Caroline adalah seorang pegawai kantor biasa. Dia bekerja seperti orang biasa dan berpenampilan sangat biasa. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa dia sebenarnya adalah boss mafia di dunia bawah.
Suatu hari saat Carolin pergi melakukan perjalanan bisnis, tanpa diduga dia diserang oleh salah satu musuhnya dan mati karena helikopter yang jatuh lalu meledak.
Saat Carolin terbangun, dia menemukan dirinya berada ditubuh orang lain. Melihat kecermin dan memegang wajahnya dengan bingung, “Siapa?”
Akankah Caroline mampu bertahan didunia yang tidak dia ketahui ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ellani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 Camp Kerajaan Argentum
ditengah padang rumput ilalang yang rimbun. Kedua prajurit yang bertugas bersama Caroline tadi berlari dengan sekuat tenaga.
“Aaaaaa …. Tolong!!” teriak prajurit dengan wajah panik dan ketakutan.
“Hei menurutmu apa kita berada di jalan yang benar?” tanya Prajurit kedua.
Mereka berdua pun berhenti dan melihat sekeliling. “Matilah … dimana kita sekarang?!” ucap prajurit pertama dengan panik.
“Yang lebih penting lagi kita telah meninggalkan tuan putri!!!” ucap Prajurit dua.
“Apa itu yang penting sekarang?” teriak prajurit satu
“Nyawa kita lebih penting,” ucap prajurit satu.
Saat mereka sedang memikirkan kejadian tadi, ilalang yang ada disekitar mereka bergerak seakan ada sesuatu yang datang menghampiri mereka.
“Apa itu?!” mereka berdua saling berpegangan tangan.
Suara itu semakin mendekat.
“Apa aku akan mati disini?!!” mereka berdua memejamkan mata, pasrah dengan keadaan mereka saat ini.
“Apa yang kalian lakukan disini? Bukankah aku menyuruh kalian memata – matai Putri Caroline?” ternyata itu adalah Evan. Kedua prajurit itu berlari menuju titik Evan.
Bagaimana mereka bisa sampai sejauh ini?
“K-komandaan!!!” mereka berdua memeluk kaki Evan. Kami selamaat!!
“Apa yang kalian lakukan?” tanya Evin mengerutkan kening.
“T-tuan Putri di serang oleh Duke!!”
“Kami tidak menyangka Duke akan muncul di titik itu,” ucap prajurit pertama.
“Duke?!!”
Evan terkejut mendengar penjelasan mereka, dia tidak menyangka akan ditemukan secepat ini. Dia berpikir akan butuh beberapa saat untuk Duke menyadari keberadaan tuan putri, pada saat itu dia akan menyelamatkan tuan putri dan membuat tuan putri tetap berada di Camp.
“Hah … ini akan sangat sulit,” ucap Evan menarik nafas dengan berat. Apa dia harus menyelamatkan tuan putri?
Biarkan saja … lagi pula mereka akan menyerang lawan mereka. Anggap saja tuan putri sebagai umpan.
“Kalian kembalilah ke camp kita,” ucap Evan.
“B-baik.” Kedua prajurit itu dengan senang hati kembali ke camp setelah mendengar arahan dari komandan mereka. Kita tidak perlu berterung … hahahhaa …
Evan melihat kedua prajurit yang kembali ke camp mereka dengan bahagia. “Dasar tidak berguna,” gumam Evan dengan kesal.
Evan kemudian berbalik badan. “Kalian semua kembali ke posisi sebelumnya.” Evan mengarahkan prajuritnya untuk kembali ke posisi awal.
Titik dimana Caroline ditempatkan.
Angin berhembusan meniup ilalang yang ada disekitar mereka dan rambut Caroline yang terurai tertiup mengikuti arah angin.
“Apa kau prajurit kerajaan Eldoria?” tanya Duke masih sedikit bingung. Dia tidak menyangka penyelamatnya ada di pihak lawan. Bagaimana bisa?
“Sepertinya aku harus memperkenalkan diriku.” Caroline berdiri dan merapikan pakaiannya.
“Perkenalkan nama saya adalah Caroline Brianna, Putri kerajaan Eldoria.” Caroline memberi hormat.
Duke membelalakkan matanya. Tuan putri?!!
Brianna? Duke mengerutkan kening. Bukankah ini putri terbuang, anak dari master pedang?
“Aku berhutang budi padamu … tetapi saat ini kau harus menjadi tawanan kami,” ucap Duke.
“Tenang … kami akan memperlakukanmu dengan baik,” lanjutnya.
“Baiklah.” Caroline dengan senang hati mengikuti Duke.
“Camp kami tidak jauh dari sini,” ucap Duke.
Caroline melihat tenda yang ada jauh disana. Apa Duke berjalan?
Saat Caroline memikirkan itu, Duke tiba – tiba berbelok kehutan. Terlihat kuda yang disembunyikan dengan baik. Pantas saja aku tidak melihatnya datang.
Caroline menatap kuda itu.
“Apa yang kau tunggu? Naiklah.” Duke mengulurkan tangannya.
Caroline mengambil tangan Duke dan duduk didepannya. “Posisi ini untuk mencegahmu kabur,” ucap Duke.
Caroline melihat telinga Duke yang memerah. “Ya … baiklah,” ucap Caroline tersenyum menyelipkan rambutnya yang tertiup angin ke belakang telinga.
Kuda berjalan dengan mantap. “Kita akan segera sampai,” ucap Duke sambil memegang erat tali kudanya.
“Aku akan menempatkanmu ditempat yang cukup nyaman.” Lanjutnya.
“Ya … aku mempercayaimu.” Caroline melihat kebelakang. Sebentar lagi akan berakhir, lihat saja apa yang akan aku lakukan dengan strategi kalian.
“Duke!!!!” anda dari mana saja?” teriak David.
“Aku berpatroli sebentar,” ucap duke turun dari kuda dan membantu Caroline turun.
“Siapa ini?” tanya David penasaran. Seorang wanita?
Saat David melihat wajah Caroline dia sangat terkejut. Rambut perak yang panjang, mata indah berwarna biru dan tatapan yang percaya diri itu. Wanita ini!!!
“Bukankah kau?!!” David menutup mulutnya karena keterkejutan.
David melihat baju besi yang dipakai wanita itu. dia mulai mengerutkan kening. “Kerajaan Eldoria?”
“Bersikap sopan lah,”ucap Duke dengan dingin.
“Mulai sekarang dia tawanan kita … Tuan Putri Caroline Brianna,” ucap Duke Cedric.
“Apa?!!” mata David terbuka lebar. Putri Caroline?!!
Dia masih terkejut dengan kenyataan bahwa penyelamat mereka adalah prajurit kerajaan Eldoria, sekarang Duke mengatakan bahwa wanita ini adalah tuan putri?!!
“Ini?!”
“Sepertinya kerajaan kalian tidak diajarkan sopan santun,” ucap Caroline melipat kedua tangannya dengan senyum sombong.
“Kau?!!” David sangat kesal, dia sekarang hanyalah tawanan kenapa harus sopan?
“David!” panggil Duke dengan dingin.
“Maafkan atas ketidaksopananku tuan putri.” David segera memberi salam.
“Ya … aku akan memaafkanmu kali ini.” Caroline tersenyum puas. Dia mungkin tawanan sekarang, tetapi bagaimanapun dia masih memiliki darah kekaisaran.
“Tolong bawa tuan putri ke camp dua … aku akan pergi ke tendaku dulu,” ucap Duke.
“Apa? camp itu-“
“Ap ada masalah?” tanya Duke dengan tatapan tajam di wajahnya.
“T-tidak.”
“Tuan Putri untuk sekarang ikuti lah David … kami akan mengirimkan pakaian segera.” Duke melihat pakaian Caroline yang sudah sangat kotor.
“Terimakasih,” ucap Caroline.
Duke segera berpamitan dan pergi meninggalkan Caroline dan David.
David melihat Duke sudah berjalan jauh. Dia berbalik dan menatap Caroline dengan tatapan kesal.
“Aku sopan denganmu karena Duke,” ucapnya.
Caroline menatap David. Hah … bocah ini, ingin sekali rasanya kupukul.
“Terserah … ini tidak akan bertahan lama,” ucap Caroline acuh tak acuh.
“Ayo antarkan aku ke tendaku,” ucap Caroline sambil berjalan kedepan melewati David.
“Aku bukan pelayanmu … berhentilah berbicara seperti kau adalah tuannya.” David segera mempercepat langkahnya dan menuntun Caroline ke tendanya.
“hah .. kekanak – kanakan,” gumam Caroline.
Beberapa saat kemudian mereka sampai di tenda dua yang di bicarakan Duke. Tenda itu lebih besar dari tenda yang dia miliki di camp kerajaan Eldoria. Didalam tenda ini juga terdapat lemari dan kasur yang cukup besar.
“Ini tidak buruk,” ucap Caroline memandang tendanya. Ini bahkan lebih bagus dari tenda di kerajaannya.
“Ini adalah tenda tamu.”
“Duke bersikap baik padamu karena kau adalah penyelamat kami,” ucap David membuat dinding di antara mereka.
“Aku tahu,” ucap Caroline. Duke hanya membalas budinya, dia tidak masalah dengan hal itu.
Melihat ekspresi Caroline yang sangat santai, David menjadi semakin kesal.
“Baiklah aku akan keluar.” David segera keluar dari tenda itu. tugasku hanya mengantarnya saja.
“Daviid!!” teriak seseorang.
David berhenti dan melihat kedepan. Itu adalah Leticia yang meneriaki namanya.
“Apa benar Duke membawa seorang wanita?” tanya Leticia dengan marah.
“Apa hubungannya denganmu?” Aku tidak menyukai wanita ini. David mengabaikan Leticia.
“Jawab aku!” teriak Leticia. Ini pertama kalinya Duke Cedric membawa seorang wanita.
“Itu adalah tawanan dari kerajaan lawan … apa sudah terjawab sekarang?” ucap David tidak sabar.
“Apa? aku akan melihatnya,” ucap Leticia berjalan menuju camp dua.
David segera menarik tangan Leticia. “Apa yang akan kau lakukan?” tanya David dengan dingin.
“Apa maksudmu? Lepaskan!!” teriak Leticia mengerutkan kening.
“Kau tidak boleh masuk kesana,” ucap David.
“Kenapa?” tanya Leticia. Melihat kearah tenda dimana wanita itu berada, Leticia sangat ingin sekali menyeret wanita itu.
Dia tidak bisa membiarkan ini. Saat dia berjalan menuju tenda Duke, dia telah mendengar beberapa gosip yang mengatakan Duke membawa wanita cantik dan membiarkannya menunggangi kuda bersama. Beraninya wanita itu mendekati Duke Cedric!!
“Jika kau mencari masalah … aku tidak akan segan – segan memberitahu Duke,” ucap David dengan serius.
Mendengar ini Leticia mengerutkan kening. “Apa kau ingin bertarung denganku?!” tanya Leticia dengan kesal. Menatap David yang menghalanginya.
“Aku memperingatkanmu untuk berhati – hati … atau keluargamu akan jatuh,” ucap David. Dia mengetahui rahasia keluarga Leticia.
“Kau!!” Leticia menggertakkan gigi dan menarik tangannya dari David.
“Lihat saja aku akan membalasmu!!” Leticia segera pergi meninggalkan David dengan wajah yang tidak senang. Lihat saja … saat aku menikah dengan Duke, orang pertama yang aku singkirkan adalah kau David!!
David melihat Leticia dan menghela nafas. Satu wanita saja sudah sangat membuatnya pusing, apalagi dua. Dia tidak ingin ada keributan antar wanita, itu pasti sangat merepotkan.
semangat ya duke dan duches