NovelToon NovelToon
Kebangkitan Anak Yang Tertukar

Kebangkitan Anak Yang Tertukar

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / SPYxFAMILY / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:206.6k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Harefa

Dia tidak menyangka, kematiannya di sebuah pulau sangat membuat keluarga kandungnya merasa senang.

Saat ini, mereka sedang mengadakan pesta atas kematiannya.

Daniella Wang, yang saat ini telah menjadi arwah gentayangan melihat semua apa yang terjadi di kediaman Wang.

Tawa kedua orang tuanya, ke empat kakak laki-lakinya. Dan juga Ovellia Wang, putri palsu yang di sayangi mereka.

Ketika mereka mendengar tentang kematiannya, mereka hanya berkata;
"Itu akibat ulahnya sendiri, dia yang mencari kematiannya sendiri. Biarkan dia mati jauh-jauh."

Tiba-tiba ada kekuatan dahsyat yang menarik arwah Daniella. Kembali ke masa dia muda. Di mana ketika orang tua kandungnya ingin menjemputnya dari ayah angkatnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 32

Ketika sampai di rumah, Olivia di sidang oleh keluarga Wang.

Dia duduk bersimpuh di bawah, dengan air mata yang terus mengalir. Sementara orang tua angkatnya itu duduk di sofa bersama ke tiga saudara lelakinya.

"Ayah, ibu, maafkan Olivia. Ini aku lakukan karena takut kalian akan mengusirku jika memiliki nilai yang jelek." Dia berucap sambil terisak-isak.

Kedua orang tuanya enggan menatapnya, yang bersimpuh di bawah. Mereka hanya duduk dengan tangan terlipat di dada. Tetapi pandangan ke arah lain dengan ekspresi acuh. Karena mereka masih bingung untuk mengambil keputusan untuk Olivia.

Jika dalam situasi seperti ini, mereka mengembalikan Olivia ke keluarga kandungnya, dan membawa Daniella pulang. Pasti akan tersebar rumor bahwa mereka membuang anak angkatnya, hanya karena memiliki skandal. Dengan kata lain, keluarga Wang tidak mementingkan hubungan kasih sayang. Karena lebih mementingkan nama baik keluarga.

Sementara itu, ke-tiga kakaknya juga hanya bisa terdiam. Tidak tahu harus mengambil keputusan seperti apa. Sebab mereka sudah menganggap Olivia adalah adik perempuan mereka satu-satunya.

Ketika hari sudah gelap, ibunya memberi kode kepada ayahnya. Bahwa malam ini mereka telah merencanakan untuk merayakan keberhasilan Daniella di apartemennya.

"Olivia, kembalilah ke kamarmu dan renungkan kesalahanmu. Ayah dan ibu pergi keluar sebentar, karena ada urusan." Ucap ibunya dengan acuh.

"Ayah, ibu, kalian hendak ke mana?" Tanya kakak tertuanya.

"Ada urusan yang hendak kami lakukan." Jawab ayahnya acuh. Karena saat ini suasana hatinya sedang tidak senang, akibat apa yang terjadi di sekolah tadi.

Sedangkan ketiga saudara laki-lakinya itu tidak mengenal Daniella. Dan juga tidak mengetahui, apakah adik kandungnya itu bersekolah di sekolah yang sama dengan Olivia.

"Apakah ibu ingin pergi menemui adik perempuan kita?" Tanya kakak keduanya.

Mendengar itu Olivia berhenti melangkah. Yang awalnya dia berdiri hendak pergi ke lantai atas, ke kamarnya. Tetapi karena mendengar kakaknya membicarakan adik kandung mereka, dia berhenti untuk mendengarkan lebih banyak.

"Aku tidak tahu. Tetapi, apakah benar perempuan itu bersekolah di tempat yang sama dengan Olivia?" Tanya saudara ketiga

"Apa maksudmu mengatakan 'perempuan' itu?! Bukankah dia adikmu juga?" Ucap kakak pertamanya tidak senang mendengar ucapan adiknya.

"Dia bukan adikku. Adikku adalah Olivia. Dan itu untuk selamanya." Jawabnya lagi.

"Setelah apa yang dilakukannya seperti ini, kau tidak kecewa?" Tanya kakak kedua.

"Ya, rasa kecewa pun ada. Tetapi bukan berarti kita memutuskan hubungan dengannya, kan?"

"Kau bisa mengatakan hal seperti itu kepada Olivia, yang bukan ada hubungan darah denganmu. Tetapi kau tidak bisa mengakui adikmu yang telah lama di luar sana, hanya karena kamu tidak mengenalnya." Kakak pertamanya protes akan sikap saudara ketiga.

"Terserah kakak pertama. Jikalau kalian ingin menerimanya. Tetapi aku tidak menganggapnya adikku." Jawabnya acuh.

"Ck, terserah kau saja kalau begitu. Sebaiknya kau pergi temani Olivia, kau berikan nasehat kepadanya agar kedepannya dia tidak berbuat curang lagi. Dan hampir saja dia membuat seseorang menjadi kambing hitam. Ini sangat tidak wajar sikap seorang anak remaja." Kakaknya mengingat bagaimana mereka disiplin saat masih bersekolah.

Dan bagaimana mereka patuh dengan perintah dari kedua orang tuanya. 'Tapi... mungkin itu pengaruh dari tidak ada hubungan darah, membuat dia sedikit berontak.' Pikir kakak pertamanya.

Kakak pertamanya yang hampir menginjak kepala empat. Pola pikirnya telah dewasa, sehingga dia memahami bahwa Olivia telah melakukan trik ketika di sekolah tadi. Hanya untuk tidak ingin mengakui kesalahannya.

"Ya, ya, aku akan menemaninya." Ucap adek ketiganya yang kini berdiri hendak menyusul Olivia. Tetapi ketika dia menoleh barulah Olivia bergerak dari termenung nya tadi.

Kedua kakaknya mengikuti pandangan adik ketiga mereka. Mereka melihat punggung Olivia yang baru bergerak pergi.

"Apakah dia mendengarkan pembicaraan kita sedari tadi?" Tanya kakak pertamanya dengan suara pelan.

"Ya sepertinya, karena baru saja aku lihat dia bergerak." Jawab saudara ketiganya.

"Sepertinya Olivia mengalami perubahan sifat. Atau memang, dia sedari dulu seperti ini? Hanya saja, selama ini dia menutupinya." Kembali kakak pertamanya mengeluarkan isi pikirannya yang sampai sejauh itu.

"Mungkin saja kakak. Aku sempat memperhatikan dia tidak senang, ketika ayah dan ibu menemui saudara perempuan kita yang telah lama hilang. Dan bukannya hilang, tetapi ditukar ketika baru lahir. Sehingga kasih sayang hanya tercurah kepada Olivia. Aku juga belum bisa membayangkan akan ada adik lain." Kakak kedua pernah memperhatikan tingkah Olivia.

"Ya, itu terserah kalian saja. Tetapi sebaiknya kita harus melatih diri, bahwa kita memiliki adik kandung yang sebenarnya. Yang berada di luar sana. Dan kita tidak tahu pasti, apakah dia makan dengan baik, beristirahat dengan baik. Sementara dia ada hubungan darah dengan kita." Kakaknya memberikan nasehat, agar mereka tidak berlarut-larut menolak adik kandung mereka.

"Kakak, persaudaraan bukan hanya karena hubungan darah. Walaupun Olivia bukan adik kandung kita, tetapi selama ini dia telah kita manjakan. Dan tidak akan terbiasa hidup mandiri di luar sana."

"Tapi itu kesalahan kita, yang akan membuatnya sulit untuk hidup mandiri di masa mendatang."

"Untuk apa dia hidup mandiri di masa mendatang? Bukankah kita bertiga adalah kakak-kakaknya? Jika dia tidak bekerja, bukankah kita masih sanggup untuk memberikan uang bulanannya? Dan jika dia ingin menikah, dia bisa memilih salah satu dari pria kaya yang ada di kota ini." Saudara ketiganya masih saja membela Olivia.

1
Erna Fkpg
lanjut tetap semangat thor
Salsabila Arman
lanjut
Moh Rifti
next
Moh Rifti
up
Sribundanya Gifran
lanjut
nabila razka
Thor tmbahin bab nya donk, kan up nya ga rutin ya minimal sekali up ngsih 2-3 bab gtu soalnya ceritamu seru ....
Dewi Harefa: nanti kita usahakan,, ☺️
total 1 replies
Aisyah Suyuti
seru
jenong
lumayan seru...lanjut Thor... semangat 💪💪
Ayu Septiani
lanjut up lagi thor
DN
Lanjut thor.....LG seru² nya nih ...☺️
DN
Aku setuju ide ayah kandung Daniella....👍👍👍
DN
Luar biasa
Ds Phone
kenapa tidak kau aja
Ds Phone
kenapa harus mabuk
Ds Phone
meraka harus rancang dengan hati hati
Ds Phone
belum terjadi lagi mimpi rupa nya
Ds Phone
dia maseh muda
Ds Phone
meraka semua nya nak tahu dengan hidup dia
Ds Phone
bagi hadiah tapi atas nama meraka lagi baik tak payah
Ds Phone
kakak yang bodoh tak tengok lagi yang dia dah buat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!