Zara adalah seorang gadis remaja yang kehadirannya sangat tidak di inginkan oleh ayah kandungnya sendiri. entah bagaimana masa lalu ibunya sehingga ayah Zara selalu mengatakan jika Zara bukanlah anaknya. hidup yang penuh dengan tekanan dan cacian dari ayahnya membuat Zara hanya bisa bersabar saja, apalagi sang ibu yang sudah sakit-sakitan karena terus di siksa oleh ayahnya.
Berdoa untuk segera di jemput tuhannya adalah cara Zara meredakan segala emosi yang ada. lantas bisakah Zara terus menahan kesabaran karena perilaku sang ayah? dan apakah tuhan akan mengabulkan permintaannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azam Fahreza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24
***** menangis adalah cara hatimu berbicara, ketika bibirmu tidak bisa menjelaskan rasa sakit yang kamu rasakan,,,,****
" dokter pasien di kamar no 432 sudah siuman.' kata seorang suster.
" baiklah saya segera datang kesana.
iya pasien itu adalah Agra ,,, saat pertama kali dia membuka mata nya Arga merasa berada di tempat yang asing, dinding yang berwarna putih semua ,dan bau obat yang sangat menyengat, Arga mencoba menggerakkan tangannya tapi dia merasakan sakit yang luar biasa. tubuh nya pun masih sangat lemah .
" Alhamdulillah anda sudah sadar,, apa
anda ingin minum?,,,' tanya dokter Hasan.
Arga memang sangat haus, tapi untuk menjawab pertanyaan dokter pun Arga belum bisa dia hanya mengangguk kan kepalanya.setelah minum pun Arga ingin bertanya sama dokter tapi dia tidak bisa menggerakkan mulutnya.
"apa boleh saya tau namamu??,,,
Arga hanya bisa menggelengkan kepalanya, dan bibirnya pun bergerak tapi tidak mengeluarkan suara.
" ya sudah lebih baik kamu istirahat lagi ,, dan jangan pikirkan apapun,, kamu baru saja sadar jadi harus banyak Istirahat dulu.
dokter Hasan pun keluar dari kamarnya, dengan wajah yang sedikit murung ,, dia berharap pasien yang ditolong oleh bapaknya itu tidak kehilangan pita suara nya ,, agar dia bisa segera menghubungi keluarga nya.
" Hasan ,,saya denger dari suster kalau orang itu sudah sadar ya?? terus bagaimana keadaan nya?,, tanya pak Agus.
" sabar ,,pak tanya itu satu - satu.ya yang di bilang suster memang benar, dan Tetang keadaan nya Hasan belum bisa memastikan nya soalnya pasien baru saja sadar jadi dia masih bingung dan masih sangat lemas, tapi nanti Hasan akan periksa lagi ' jawab Hasan .
" syukur lah kalau dia sudah sadar ,bapak lega rasanya ,, kamu nanti jangan lupa tanya di mana alamat nya ya, biar keluarga nya bisa segera kesini.
" iya pak,,, oh ya bapak jadi pulang hari ini??
" sebenarnya tadi bapak cari kamu mau pamit ,dan sebelum bapak pulang bapak ingin lihat keadaan anak itu dulu.
" ya sudah mari pak Hasan antar kan.
pak Agus memasrahkan Arga pada Hasan, karena pak Agus harus pulang, padinya harus segera dipanen. pak Agus meminta Hasan selalu memberikan kabar tentang keadaan Arga. pak Agus memang orang yang sangat baik ia menolong orang dengan ikhlas ,Hasan pun sangat bangga dengan sifat bapak nya , diapun berjanji akan mencontoh sifat baik bapak nya tersebut.
Zara pulang kerumah dengan wajah yang terlihat murung,,hari ini menurut Zara hari yang sangat menyebalkan , karena harus menghadapi seseorang yang bernama Dimas Sebastian itu.
" Zara ,,,kamu kenapa? tanya Dirga.
" gak kenapa-kenapa kok yah,,cuma sedikit capek saja , Zara istirahat dulu ya yah.
Zara berlalu meninggalkan Dirga yang sedang duduk di ruang keluarga, Zara naik ke lantai atas , menuju ke kamarnya.
Dirga yang merasa aneh dengan sikap Zara merasa curiga ,ada sesuatu yang membuat sikap nya sangat dingin seperti itu. karena Dirga penasaran akhirnya dia menghubungi Bima menanyakan apa yang terjadi di kantor nya ,dan Bima pun menjelaskan tentang kedatangan anak pak Baskoro yang sifatnya sangat menyebalkan , sehingga membuat Zara naik darah.
" non Zara ,,sudah di tunggu tuan Dirga di meja makan ,' ucap mbok Darmi.
" iya mbok sebentar lagi saya turun.
Zara yang merasa hari ini melelahkan pulang dari kantor ketiduran.
" ayah ,,,sudah nunggu lama ya ,, maaf tadi Zara ketiduran,' zara merasa tidak enak pada Dirga yang sudah menunggu nya.
" tidak apa - apa,, ayo mulai makan, ayah sudah sangat lapar.
selsai makan Zara dan pak Dirga menonton tv sambil bercerita.
" Zara,,,tadi di kantor kata Bima ada tamu istimewa ??
" hah ,,, istimewa dari Hongkong yah, dia itu orangnya sangat menyebalkan anaknya itu gak punya sopan santun, dan seperti nya dia tidak niat buat belajar berbisnis.
" oh ,,,jadi ini yang menyebabkan kamu pulang dengan wajah seperti Mak lampir, hahaha,. maaf ayah bercanda Zara.
" oh ,,,ya Zara ayah punya kabar yang buat kamu pasti bahagia.
" kabar apa yah??,,, tanya zara penasaran.
" lusa kita akan pergi ke Jogja . menemui keluarga mu.
" tapi yah,, pekerjaan Zara di kantor belum selesai, apa boleh yah ditinggalkan??
" aku sudah konfirmasi kan sama Bima dan dia tidak keberatan .
" terima kasih yah.
Zara sangat bahagia karena keinginan nya untuk ke Jogja bertemu dengan mama dan adiknya akan segera terwujud , Zara rasanya sudah tak sabar menunggu hari esok.
pagi pun tiba ,,, zara dan pak Dirga pun berangkat ke Jogja .
sampai di Jogja Zara dan pak Dirga tidak langsung menuju kerumah sakit Dia datang ke rumah pamannya dulu,,,
tok tok tok
" assalamualaikum,,, paman bibi zara datang .
" wa Alaikum salam,,, ayo masuk , ini siapa Zara? ,,
" oh iya kenal kan ini namanya pak Dirga .
" mari pak Dirga silahkan masuk,, ' sambut bibi sari.
" terima kasih buk.
" paman sama cindy' kemana bi rumah kok sepi?,,
" di rumah sakit' paling sebentar lagi juga mereka pulang.
Dirga melihat sekeliling rumah pamannya Zara yang masih asri dengan udara yang sejuk ,, dia jalan - jalan di sekitar halaman rumah ' nya. datanglah sepeda motor yang berhenti di depannya ,,saat helm nya dibuka mereka pun saling memandang .
" **mas Dirga**,,,,,
