NovelToon NovelToon
KAISAR MATA LANGIT

KAISAR MATA LANGIT

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Epik Petualangan / Akademi Sihir / Perperangan
Popularitas:54.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Rendy_Tbr

Aku Zhen Mo, pemuda berusia 20 tahun yang tak mengenal siapa orang tuaku, sejak aku mengenal dunia aku sudah diadopsi oleh orang kaya untuk mengerjakan pekerjaan kasar.

Suatu malam ketika aku jalan-jalan aku melihat gadis kecil dan kakeknya menatap pada makanan di warung pinggir jalan, karena aku kasihan aku membelikan mereka makanan itu, setelah mereka mau pulang aku melihat sebuah mobil yang hilang kendali dari arah belakang mereka, demi menyelamatkan mereka aku berlari dan mendorong mereka ke samping hingga akulah yang tertabrak, entah bagaimana caranya tiba-tiba aku terbangun di tubuh seseorang di dunia lain yang juga tak punya keluarga lengkap, sesuatu telah terjadi pada kedua orang tua ku hingga aku terpisah dari mereka, di dunia itu beladiri menjadi kekuatan yang mendominasi, aku harus menjadi kuat untuk mengungkap misteri itu.

Ikuti kisahku di dunia lain untuk bertahan hidup dan mencari tau siapa keluargaku. di PENDEKAR MATA LANGIT
Autho : Rendy_Tbr

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendy_Tbr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BURONAN

Mo Fan berjalan mendekati wanita itu untuk menanyakan apa yang sedang terjadi.

"Apa yang sedang terjadi disini?" tanya Mo Fan

"Seseorang sedang menyandera putriku disana"

"Siapa orang yang menyandera putri ibu?"

"Aku tidak tau tapi begitu dia datang dia langsung menyandera putriku"

Kemudian terlihat mobil polisi datang lagi dan terdengar salah satu anggota polisi itu memanggil komandan, Mo Fan mencoba mendekati rombongan polisi itu lagi.

"Kenapa kau kembali lagi kesini?, apa kau ingin membahayakan dirimu juga" bentak polisi yang tadi lagi

"Aku hanya mau pergi ke arah sana, kemana lagi aku harus pergi kalau bukan ke arah sini?" jawab Mo Fan dengan rasa kesal

"Apa kau tidak lihat ada penjahat yang menyandera anak kecil disana?, jika kau mendekat kesana itu bisa membahayakan nyawa sandera"

"Bukankah tinggal menembak penjahat itu dengan senjata maka semua akan selesai"

"Kau pikir kami ini orang bodoh dan tak tau apa yang kami lakukan?, kalau semudah yang kamu katakan itu pasti masalahnya sudah selesai dari tadi, menjauhlah dari sini!"

"Orang yang sedang menyandera anak kecil itu adalah buronan yang kabur dari penjara dan sedang dalam pengejaran polisi, dia penganut aliran sesat yang sering menculik orang untuk dikorbankan dalam ritualnya, dan yang lebih parahnya lagi dia tidak mengalami apa-apa setelah ditembak, makanya kami sangat bingung menghadapinya, jika dia sampai lolos kali ini lalu menyembunyikan dirinya maka akan semakin sulit untuk menangkapnya lagi" kata polisi yang lain

"Apa dia juga baru saja merampok bank?" tanya Mo Fan lagi

"Iya!, sekarang dia ingin kabur dengan uang itu, cepat kau menyingkir kesana!, jangan ganggu kami lagi, ini bukan urusanmu tapi tugas kami sebagai polisi"

"Ternyata masih ada orang yang seperti itu dizaman modern ini, kemampuan yang sekarang hanyalah pengetahuan pengobatan dan pengukir pola sihir, untuk bertarung melawan orang kuat aku belum percaya diri, kakek guru pernah bilang, membantu orang lebih baik dari pada membangun 7 kuil" ucap Mo Fan dalam hati

"Hei!, kenapa kau tetap bengong disini?, cepat menjauh kesana!"

"Komandan!, berikan kami perintah!" kata salah satu dari mereka

"Komandan!, jika kepolisian tidak punya ide lagi maukah maukah mencoba ide ku?, maka izinkan aku untuk bicara berdua denganmu" kata Mo Fan pada komandan polisi

"Hei!, kau pikir dirimu siapa sok mengajari kami?, kalau kami saja tidak bisa apalagi denganmu" kata salah satu anggota polisi

Komandan yang panik karena kehabisan waktu mulai berpikir untuk mendengarkan ide orang lain.

"Tidak apa-apa!, saat ini kita tidak punya cara apapun, siapa tau dia punya cara yang tidak terpikirkan oleh kita, baiklah, ayo kita bicara di mobil" kata komandan

Mo Fan diajak bicara didalam mobil berdua dengan sang komandan polisi itu.

"Katakan ide apa yang ingin kau punya?" tanya komandan

"Apa ada penembak jitu disini?"

"Ada beberapa orang anak buahku yang merupakan penembak jitu disini"

"Kalau begitu berikan aku sebuah peluru"

"Untuk apa kau meminta peluru?, kau tidak sedang bermain-main kan?" tanya komandan lagi

"Aku bukan anak kecil, jadi untuk apa juga aku main-main, kalau komandan percaya padaku berikan saja aku sebuah peluru kalau tidak maka aku akan segera pergi"

"Baiklah!"

Lalu sang komandan mengambil peluru lalu memberikannya pada Mo Fan, Mo Fan memandangi peluru itu dengan memutar peluru sambil diam-diam menurunkan tangan kanannya kebawah, lalu mengeluarkan pena pengukir polanya dari cincinnya, sang komandan tidak tau apa yang sedang dilakukan Mo Fan seperti sedang menulis sesuatu di peluru tersebut.

"Apa yang sedang anak ini lakukan?" ujar komandan dalam hati

Setelah Mo Fan selesai mengukir dua buah pola kemudian dia kembali menurunkan tangannya diam-diam untuk memasukkan pena pengukirnya dan mengeluarkan batu aura dari cincin untuk mengaktifkan pola, setelah selesai Mo Fan memberikan peluru itu kepada komandan.

"Gunakan peluru ini untuk menembak buronan itu, pastikan tidak ada orang lain dijalur tembaknya"

Komandan yang sedang bingung memikirkan cara menangkap buronan itu tidak terlalu menanggapi perkataan Mo Fan karena dia menganggap itu hanyalah sebuah fantasi, mereka segera turun dari mobil dan komandan kembali pada anggotanya.

"Komandan!, sepertinya buronan itu meminta sebuah mobil untuk melarikan diri, apa tindakan kita selanjutnya?" tanya anggota polisi

"Apa kalian sudah mencoba menembak anggota tubuhnya yang berbeda?" tanya komandan

"Sudah komandan!, kami sudah menembaknya dari kepala sampai kaki tapi tetap tidak berefek apa-apa, barusan dia memberi waktu 5 menit untuk kita menyiapkan mobilnya, kalau tidak dia akan membunuh sandera, waktu lima menitnya juga sudah hampir habis"

"Apalagi yang ditunggu?, terserah kalian percaya padaku atau tidak itu pilihan kalian, aku juga tidak peduli lagi" kata Mo Fan pada komandan

Lalu Mo Fan berbalik badan dan berjalan meninggalkan tempat itu"

"Dalam waktu 30 puluh detik kalau kalian belum menyiapkan mobil untukku, maka aku akan membunuh gadis kecil ini" teriak buronan itu

"Sang komandan semakin bingung tak tau apa yang harus dilakukan sementara gadis kecil itu terus menangis.

"Apa aku harus percaya pada ide bodoh ini?" ucap komandan dalam hati

"Bagaimana komandan?, kita tidak punya waktu lagi" kata salah satu anggota polisi

"Gunakan peluru ini untuk menembak tepat dikepalanya, usahakan tidak ada orang lain dijalur tembaknya" kata komandan

"Maaf komandan!, bukankah kita sudah menembaknya puluhan kali dari awal?, namun itu tetap sia-sia" kata salah satu anak buahnya

"Lakukan perintahku!, tembak dia tepat dikepalanya" teriak komandan

"Siap komandan!"

Dalam 10 detik kalau kalian tidak memenuhi permintaanku, maka jangan salahkan aku kalau membunuh gadis kecil ini" teriak sang buronan

Buronan itu mulai menghitung mundur dari 10, sang penembak jitu yang diperintahkan komandan sudah mengambil posisi menembak dan fokus membidik kepala buronan itu, sang komandan tampak sangat putus asa, begitu hitungan mundur sampai pada hitungan satu terdengar suara tembakan dan juga beberapa dentuman.

"Satu.."

Semua yang ada ditempat itu sudah pasrah dengan tindakan sang buronan yang akan membunuh gadis kecil itu, namun sang buronan tak terlihat bergerak sedikitpun, beberapa detik kemudian sang buronan jatuh dengan cucuran darah di keningnya, sontak semua orang kaget termasuk komandan, mereka segera menghampiri dan mengecek buronan itu.

"Komandan!, dipastikan dia akan mati beberapa detik lagi" kata salah satu anak buahnya

"Urus mayatnya segera"

"Siap komandan!"

Terlihat ibu dari gadis kecil itu berlari menghampiri putrinya, sementara komandan seakan tak percaya dengan apa yang telah terjadi dia berjalan ke arah dinding di belakang buronan berdiri tadi, betapa kagetnya sang komandan melihat peluru yang ditembakkan pada buronan itu juga menembus dinding tembok dibelakangnya, sang komandan terus masuk kedalam bank untuk melihat dimana berhenti pelurunya itu.

"Apa aku sedang bermimpi?, bagaimana mungkin sebuah peluru pistol bisa menembus hampir tiga dinding tembok yang begitu tebal" pikir komandan

Sedang komandan kebingungan dengan apa yang terjadi, tiba-tiba ponselnya berdering.

"Hallo ayah!"

"Aku melihat berita di tv sedang ada perampokan bank dan menyandera gadis kecil, berita mengatakan perampok itu kebal peluru, apa benar begitu?, aku juga melihatmu di tv tadi, apa kau baik-baik saja sekarang?" "

"Benar ayah!, orang itu tidak mempan ditembak dan itu membuat kami kebingungan mengatasinya, tapi sekarang masalahnya sudah beres"

"Bagaimana kalian melumpuhkan perampok itu kalau dia tidak mempan ditembak?"

"Setelah aku pulang ke rumah aku akan menceritakannya pada ayah, sekarang aku harus kembali dulu ke kantor untuk membuat laporan, sampai nanti ayah"

1
Ibad Moulay
Urraaa 🐺🐺🐺🐺
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
Nia Oppo
aduhhh thor jangan bikin aku penasaran,nanggung amat ceritanya,lanjut 1capter lagi dong
Rendy Tbr: Sabaaaarrr hihihi 🤭 👌👍
total 1 replies
Aman 2016
Duuuuuaaarrrrr batu apa Thor apa batu bata .........🙏🙏🙏
Rendy Tbr: Batu anu 🤣🤣
total 1 replies
Ibad Moulay
Setelah
Ibad Moulay
Batu Permata
Ibad Moulay
Urraa 🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Lanjutkan 🐎🐎🐎🐎
Dewo Bumi
cukup menghibur
MyOne
Ⓜ️🆗🆗🆗Ⓜ️
MyOne
Ⓜ️🤔🤔🤔Ⓜ️
IR EN
Luar biasa
Fifin Ifnu mustofa
Lumayan
Nia Oppo
semangat terus thor,upp yg banyakkkkk/Joyful//Joyful//Joyful/
Nia Oppo
semanggatttttt
Ibad Moulay
Kontrak
Ibad Moulay
Kerja Sama
Ibad Moulay
Kemudian....
Ibad Moulay
Setelah ....
Ibad Moulay
Saatnya ....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!