NovelToon NovelToon
Zenata

Zenata

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: ahza rumaissa

zenata gadis super nakal yang memiliki macam kelakuan yang membuat gurunya geleng geleng kepala, mereka tidak bisa menegur muridnya itu.
karena percuma... setiap mereka tegur zenata akan melakukan kenakalan lainnya... ck..ck... ck.. ayo ikuti kisah zenata yang nantinya akan menemukan pawangnya.... he....he...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ahza rumaissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

part 4

Pussy... Sini... Zenata memberikan makanan kucing yang selalu dia bawa saat dia jalan jalan di pagi hari.

Seperti saat ini ze sudah menemukan kucing liar yang biasa dia temukan di semak semak di pinggir taman.

"Lapar... Hmmm... Ini makan ya..." kata ze yang menaruh makanan kucing di rumput.

"Ah...lucunya... Kamu manis sekali, sayang tidak bisa aku bawa pulang mama memiliki asma." kata zenata pelan.

"Sudah makan nya. Mau minum...hmmm... Sebentar ya..." zenata mengambil daun dan membuat tempat minum dari daun dan lidi seperti kapal kapalan.

"Pelan pelan... Kasih temannya juga." kata zenata yang masih melihat kucing kucing berebutan makan dan minum pemberian zenata.

Semua yang terjadi pagi ini di lihat oleh yudha yang mengamati tanpa sepengetahuan gadis itu.

"Penyayang.." kata yudha dalam senyumannya.

Yudha kembali berlari seperti biasa dia memang sering berolah raga.

Saat zenata selesai dengan kucing kucingnya, dia beranjak dari tempat itu dan melanjutkan kegiatan nya yaitu berjalan santai.

Zenata berhenti di tepi kolam yang luas dan banyak pepohonan di sana, zenata berdiri dan merentangkan tangan menghirup segarnya udara di pagi hari.

"Selamat datang matahari aku menyambutmu," zenata menghirup dan melepaskan udara sambil merentangkan kedua tangan.

Kedua matanya terpejam seakan dia sedang akting film tetanic saat di kapal, semua yang dia lakukan tentu saja di lihat oleh yudha yang berada jauh dari zenata.

Tapi yudha tahu jika itu adalah zenata,lagi lagi yudha merasa gemas dengan gadis satu itu.

"Nakal, penyayang dan setia kawan." kata yudha tersenyum

Entah mengapa gadis seperti zenata tidak ikut dalam pengurusan osis, "sangat di sayangkan." kata yudha

Yudha kembali berlari memasang earphone nya kembali, kali ini dia tahu jika ze setiap hari minggu pagi dia juga joging, lebih tepatnya dia jalan santai.

Zenata melanjutkan jalan jalan paginya sambil memakan cilok yang biasa dia beli saat joging di hari minggu.

"Ah... Makan cilok masih kurang tadi aku mengeluarkan keringat banyak, lebih baik aku Sabu sabu dulu alias sarapan bubur mang soleh." kata zenata tersenyum senang.

"Mang soleh yang ganteng setaman raya ini,buburnya dong seperti biasa." kata zenata yang langsung duduk tanpa melihat sekitar.

"Baik non ze, mamang buatin seperti biasakan pake usus tusuk dan telor tanpa daun bawang." kata soleh tersenyum

Zenata yang memang terbilang cuek duduk secara acak dan ze terkejut melihat kakak kelasnya yang sedang makan bubur ayam juga.

"Biarkan saja toh kak yudha asik makan dan ngk mungkin dia hafal dengan suaraku."kata zenata membenarkan poni nya padahal dia mencoba menutupi wajah dengan tangannya.

"Ini non ze bubur ayamnya, silahkan di makan.!" kata soleh

"Makasih mang." kata zenata tersenyum

Setelah selesai makan bubur ayam zenata berjalan pulang, perutnya sudah kenyang terisi bubur dan cilok.

"Kenapa kak yudha membayar bubur ayam ku, jadi enak eh... Maksud ku ngk enak hati." kata ze celingak celinguk mencari yudha

Tadi di tukang bubur yudha sekalian membayar bubur zenata, yudha hanya ingin ze tahu jika dia tahu keberadaannya bahkan semua yang dia lakukan di taman pagi ini.

Tapi zenata hanya tahu saat yudha hanya makan bubur ayam saja dan yang lainnya tentu ze tidak menyadarinya.

Esok hari di hari senin, miranda sudah membangunkan putrinya karena zenata semalam berpesan untuk membangunkannya lebih cepat agar tidak terlambat saat upacara dan kena hukuman.

Miranda tahu betul anak gadisnya itu memang nakal karena dia sering di panggil ke sekolah, bahkan saat kelas sepuluh, empat kali miranda menghadap guru.

Benar benar zenata sangat meresahkan, miranda berharap putrinya itu bisa berubah kelak.

"Ze... Bangun sudah jam enam, nanti kesiangan lho sekolahnya ini upacara kan." kata miranda membuka korden kamar zenata.

"lima menit lagi ma," kata zenata menutupi wajahnya lagi dengan selimut.

Miranda mengambil pakaian kotor putrinya di tempat pakaian kotornya dan mendekati kasur zenata.

"Bangun ze... Mama mau ke pasar dengan bibi." kata miranda yang sudah meninggalkan kamar putrinya.

Zenata dengan mata setengah sadarnya bangun dari ranjang dan berjalan ke kamr mandi.

Yudha melihat dari jendela kamarnya, melihat zenata berjalan sambil bermalas malasan ke kamar mandi.

zenata masuk ke kamar mandi air dingin membuatnya tersadar penuh dari kantuk nya.

"Hari ini aku harus datang lebih cepat karena aku akan mengembalikan uang bubur yang di belikan kak yudha." kata zenata yang sudah keluar dari kamar mandi dan mengganti dengan seragam sekolah.

Setelah sarapan zenata berangkat ke sekolah dengan sepeda motor nya, pagi ini seperti pagi sebelumnnya.

Walaupun menurut zenata ini masih pagi tapi semua orang juga sudah banyak yang beraktifitas seperti dirinya.

Termasuk yudha yang juga sudah siap berangkat memakai motornya.

Karena kemarin kemarin motornya juga berada di bengkel, lagi pula yudha juga belum begitu hafal jalan di rumah barunya menuju sekolah.

Anggap saja naik bis kemarin untuk semacam mencari atau melihat jalur menuju sekolahnya.

 Zenata melihat kanan kiri untuk menemukan yudha, bahkan tadi dia sengaja mencari keruangan osis.

"Apa ini masih pagi ya, kak yudha belum datang mungkin." kata zenata

Memang sekolahan pun masih sepi, hanya beberap siswa yang sudah datang "jam enam lebih lima belas menit, bahkan belum jam setengah tujuh, aku kerajinan." gerutu zenata

"Kekelas aja." kata zenata yang sudah akan berjalan ke kelasnya.

Tapi saat dia akan berjalan dia seperti melihat orang yang di carinya dan...

"Kak yudha." kata zenata memanggil pemuda itu.

"Hmmm... itu kak... Kemarin kakak bayarin aku bubur ayam dan ini..." kata zenata menjulurkan tangan yang ada uang nya di telapak tangannya.

Yudha melihat adik kelasnya itu.

"Terimakasih sudah membayar bubur ayamku, tapi aku ngk biasa menerima..." kata zenata ragu

"Aku tidak menerima uang yang sudah aku keluarkan." kata yudha menyela perkataan zeneta

"Tapi..kak." kata ze bersikeras agar yudha menerima uang yang dia kembalikan.

"Minggu besok ganti kamu yang membelikan aku bubur ayam," kata yudha memberikan solusi yang menguntungkan baginya.

"Hmmm... lain kali jika kita bertemu dan ada waktu, aku yang traktir makanan." kata zenata akhirnya

Yudha tersenyum kecil, gadis di depannya itu entah sadar atau tidak secara langsung mereka sudah membuat janji untuk makan bersama.

Zenata langsung bergegas pergi karena sebentar lagi pasti akan banyak murid murid yang datang dan ze tidak ingin para penggemar yudha marah kepadanya.

"Tunggu... Apa itu berarti aku telah mengajak kak yudha." otak kecil zenata baru sadar.

"Ah...kenapa aku berbicara tanpa di fikir dulu." kata zenata menaruh wajahnya di meja kelasnya.

🌺Bersambung....🌺

1
Los Dol TV
keren Thor, kutunghu kunjungan baliknya di karyaku ya
Los Dol TV
aku mampir Thor
Anonymous
Next dong
Talita Maheswari
sama aku juga makan mie mas yudha...
Sari: 🤭🤭 lomba makan mie kak
total 1 replies
Talita Maheswari
haus ze.. aku jadi ikutan haus..
Talita Maheswari
papa nya seorang pilot
Talita Maheswari
semangat thor up ..up setia hari
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰🥰🥰


aku mampir Thor
Sari: terimakasih kak.. semoga suka.🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!