yang senyum mencurikan penuh tanda tanya.
yang judulnya ketulusan hati , dan Story of my life yaaa