NovelToon NovelToon
Ilmu Warisan Leluhur

Ilmu Warisan Leluhur

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Spiritual / Balas Dendam / Matabatin / Ilmu Kanuragan
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Muhammad Ali

Hamdan seorang siswa SMA kelas dua. Sedari kecil sudah tinggal di Panti sehingga dia tidak pernah tahu akan keberadaan orang tuanya.
Hamdan sangat suka silat tapi dia tidak punya bakat.
Setiap kali latihan, dia hanya jadi bahan ledekan teman-temannya serta omelin Kakak pelatihnya.
Suatu hari Hamdan dijebak oleh Dewi, gadis pujaan hatinya sehingga nyawanya hampir melayang.
Tak disangka ternyata hal itu menjadi asbab berubahnya takdir Hamdan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Undangan Dewi

Hamdan sampai di sekolah bersamaan dengan suara bel berbunyi sehingga dia langsung masuk ke kelas.

Fitri melambaikan tangannya.

"Duduk di sini saja, Hamdan!"

"Terima kasih banyak, Fit. Aku di bangku belakang saja. Itu bangkunya sudah berisi."

Hamdan menuju bagian belakang. Dia sengaja melewati bangku Dewi.

"Selamat pagi, Dewi."

Seperti biasa, Dewi tidak menggubrisnya sama sekali.

"Aduh duh duh...kasihan sekali. Tidak dilayan. Malunya."

Zaki terkikik geli.

Di antara anggota silatnya, hanya Zaki yang sekelas dengan Hamdan sedangkan Tanto dan Rudi di kelas 2B.

Hamdan tidak meladeni. Dia langsung meletakkan tasnya di meja.

"Hei Hamdan. Kamu jangan sok keren. Tanto pasti akan membalas perbuatan kamu yang licik itu." Bisik Zaki dengan geram.

Gara-gara Hamdan, dia didamprat oleh orang tua Tanto.

Zaki yang awalnya siswa pendiam menjadi berisik dan suka cari gara-gara karena dendam.

Tak lama kemudian, Buk Sonia Wali kelas 2 A yang sekaligus merangkap sebagai guru Fisika masuk ke dalam kelas.

"Anak-anak, hari ini kita akan membahas tentang Dinamika Gerak Partikel."

"Apa itu Dinamika? Apa yang dimaksud dengan gerak? Dan seperti apa Partikel itu? Hari ini kita akan membahas hingga tuntas."

"Ibuk yakin kalian semua bisa fokus dan konsentrasi karena mapel ini jadwalnya pagi."

"Tentunya ini merupakan waktu yang pas karena kalian masih segar dan kenyang karena sudah sarapan."

"Sekarang perhatikan di depan..."

Buk Sonia mulai menjelaskan materi tentang dinamika gerak partikel dengan runut.

Karena cara mengajar Buk Sonia ini apik sehingga anak badung pun akan tersihir sehingga mereka juga ikut mendengarkan dengan sungguh-sungguh.

Saat jam istirahat seperti biasa Hamdan hanya di kelas saja. Dia tidak seperti siswa-siswi yang lain yang dibekali oleh orang tua mereka dengan uang jajan.

"Bang!!!!!"

Beberapa siswa masuk ke kelas dengan kasar.

"Kamu yang bernama Hamdan?"

Hamdan langsung waspada. "Iya, benar. Aku Hamdan. Ada apa?"

"Ooo jadi kamu siswa pengecut itu. Kamu telah mencelakai kawan kami dengan licik."

"Kawan-kawan!" Siswa itu menoleh ke belakang. "Pelasah dia!"

Mendengar perintah itu, beberapa siswa langsung melompat menyerang Hamdan.

Lalu terjadi lah perkelahian yang tidak seimbang itu.

Walau pun Hamdan tidak berbakat dalam ekskul silat karena tak mampu mengingat materi dasar, bukan berarti dia tidak mampu melawan.

Hamdan sedikit berpengalaman dalam berkelahi sehingga bukan perkara yang mudah bagi para siswa itu untuk menjatuhkannya.

"Bak Buk..."

"Aduh!!"

Seorang siswa berhasil melayangkan pukulannya ke dada Hamdan. Hamdan terjajar ke belakang.

Namun Hamdan tidak menyiakan gerakan mundurnya.

Tinjunya menghantam siswa lain yang ingin menyerangnya dengan licik tepat di wajahnya.

"Berhenti!!!"

Terdengar suara teriakan. Hamdan melirik, ternyata Fitri.

Namun para siswa yang menyerang tadi tidak menggubris teriakan Fitri.

"Pak Azman!! Ada yang berkelahi..."

Mendengar nama Pak Azman, para siswa itu buru-bur menghentikan tindakan mereka.

"Kita cabut dulu..."

Yang lain tidak menjawab. Mereka mengikuti dalam diam. Dibandingkan dengan sikap arogan saat mereka pertama kali masuk tadi, sekarang mereka semua lebih mirip seperti pengemis.

Pakaian dan rambut acak-acakan.

"Awas kamu Hamdan. Perkara ini belum selesai."

Setelah mereka pergi, Fitri mendekati Hamdan.

"Kamu ini berkelahi terus. Bisa tidak satu hari saja kamu tidak membuat masalah, Hamdan?"

Fitri cemberut.

Sebenarnya dia khawatir tapi pura-pura marah.

"Aku tidak berniat untuk berkelahi, Fit. Tak ada orang yang suka tubuhnya babak belur begini setiap hari."

"Tapi entah mengapa, masalah itu sendiri yang suka datang kepada aku."

"Aku rasa mungkin karena aku terlalu ganteng sehingga masalah itu suka mendekati aku, Fit."

"Plak..."

Fitri menepuk bahu Hamdan.

"Aduh! Sakit, Fit..."

"Kamu ini masih bisa bercanda dalam keadaan begini."

Fitri tak mampu menahan senyumannya melihat tingkah Hamdan.

"Sini salepnya! Biar aku obati."

Saat melihat salep yang digunakan oleh Hamdan adalah salep pemberiannya kala itu, tanpa sadar senyum kembali merekah dari bibir Fitri. Kali ini lebih manis dan alami.

...****************...

Pagi berganti siang, siang berganti malam dan malam pun sirna digantikan oleh pagi.

Begitu lah siklus yang terus terjadi.

Tanpa terasa, satu bulan telah berlalu.

Hamdan tetap sekolah dan rutin latihan silat seperti biasanya.

Walau pun dia tidak mampu untuk mengingat dasar tendangan atau dasar pukulan, tapi Hamdan sudah mulai terbiasa untuk bertarung tapi dengan gayanya sendiri.

Kak Seto hanya bisa pasrah. Dia sudah angkat tangan untuk mengajar Hamdan.

Berkat lobi Bang Herman, gaji Hamdan yang awalnya 800 ribu sekarang sudah naik menjadi satu juta dua ratus ribu.

Sungguh manis rasanya memiliki penghasilan sendiri.

Sekarang Hamdan sudah bisa jajan di kantin selama jam istirahat.

Bahkan Hamdan memberanikan diri untuk mentraktir Dewi.

Bukannya berhasil, malah Hamdan didamprat dan dihina habis-habisan oleh si Dewi.

Makin hari si Dewi makin sewot terhadap Hamdan.

Soalnya Hamdan tidak ada kapoknya.

Walau pun telah dihina dan dicaci-maki, Hamdan tetap berusaha untuk mendekati Dewi.

Hanya Fitri seorang lah yang harus mengelus dadanya saat Dewi mencaci-maki Hamdan.

Namun Fitri tidak bisa berbuat apa-apa soalnya Hamdan sendiri tidak peduli.

Entah pesona apa yang ada pada diri Dewi sehingga Hamdan kepincut habis.

Dia bahkan rela melakukan apa pun demi si Dewi.

Hati dan pikiran Hamdan sudah tertutup jika hal itu berhubungan dengan si Dewi.

"Hamdan! Tunggu sebentar!"

Hamdan baru saja melangkahkan kakinya keluar dari pintu gerbang sekolah saat Rika memanggil namanya.

"Ada apa, Rika?"

Hamdan tahu bahwa Rika adalah teman sebangku Dewi sehingga dia bergegas mendekati Rika.

Rika menoleh kiri-kanan. Setelah yakin tidak ada orang lain, dia berkata dengan suara lirih.

"Besok Dewi ulang tahun. Malamnya dia akan membuat pesta di salah satu hotel terkenal."

"Namun sebelum itu, dia ingin memberikan hadiah spesial kepada kamu. Dia menunggu mu di hutan belakang sekolah jam 10 siang."

"Benar kah?" Mata Hamdan berbinar.

Ternyata usahanya selama ini tidak sia-sia.

Akhirnya hati Dewi luluhnya. Hamdan perlu menasehati Fitri yang pernah mengatakan bahwa hati Dewi lebih keras dari pada batu.

"Buat apa aku berbohong kepada kamu? Tak ada untungnya juga bagi aku."

"Baik lah, baik lah..aku mohon maaf, Rika."

"Tapi Rika, hutan di belakang sekolah kan luas, di sebelah mana Dewi akan berjumpa dengan aku?"

"Besok kamu ikuti saja Dewi dari belakang. Dia akan menuntun mu."

"Tapi ingat! Jangan bilang kepada siapa-siapa! Dan juga jangan sapa Dewi! Kamu ikut saja dia tapi anggap saja tidak kenal."

"Baik lah, Rika. Terima kasih banyak, Rika." Hamdan sumringah. "Aku pulang dulu. Aku harus menyiapkan hadiah untuk ulang tahun Dewi."

1
Hendri Yansah
Luar biasa
Hendri Yansah
Biasa
JJ opa
Luar biasa
Dana Kristiana
mantap bngt, pembalasan yg keren abis 😍😍😎😎😎😎💪💪💪💪
AL AZHAR SHARULLIDA BIN ABDULLAH SHARULLIDA
sebetul nya sy x suka komentar tapi sy mahu ckp ceritanya mantap dn jln ceritanya bagus
Dana Kristiana
good luck Hamdan 💪💪💪💪
Hadi Wahyono
Luar biasa
Tok Uban Redland
Lumayan
Dedi Dedi
cok endingx gantung
Nunung Setiawan
Luar biasa
Jihan Sansan
Fitri oh fitri km dmana kasihan Hamdan
Jihan Sansan
Dasar si nenek lampir kurang asem pulat pelet hrs d tusuk tuh matanya
Jihan Sansan
Hamadan guru lho yeeeeeeee 🌹
Prasetyorini
Luar biasa
Faridatun Nikmah
karyanya othorrr tidak hanya dikemas secara epik, tp juga alurnya sangat bagus mudah dipahami, dan menegangkan. Dan banyak amanat yg bisa diambil disetiap sisi perjuangan setiap penggal cerita. mungkin cerita ini klu saya tebak bisa jd sedkit diambil dr kehidupan pribadi sipenulis, karna cerita ini terasa begitu nyata saking bahasanya bisa dipahami dr berbagai kalangan umur. mungkin begitu saja, smoga othorr terus berkaya, karna karyamu begitu ditunggu2 oleh para peminat pembaca. Terimakasih.
Herman Herman
endingnya jdi di alam mimpi donk
Dana Kristiana
mantap
Dana Kristiana
mampir nyimak,baca karyamu thor
arfan
semangat up terus bos
Akbar
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!