Boss Mafia Menjadi Istri Duke

Boss Mafia Menjadi Istri Duke

Bab 1 Memasuki Tubuh Orang Lain

“Hei bisakah kau membuatkanku kopi?” ucap seorang wanita.

Caroline melirik wanita itu dengan tajam, lalu merubah ekspresinya dengan wajah datar. “Baiklah.” Caroline pergi kedapur kantor dan membuatkan kopi.

“Hei apa kau lihat tatapannya tadi? Itu sangat menyebalkan.” Ucap seorang wanita.

“Yah … kenapa dia bisa berada disini? Penampilannya sangat kuno.” Jawab teman wanita satunya.

Caroline tidak menganggap serius orang yang membicarakannya, karena dia bekerja untuk menyamarkan dirinya. Dia setiap hari dibully dan ditertawakan di kantorn tempat dia bekerja.

Saat membuat kopi, Caroline menerima telpon. “Boss kita sudah menyerang markas musuh dan menangkap bossnya,” ucap seorang pria di sebrang telpon.

Caroline tersenyum dan bersandar pada dinding. “Bagus … tunggu aku kesana setelah pulang kerja.” Caroline menutup telpon dan membawa kopi yang telah dia buat.

Menaruh kopi diatas meja wanita yang menyuruhnya tadi. Wanita itu melihat Caroline pergi begitu saja dan meminum kopi itu . “Aaah … panas sekali!” teriak wanita itu.

“Apa kau baik – baik saja?” tanya teman sebelahnya.

“Lidahku terbakar.”

Caroline berjalan memasuki lift menuju lantai atas. Memasuki ruangan boss tanpa mengetuk pintu.

Boss yang sedang asik bercumbu dengan asistennya terkejut dan kesal. “Siapa yang berani-“

“Aku … kenapa?” tanya Caroline.

“Keluarlah.” Boss mendorong asistennya untuk menjauh. Asisten wanita itu merapikan rambut dan bajunya lalu keluar dengan tergesa – gesa.

“Ehm … apa yang kau butuhkan?” tanyanya.

“Kevin kau sangat menjijikkan seperti biasa,” ucap Caroline.

“Hei … dia yang menggodaku terlebih dahulu,” sangkalnya.

Caroline duduk di sofa dengan santai dan mengeluarkan rokoknya. Ruangan seketika dipenuhi dengan asap rokok.

“Aku akan mengambil libur beberapa hari,” ucap Caroline.

“Baiklah kau bossnya lakukan sesukamu,” ucap Kevin.

Caroline berdiri dan ingin meninggalkan ruangan. Sebelum itu dia berbicara, “Jangan berbuat hal yang tidak aku sukai di perusahaanku.”

Kevin bergidik dan menundukkan kepalanya. “Kau hanya pengganti … jangan lupa diri.” Caroline berjalan keluar dan menutup pintu.

Memasuki lift khusus, Caroline membuka kaca mata dan ikat rambutnya.

“Apa mobil sudah siap?” tanya Caroline.

“Sudah.” Pengawal itu memberi jaket untukk Caroline dan terus berjalan dibelakangnya.

Memasuki mobil dan pergi ke markasnya.

Beberapa saat kemudian, Caroline telah tiba dimarkasnya dan berjalan masuk.

BUK BUK BUK. Terdengar suara pukulan dan suara rintihan.

“Arrrh …” Orang itu berbaring dilantai dengan kesakitan.

“Boss,” anak buah yang lain berhenti dan memberi hormat kepada Caroline.

“Apa dia mengakuinya?” tanya Caroline.

“Belum.”

Caroline berjalan dengan rokok di mulutnya dan berjongkok didepan tawanan itu.

“Katakan padaku siapa Boss mu?” tanya Caroline.

Pria itu menatap Caroline dengan tajam tanpa menjawab.

Melihatnya tidak menjawab Caroline berdiri dan berbalik. “Bunuh dia.” Ucap Caroline.

“Baik Boss.”

“Tidak … tunggu aku-“

“Jangan bunuh aku … aku mohon!” teriaknya dengan tangisan diwajahnya.

“Aku memiliki istri dan anak,” ucapnya lagi.

Caroline berhenti dan menatap pria yang ada dilantai. Pria itu merasakan ada sedikit harapan, dia tahu kalau Boss mafia tidak akan menyakiti orang baik.

“Anakku masih kecil dan istriku sedang hamil,” teriaknya lagi.

Caroline berjongkok dan menarik rambutnya. “Jangan berlagak seakan kau mencintai keluargamu.”

“Aku tahu kau sudah menyiksa anak dan istrimu yang sedang hamil,” ucap Caroline.

Caroline melemparnya. “Tunggu aku akan mengatakannya … aku akan mengatakannya,” ucap pria itu dengan panik.

“Dia adalah r-“ BOOOM suara ledakan terdengar dan darah serta daging manusia berceceran dimana – mana.

“Apa yang terjadi!” teriak Caroline dengan wajah penuh darah.

“Sepertinya dia telah dipasang sebuah chip tertentu,” jawab bawahan.

“Sial! Bersihkan semuanya.” Caroline mengelap darah yang ada diwajahnya.

“ini sangat menjengkelkan,” ucap Caroline.

Caroline membersihkan dirinya dan pergi memasuki ruang kerjanya. Memikirkan siapa yang berusaha ingin menghancurkannya? Dia memiliki banyak musuh, namun tidak ada pernah yang seberani ini menyerangnya.

Keesokan harinya Caroline bersiap – siap untuk melakukan perjalanan bisnis menggunakan helikopter. Sebelum itu dia pergi menemui istri dan anak pria yang meledak semalam.

“Permisi.” Caroline mengetuk pintu.

“Siapa?” seorang anak kecil membuka pintu dan menjawab dengan suara bayinya.

“Apa ibumu ada?” tanya Caroline tersenyum.

Anak kecil itu terpesona dengan senyum Caroline. “Siapa?” barulah seorang wanita hamil keluar untuk melihat siapa yang mengetuk pintu rumahnya.

Caroline melihat wanita dan anak yang kurus itu penuh dengan lebam yang belum sembuh diwajahnya, merasa kasihan dan kesal dengan pria yang mati dengan mudah semalam. Seharunya aku menyiksanya lebih parah.

“Apa kau mencari suamiku? Dia tidak pulang dari semalam,” ucap wanita itu.

“Tidak … aku hanya memberikan ini.” Caroline memberikan sebuah berkas.

Wanita itu membacanya dan melihat Caroline dengan mata terbelalak. “Ini!” ucapnya.

“Suami anda telah menandatangani surat cerai dan anda bisa pergi kemana saja.”

“Ini adalah kunci villa yang dibuat suamimu dan juga ada sebuah bisnis kecil yang diberikan oleh suamimu,” ucap Caroline.

Wanita itu menutup mulutnya dan menangis tanpa bersuara. Caroline merasa lega dan pergi meninggalkan wanita itu.

Sebelum pria kejam itu mati, dia sudah membuat pria itu menandatangani semuanya. Dia sangat beruntung dapat melakukannya dengan cepat.

Memasuki mobil dan melihat dari kejauhan, wanita itu menangis memeluk anaknya. “Ayo pergi,” ucap Caroline.

Mobil melaju dengan lancar dan tiba dilandasan dimana helikopternya berada.

“Apa semua sudah siap?” tanya Caroline.

“Barang – barang telah dimasukkan semua kedalam helikopter dan juga ada beberapa senjata untuk keamanan anda,” ucap bawahan.

“Bagus.” Caroline menaiki helikopter dan menyimpan pistol kecil dibagian belakang pakaiannya.

Helikopter terbang dengan lancar tanpa hambatan. Sata terbang disekitar hutan, terdengar suara helikopter lain yang mengikuti mereka.

“Siapa mereka?” Caroline mengerutkan kening.

DOR DOR DOR. Helikopter lawan mulai melakukan serangan. Caroline segera berlindung dan mengambil senjata yang sudah disiapkan. Namun saat Caroline hendak memakai senjata itu, tenyata peluru tidak ada didalamnya.

“Sial!” teriak Caroline membuang senjata besar itu.

DOR. Serangan datang lagi dan kali ini pilot yang terkena serangan. Helikopter kehilangan kendali dan segera jatuh.

Caroline menggertakkan gigi dan mengambil pistol kecil yang ada di balik pakaiannya.

“Kalian pikir aku akan membiarkan diriku mati sendirian?”

Caroline adalah penembak jitu dan penyerang jarak dekat yang handal. Membidik lawannya dan menembak tepat dikepala lawannya dua kali. Lalu Caroline menyerang pilot mereka.

Dalam keadaan terjun bebas Caroline bisa membunuh lawannya. “hah! Rasakan itu.”

Setelah melakukan serangan, helikopter Caroline jatuh dan meledak begitu saja.

“Ugggh .. sakit sekali,” Caroline memegang kepalanya. Apa dia tidak mati?

“Apa kau mendengarku?” teriak seorang pria paruh baya.

“Kau harus menjalankan tugasmu,” ucap Pria itu.

“Siapa yang berani meneriakiku.” Caroline perlahan membuka matanya dan melihat pria itu dengan jelas.

“Kau sama saja seperti ibu, sangat menyebalkan.” Pria itu pergi dengan wajah kesal.

“Siapa pria tua itu?” gumam Caroline.

Caroline melihat cermin yang ada disebelah kasurnya. “Siapa?” terkejut melihat wajah wanita cantik yang ada dicermin.

Caroline memegang wajah dan rambutnya. “Apa ini aku?” gumamnya dengan mata terbelalak.

Akhir dari Bab 1

Terpopuler

Comments

sansan

sansan

ak udah nabung episode Sampek lupa udah up banyak.... otw baca...

2024-11-02

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

menarik

2024-08-15

0

MommyRea

MommyRea

Baru mampir juga Thor..

2024-08-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Memasuki Tubuh Orang Lain
2 Bab 2 Dunia didalam Novel
3 Bab 3 Demon
4 Bab 4 Saudara
5 Bab 5 Keluar Istana
6 Bab 6 Pusat Perbelanjaan
7 Bab 7 Mary Aurelius
8 Bab 8 Pelayan
9 Bab 9 Duke Cedric
10 Bab 10 Monster
11 Bab 11 Serigala besar
12 Bab 12 Rencana Raja
13 Bab 13 Sihir Hitam
14 Bab 14 Menuju Perbatasan
15 Bab 15 Batu di Goa
16 Bab 16 Perjalanan hari pertama
17 Bab 17 Melanjutkan perjalanan
18 Bab 18 Tanaman Merambat
19 Bab 19 Batu Monster
20 Bab 20 Evan Davis
21 Bab 21 Camp perbatasan
22 Bab 22 Strategi
23 Bab 23 Menjadi Tawanan?
24 Bab 24 Camp Kerajaan Argentum
25 Bab 25 Goa
26 Bab 26 Pedang
27 Bab 27 Strategi
28 Bab 28 Perisapan Perang
29 Bab 29 Penyerangan
30 Bab 30 Menyerah dan kalah
31 Bab 31 Menuju Istana Eldoria
32 Bab 32 Titah Raja Argentum
33 Bab 33 Sebelum keributan
34 Bab 34 Sebelum keributan (2)
35 Bab 35 Ratu Bianca
36 Bab 36 Perselingkuhan
37 Bab 37 Perselingkuhan (2)
38 Bab 38 Istana Dingin
39 Bab 39 Pesta Dansa
40 Bab 40 Pesta Dansa (2)
41 Bab 41 Brian La Frins
42 Bab 42 Rencana selanjutnya
43 Bab 43 Berangkat
44 Bab 44 Cyrus Wise
45 Bab 45 Palace Blossom
46 Bab 46 Lily
47 Bab 47 Gosip
48 Bab 48 Roke
49 Bab 49 Line dan Riric
50 Bab 50 Berburu monster lagi
51 Bab 51 Surat undangan
52 52 Istana Argentum
53 Bab 53 Istana Argentum (2)
54 Bab 54 Pembicaraan dengan Raja
55 Bab 55 Pelayan pribadi
56 Bab 56 Ani
57 Bab 57 Resor
58 Bab 58 Hari Pernikahan
59 Bab 59 Hari Pernikahan 2
60 Bab 60 Persaingan
61 Bab 61 Putra Mahkota Cyrus
62 Bab 62 Tarian Pedang
63 Bab 63 Abu Krystal
64 Bab 64 Melihat Cahaya
65 Bab 65 Teman lama
66 Bab 66 Sabrina Luves
67 Bab 67 Saingan
68 Bab 68 Bangun
69 Bab 69 Hari - hari biasa
70 Bab 70 Surat
71 Bab 71 Hukuman
72 Bab 72 Oci
73 Bab 73 Menemui Raja
74 Bab 74 D'zem Lor
75 75 Meracik Ramuan
76 76 Ruang yang di sembunyikan
77 Bab 77 Hewan Dewa
78 Bab 78 Sebelum badai datang
79 Bab 79 Padang pasir
80 Bab 80 Sihir Hitam
81 Bab 81 Membersihkan Sampah
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab 1 Memasuki Tubuh Orang Lain
2
Bab 2 Dunia didalam Novel
3
Bab 3 Demon
4
Bab 4 Saudara
5
Bab 5 Keluar Istana
6
Bab 6 Pusat Perbelanjaan
7
Bab 7 Mary Aurelius
8
Bab 8 Pelayan
9
Bab 9 Duke Cedric
10
Bab 10 Monster
11
Bab 11 Serigala besar
12
Bab 12 Rencana Raja
13
Bab 13 Sihir Hitam
14
Bab 14 Menuju Perbatasan
15
Bab 15 Batu di Goa
16
Bab 16 Perjalanan hari pertama
17
Bab 17 Melanjutkan perjalanan
18
Bab 18 Tanaman Merambat
19
Bab 19 Batu Monster
20
Bab 20 Evan Davis
21
Bab 21 Camp perbatasan
22
Bab 22 Strategi
23
Bab 23 Menjadi Tawanan?
24
Bab 24 Camp Kerajaan Argentum
25
Bab 25 Goa
26
Bab 26 Pedang
27
Bab 27 Strategi
28
Bab 28 Perisapan Perang
29
Bab 29 Penyerangan
30
Bab 30 Menyerah dan kalah
31
Bab 31 Menuju Istana Eldoria
32
Bab 32 Titah Raja Argentum
33
Bab 33 Sebelum keributan
34
Bab 34 Sebelum keributan (2)
35
Bab 35 Ratu Bianca
36
Bab 36 Perselingkuhan
37
Bab 37 Perselingkuhan (2)
38
Bab 38 Istana Dingin
39
Bab 39 Pesta Dansa
40
Bab 40 Pesta Dansa (2)
41
Bab 41 Brian La Frins
42
Bab 42 Rencana selanjutnya
43
Bab 43 Berangkat
44
Bab 44 Cyrus Wise
45
Bab 45 Palace Blossom
46
Bab 46 Lily
47
Bab 47 Gosip
48
Bab 48 Roke
49
Bab 49 Line dan Riric
50
Bab 50 Berburu monster lagi
51
Bab 51 Surat undangan
52
52 Istana Argentum
53
Bab 53 Istana Argentum (2)
54
Bab 54 Pembicaraan dengan Raja
55
Bab 55 Pelayan pribadi
56
Bab 56 Ani
57
Bab 57 Resor
58
Bab 58 Hari Pernikahan
59
Bab 59 Hari Pernikahan 2
60
Bab 60 Persaingan
61
Bab 61 Putra Mahkota Cyrus
62
Bab 62 Tarian Pedang
63
Bab 63 Abu Krystal
64
Bab 64 Melihat Cahaya
65
Bab 65 Teman lama
66
Bab 66 Sabrina Luves
67
Bab 67 Saingan
68
Bab 68 Bangun
69
Bab 69 Hari - hari biasa
70
Bab 70 Surat
71
Bab 71 Hukuman
72
Bab 72 Oci
73
Bab 73 Menemui Raja
74
Bab 74 D'zem Lor
75
75 Meracik Ramuan
76
76 Ruang yang di sembunyikan
77
Bab 77 Hewan Dewa
78
Bab 78 Sebelum badai datang
79
Bab 79 Padang pasir
80
Bab 80 Sihir Hitam
81
Bab 81 Membersihkan Sampah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!