NovelToon NovelToon
ROMANTIC ACTOR

ROMANTIC ACTOR

Status: sedang berlangsung
Genre:Trauma masa lalu / Cintamanis / Dijodohkan Orang Tua / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Office Romance / Romansa
Popularitas:526.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

Harin Adinata, putri kaya yang kabur dari rumah, menumpang di apartemen sahabatnya Sean, tapi justru terjebak dalam romansa tak terduga dengan kakak Sean, Hyun-jae. Aktor terkenal yang misterius dan penuh rahasia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Harin berdiri kikuk di ambang pintu kamarnya, jari-jarinya memainkan ujung kaus yang kebesaran itu. Ia merasa wajahnya panas sekali, padahal pendingin ruangan sedang menyala cukup dingin. Tatapan Hyun-jae yang menusuk membuatnya makin salah tingkah.

"Ayo," suara pria itu terdengar datar, tapi ada sedikit nada tak sabar. Ia sudah menaruh paper bag berisi makanan di meja makan.

Meski ragu, Harin akhirnya berjalan mendekat dengan langkah pelan. Bau makanan langsung menyeruak, membuat perutnya keroncongan tanpa kompromi. Suara itu begitu jelas sampai ia buru-buru menutup perutnya dengan tangan, seolah bisa meredam bunyi memalukan itu.

Hyun-jae menoleh sekilas, alisnya terangkat tipis.

"Kedengaran."

"Heheh." Harin menyengir meski dalam hati malu sekali.

Ia mendekat ke meja makan dan melihat Hyun-jae mulai mengeluarkan kotak makanan dari dalam paper bag. Satu per satu ia susun di atas meja. Sandwich, burger, pasta, cheesecake, hingga kopi dalam gelas plastik. Meja itu mendadak penuh, membuat Harin terpana.

"Oppa bilang ini makanan sisa syuting?" tanyanya setengah tidak percaya.

"Mm?"

"Waahh, sisa makanannya banyak begini dan kayak dari resto mahal pula! Asyik dong kalo tiap hari syuting makanannya gini!" Harin berseru tanpa sadar, begitu mendongak ke Hyun-jae yang ternyata jauh lebih tinggi darinya, ia kembali kicep.

Haishh, belum pernah dia berhadapan dengan laki-laki sedingin ini.

Hyun-jae tidak berkata apapun. Ia hanya membuka tutup pasta, lalu mendorongnya ke arah Harin.

"Makanlah. Jangan terlalu cerewet."

Cih. Nyebelin. Tapi nggak apa-apa deh. Setidaknya dia di kasih makan. Kalo begini tiap hari sih Harin tidak perlu cari kerja. Di rumah saja tunggu pria itu pulang bawa makanan enak, hihihi.

"Ada yang lucu?"

"Haa? Ng-nggak!"

Harin menelan ludah, lalu menatap ke atas meja. Bau creamy dari pasta itu langsung menusuk hidung, membuatnya sulit menolak. Akhirnya ia duduk, mengambil garpu, dan mulai menyuapkan suapan pertama. Matanya langsung berbinar.

"Enak sekali!"

Senyum kecil nyaris lolos dari bibir Hyun-jae, tapi ia buru-buru menahan diri. Ia mengambil burger, membuka bungkusnya dengan tenang.

"Makan pelan-pelan. Jangan seperti orang busung lapar."

Harin langsung tersedak mendengar komentar itu. Ia buru-buru meneguk air mineral yang disodorkan Hyun-jae tanpa banyak kata.

"Uhuk … aku nggak busung lapar, tahu! Cuma … laper." gumamnya pelan, tapi tetap terdengar.

Hyun-jae menatapnya datar, lalu menggigit burgernya tanpa menanggapi. Harin makin salah tingkah.

Namun, rasa pasta yang gurih membuatnya cepat lupa malu. Ia makan dengan lahap, bahkan tanpa sadar mengeluarkan suara

"Hmm." puas setiap kali menyuap.

Hyun-jae diam-diam mengamati gadis itu. Melihatnya bergerak dengan lincah berarti tubuhnya baik-baik saja. Jelas Hyun-jae masih ingat tadi pagi gadis itu yang terjatuh dari tempat tidur. Tapi dia terlalu jaim untuk bertanya tentang kondisi si ceroboh ini.

Mereka baru bertemu sehari, kalau terlalu kepo nanti di pikir macam-macam lagi. Tapi Hyun-jae mengakui diam-diam kalau dia tidak merasa terganggu lagi dengan keberadaan sahabat Sean yang belum benar-benar dia kenal ini. Entah kenapa dia percaya gadis ini tidak akan mengambil kesempatan untuk memanfaatkan dirinya yang berprofesi sebagai aktor populer.

"Sean bilang kau kabur dari rumah, kenapa?"

Pertanyaan Hyun-jae sukses membuat Harin berhenti mengunyah. Ia bisa lihat perubahan di wajah gadis itu.

Pandangan Harin pindah ke gelas kopi yang masih berada dalam plastik.

"Apa itu kopi?" Hyun-jae menggangguk.

"Ada dua. Satunya boleh aku minum?"

Hyun-jae mengangguk lagi untuk kedua kalinya. Dengan cepat Harin mengambil kopi tersebut dan meminumnya sampai habis. Sudah tidak terlalu panas jadi dia dengan gampangnya menghabiskan kopi tersebut.

Harin menurunkan gelas kopi kosong itu ke meja dengan bunyi tok. Napasnya sedikit lega.

Hyun-jae memperhatikan perubahan itu dengan tatapan tajam.

"Kau baik-baik saja?" tanyanya singkat.

Harin menggeleng, berusaha tersenyum.

"Aku… baik. Hanya sedikit … pusing heheh."

Hyun-jae mengernyit.

"Kau tidak bisa minum kopi?"

"Aku bisa, tapi …" Harin menutup wajah dengan kedua telapak tangan. Pipinya mulai memerah, matanya sayu.

"Aku alergi… kopi. Kalau minum… jadi kayak orang mabuk."

Jawaban itu membuat Hyun-jae terdiam. Ia menatap gadis itu, setengah tidak percaya. Kopi bisa bikin orang mabuk? Baru sekarang dia mendengarnya.

"Lalu kenapa kau minum?"

"Karena aku pengen mabuk. Heheh." kopi tersebut mulai bereaksi lebih kuat di tubuh Harin. Gadis itu mulai terlihat mabuk berat.

"Oppa tanya apa tadi? Kenapa aku kabur dari rumah?" matanya sayu.

"Papaku, papa udah gak sayang aku lagi. Dia lebih peduli sama istri dan putri barunya. Dia juga pengen nikahin aku sama laki-laki yang nggak aku suka, cuma demi perusahaannya tetap stabil. Ya udah, aku kabur dari rumah aja! " Harin berseru kuat.

Ternyata seperti itu.

Hyun-jae terdiam cukup lama. Ia melihat gadis itu menunduk, jemarinya meremas ujung kaus kebesaran itu lagi, ia tidak terlihat ingin menangis. Yang dia lakukan selanjutnya justru naik di atas kursi. Hyun-jae kaget. Ia mulai mengambil ancang-ancang berdiri kalau-kalau gadis itu tiba-tiba jatuh.

"Oppa, oppa penulis lagu kan? Bisa nyanyi pasti. Nyanyiin satu lagu dong, aku pengen dengerin suara oppa." pinta Harin. Ia terlihat mabuk berat.

Hyun-jae diam saja. Ia hanya menatap lurus gadis itu

"Cih, ya udah kalo nggak mau nyanyi. Biar aku yang nyanyiin lagu buat oppa."

Bibir Hyun-jae tersungging. Tangannya ia lipat di dada, menunggu gadis itu bernyanyi. Lucu juga melihat tingkahnya saat mabuk.

Harin berdiri di atas kursi dengan wajah merah padam, matanya sayu tapi bibirnya menyunggingkan senyum lebar. Tangannya mengepal ke dada, seolah sedang konser besar, padahal penontonnya hanya satu, Hyun-jae yang duduk santai dengan tangan terlipat di dada.

"Dengarkan baik-baik ya, oppaaa!ini lagu ciptaanku spesial buat oppa." katanya dengan suara sengau.

Ia berdehem keras, lalu mulai bernyanyi dengan nada ngawur, kadang tinggi sekali, kadang rendah sampai hampir hilang.

Hyun-jae menahan tawa. Ketika dilihatnya Harin hampir jatuh dari atas kursi, pria itu berdiri dengan cepat untuk menangkap gadis itu.

Hyun-jae refleks meraih tubuh Harin yang hampir terjatuh. Dengan satu gerakan mantap, ia mengangkat gadis itu ke pelukannya. Harin tidak hanya berada di lengannya, tapi tubuh mungil itu menempel penuh di dada bidangnya, kedua kaki melingkar di pinggang Hyun-jae.

Harin otomatis melingkarkan tangan di lehernya, wajahnya menempel di bahu pria itu. Napas hangatnya terasa di kulit leher Hyun-jae, membuat pria itu kaku sejenak.

"Oppa…" suara Harin sengau, seperti rengekan anak kecil yang tidak mau ditinggal.

"Oppa harum sekali, kayak apel." Harin menghirup aroma tubuh Hyun-jae di bagian leher. Jelas Hyun-jae kaget, apalagi saat bibir

Harin menggigit-gigit kecil lehernya.

1
*Septi*
bersyukurlah kamu bertemu Hyun jae
Desyi Alawiyah
Rasanya sulit jika diungkapkan dengan kata-kata yah Rin... Meskipun aku tidak tidak pernah ada di posisi Harin, tapi aku bisa merasakan apa yang dirasakan Harin..

Ini terlalu menyakitkan.. 😢
sum mia
setelah tahu tentang semua kebenarannya , kini saatnya kamu untuk bangkit Harin . jangan biarkan orang-orang yang menyakitimu merasakan hidup tenang . aku setuju kalau kamu mau membalaskan perbuatan mereka semua . meski Hyun-jae juga sudah membalaskan tapi kamu pasti masih mau dong memberikan mereka pelajaran .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Miss Typo
semangat Karin ada Hyun Jae yg selalu jadi garda terdepan untuk mu
Sri Aminah
😡😭😭😭😭😭😭😭😭
Rita
semua deritamu slma ini diganti dgn datangy Hyun jae
ollyooliver🍌🥒🍆
kalau gw sih lega , kalau tau dia bukan papa kandungku, alasannya..rasanya gak akan terlalu sakit..sakitnya hanya ditipu dengan orng yg dianggap keluarga..beda saat kita tau bahwa ayah kandung sendiri memilih wanita lain dan anak tirinya itu lebih menyakitkan.
vj'z tri
kamu sgala nyaaaaa tak terpisah oleh waktuuuu,biarpun dunia menolak ku tak takut tetap ku katakan ku cintaaaa padamuuuuu ooooo🎉🎉🎉🎉
ollyooliver🍌🥒🍆
mau bilang hatin ponakan dia harusnha masih ada rasa sayanh, tapi manusia bisa apa kalau udah buta karna harta..keluarga sendiripun bisa jadi musuh
Heni Mulyani
lanjut 💪
Septi Lahat
so sweet,, ayo harin kuatkn hatimu,, benr kata hyun klo kamu harus tunjukkan kpd org2 yg telah menindas mu bhw kamu kuat n hebat menghadapi kenyataan ini.. 💪💪💪
faridah ida
setelah ini kamu buat rencana lagi Oppa buat Ferdinan memohon ke Arin ...😁
Kiki Handoyo
Akhirnya Harin sudah mengetahui sendiri kebenaran atas hal yang selama ini ditutupi oleh papanya mungkin akan menyakiti hatinya.

Kebenaran selalu terungkap pada akhirnya, akan muncul di atas kepalsuan bagai minyak di atas air.
Sekeras apa pun seseorang berusaha menyembunyikan atau menghentikannya.
Kebohongan hanyalah penundaan sementara dari sesuatu yang tak terelakkan..😭😭
Srie Handayantie
bersedihh yaa gpp wajarr Harin , tpi stelah itu balas lahh dan ambil lagi smua hak yg hrusnya kamu terima atas kerja keras mama mu dulu dan buktikan dgn kesuksesan biar orang² itu merasa tertampar bahwa kau bisa sejauh ini tnpa mereka . Yoo semangat 💪💪
Yani Cuhayanih
/Cry//Cry/
Yani Cuhayanih
kapan kah mereka bertunangan secara resmi yaaah biar gk melow lagi /Grimace/
Jemiiima__: ‎Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Semua ini tentang Lucyana yang pernah disakiti, dihancurkan, dan ditinggalkan.
‎Tapi muncul seseorang dengan segala spontanitas dan ketulusannya.
‎Apakah Lucy berani jatuh cinta lagi? Kali ini pada seorang Sadewa yang jauh lebih muda darinya.
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
Hanima
🙏👍
irma hidayat
semangat,kuat harin buat bangkit ada hyum mendampingi, orang2 yg menghianati mulai menuai atas kejahatannya
Ilfa Yarni
siiplah bangun harin skr pimpinlah perusahaan ibumu buktikan klo km bisa dan km bisa menutup mulut orang2 yg merendahkan km
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!