NovelToon NovelToon
Ceraikan Aku!

Ceraikan Aku!

Status: tamat
Genre:Tamat / Perjodohan / Menantu Pria/matrilokal / Cerai
Popularitas:31M
Nilai: 4.9
Nama Author: Itta Haruka07

Terbangun dari koma, status Alisha telah berubah menjadi istri Rafael. Saat dia masih terbaring tidak sadarkan diri, ayahnya telah menikahkan Alisha dengan Rafael, laki-laki yang menabraknya hingga koma dan mengalami kelumpuhan.

Alisha tidak bisa menerima pernikahan itu, terlebih sikap Rafael sangatlah jauh dari kata suami idaman. Alisha terus memaksa Rafael untuk menceraikannya. Namun, Rafael dengan tegas menolaknya.

Mampukah Alisha bertahan? Atau Rafael menyerah dan menceraikan Alisha?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ceraikan Aku ~ Bab 7

Rafael menghentikan pergerakannya yang ingin meninggalkan kamar Alisha. Tangan halus istrinya ternyata mampu membuat hatinya terasa hangat. Mata indah Alisha yang menatapnya dengan segaris senyum membuat Rafael menghela napas pelan dan kembali duduk di posisinya tadi. 

“Rafael Arya Hartono.” Rafael mengulurkan tangan mengajak Alisha untuk berkenalan. 

“Bukan kenalan yang seperti itu. Maksud aku, umur kamu berapa? Kamu kerja di mana? Kerja di bagian apa? Saudara kamu berapa? Hobi kamu apa ....” 

“Namaku Rafael, umur dua puluh delapan tahun, kerja di Hartono Corp. cabang Indonesia Sebagai CEO. Anak kedua dari dua bersaudara, kakak kandung laki-laki ada di Singapura sebagai CEO perusahaan pusat. Hobi tidak tentu,” jawab Rafael dengan cepat. 

Alisha mendengar dengan jelas apa yang Rafael ucapkan. Lalu, dia pun kembali bertanya, “Kalau Melinda?” 

Wajah Rafael seketika berubah kesal, tetapi sebelum dia kembali marah, Alisha langsung menyela. “Maaf, salah ngomong. Aku mau tidur saja, kapan-kapan kita bicara lagi. Bisa minta tolong panggilkan suster,” ucap Alisha sembari memalingkan wajah. Dia takut jika Rafael kembali emosi dan membuatnya merasakan denyut jantung yang tidak normal. 

Rafael menghela napas kasar, dia berteriak memanggil perawat yang kemudian datang untuk membantu Alisha. Setalah kedatangan dua perawat Alisha, Rafael segera keluar dari kamar istrinya itu dan menuju kamarnya sendiri. 

*** 

*** 

*** 

Makan malam telah siap. Berbagai hidangan telah tersaji di meja, sangat banyak karena Rafael tidak tahu apa yang disukai oleh Alisha. Oleh sebab itu, dia menyuruh pembantu di rumahnya untuk memasak semua jenis masakan yang pernah mereka masak. 

Rafael turun dari kamarnya yang berada di lantai dua. Semua pelayan berdiri menyambutnya di meja makan, tetapi tidak dengan Alisha. Wanita cantik itu belum muncul juga padahal Rafael sudah memberitahu perawat yang mengurusi istrinya itu untuk makan malam tepat waktu. 

Rafael melirik kepala pelayan yang seketika menyadari apa maksud tuannya itu. 

“Nyonya Alisha tadi masih mandi Tuan. Karena Nyonya tidur sangat nyenyak, para suster itu tidak berani mengganggu,” ucap kepala pelayan. 

“Apa dia belum selesai juga?” tanya Rafael sambil melirik jam di tangannya. 

“Sudah,” sahut Alisha yang muncul bersama perawatnya. 

“Baguslah! Lain kali jangan terlambat. Kalau aku di rumah, sarapan dan makan malam harus tepat waktu,” ucap Rafael. 

“Iya,” balas Alisha. 

Dua perawat itu membantu Alisha untuk duduk di kursi makan. Setelahnya, semua pelayan dan perawat Alisha mundur dan menuju dapur, hanya tersisa kepala pelayan wanita saja yang akan melayani Rafael dan Alisha. 

Kini, mata Alisha sibuk mengamati makanan yang berjejer rapi di meja. Segala jenis sayur dan lauk-pauk terhidang sempurna. Sampai-sampai Alisha kebingungan, manakah yang akan dia makan? 

“Kenapa dilihatin saja? Nggak ada yang kamu suka?” tanya Rafael heran. 

“Bu-bukan begitu. Ini apa semuanya harus dimakan? Kita cuma makan berdua. Bagaimana kalau tidak habis?” Alisha balik bertanya. Dia tidak mengerti bagaimana bisa para pelayan itu memasak makanan sebanyak ini? 

“Memangnya perut kamu bisa menampung sebanyak ini? Kalau bisa tidak masalah,” jawab Rafael. 

“Tidak, tidak. Aku masih normal.” 

Rafael memberi kode pada kepala pelayan untuk bertanya pada Alisha. Kepala pelayan itu pun mengangguk dan berjalan mendekati Alisha. 

“Nyonya, dari semua makanan ini, manakah yang Anda suka?” tanya kepala pelayan dengan sopan. 

Alisha memperhatikan lagi semua makanan di depannya. Lalu, dia pun menjawab, “Apa aku harus mencicipinya satu per satu. Sebenarnya, kalin bisa bertanya langsung aku suka apa, daripada repot seperti ini.” 

“Bukankah kamu tadi tidur?” 

Alisha menghela napas, memang benar dia tadi tertidur. “Kalau begitu, aku mau tumis brokoli sama udang goreng aja. Lain kali, aku akan icipi soto, gulai, rawon dan semurnya. Aku tidak suka sayur lodeh itu,” ucap Alisha pada kepala pelayan. 

Kepala pelayan itu mengangguk, ia mulai menyiapkan piring untuk mereka berdua. Setelah majikannya mulai makan, kepala pelayan itu pun mundur dan menunggu di dekat dapur. 

Alisha termenung menatap makanan yang sangat banyak itu, sedangkan Rafael yang mengamati istrinya itu melamun langsung meletakkan alat makannya. 

“Kenapa kamu tidak makan?” tanya Rafael. 

“Aku merindukan ayah. Biasanya ayah akan memasak banyak saat aku berulang tahun. Sekarang, aku bahkan tidak akan bisa merayakan ulang tahun lagi bersamanya.”

1
Mahanie Mutalib
Luar biasa
Dewa Rana
kenapa ayah Alisha meninggal
Juniarsih Hariany
Luar biasa
Juniarsih Hariany
Lumayan
Rosanti
Luar biasa
Lilik Juhariah
lama lama jengkel sama sikap Alisa, Rafa kurang apa menghargai SBG istri
dhedoy wahyudi
Luar biasa
Siti solikah
wah mati kutu bar ya di gerebek istri
Siti solikah
kenapa ga melakukannya di kamar sendiri bukan dikamar sakha
Siti solikah
alhmdllh Alfaro Udah mulai ingat
Siti solikah
pokoknya harus sehat lagi Alfaro dan anna
Siti solikah
akhirnya penantian Alfaro untuk cinta Anna terbayarkan
Siti solikah
alhmdllh sudah akur
Siti solikah
wah pusing semua ya mama dan papa
Siti solikah
untung cuma obat bius
Siti solikah
bagus an
Lilyana R
dikeluarga mereka cuma Alfaro yang waras dan Rafael setelah ketemu alisha.

selebihnya mah jelmaan 😈
sadar diri saat sekarat doang
Lilyana R
besok2 kita buat kesalahan fatal kalau perlu bunuh orang sekalian, terus ucapin maaf.
yakin lah pasti dimaafin kok

kan cuma kata maaf doang ya kan.
Lilyana R
wkwk, saat sekarat baru berubah.
Lilyana R
Sayang nya kalau saya berada di posisi alisha, saya mah ngucapin "SYUKURIN LO" saya bukan tuhan, saya manusia yang penuh dendam.

ogah banget bersimpati sama manusia laknat kayak gitu.

untung alisha tidak memiliki jiwa 😈 dan pendendam seperti saya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!