Setelah menjatuhkan talak pada Amira, Reifan menyesalinya. Reifan ingin merujuk Amira, setelah dia tahu kalau perceraian mereka terjadi hanya karena kesalahpahaman. Selama ini Amira hanya di fitnah oleh ibu mertuanya. Dan setelah Reifan mengetahui hal itu, Reifan menyesal dan ingin menebus kesalahannya dengan merujuk Amira. Namun tanpa sadar Reifan telah mentalak Amira sebanyak tiga kali, sehingga tidak bisa membuat mereka rujuk lagi kecuali Amira menikah lagi dengan lelaki lain dan bercerai dengan lelaki itu.
Apa yang akan Reifan lakukan untuk bisa kembali dengan Amira?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aina syifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Calon mantu
Siang ini, Aditya ke rumah Amira untuk menjemput Amira. Mereka sudah janjian untuk pergi ke rumah sakit menjenguk Bu Dewi. Aditya akan memperkenalkan Amira pada Bu Dewi.
"Kamu sudah siap Mir?" tanya Aditya
Amira mengangguk.
"Aku mau jemput Kayla dulu Dit di sekolah."
"Iya."
Amira dan Aditya kemudian masuk ke dalam mobil. Setelah itu mereka meluncur pergi meninggalkan rumah untuk menjemput Kayla di sekolahnya.
Sesampainya Aditya di depan sekolah Kayla, dia menghentikan laju mobilnya.
"Aku turun dulu ya Dit," ucap Amira.
"Iya Amira. Aku akan tunggu di sini."
Amira turun dari mobil Aditya. Setelah itu dia masuk ke dalam sekolah Kayla untuk mencari Kayla. Beberapa saat kemudian, Amira dan Kayla keluar dan berjalan menghampiri mobil Aditya.
"Mama, kita mau pulang bareng Om Aditya?" tanya Kayla.
"Iya Kay. Mama mau ke rumah sakit, jengukin ibunya Om Aditya."
"Oh..."
"Kayla nggak apa-apa kan kita mampir dulu ke rumah sakit?" tanya Amira pada Kayla..
"Iya. Nggak apa-apa Ma."
Amira dan Kayla kemudian masuk ke dalam mobil. Setelah itu mereka meluncur pergi meninggalkan sekolah Kayla.
"Ibu kamu katanya sudah operasi ya? gimana kondisinya sekarang?" tanya Amira.
"Ibu aku keadaannya sudah mulai membaik kok. Besok juga sudah boleh pulang. Cuma untuk sementara dia belum bisa jalan. Harus pakai kursi roda," jelas Aditya di sela-sela menyetirnya
"Yah, namanya juga patah tulang. Usia ibu kamu juga sudah tidak muda lagi. Jadi butuh waktu lama untuk masa pemulihannya. Kamu harus sabar dan telaten untuk mengurus ibu kamu. Apalagi dia itu kan orang tua kamu satu-satunya."
"Iya Mir."
Semoga saja ibunya Aditya mau menerima aku jadi menantunya dan mau merestui pernikahan aku dan Aditya, batin Amira.
Setelah menempuh beberapa menit perjalanan dari sekolah Kayla sampai ke rumah sakit, akhirnya mobil Aditya sampai di parkiran rumah sakit.
Aditya menghentikan laju mobilnya. Setelah itu dia turun dan membukakan pintu mobil untuk Kayla dan Amira.
"Makasih ya Dit," ucap Amira.
Setelah Amira dan Kayla turun, Aditya kemudian mengajak mereka masuk ke dalam rumah sakit.
"Ayo kita masuk!" ucap Aditya.
Aditya, Amira dan Kayla melangkah masuk ke dalam rumah sakit. Mereka berjalan menuju ke ruangan Bu Dewi. Sesampainya di depan ruangan Bu Dewi, mereka bertiga kemudian masuk ke dalam.
Bu Dewi tersenyum saat melihat kedatangan anaknya.
"Aditya, siapa yang kamu bawa?" tanya Bu Dewi saat melihat Amira dan Kayla.
"Bu, ini Amira Bu. Calon istri aku," ucap Aditya memperkenalkan Amira pada ibunya.
Bu Dewi tersenyum.
"Jadi ini calon mantu ibu . Cantik. Kamu memang pintar memilih calon istri Dit," ucap Bu Dewi
Amira tersenyum.
"Dan Amira, ini ibu aku. Sudah satu minggu dia dirawat di sini karena patah tulang."
"Selamat siang Tante," ucap Amira.
Bu Dewi hanya tersenyum.
Amira bahagia saat dia disambut baik oleh ibunya Aditya. Bu Dewi memang sangat berbeda dari Bu Rianti. Bu Dewi sangat baik dan ramah. Dia tidak pernah pilah-pilih dalam urusan jodoh anaknya. Sementara Bu Rianti, dia wanita yang egois. Dia selalu ikut campur urusan anak-anaknya dan dia juga selalu memandang rendah orang lain.
Amira mendekat ke arah Bu Dewi.
"Saya cuma bisa bawain Tante buah-buahan," ucap Amira sembari meletakkan parcel buah di atas nakas.
"Terima kasih Amira."
"Iya Tante sama-sama. Oh iya Tante, bagaimana kondisi Tante?" tanya Amira.
"Seperti yang kamu lihat. Tante sudah operasi. Dan besok, katanya Tante sudah boleh pulang."
"Syukurlah kalau begitu. Saya ikut senang mendengarnya ."
Bu Dewi menatap seorang anak cantik yang ada di dekat Amira.
"Siapa anak ini?" tanya Bu Dewi.
"Ini Kayla. Anak saya Bu," jawab Amira.
Bu Dewi tersenyum.
"Oh jadi kamu sudah punya anak? kenapa Aditya nggak pernah cerita apa-apa sama ibu soal kamu Amira."
Amira mengajak Kayla mendekat ke arah Bu Dewi.
"Salim dulu sayang sama ibunya Om Aditya!" pinta Amira.
Kayla kemudian mencium punggung tangan Bu Dewi.
"Siapa nama kamu anak cantik?" tanya Bu Dewi.
"Kayla."
"Oh... Kayla. Kamu cantik, mirip Mama kamu."
Kayla tersenyum.
"Amira, tolong jagain ibu aku sebentar. Aku mau ke luar dulu, mau nebus obat untuk ibu," ucap Aditya.
"Iya Dit."
Aditya kemudian keluar dari ruangan ibunya untuk menebus obat. Sementara Amira dan Kayla menunggu Aditya di ruangan Bu Dewi.
Bu Dewi menatap Amira lekat. Dia memang baru pernah melihat Amira. Bu Dewi tidak tahu kalau Amira adalah mantan istri Reifan bosnya Aditya di kantor.
"Amira, sudah sejak kapan kamu kenal dengan anak saya?" tanya Bu Dewi.
Amira terkejut saat mendengar pertanyaan Bu Dewi. Amira tidak tahu apa yang harus dia katakan pada Bu Dewi. Amira mengenal Aditya memang sudah lama sejak Amira masih menjadi istri Reifan. Namun untuk hubungannya dengan Aditya, itulah yang sulit untuk dijelaskan.
Sebenarnya Amira setuju untuk menikah dengan Aditya karena Kayla. Demi kesembuhan Kayla apapun akan Amira lakukan walaupun itu harus mengorbankan dirinya. Dia menerima tawaran Reifan untuk rujuk karena Reifan akan memberikan apapun untuk Amira jika Amira mau rujuk dengannya. Termasuk membiayai pengobatan Kayla sampai Kayla sembuh. Dan Reifan memaksa Amira untuk menikah dengan Aditya, agar mereka bisa rujuk.
Semua yang Amira lakukan bukan karena dia masih mencintai Reifan. Tapi Amira melakukan semua ini demi Kayla. Amira ingin Kayla sembuh. Dia tidak mau kehilangan Kayla. Jika Amira mau rujuk dengan Reifan, Reifan akan membiayai pengobatan Kayla, dia akan menjamin biaya pendidikan Kayla dan menjamin semua kehidupan Kayla. Amira tidak mau anaknya hidup menderita bersamanya. Untuk saat ini, hanya Reifan satu-satunya orang yang bisa Amira andalkan.
"Aku sudah lama mengenal Aditya Tante. Dulu kami berteman baik. Tapi sekarang, hubungan kami sudah lebih dari sekedar teman," jelas Amira.
"Oh, sudah sejak kapan kamu punya hubungan dengan Aditya?"
"Sejak saya resmi bercerai dengan suami saya Tante."
"Kenapa kamu bisa cerai sama suami kamu?"
"Mungkin kami sudah tidak berjodoh. Dan sudah tidak ada kecocokan lagi diantara kami."
"Jadi anak kamu ikut sama kamu?"
"Iya Tante."
Setelah beberapa lama Bu Dewi mengobrol dengan Amira, Aditya tiba-tiba datang menghampiri mereka.
"Apa yang sedang kalian obrolin? kenapa kalian diam saat aku datang? apa kalian lagi ngomongin aku ya!" terka Aditya.
"Siapa yang lagi ngomongin kamu. Ibu cuma pengin lebih kenal aja sama Amira dan ibu pengin lebih dekat lagi dengan Amira. Sebentar lagi kan dia mau jadi menantu ibu. Jadi ibu harus tahu lebih banyak tentang dia," ucap Bu Dewi.
Pandangan Reifan tertuju pada Kayla yang sedang terlelap di atas sofa.
"Sudah sejak kapan Kayla tidur?" tanya Aditya.
"Dia tidur sejak kamu pergi Dit," jawab Amira.