Nina Mahesa permpuan Solehah terpaksa menikah dengan laki-laki bernama Aldi Kurniawan.
laki-laki yang tampan kaya namun jauh dari agama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sumi hulwah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24. Janji yang di ingkari
Waktu maghrib telah tiba, Vika tetap memaksakan diri untuk pergi ke apotek menebus obat sang kakak, sementara Nina setelah dokter yang memeriksa suaminya pergi, ia kembali menghampiri suaminya yang sedang terbaring lemah di atas ranjang
" Melihat mu seperti ini, aku kasihan mas
Pasti kamu lagi memikirkan, gimana caranya supaya kamu dan calon istri mu menikah, tapi, tanpa sepengetahuan ku?
Sampai harus ngerasain sakit seperti ini dulu?
Kamu tega, aku yang tidak tahu apa-apa harus jadi korban keegoisan mu!"Nina bergumam lirih, ada cairan bening yang meneteskan dari pelupuk matanya tanpa permisi, seketika itu juga ia hapus, karena melihat Aldi yang mulai membuka matanya berlahan, tangannya memijat-mijat kepala, sesekali ia menjambak rambutnya berlahan
" Sakit banget apa, kepalanya?" Tanya Nina yang melihat suaminya meringis menahan sakit, ia mendekati ranjang sang suami
Masa bodo lah, dengan masalah itu, untuk sekarang ini sebagai mahluk sosial aku harus membantu kesembuhan dia dulu
" Ada yang bisa di bantu?" Kembali Nina bertanya
" Jam berapa ini?" Laki-laki itu mencoba bangun dari tempat tidurnya dengan kesusahan
" Jangan di paksakan bangun dulu, kalau belum bisa!"
Laki-laki itu menuruti permintaan istrinya ia kembali berbaring
" Aduh, sakit sekali!"
Aldi kembali memijat-mijat kepalanya
" Jam berapa ini?" Kembali Aldi bertanya
" Sudah jam 18.30?"
" Apa, aku belum shalat magrib, kenapa nggak di bangunin dari tadi?"
Aldi kembali mencoba bangun dari tempat tidurnya
" Tayamum dulu aja, kalau tidak memungkinkan untuk berwudhu?" Nina melihat suaminya tidak tega karena terus-menerus memegangi kepalanya
" Tapi aku juga ingin ke kamar mandi?"
Dengan susah payah Nina, mencoba memapah suaminya menuju kamar mandi, bahkan ia mengantar sampai dalam, karena melihat kondisi suaminya saat ini, laki-laki itu tidak bisa di tinggal sendiri , takut akan tersungkur jika di biarkan di dalam
Tanpa ada yang menemani
Terjadi kecanggungan Anatar pasutri ini, Karen pertama kali keduanya berada dalam ruangan tertutup
" Aku sudah tidak tahan, balikan badanmu, jika tidak ingin melihat aurat ku, tapi jika ingin melihat juga nggak apa-apa kita sudah halal kok!" Aldi terkekeh geli melihat reaksi Nina yang melotot galak kearahnya
" Ck, lagi sakit sempat-sempatnya menggoda, cepetan, kalau tidak aku tinggal ucap Nina dengan ketus
Perempuan itu membalikan badannya saat suaminya mulai bergerak melepas
" Ia,bawel, ni aku sudah selesai, tinggal wudhu!"
Nina membantu membukakan kran untuk wudhu sang suami, dengan stok sabarnya ia menunggu
" Kamu tidak sekalian berwudhu?"
" Tidak, aku lagi halangan!" Jawab Nina singkat
Ia Kembali memantu memapah suaminya menuju tempat tidur
" Shalat sambil tiduran aja yah, jika belum memungkinkan untuk berdiri atau pun duduk?
Aku mau siapin makan malam dulu!"
Nina melangkahkan kakinya menuju pintu keluar
Aldi senyum-senyum sendiri mendapatkan perhatian dari sang istri
" Ternyata, walau jutek sikapnya, tapi sangat perhatian!" Ucap Aldi sebelum memulai shalat
Ia membetulkan posisi duduknya, dan kemudian melaksanakan kewajibannya.
" Kak Aldi, sedang apa kak?" Tanya Vika saat melihat Nina sedang sibuk di dapur
" Oh ia ini obatnya!" Vika menyerahkan kantong kresek kecil itu ke Nina
" Lagi shalat Maghrib, kamu udah shalat?" Nina mengalihkan pandangannya ke adik iparnya yang masih berdiri mematung
" Lagi nggak shalat kak!"
" Ooo...., Ya sudah, temenin kakak ke kamar yuk? Ngasih makan malam ini ke kakak mu!"
"Hah,!" Beo Vika
" Aku masih canggung kalau harus berduaan dengan kakakmu!"
" Dih nggak yah, yang ada nanti aku jadi obat nyamuk?"
Nina memutar bola matanya dengan jengah
" Ih, mikirnya jangan kejauhan, aku nggak ngapa-ngapain sama kakak kamu!"
" Aku belum mandi, lengket nih badannya!"
Vika melangkahkan kakinya menuju kamar miliknya
" Huff.... Ya sudah lah!" Nina bergumam, ia mengambil nampan yang berisi nasi+ lauk+ air minum dan juga obat yang sudah di siapkan di pisin kecil.
Kemudian ia melangkahkan kakinya menuju kamar
Ceklek
Pintu Nina buka dengan berlahan, ia melangkahkan kakinya berlahan menuju ranjang, namun sebelumnya nampan yang ia bawa di taruh dulu di atas meja
" Sudah selesai shalat nya?"
" Sudah!" Jawab Aldi dengan pelan, suaranya terdengar lirih ia masih menahan sakit, tangan nya pun masih aktif memijat-mijat kepalanya
" Makan dulu yuk, nanti minum obat!" Ucap Nina datar
Laki-laki itu hanya menjawab dengan gelengan
" Ck, nggak usah nyebelin, kalau nggak mau makan, kapan sembuhnya?" Omel Nina ia menyendok nasi dengan lauk, mencoba menyuapi suaminya makan, tentunya dengan keterpaksaan karena hatinya masih tersisa dongkol di dalamnya
"Aaaa...!" Nina mencoba menyuapi Aldi
Namun laki-laki itu, dengan kasar menepisnya, sehingga nasi yang di sendok jatuh berhamburan
Bukan tanpa alasan Aldi melakukan hal itu, ia terlanjur kesal dengan kelakuan sang istri yang masih pake mode jutek, padahal kondisi dirinya sudah benar-benar butuh perhatian
Lembut dikit gituh, biar ada bau-bau romantis, terus bikin yang baca pada ngiri
melihat pasutri aneh yang di baca author hehe...
" Hufff...., Sabar Nina!" gumamnya lirih ia mengelus-elus dadanya
Kembali Nina mencoba menyendok nasi berusaha untuk menyuapi suaminya, kali ini Nina ngeluarin rayuan mautnya
Atur nafas dulu
" Suamiku yang Soleh, ganteng dan baik hati, makan dulu yuk!" Ucap Nina lembut, ia menyunggingkan senyum yang menawan
Aldi, yang haus akan perlakuan lembut Nina, langsung menatapnya tanpa berkedip
Kesempatan itu tidak di sia-siakan oleh Nina, ia mengambil nasi yang sudah di sendoknya tadi kemudian mengarahkan ke pada mulut suaminya
" Aaa...!"
Entah dalam keadaan sadar atau tidak laki-laki itu membuka mulutnya dan menerima suapan demi suapan yang Nina berikan
Benar-benar tuh yah, pengin ku getok tuh kepala, makan aja pakai harus di rayu segala!
Astaghfirullah, jangan begitu Nina itu suami mu! gerutu nya dalam hati
" Sebelum minum obat, aku boleh minta sesuatu darimu?" Tanya Aldi setelah menyelesaikan makannya
Nina mengerutkan keningnya menanggapi ucapan Aldi
" Bisa aja nggak usah segitunya, aku nggak minta yang aneh-aneh kok, tenang ajah!" Aldi tersenyum menyeringai
" Baiklah, apa?" Tanya Nina dengan penasaran
Ia menatap lekat mata suaminya, keduanya saling beradu pandang namun hanya sesat, setelah itu Nina memutuskan kontak mata nya
" Aku minta, rayu aku untuk minum obat, seperti tadi kau merayuku saat makan!"
" Apa!" Beo Nina
" Kalau tidak mau, aku tidak akan memaksa, tapi aku hanya akan mengatakan bahwa kamu istri yang sangat tega dan kejam, karena membiarkan suaminya yang sedang sakit, gimana?" Aldi menurun naikan kedua alisnya
Geram rasanya, melihat suaminya yang menyebalkan itu, namun Nina tidak ada pilihan lain, selain menuruti perintah suaminya.
" Kekasih ku, minum obat dulu yah, biar cepat sembuh!"
Rasanya Nina saat itu juga ingin muntah
" Nggak mau yang kaya gitu?" Aldi terkekeh geli melihat raut muka Nina yang cemberut, ia sangat senang menggoda istri polosnya bahkan hal itu seolah bisa menjadi obat alami untuk menyembuhkan sakit kepala yang sedang ia rasakan
Perempuan itu nampak berfikir, hening sesaat di antara keduanya
Ayo ngomong! Teriak Aldi dalam hati
" Mmm..., Sa- sayang, minum obat donk!" Ucap Nina dengan sedikit gemetar
" Kamu panggil aku apa tadi, coba ulangi?" Terlihat binar bahagian di mata laki-laki itu
" Sayang, kenapa, keberatan yah maaf?" Tanya Nina merasa tidak enak
" Tidak sama sekali sayang ku, aku senang dan bahagia, sini obatnya aku mau minum!" Aldi mengambil obatnya kemudian menelan nya dengan air
Masih bersambung yah men- temen, jangan lupa tuk dukungan nya like dan komentar, sukur-sukur kasih hadiah juga buat author biar makin semangat nulisnya....