Kehidupan Gracel berubah di saat seorang bocah berusia 5-tahun memanggilnya dengan sebutan Mommy di atas bus, karena anak itu terus saja memanggilnya Mommy pada akhirnya seorang duda yang merupakan Ayah anak itu menawarkannya sebuah kerja sama.
Dia ingin membiayain hidup serta biaya kuliah Gracel, syarat menjadi Mommy anaknya tersebut.
Akan kah, Gracel ingin menjadi Mommy anaknya? Atau dia memilih untuk membiayai hidupnya sendiri yang sering tak berkecekupan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon skyl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 2 ~Mommy Untuk Anak Duda~
Anak kecil itu selalu saja mengekor di belakang Gracel membuat gadis itu merasa kesal karena bocah tersebut memanggilnya Mommy terus-terusan.
"Mommy."
Gracel merentangkan kakinya ke tanah dan menoleh ke belakang. "Berapa kali ku katakan, saya bukan Mommy mu!" tegas Gracel kesal.
"Kau Mommy ku!" Anak kecil itu ikutan tegas.
"Bapak mu di mana sih? Kok dia gak nyari anaknya ini," gumamnya berjongkok.
"El, gak punya Bapak," jawab anak itu.
"Ha?"
"El, punyanya Daddy gak punya Bapak."
Gracel memutar bola matanya jengah. "Sama aja bambang," gumamnya.
Entah apa yang telah dia perbuat sehingga di pertemu oleh anak di depannya.
"Siapa, nama mu?" tanya Gracel.
"Xaviel panggil aja El," jawabnya.
"Ok, Xavie," ujar Gracel.
"El, Mommy!"
"Maunya Xavie gimana dong?" tanya Gracel meledek.
"Yaudah gak papa, itu nama panggilan kusus Mommy untuk El, ya Mommy?"
Lagi-lagi Gracel memutar bola matanya dengan jengah. Dia memperhatikan Xaviel kaki sampai kepala, dia yakin anak ini, anak orang elit.
"Xavie, tau rumahnya di mana?" tanya Gracel lagi.
"Tau! Tapi El lapar jadi Mommy harus beri anak mu ini makan." Xavie melompat kegendoangan Gracel.
"Anjir, gue jadi mak dalam satu hari," batinnya. "Tuhan, gue mintanya duda spek song jong ki bukan anak tengil ini," lanjutnya.
Mereka pun berjalan kaki mencari warung makan, Gracel menggendong belakang Xaviel dengan enteng.
"El, mau makan di sana Mommy...," tunjuknya pada Café yang membuat Gracel membulat sempurna, uang buat makan ayam lalapan aja kadang mikir dia.
"Gak, makan di warung aja!"
"Gak, El maunya di sana! Daddy selalu mengajakku makan di tempat seperti itu!" tekan Xaviel.
"Itukan Daddy mu, kalau saya gak punya duit! Kalau ingin makan di sana kau pulanglah, kasih tau alamat rumah mu akan ku bawa kau pulang," ujar Gracel merasa pegal menggendong anak itu jadi dia menurunkannya dari gendongan.
"Gak mau Mommy, El lapar. "Xaviel memperlihatkan wajah gemassnya pada gadis itu.
Gracel menggigit bibir bawahnya, jujur anak yang ada di depannya sangatlah gemas dia jadi gak tahan menolak permintaanya.
"Di Café bisa ngutang gak sih?" tanya Gracel bergumam.
"Kita makan di sana aja, gak kalah enak kok mau gak?"
"Gak enak."
"Enak, saya selalu makan di sana enak banget gak ada bedanya sama yang ini...," tunjuk Gracel ke Café.
Akhirnya Xaviel mengangguk. "Yaudah kita makan di sana aja, Mommy," ujar Xaviel.
Gracel pun mengandeng tangan bocah itu masuk ke dalam warung kecil.
Dia mendudukannya di kursi.
"Tunggu di sini, akan ku pesan kan," peringat Gracel membuat Xaviel hanya mengangguk.
Beberapa saat, Gracel pun kembali ke tempat di mana dia menyuruh Xaviel duduk.
"Mommy, kok tempatnya kecil ya? Emang nanti makanannya enak?" tanyanya.
Gracel mengangguk, dia sangat merasa kesal kalau sebutan Mommy terus saja keluar dari mulutnya.
Karena anak itu dia absen sehari tak masuk kampus.
Gracel merengok isi tas ranselnya dan menemukan dua puluh ribu.
"Aduh ini uang untuk makan gue nanti, tapi kasian juga nih anak kalau gak makan," ujarnya dalam hati.
Dia hanya memesan tempe dan tahu beserta nasinya jadi total lima belas ribu, lebihnya dia akan membelikan laut untuknya juga nanti.
"Ayo, makan," pinta Gracel saat makanan sudah datang.
"Ini, apa Mommy?" tanya Xaviel pada tempe dan tahu yang ada di atas piring.
"Itu tempe dan tahu!" jawabnya. "Gini amat mungut anak orang kaya, tempe dan tahu aja gak pernah lihat," lanjutnya dalam hati.
Gracel melirik ke samping di mana bocah itu belum memakan-makanannya.
"Ada apa?"
Xaviel menoleh ke arah Gracel lalu menggeleng. "El, gak tau cara makannya gimana," jawabnya.
Gracel menghela nafas, dia mengambil piring berisi tempe dan tahu beserta nasi tersebut.
"Ayo buka mulut!" pintanya, Xaviel pun hanya menurut.
"Enak kan?" tanya Gracel terlihat ragu.
Xaviel mengunyah sampai habis lalu mengangguk. "Enak, Mommy!"
andaikan hanya bekas istrinya lah ini
skip😪
kek gak mood baca lagi
apa maksudnya bodyguard? mohon jawab thor 🙏