NovelToon NovelToon
I'M The Male Antagonist'S Wife

I'M The Male Antagonist'S Wife

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir / Keluarga / Roman-Angst Mafia / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyesalan Suami / Transmigrasi
Popularitas:1M
Nilai: 4.8
Nama Author: eka zeya257

Raeesha gadis dingin ,pendiam badgirl ,urakan dan juga ahli beladiri .

Anak pertama yang di asingkan bahkan di anggap sampah oleh keluarganya , gadis penuh luka yang mencoba menutup lukanya sendiri.

Sayangnya dia harus meregang nyawa di tangan ayah kandungnya sendiri hanya karena adik tirinya yang tidak suka akan keberadaannya di rumah mereka , Raeesha yang mengira akan masuk ke akhirat ternyata memasuki tubuh seorang wanita yang menjalani kehidupan pahit dalam bilik rumah tangga , wanita yang terobsesi dengan suaminya sendiri tanpa perduli dengan kebencian dari suaminya.

akan kah Raeesha mampu mempertahankan kehidupan keduanya ? dan menemukan kebahagiaannya ?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eka zeya257, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

...✨✨✨...

Perusahaan Zamora Group saat ini sedang menangani amarah dari Luke Amerson, dia memberontak dan tetap meminta Ceo perusahaan Zamora datang menemuinya hari ini juga.

"Cepat bawa atasan kalian kesini, jangan jadi pengecut," teriak Luke marah.

Dia sudah menunggu lama untuk bertemu dengan pemilik Zamora Group, namun hingga hari ini dia belum bisa menemuinya.

Jean yang di tugaskan untuk mengurus Luke semakin pusing, terlebih nona nya tidak bisa di hubungi setelah mereka melakukan panggilan tadi pagi.

Jam baru menunjukan pukul 11.00 siang, dan Luke sudah berada di perusahaan selama dua jam yang lalu.

"Maaf, Tuan. tapi Ceo kami sedang ada di luar kota beliau tidak bisa hadir di sini," ujar Jean mencoba bersabar.

"Saya tidak perduli, cepat panggil atasan kamu suruh dia menemui saya sekarang juga! kalau tidak maka saya akan membatalkan rencana kerja sama kita," pungkas Luke.

Jean semakin stres melihat tingkah Luke, di tengah amarah Luke yang semakin tak terbendung tiba-tiba pintu ruangan tersebut terbuka menampilkan sosok Ruby yang berjalan menghampiri mereka.

Jean tertegun melihat nona nya memasuki ruangan tersebut.

'Bagaimana Nona bisa ada di sini?' batin Jean heran.

Tap. Tap. Tap.

"Apa anda, Tuan Luke Amerson?" ujar Ruby pura-pura tidak mengenali Luke.

Degh.

Luke merasa dejavu dengan ucapan Ruby, nada dingin dan raut wajah datar yang penuh penekanan mengingatkan dia pada putrinya yang dulu.

'Ck pikiran konyol sialan,' batin Luke kesal.

Dia berdiri dari duduknya dan memperkenalkan diri, "Yah saya Luke Amerson, apa anda bodyguard Nona Jean?"

Dia berkata seperti itu karena pakaian Ruby yang serba hitam mirip pakaian bodyguard.

"Jika saya bodyguardnya kenapa?" ucap Ruby masih dengan raut wajah yang sama.

Luke berdecak sebal, "Saya meminta nona Jean untuk memanggil Ceo Zamora Group, bukan bodyguard sepertimu."

"Lancang sekali anda bicara, dia-" Jean menghentikan ucapannya, saat Ruby menatap dirinya dingin.

'Glek'

Jean menelan salivanya dengan kasar, tatapan mata Ruby seperti menusuk tepat di ulu hatinya dan itu sangat menakutkan.

"Tadi saya dengar anda akan membatalkan berkas yang anda kirim bukan?" tanya Ruby menatap lekat ke arah Luke.

Dia berusaha mati-matian menahan rasa takut yang selalu dia alami saat bertemu dengan Luke akibat traumanya.

"Yah, kalau Ceo kalian tidak datang saya berniat membatalkan rencana ini," ujarnya dengan bangga tanpa mengetahui siapa gadis di hadapannya.

Ruby mengangguk pelan, dia meminta Jean mengambilkan berkas tersebut tanpa melihat lebih dulu Ruby langsung melempar berkas itu ke atas meja.

"Silahkan ambil kembali berkas anda, saya tidak membutuhkan kerjasama dengan orang yang suka meninggikan suara di depan saya," ujar Ruby tegas.

Seketika raut wajah Luke berubah pias, dia baru sadar jika gadis di hadapannya merupakan Ceo Zamora Group.

"A-anda, Nona Ruby?" tanya Luke gagap.

"Yah saya Ruby, orang yang baru saja anda sebut sebagai pengecut."

'Glek' Luke menelan ludahnya dengan kasar, tubuhnya menjadi bergetar tatapan Ruby sangat membuatnya kesulitan bernafas.

"N-nona, saya minta maaf saya sudah lancang pada anda," ujarnya pelan.

"Saya akan memaafkan anda, jadi sekarang silahkan keluar dari ruangan ini." Titah Ruby tak terbantahkan.

Luke yang tidak mau kehilangan kesempatan, berusaha memohon ampun pada Ruby namun sayang Ruby tetap teguh dengan pendiriannya, dia meminta bodyguard yang berjaga di depan pintu untuk menyeret Luke keluar dari ruangannya.

Dua bodyguard masuk dan langsung membawa Luke secara paksa keluar dari ruangan tersebut.

"Nona, saya mengaku salah tolong beri saya satu kesempatan lagi, Nona," teriak Luke saat dirinya di bawa menuju pintu keluar.

'Di saat seperti ini pun, anda tidak berubah sama sekali, Pah.' batin Ruby terasa pilu.

Perasaannya sedikit nyeri melihat papahnya bahkan mampu meminta maaf pada Ruby, namun pada dirinya saat menjadi Raeesha tidak pernah, padahal luka yang dia dapat dari papahnya sudah berhasil menghancurkan semua jiwa dan raganya.

Jean yang melihat wajah murung Ruby menjadi heran, dari sorot matanya terlihat jelas jika banyak goresan kekecewaan yang Ruby pendam.

"Nona, apa anda baik-baik saja?" ucap Jean memberanikan diri.

"Yah saya baik-baik saja, tolong bawakan laporan tentang butik ku dan bawa ke ruanganku sekarang," perintah Ruby yang di angguki oleh Jean.

Mereka berdua keluar dari ruang tunggu dan bergegas menuju tempat masing-masing, sebenarnya Ruby merasa sangat lelah dia tidak jadi istirahat di hotel saat dia masih di bandung, dia sudah menduga jika Luke akan bertindak kasar makanya dia memilih untuk kembali meski harus kehilangan banyak tenaga.

..._______________...

Waktu berlalu dengan cepat dan hari telah berganti menjadi malam, saat ini Ruby sudah berada di kediamannya setelah dia mengurus beberapa laporan di kantornya.

Di tengah dia menikmati waktunya, suara ketukan pintu di kamarnya membuat Ruby dengan malas berjalan menuju pintu tersebut.

Ceklek.

Pintu terbuka, Ruby melihat satu maid berdiri di hadapannya.

"Ada apa?" ucap Ruby.

"Nona, di bawah ada orang yang ingin bertemu dengan anda," ujar maid tersebut.

Satu alis Ruby terangkat, dia tidak merasa ada janji dengan siapa pun malam ini.

"Baiklah, nanti saya turun," jawabnya ramah.

Maid tersebut mengangguk dan berlalu dari hadapan Ruby, setelah kepergian maid tersebut Ruby kembali masuk ke dalam kamarnya dan mengambil cardigan berwarna hitam lalu memakainya dan bergegas turun menuju lantai satu.

Tap. Tap. Tap.

Saat dia menuruni tangga, dia melihat siluet yang tidak asing sedang duduk di ruangan tamu miliknya.

Sesampainya di samping orang tersebut, Ruby terdiam saat di sana ada sosok Ardelio sedang tersenyum manis menyambut kedatangannya.

"Bagaimana kabarmu, Ruby?" sapa Ardelio ramah.

"Baik, btw ada apa kamu kesini?"

Ruby mengambil tempat duduk di hadapan Ardelio, dia juga meminta maid untuk membawakan mereka minuman.

Ardelio mengeluarkan amplop coklat yang sudah dia siapkan lalu memberikannya pada Ruby.

"Ini barang yang kamu minta."

Ruby mengambil amplop tersebut dan membukanya, di meneliti satu persatu berkas tersebut.

"Hm dari mana kamu bisa mendapatkan bukti secepat ini, Ar? Padahal belum ada satu minggu aku memintanya," heran Ruby dia menatap lekat kedua netra Ardelio.

"Aku mencarinya dengan bantuan orang terdekatku jadi hasilnya lebih cepat," sahut Ardelio.

Ruby mengangguk percaya, dia sedikit terkejut saat mengetahui siapa dalang di balik pembunuhan kedua orang tuanya.

'Haah sudah aku duga jika orang yang melakukannya merupakan orang terdekat,' batin Ruby.

"Jadi~ apa yang akan kamu lakukan dengan mereka?" tanya Ardelio penasaran.

Ruby meletakan berkas tersebut, dia mengambil teh yang sudah di sajikan di hadapannya lalu menyesapnya sedikit sebelum menjawab pertanyaan Ardelio.

"Tentu saja memberi bayaran atas perbuatan mereka," sahut Ruby setelah meletakan kembali cangkir tehnya.

Mendengar hal tersebut sudut bibir Ardelio terangkat, "Bolehkah aku membantumu?"

Ruby menggeleng pelan, "Tidak perlu, kamu sudah membantuku mendapatkan bukti ini jadi aku tidak ingin merepotkan mu lagi."

Raut wajah Ardelio langsung terlihat lesu, "Aku sama sekali tidak merasa di direpotkan oleh mu, Ruby. atau kamu hanya akan memasukannya ke dalam jeruji besi?"

"Terima kasih atas tawaranmu, namun kali ini aku ingin melakukannya sendiri dan aku tidak ada niatan untuk melibatkan kantor polisi dalam kasus ini, mereka sama sekali tidak membantu," jawab Ruby membuat Ardelio mengernyit bingung.

"Lalu apa yang akan kamu lakukan?" tatapan Ardelio terlihat sangat kepo dengan rencana Ruby.

"Entahlah aku masih perlu memikirkannya."

Ruby kembali menyesap teh miliknya, Dia harus menyelesaikan urusannya satu persatu agar hidupnya lebih damai dan dia bisa tenang mengurus perusahaannya.

Dia akan memulai dari kerabatnya dulu yaitu om dan tantenya yang telah tega menyingkirkan kedua orang tua Ruby.

Yah dalang di balik kematian orang tua Ruby adalah om dan tantenya, namun Ruby masih merasa janggal dengan kenyataan yang dia terima.

Sebab jika hanya mereka berdua maka akan mudah untuk menguaknya tapi di lihat dari semua datanya yang dia dapat, Ruby yakin ada orang lain yang menggerakkan paman dan bibinya.

'Aku harus mencarinya lebih jauh lagi,' tekad Ruby.

1
Erniaty Noni
Luar biasa
risa nisa
ardelio gak guna
Clara Akashya
aku mampir thor
Rika Baril
kok aku jadi curiga ya sama papa mertua ruby
Yuli Yanti
kasian ruby setiap d'serang ga da yg nolong
Yuli Yanti
mantap thor cerita nya,tegang bca nya
Ulfil Foadah
suka banget visualnya
bebek terbang
,
Anonymous
m
Tiger Cc
ceritane mbundet mbundet ae
Tiger Cc
saya cuma mau baca loh bukan mau main teka teki,bukannya bikin penasaran tapi malah bikin pusing hadeuh
Tiger Cc
bagus ceritanya sampai gw pusing bacanya bngst emg,sangat sulit dipahami dalam alur ceritanya
Kagome01
kata katanya sedikit merujuk ke psikopat bukan mavia
Kagome01
sorry to say. mimin membuat seolah olah karakter prianya ga guna
sedikit belibet.
maher Abidzar
masa iy hansen org tua ruby
maher Abidzar
jujur sj sekian banyak q baca novel mafia, baru x ini q baca mafia ny kurang peka dn bodoh,
maher Abidzar
aku rasa Ella hanya memper alat lucas demi tujuan
maher Abidzar
maksd ny gmn ya, ruby bilang raisa akan tinggal bersama ortu kandungnya, sedang kan rubi ortu a dh ninggal, dn raisha ibu a jg ninggal, hy punya ibu tiri doang sm Bpk yg kejm
Bilbina Shofie
ko cantikan sk gracrlla toor
Shur Syahril099
plot twist banget yahh/Whimper/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!